Anda di halaman 1dari 42

INISIASI 1

MoDuL 1
 
Aset Keuangan
Pada mata kuliah ini akan diawali dengan topik aset keuangan yang dibahas
dalam Modul 1. Modul 1 terdiri dari 3 kegiatan belajar, yaitu:

• Kegiatan Belajar 1: “Aset Keuangan” yang terdiri dari pengertian aset


keuangan dan aset berwujud maupun aset digital, hubungan antara aset
keuangan dan aset berwujud dan klaim atas aset keuangan.
• Kegiatan Belajar 2: “Pasar Keuangan” yang terdiri dari pengertian pasar
keuangan, peran pasar keuangan dalam perekonomian, klasifikasi pasar
keuangan, pelaku pasar keuangan, dan pasar keuangan dalam
perekonomian global.
• Kegiatan Belajar 3: “Sistem Keuangan” yang terdiri dari pengertian
sistem keuangan, fungsi sistem keuangan, dan lembaga keuangan dalam
sistem keuangan.
Capaian yang diharapkan pada Modul 1
• Setelah selesai membaca modul ini, para mahasiswa diharapkan mampu
memahami dan menjelaskan berbagai aset dalam kegiatan ekonomi,
pengertian dan kegiatan pasar keuangan, serta pengertian dan fungsi sistem
keuangan.

• Secara khusus, Anda diharapkan mampu menjelaskan tentang berbagai aset;


1. aset keuangan;
2. pengertian dan fungsi pasar keuangan;
3. pengertian dan fungsi sistem keuangan; dan
4. metode transfer dana dalam sistem keuangan.
KEgiAtAn BELAJAR 1: Aset Keuangan

A. PENGERTIAN ASET KEUANGAN


Dalam pengertian luas, aset merupakan kepemilikan atas suatu barang yang memiliki
nilai tukar. Pada awalnya, aset hanya berupa aset berwujud (tangible) namun dalam
perkembangannya, aset juga dapat berupa aset tak berwujud (intangible). Aset
berwujud adalah aset yang nilainya tergantung dari bentuk fisik tertentu dari aset
tersebut. Contoh: tanah, bangunan, mobil, pabrik, mesin, dan aset-aset fisik lain.
Sedangkan aset tak berwujud adalah aset yang nilainya tidak tergantung dari bentuk
fisik aset tersebut. Salah satu jenis aset tak berwujud adalah aset keuangan. Aset
keuangan memiliki nilai karena klaim-klaim hukum atas sejumlah manfaat yang berupa
arus kas di masa mendatang.

Berikut adalah contoh-contoh aset keuangan dan peranan dari person dalam aset
keuangan tersebut yaitu: Aset Kredit, Obligasi (Bonds), Obligasi yang Dikeluarkan
Pemerintah Indonesia, Obligasi yang Dikeluarkan oleh Perusahaan (Corporate),
Obligasi Syariah atau Sukuk, Saham.
B. HUBUNGAN ANTARA ASET KEUANGAN DAN ASET BERWUJUD
Salah satu kesamaan penting antara aset berwujud dan aset keuangan adalah
adanya potensi arus kas di masa datang bagi pemiliknya. Contoh, aset berupa
pabrik diharapkan memberikan arus kas berupa keuntungan bagi pemiliknya di
masa datang. Demikian juga aset berupa obligasi diharapkan juga memberikan
arus kas berupa kupon bagi pemegang obligasi. Aset mesin diharapkan
memberikan arus kas setelah mesin digunakan untuk menghasilkan produk dan
dijual, sementara aset saham diharapkan memberikan arus kas di masa depan
berupa deviden.
Dalam hal tertentu, aset keuangan berhubungan erat dengan aset berwujud.
Dalam operasional bisnis kadang-kadang untuk membiayai pengadaan aset
berwujud dilakukan dengan menerbitkan aset keuangan. Sering kali untuk
memperbesar skala perusahaan, pemilik perlu menerbitkan saham untuk dijual, di
mana hasil penjualan saham digunakan untuk memperbesar pabrik.
C. KLAIM ATAS ASET KEUANGAN
Arus kas bagi aset keuangan sering disebut klaim atas aset keuangan. Klaim yang
dimiliki oleh pemegang aset keuangan dapat berupa klaim tetap, yaitu sejumlah
pendapatan yang tetap atas aset keuangan yang dimiliki. Jika aset keuangan
memiliki klaim pendapatan tetap maka aset keuangan ini dinamakan instrumen
utang

