Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENAHULUAN

A. Latar Belakang

Faringotonsilitis adalah penyakit infeksi tersering yang terjadi pada anak. Menurut
laporan data statistic US Vital Health, akut faringotonsilitis memiliki andil dalam 6 miliar
kunjungan anak ke rumah sakit setiap tahun usia 15 tahun dan 1,8 miliar oleh bayi dan anak
usia 15 sampai 24 tahun.Kebanyakan anak dengan faringotonsilitis memiliki gejala yang
berhubungan dengan infeksi saluran nafas oleh virus, seperti adenovirus, influenza virus,
parainfluenza virus, rhinovirus, dan respiratory syncytial virus.Namun 30% to 40% kasus,
penyebab dari akut faringotonsilitis disebabkan oleh bakteri Group A β-hemolytic
streptococci (GABHS) adalah penyebab umum dari kausa bakteri pada akut faringotonsilitis,
walaupun terdapat penyebab lain, seperti Neisseria gonorrhoeae, Arcanobacterium
haemolyticum, Mycoplasma pneumoniae, dan Chlamydia pneumonia.pada sebagian kasus,
faringotonsilitis mungkin juga penyebabnya tidak diketahui.diagnosis yang akurat dalam
infeksi GABHS sangat penting karna dapat menyebabkan terjadinya demam rematik.
Perhatian utama untuk faringitis pada anak usia 2 tahun atau lebih karna GABHS pada
faringitis dapat menyebabkan demam rematik.

Untuk mencegah sequela ini, lembaga terapi antimikroba yang memadai dalam 9 hari
infeksi. Tes deteksi antigen cepat untuk GABHS diagnostik jika positif karena ke khususan
tes tersebut adalah 98-99% (yaitu, 1-2% hasil positif palsu); Namun, sensitivitas mereka
hanya 70% (yaitu, 30% hasil negatif palsu), memerlukan kultur tindak lanjut untuk hasil
negatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan tonsilofaringitis?
2. Bagimana epidemiologi tonsilofaringitis?
3. Bagaimana patofisiologi tonsilofaringitis ?
4. Bagaimana gejala tonsilofaringitis?
5. Bagaimana komplikasi tonsilofaringitis?
6. Bagaimana intervesi atau pengobatan dari penyakit tonsilofaringitis?

1
C. Tujuan
1. Supaya mahasiswa memahami tentang penyakit tonsilofaringitis secara lebih detail.
2. Supaya mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan yang benar pada klien
dengan penyakit tonsilofaringitis .
3. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas diskusi dan kelompok presentasi mata
kuliah IPLM (Ilmu penyakit yang lazim di masyarakat).

D. Metode Penulisan
Makalah ini disusun dengan melakukan tinjauan pusaka yaitu dari referensi buku dan
intenet.

E. Sistematika Penulisan
Makalah ini tersusun atas 3 bab yaitu Bab I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang
,rumusan masalah, tujuan , metode penulisan dan sistematika penulisan. Bab II
Pembahasan dan Bab III Penutup .

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Tonsilofaringitis adalah radang pada tenggorokan yang terletak dibagian faring dan
tonsil. Radang faring pada anak hampir selalu melibatkan organ sekitarnya sehingga
infeksi pada faring juga mengenai tonsil sehingga disebut sebagai tonsilofaringitis dan
kadang dikenal dengan sebutan radang tenggorokan (Ngastiyah, 2005). Tonsilofaringits
adalah peradangan pada tongsil dan faring yang masih bersifat ringan radang faring pada
anak hampir selalu melibatakan organ disekitarnya sehinggga infeksi pada faring biasanya
juga mengenal tongsil. Sehingga disebut sebagai tongsilofaringitis akut (Suriadi, 2004)
Tonsilofaringitis akut merupakan faringitis akut dan tonsilitis akut yang ditemukan
bersama – sama( Efiaty, 2002 ). Tonsilofaringitis adalah infeksi (virus atau bakteri) dan
inflamasi pada tonsil dan faring (Muscari, 2005). Dari beberapa pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa tonsilofaringitis merupakan peradangan pada faring atau tonsil
ataupun keduanya yang disebabkan oleh bakteri dan juga oleh virus.
Saat kehamilan, akan terjadi beberapa perubahan dalam tubuh. Contohnya perubahan
hormon yang bisa menguntungkan, seperti pertumbuhan rambut yang tebal, atau kulit
yang mengkilap Namun, ketika hamil tubuh tidak memberikan proteksi untuk melawan
infeksi bakteri, layaknya amandel.