D. HARGA DAN RISIKO ASET KEUANGAN


Secara ekonomi, prinsip dasar dari harga aset keuangan adalah nilai sekarang
(present value) atas arus kas yang diharapkan dapat dihasilkan oleh aset
keuangan tersebut walaupun arus kas tersebut belum diketahui secara pasti. Arus
kas merupakan jumlah pembayaran dalam jangka waktu tertentu atas aset
keuangan tersebut.
E. PERAN ASET KEUANGAN
Para mahasiswa yang berbahagia, dari pembelajaran yang telah diuraikan
terdahulu maka dalam perekonomian aset keuangan memiliki dua fungsi
utama yaitu:

• sebagai media untuk intermediasi antara


1. pihak yang membutuhkan dana dan pihak
yang kelebihan dana.

2 • sebagai media untuk membagi risiko aset


KEgiAtAn BELAJAR 2
Pasar Keuangan
A. PERAN PASAR KEUANGAN
Fungsi Harga: Secara umum, interaksi antara pembeli dan penjual aset keuangan akan
menentukan harga aset keuangan. Dengan kata lain, interaksi ini akan menentukan
pendapatan atau arus kas dikemudian hari, dari aset keuangan yang diperdagangkan.

Fungsi Likuiditas: Salah satu peran dari aset keuangan adalah sebagai media untuk
memindahkan dana dari pihak yang kelebihan ke pihak yang membutuhkan. Oleh
karena itu, pasar keuangan menyediakan suatu mekanisme pengusaha untuk
mendapatkan dana dengan cara menjual aset keuangan

Fungsi Meminimumkan Biaya: Proses pencarian ini tentu memerlukan biaya yang
disebut biaya pencarian (searching cost). Selain biaya pencarian, untuk mendapatkan
partner yang tepat juga diperlukan biaya informasi (information cost). Jika terdapat
pasar keuangan yang baik maka biaya-biaya tersebut tidak perlu sehingga pasar
keuangan dapat meminimumkan biaya transaksi.
B. KLASIFIKASI PASAR KEUANGAN
Klasifikasi berdasarkan
sifat dari klaim Klasifikasi berdasarkan jatuh Klasifikasi berdasarkan
tempo klaim penerbitan klaim
• Pasar utang (debt market): • Pasar uang (money market)
• Pasar primer (primary market)
Pada dasarnya merupakan merupakan pasar yang
memperdagangkan aset
adalah pasar keuangan di mana
pasar yang
keuangan dengan instrumen perusahaan-perusahaan
memperdagangkan aset
utang jangka pendek. Pada menerbitkan aset keuangan
keuangan dengan arus kas
umumnya jangka waktu jatuh untuk pertama kalinya dijual atau
tetap atau aset keuangan
tempo surat utang di bawah 12 ditawarkan. Pasar ini juga
dengan instrumen utang
bulan disebut pasar perdana atau sering
(debt instrument).
• Pasar modal (capital market) juga disebut initial public
• Pasar ekuitas (equity
adalah pasar bagi aset-aset offering (IPO)
market): Pasar ekuitas • Pasar
keuangan jangka panjang, yaitu sekunder (secondary
(equity market) adalah
aset keuangan yang jatuh market) merupakan pasar yang
pasar yang
temponya di atas 12 bulan. Di memperdagangkan aset
memperdagangkan aset pasar ini, aset keuangan yang keuangan/klaim keuangan yang
keuangan dengan arus kas diperdagangkan bisa dengan sebelumnya sudah dijual di pasar
tidak tetap atau aset instrumen utang, bisa juga perdana atau pasar primer.
keuangan dengan dengan instrumen ekuitas Kadang-kadang disebut pasar
instrumen ekuitas (equity
dari aset keuangan yang telah
instrument).
usang
B. KLASIFIKASI PASAR KEUANGAN
Klasifikasi berdasarkan struktur organisasi
Klasifikasi berdasarkan waktu pengiriman • Pasar lelang (auction market) adalah pasar di mana
pembeli memasukkan tawaran kompetitif dan penjual
• Pasar kas (spot market) adalah pasar memasukkan penawaran yang kompetitif pada saat
yang sama. Harga aset keuangan yang
di mana pada saat transaksi langsung diperdagangkan merupakan harga tertinggi yang
dilakukan penyelesaian pembayaran pembeli bersedia membayar dan harga terendah yang
(settlement) dan penyerahan aset penjual bersedia untuk menjual. Tawar-menawar yang
keuangan. cocok kemudian dipasangkan bersama-sama dan
• Pada dasarnya merupakan pasar di selanjutnya dieksekusi.
mana transaksi aset keuangan • Pasar paralel atau pasar tidak terdaftar merupakan
penyelesaiannya dilakukan beberapa pasar aset keuangan yang tidak tercatat di bursa. Para
peserta perdagangan melakukan transaksi melalui
waktu kemudian atau secara telepon, jaringan faksimile atau elektronik, bukan di
berjangka. Transaksi ini pada lantai bursa secara fisik.
umumnya merupakan kontrak • Pasar perantara (intermediated market) adalah pasar
berjangka (forward contracts) dan di mana satu atau lebih lembaga keuangan berdiri di
kontrak opsi (option contracts). antara counterparty dalam transaksi
Transaksi ini biasanya dilakukan
investor untuk mengendalikan risiko
besar.
C. PELAKU PASAR KEUANGAN
Pihak-pihak yang dapat melakukan transaksi di pasar keuangan, antara lain.
1.Rumah tangga/individu.
2.Pihak bisnis (perusahaan atau persekutuan).
3.Pemerintah.
4.Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
5.Bank Sentral.
6.Bank Umum.
7.Lembaga Keuangan.
8.Koperasi.
9.Badan-badan keuangan internasional (World Bank, ADB).
10.Perusahaan multinasional.
11.Dan lain-lain.
D. PASAR KEUANGAN GLOBAL
Beberapa faktor yang menyebabkan integrasi pasar keuangan antarnegara adalah.
1.Deregulasi atau liberalisasi pasar keuangan di pusat-pusat keuangan dunia.
Persaingan global telah mendorong pemerintah di banyak negara untuk
menderegulasi berbagai aspek dari pasar keuangannya. Dengan deregulasi ini
maka perusahaan-perusahaan keuangan mereka dapat bersaing secara efektif di
seluruh dunia.
2.Kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi. Teknologi ini digunakan
untuk memonitor banyak pasar keuangan dunia, melakukan transaksi, dan
menganalisis peluang-peluang keuntungan dari transaksi aset keuangan.
3.Pesatnya kemajuan kelembagaan pasar keuangan
KEgiAtAn BELAJAR 3
 Sistem Keuangan ( Financial
System)
A. PENGERTIAN SISTEM KEUANGAN (FINANCIAL SYSTEM)
Sistem keuangan (financial system) dapat mencakup tingkat global, regional,
dan perusahaan. Sistem keuangan perusahaan adalah serangkaian prosedur
dilaksanakan yang melacak kegiatan keuangan perusahaan.

Pada skala regional, sistem keuangan adalah sistem yang memungkinkan


pemberi pinjaman dan peminjam untuk berinteraksi.