B. Epidemiologi

Tonsilofaringitis dapat mengenai semua umur, dengan insiden tertinggi pada anak-
anak usia 5-15 tahun. Pada anak-anak, Group A streptococcus menyebabkan sekitar 30%
kasus tonsilofaringitis akut, sedangkan pada orang dewasa hanya sekitar 5-10%.
Tonsilofaringitis akut yang disebabkan oleh Group A streptococcus jarang terjadi pada
anak berusia 2 tahun ke bawah dan perbandingan laki-laki dengan perempuan sama.

Seluruh rentang faringitis penyebab patogen diamati di seluruh dunia. Patogen


tertentu yang hampir tidak ada di Amerika Serikat menyebabkan faringitis di daerah lain.
Sebuah contoh yang baik adalah difteri, yang telah hampir diberantas di Amerika Serikat
melalui imunisasi. Menurut Buku Merah, dari 1990-1995, sekitar 48.000 kasus difteri
epidemi dilaporkan di bekas Uni Soviet dan Asia Tengah Mengingat tingkat fatalitas kasus

3
tinggi 3-23% dan mobilitas geografis meningkat dari orang, potensi penyebaran di seluruh
dunia difteri adalah penyebab keprihatinan. Pertimbangkan agen penyebab yang jarang
atau tak terduga pada orang yang menderita yang telah melakukan perjalanan ke daerah
berisiko tinggi atau pada orang yang telah beremigrasi dari daerah ini, terutama jika
mereka belum diimunisasi. Faringitis terjadi pada semua kelompok umur. Prevalensi
puncak GABHS faringitis adalah pada anak usia 5-10 tahun. Pada anak-anak muda dari 2
tahun, sebagian besar faringitis adalah asal virus, meskipun GABHS bertanggung jawab
dalam kasus yang jarang terjadi. Viral faringitis terjadi pada orang dari segala usia. Tidak
ada predileksi seks. Prevalensi adalah sama di antara semua ras

Menurut Suardi (2010) berbagai bakteri dan virus dapat menjadi etiologi faringitis,
baik faringitis sebagai manifestasi tunggal maupun sebagai bagian dari penyakit lain.
Virus merupakan etiologi terbanyak terjadinya faringitis akut, terutama pada anak berusia
≤ 3 tahun (prasekolah).

Streptococcus beta hemolitikus grup A adalah bakteri penyebab terbanyak faringitis /


tonsilofaringitis akut. Bakteri tersebut mencakup 15 – 30% dari penyebab faringitis akut
pada anak.

Mikroorganisme penyebab tonsilofaringitis adalah:

1. Bakteri

Streptococcus, sering merupakan komplikasi dari penyakit virus lainnya seperti


morbili dan varisella atau komplikasi penyakit kuman lain seperti pertusis atau
pneumonia dan pneumococcus. Streptococcus lebih banyak pada anak-anak dan
bersifat progresif resistensi terhadap pengobatan dan sering menimbulkan komplikasi
seperti abses paru, empiema, tension pneumotoraks.

2. Virus

Lebih dari 200 virus dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan bagian atas,
diantaranya adalah :

a. Rhinovirus adalah salah satu jenis virus yang paling sering menjadi penyebab
infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Meskipun pasien mendapat immunitas
terhadap serotipe virus akan tetapi lebih dari 100 serotipe virus telah dikenali.

4
Meningkatkan immunitas terhadap semua rhinovirus membutuhkan waktu yang
lama.

b. Syncytial . Sering dimulai pada bayi menyerang sistim pernapasan bagian atas
kemudian menginvasi saluran penapasan bagian bawah. Pada anak yang lebih tua
dan orang dewasa secara alami yang terinfeksi virus syncytial biasanya mempunyai
gejala pernapasan yang khas yang mungkin berakhir 2 minggu. Masa inkubasi
virus 2-7 hari setelah pajanan dan berlanjut hingga 2 minggu.

Pada ibu hamil rentan terkena tonsilifaringitis dikarenakan sistem imun yang menurun
apalagi tidak didukung dengan imun support yang tinggu seperti nutrisi yang adekuat.
Berikut beberapa penyebab sakit tenggorokan saat hamil:
Infeksi virus - penyebab sakit tenggorokan paling umum yang berkaitan dengan
influenza. Penyakit ini juga, meng ditengarai dengan gejala lain
seperti hidung meler, bersin, batuk, demamgigil, dan lemas. Flu saat hamil bisa juga
dibarengi gejala lain seperti diare dan atau muntah, dan ini
merupakan gangguan kesehatan yang serius bagi ibu hamil. Untuk mencegahnya, bunda
bisa mendapatkan vaksin flu setiap tahunnya.
Infeksi bakteri - bakteri Streptokokus grup A adalah yang paling umum
menyebabkan radang tenggorokan. Selain itu, bakteri penyebab gonore, klamidia,
dan Corynebacterium (difteri) juga dapat menyebabkannya.
Infeksi jamur - jenis Candida albicans, yang pertumbuhannya biasanya lebih subur
saat hamil karena meningkatnya hormon dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.
Naiknya asam lambung – Saat hamil, asam lambung bisa naik
ke kerongkongan karena hormon kehamilan membuat katup pemisah lambung dan
kerongkongan melemah. Gejalanya memberat setelah makan.
Asma – radang lapisan saluran nafas di paru-paru yang menyebabkan salurannya
menyempit hingga dapat membuat nafas jadi sesak dan pendek. Gejala sesaknya kerap kali
disertai dengan nafas berbunyi mengi(wheezing). Asma umumnya dipicu oleh alergi atau
hipersensitivitas terhadap debu, serbuk sari, atau lainnya.
Sinusitis – menyebabkan sinus tertekan yang terasa nyeri pada daerah sekitar hidung
dan dahi, dibarengi dengan hidung tersumbat dan sakit tenggorokan. Penyebabnya karena
infeksi pada lapisan rongga sinus. Pada kondisi ini akan

5
ada dahak/ ingus berlebihan (postnasal drip) yang mengalir ke tenggorokan dan dapat
menimbulkan peradangan.
Penyebab lainnya:
 Otot tenggorokan terlalu lelah, misalnya karena sering berbicara terlalu keras tanpa
jeda.
 Paparan zat kimia atau polutan, seperti debu, asap, aroma menyengat, dan lain-lain.

Menurut Suriadi (2004) Penyebab tonsilofaringitis bermacam-macam, yakni sebagai


berikut :

1. Streptokokus pyogenesis

Bakteri gram psotif bentuk pudar yang tumbuh dalam rantai panjang dan
menyebabkan infeksi streptokokus gram A penyakit penting manusia berkisar dari
infeksi khasnya bermula ditenggorokan dan kulit.

2. Streptokokus viridians

Kelompok besar bakteri streptokokuskomensial yang baik a-hemolitik,


mengahasilkan warna hijau pekat pada darah.

3. Streptokukus Beta Hemalitikus

Bakateri gram positif yang dapat berkembang baik tenggorakan yang sehat dan bisa
menyebabkan infeksi saluran nafas akut.

4. Virus influenza

Virus RNA dari family orthomyxo viridae (virus influenza).Virus ini ditularkan
dengan medium udara melalui bersin pada manusia.

C. Patofisiologi
Bakteri dan virus masuk masuk dalam tubuh melalui saluran nafas bagian atas akan
menyebabkan infeksi pada hidung atau faring kemudian menyebar melalui sistem limfa ke
tonsil. Adanya bakteri dan virus patogen pada tonsil menyebabkan terjadinya proses
inflamasi dan infeksi sehingga tonsil membesar dan dapat menghambat keluar masuknya
udara. Infeksi juga dapat mengakibatkan kemerahan dan edema pada faring serta

6
ditemukannya eksudat berwarna putih keabuan pada tonsil sehingga menyebabkan timbulnya
sakit tenggorokan, nyeri telan, demam tinggi bau mulut serta otalgia.

Nasofaring dan orofaring adalah tempat untuk organisme ini, kontak langsung dengan
mukosa nasofaring atau orofaring yang terinfeksi atau dengan benda yang terkontaminasi
seperti sikat gigi merupakan cara penularan yang kurang berperan, demikian juga penularan
melalui makanan.

Penyebaran SBHGA memerlukan pejamu yang rentan dan difasilitasi dengan kontak
yang erat. Infeksi jarang terjadi pada anak berusia di bawah 2 tahun, mungkin karena kurang
kuatnya SBHGA melekat pada sel-sel epitel. Remaja biasanya telah menalami kontak dengan
organisme beberapa kali sehingga terbentuk kekebalan, oleh karena itu infeksi SBHGA
jarang terjadi pada kelompok ini.

Bakteri maupun virus dapat secara langsung menginvasi mukosa faring yang
kemudian menyebabkan respon peradangan lokal. Rhinovirus menyebabkan iritasi mukosa
faring sekunder akibat sekresi nasal. Sebagian besar peradangan melibatkan nasofaring,
uvula, dan palatum mole. Perjalanan penyakitnya ialah terjadi inokulasi dari agen infeksius di
faring yang menyebabkan peradangan lokal, sehingga menyebabkan eritema faring, tonsil,
atau keduanya. Infeksi streptokokus ditandai dengan invasi lokal serta penglepasan toksin
ekstraselular dan protease. Transmisi dari virus yang khusus dan SBHGA terutama terjadi
akibat kontak tangan dengan sekret hidung dibandingkan dengan kontak oral. Gejala akan
tampak setelah masa inkubasi yang pendek, yaitu 24-72 jam

7
D. PATHWAY

Invasi kuman pathogen

Penyebaran limfogen

Faring dan tonsil

Proses inflamasi

Tonsilofaringitis akut

Hipertermi

Edema faring dan tonsil Tonsil dan adenoid membesar

Nyeri telan Obstruksi pada tuba eustaki

Sulit makan dan minum kurangnya pendengaran infeksi sekunder

Kelemahan otitis media


Resiko
perubahan status
nutrisi kurang Intoleransi
dari kebutuhan aktivitas Gangguan persepsi :
tubuh pendengaran

8
E. Gejala

Gejala dan tanda yang sering ditemukan adalah nyeri tenggorok, rasa menganjal pada
tenggorokan, tenggorokan terasa kering, nyeri pada waktu menelan, bau mulut, demam
dengan suhu tubuh yang tinggi, rasa lesu, rasa nyeri di sendi-sendi, tidak nafsu makan dan
rasa nyeri di telinga (otalgia). Rasa nyeri di telinga ini dirasakan karena nyeri alih (referred
pain) melalui N.Glossopharingeus (N.IX).

Pada pemeriksaan, terdapat dua macam gambaran tonsil yang mungkin tampak, yakni:

1. Tampak pembesaran tonsil oleh karena hipertrofi dan perlengketan ke jaringan


sekitar, kripta yang melebar, tonsil ditutupi oleh eksudat yang purulent atau seperti
keju.
2. Mungkin juga dijumpai tonsil tetap kecil, mengeriput, kadang-kadang seperti
terpendam di dalam tonsil bed dengan tepi yang hiperemis, kripta yang melebar dan
tutupi eksudat yang purulent.
Berdasarkan rasio perbandingan tonsil dengan orofaring, dengan mengukur jarak
Antara kedua pilar anterior dibandingkan dengan jarak permukaan medial kedua
tonsil, maka gradasi pembesaran tonsil dapat dibagi menjadi:
T0 : Tonsil masuk di dalam fosa
T1 : <25% volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring
T2 : 25-50% volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring
T3 : 50-75% volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring
T4 : >75% volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring

Sakit tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptokokus memiliki


intensitas yang umumnya lebih parah dan bisa menular. Gejala sakit tenggorokan
akibat bakteri ini antara lain:

 Menggigil.
 Tenggorokan memerah.
 Terkadang bercak-bercak merah yang lebih pekat.

 Sakit kepala.

 Mudah lelah

 Membengkak dan sensitifnya kelenjar limfa di leher.

9
 Nafsu makan menurun.

 Muncul nanah pada amandel.

 Sakit perut.

Meski tidak membahayakan kehamilan, namun bunda diimbau untuk periksa


ke dokter kalau mengalami sakit tenggorokan jenis ini. Sebab pada kasus yang
tergolong parah, penyakit ini dapat merusak katup jantung dan ginjal. Namun untuk
sakit tenggorokan biasa yang tak terlalu parah, maka cukup disembuhkan dengan
metode pengobatan rumahan.

F. Komplikasi
Menurut Mansjoer (2001) komplikasi yang bisa timbul akibat penyakit tonsilofaringitis
yang tidak tertangani secara baik adalah :
1. Otitis media akut
2. Abses peritonsil
3. Toksemia
4. Bronkitis
5. Miokarditis
6. Artritis.

Tips mengatasi dan mencegah sakit tenggorokan saat hamil

Berikut adalah beberapa tips praktis –tanpa efek samping - untuk mencegah atau mengatasi
sakit tenggorokan ketika hamil:

 Hindari mengonsumsi minuman dingin dan bersoda karena dapat memperparah


gangguan tenggorokan.

 Minum banyak air agar tubuh tetap terhidrasi.

 Berhenti mengonsumsi makanan fast food atau hasil proses, terutama


yang mengandung zat pewarna dan pengawet.

 Sebaliknya, pilih menu yang sehat, kaya vitamin dan mineral saja.

 Minum teh herbal seperti lemon tea atau green tea untuk meredakan sensasi gatal dan
sakit di tenggorokan.

10
 Hirup uap panas agar nafas lebih lega dan sakit akibat infeksi tenggorokan jadi berkurang.

 Berkumur dengan air garam sedikitnya 3 kali sehari karena garam ampuh lawan bakteri.
Bunda juga bisa menambahkan sejumput bubuk kunyit dalam air garam sebagai agen anti-
inflamasi dan antiseptik.

 Istirahat cukup.

 Jangan menggunakan peralatan, handuk, atau gelas minum yang sama dengan mereka yang
sakit tenggorokan untuk meminimalisir risiko tertular.

 Kurangi bicara, biarkan pita suara beristirahat.

 Cuci tangan setiap kali usai bersin atau batuk, ini merupakan cara terbaik untuk mencegah
infeksi.

 Hindari rokok dan asap rokok karena dapat memperburuk sakit tenggorokan.

G. Intervensi atau pengobatan

Regimen terapi empiris untuk tonsilitis dan faringitis adalah sebagai berikut, termasuk
orang dewasa dan dosis pediatrik untuk pasien baik penisilin-alergi dan non-alergi penisilin.
Jika hasilnya tidak tersedia untuk tes RADT.

Dosis dewasa:

 Penisilin V 500 mg PO untuk 10 hari atau 250 mg PO untuk 10 hari atau


 Benzatin penisilin G 1,2 juta U IM sekali atau
 Amoksisilin 500-875 mg PO 12 jam atau 250-500 mg PO 8 jam untuk 10 hari
 Cefdinir 600 mg PO sekali sehari selama 10 hari atau 300 mg PO 12 jam untuk 5-10
hari atau Cefuroxime axetil 250 mg PO sekali sehari selama 4 hari

Dosis anak:

 Penisilin V 25-50 mg / kg / hari dibagi setiap 6 jam untuk 10 hari atau


 Benzatin penisilin G 25.000 U / kg IM sekali (maksimum 1,2 juta U) atau
 Amoksisilin 50 mg / kg / hari PO dalam 2 atau 3 dosis terbagi untuk 10 hari
 Amoksisilin-klavulanat 500-875 mg PO 12 jam untuk 10 hari
 Cefdinir 14 mg / kg PO sekali sehari selama 10 hari atau
 Cefuroxime axetil 10 mg / kg PO untuk 4-10 hari

11
Dosis dewasa jika penisilin alergi:

 Azitromisin 500 mg PO setiap hari selama 5 hari atau


 Klaritromisin 250 mg PO 12 jam untuk 10 hari atau
 Eritromisin dasar 500 mg PO untuk 10 hari atau
 Clindamycin 20 mg / kg / hari dalam 3 dosis terbagi (maksimal 1,8 g / d) untuk 10
hari
 Levofloxacin 500 mg PO sekali sehari selama 7 hari

Dosis anak jika penisilin alergi:

 Azitromisin 12 mg / kg PO sekali sehari selama 5 hari atau


 Klaritromisin 250 mg PO 12 jam untuk 10 hari atau
Eritromisin suksinat 20 mg / kg PO untuk 10 hari atau
 Clindamycin 20 mg / kg / hari PO dalam 3 dosis terbagi (maksimal 1,8 g / d) dalam
10 hari.

Bahan alami untuk meredakan sakit tenggorokan:

1. Teh lemon madu

Sementara madu bekerja menenangkan tenggorokan, lemon akan berperang melawan bakteri
dan membersihkan dahak yang ada. Untuk membuat teh lemon madu, bunda tinggal
menuangkan madu dan perasan lemon ke dalam air panas. Minum selagi hangat.

2. Humidifier atau uap panas

Uap dari air panas yang dihirup dapat membasahi selaput membran sehingga tenggorokan tak
lagi kering. Untuk tujuan serupa, bunda juga bisa mengaktifkan humidifier di kamar.

3. Berkumur air garam

Ini merupakan salah satu cara mengatasi sakit tenggorokan paling aman saat hamil. Air
garam tak hanya menghidrasi selaput tenggorokan, namun juga dapat meredakan iritasi.
Bunda tinggal memasukkan 1 sdt garam ke dalam segelas air hangat, lalu berkumurlah setiap
1 jam sekali.

12
Hindari berkumur memakai mouthwash saat hamil karena bahannya dapat
menyapu bersih flora alami dalam mulutsehingga membuka peluang bagi jamur untuk
berkembang pesat.

4. Teh chamomile

Teh ini tak hanya membantu bunda terlelap, namun juga dapat meredakan sakit dan melawan
bakteri. Bunda bisa menambahkan madu ke dalamnya kalau mau.

Dan soal teh peppermint, meski itu terdengar menyehatkan, namun bunda tidak disarankan
mengonsumsinya karena teh ini dapat melebarkan otot ‘pintu’ lambung sehingga sakit
tenggorokan akibat asam lambung bisa bertambah parah.

5. Teh jahe

Jahe mengandung agen antijamur dan antibakteri yang dapat mengurangi inflamasi di
tenggorokan. Untuk membuat sendiri, bunda tinggal memasukkan parutan jahe segar ke
dalam air panas. Biarkan jahenya meresap dalam air selama 5 menit, lalu tambahkan madu
sebagai pemanis, dan minum tehnya. Bunda juga bisa menambahkan daun mint segar.

Nah kalau cara rumahan tadi tidak berhasil, maka saatnya periksa ke dokter ya bun. Jangan
tunda lagi khususnya kalau bunda juga diare atau muntah, sesak atau nafas pendek, pusing,
tidak bisa menelan makanan atau air, demamtinggi, dan menurunnya pergerakan janin.

Jenis obat sakit tenggorokan yang aman saat hamil

Ketika hamil, bunda harus lebih teliti dalam memilih jenis obat yang diminum karena tak
semuanya aman bagi janin. Berikut beberapa jenis obat tenggorokan yang aman untuk ibu
hamil:

 Sucrets – lozenges (tablet hisap) dyclonine hydrochloride

 Chloraseptic (tidak boleh dikonsumsi selama lebih dari 2 hari) – lozenges (benzocaine) atau
spray (phenol)

13
 Halls atau Robitussin – lozenges (menthol)

 Vicks – lozenges dengan madu (dextromethorphan hydrobromide)

Sedangkan untuk antibiotiknya (biasanya dapat dibeli dengan resep dokter) adalah
Cephalexin, Penicillin, dan Amoxicillin.

Dua hal yang perlu diingat soal antibiotik ini adalah bahwa obat ini tak bisa dipakai untuk
mengatasi sakit tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus. Selain itu, jangan sampai
antibiotiknya tidak habis (sesuai saran dokter) karena dapat memperbesar risiko kambuh di
kemudian hari.

Obat yang harus dihindari

Menurut University of Michigan Health System, bunda sebaiknya tidak minum obat apapun
selama trisemester pertama kehamilan karena masa ini merupakan momen krusial bagi
perkembangan janin.

Setelah trisemester pertama berakhir, bunda disarankan menghindari tipe obat yang sifatnya
‘all in one’ karena biasanya berisi kombinasi beberapa bahan sekaligus. Mengonsumsi obat
tertentu dalam dosis tinggi tidak aman untuk bunda maupun janin. Oleh karenanya, hindari
jenis obat berikut:

 Ibuprofen

 Codeine

 Bactrim

 Naproxen

 Aspirin

 Obat herbal yang belum jelas keamanannya

 Fluconazole – untuk infeksi jamur

Lebih baik sebelum minum obat atau melakukan perawatan tertentu, bunda berkonsultasi
lebih dulu dengan dokter. Semoga apa yang kami sampaikan tadi sudah jelas dan bermanfaat
bagi kita semua.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Tonsilofaringitis adalah radang pada tenggorokan yang terletak dibagian faring dan tonsil.
Radang faring pada anak hampir selalu melibatkan organ sekitarnya sehingga infeksi pada
faring juga mengenai tonsil sehingga disebut sebagai tonsilofaringitis dan kadang dikenal
dengan sebutan radang tenggorokan. Tonsilofaringitis dapat mengenai semua umur
Tonsilofaringitis disebabkan karna virus dan bakteri misalnya Streptokokus pyogenesis
,Streptokokus viridians, Streptokukus Beta Hemalitikus,Virus influenza. Gejala
tonsilofaringitis sendiri adalah nyeri tenggorok, rasa menganjal pada tenggorokan,
tenggorokan terasa kering, nyeri pada waktu menelan, bau mulut, demam dengan suhu
tubuh yang tinggi, rasa lesu, rasa nyeri di sendi-sendi, tidak nafsu makan dan rasa nyeri di
telinga. Pengobatannya berupa pemberian obat penisilin. Dapat pula dengan menggunakan
obat herbal.

15
DAFTAR PUSTAKA

Efiaty Arsyad Soepardi & Nurbaiti Iskandar. (2001).Buku Ajar Ilmu Kesehatan : Telinga
HidungTenggorok Kepala Leher.Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Muscari, Mary E. (2005).Panduan Belajar: Keperawatan Pediatrik . Jakarta: EGC.

Ngastiyah, Setiawan. (2005).Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC. Suardi, Adi Utomo, dkk.
(2010).Buku Ajar: Respirologi Anak. Edisi pertama.Jakarta: Badan penerbit IDAI. Suriadi.
(2004).Perawatan Luka. Cetakan ke I. Jakarta : CV Sagung Seto.

16

Anda mungkin juga menyukai