Sistem keuangan global pada dasarnya adalah sebuah sistem global yang lebih
luas yang mencakup semua lembaga keuangan, peminjam, dan pemberi
pinjaman dalam ekonomi global.
B. FUNGSI SISTEM KEUANGAN
1. Fungsi Tabungan (Saving Function)

2. Fungsi Kekayaan (Wealth Function)

3. Fungsi Likuiditas (Liquidity Function)

4. Fungsi Kredit (Credit Function)

5. Fungsi Pembayaran (Payment Function)

6. Fungsi Risiko (Risk Function)

7. Fungsi Kebijakan (Policy Function)


C. LEMBAGA KEUANGAN (FINANCIAL
INSTITUTION) DALAM SISTEM
KEUANGAN (FINANCIAL SYSTEM)
Lembaga keuangan merupakan badan usaha yang bisnis utamanya adalah bidang jasa
keuangan. Lembaga keuangan merupakan bagian penting dari sistem keuangan.

Dari kegiatan lembaga keuangan tersebut, peranan dari lembaga keuangan pada sistem
keuangan pada prinsipnya adalah menjadi lembaga perantara (financial intermediary)
dari pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Fungsi pokok
dari lembaga keuangan adalah melakukan intermediasi antara unit kelebihan dana
(surplus) dan unit membutuhkan dana (deficit).

Berdasarkan sistem operasionalnya, lembaga keuangan diklasifikasikan menjadi dua,


yaitu lembaga keuangan depositori (depository financial institution) dan lembaga
keuangan nondepositori (nondepository financial institution).
D. MEKANISME TRANSFER DAN ARUS DANA DALAM
SISTEM KEUANGAN
Gambar 1
Bagan Arus Dana dalam Sistem Keuangan
Aset keuangan Pasar modal: Aset keuangan
memperdagangkan aset
dana keuangan jangka
dana
panjang

Pihak Pihak
PASAR KEUANGAN:
yang membu- yang
terdiri dari pasar modal
tuhkan dana kelebihan
dan pasar uang
(pihak deficit) dana (pihak
surplus)

Dana
Pasar uang: Dana
memperdagangkan
aset keuangan jangka
Aset keuangan pendek Aset keuangan
INISIASI 2

MoDUL 2
 

Bank dan Lembaga Keuangan


Pada Modul 2 dengan topik Bank dan Lembaga Keuangan terdiri
dari 2 kegiatan belajar, yaitu:
1. Kegiatan Belajar 1: “Lembaga Keuangan dan Inovasi Keuangan” yang
terdiri dari pengertian dan keistimewaan lembaga keuangan, inovasi
keuangan, dan sejarah dan perkembangan lembaga keuangan.
2. Kegiatan Belajar 2: “Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank” yang
terdiri dari peranan lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan
bukan bank, aktivitas lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan
bukan bank, serta aset/kewajiban lembaga keuangan bank dan
lembaga keuangan bukan bank.
Capaian yang diharapkan pada Modul 2

Setelah selesai membaca modul ini, para mahasiswa diharapkan


memahami dan mampu menjelaskan berbagai konsep tentang bank dan
lembaga keuangan. Secara khusus, Anda diharapkan mampu menjelaskan
tentang:
1. klasifikasi lembaga keuangan;
2. inovasi keuangan;
3. sejarah lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank;
4. pengertian, fungsi, dan peranan lembaga keuangan bank dan lembaga
keuangan bukan bank;
5. menjelaskan jenis-jenis lembaga keuangan bank dan non bank
KEGIATAN BELAJAR 1
 
Lembaga Keuangan dan Inovasi Keuangan
A. PENGERTIAN DAN KEISTIMEWAAN (SPECIALNESS) LEMBAGA KEUANGAN

Lembaga keuangan adalah perusahaan yang memberikan jasa layanan


utama berupa jasa keuangan. Jasa- jasa keuangan utama yang diberikan
oleh lembaga keuangan adalah sebagai berikut:

1. Mengubah 3.Memperdagan 4.Memperdagan


2. Membantu gkan aset gkan aset 6.Memberikan
aset keuangan menciptakan keuangan untuk keuangan untuk 5.Memberikan jasa
yang didapatkan berbagai berbagai berbagai jasa konsultasi pengelolaan
dari pasar
bentuk aset kepentingan, kepentingan, untuk para portofolio, baik
menjadi bentuk
keuangan baik kepentingan baik kepentingan investor dan untuk pelaku
aset keuangan perusahaan perusahaan
untuk pelaku pasar pasar keuangan
yang berbeda keuangan sendiri keuangan sendiri
kepentingan keuangan maupun untuk
untuk tujuan maupun maupun
klien lainnya masyarakat
yang berbeda
pula perusahaannya kepentingan kepentingan umum
pihak lain (klien) pihak lain (klien)
B. INOVASI KEUANGAN
Perkembangan industri keuangan, baik berupa jasa keuangan, aset keuangan
maupun lembaga keuangan, tidak terlepas dari perkembangan inovas
keuangan.
Inovasi keuangan merupakan kondisi apabila muncul ide- ide baru, dalam ha
solusi dan instrumen keuangan baru yang diimplementasikan dalam rangka
mengembangkan entitas bisnis dan memperbaiki iklim usaha.
Pengelompokan Inovasi
Keuangan

Instrumen-instrumen perluasan pasar


(market broadening instruments)

Instrumen-instrumen pengelolaan risiko


(risk-management instruments)

Instrumen-instrumen pengelolaan risiko


(risk-management instruments)
Pemicu Terjadinya Inovasi Keuangan

Terlepas dari perbedaan pandangan tersebut, beberapa hal berikut adalah


faktor-faktor utama yang mendorong munculnya inovasi keuangan:
A. Meningkatnya ketidakstabilan tingkat bunga, inflasi, harga ekuitas,
dan nilai tukar. Meningkatnya ketidakstabilan ini mendorong para
pelaku pasar untuk meningkatkan perlindungan sehingga memacu
munculnya inovasi keuangan, terutama perlindungan risiko.
B. Kemajuan teknologi informasi, teknologi komunikasi, dan teknologi
komputer. Kemajuan teknologi ini memungkinkan melakukan
inovasi keuangan untuk menciptakan produk-produk keuangan yang
hanya bisa dijalankan dan dipantau dengan bantuan teknologi.
Pemicu Terjadinya Inovasi Keuangan

Terlepas dari perbedaan pandangan tersebut, beberapa hal berikut adalah


faktor-faktor utama yang mendorong munculnya inovasi keuangan:
C. Meningkatnya kapasitas pelaku pasar profesional karena
meningkatnya pendidikan, pelatihan, dan keterampilan. Beberapa
produk keuangan sangat rumit, namun karena pelaku pasar kapasitasnya
sudah sangat tinggi maka memungkinkan mereka dengan cepat
menerima dan menguasai produk tersebut. Oleh karena itu, kapasitas
pelaku keuangan memungkinkan diciptakannya produk-produk canggih
meskipun dengan matematika yang rumit.
Pemicu Terjadinya Inovasi Keuangan

Terlepas dari perbedaan pandangan tersebut, beberapa hal berikut adalah


faktor-faktor utama yang mendorong munculnya inovasi keuangan:
D. Ketatnya persaingan antar lembaga perantara keuangan. Hukum
persaingan menyatakan bahwa semakin ketat persaingan dalam pasar akan
menjadikan pelaku pasar tersebut semakin inovatif. Demikian juga dalam
pasar keuangan, semakin ketatnya persaingan antar lembaga perantara
keuangan maka inovasi keuangan akan meningkat.
E. Insentif untuk menghadapi peraturan-peraturan dan pajak. Karakter dasar
dari pengusaha adalah mencari peluang untuk mendapatkan keuntungan.
Oleh karena itu, dalam menghadapi peraturan pun akan dicari peluang atau
celah di mana mereka masih bisa mendapatkan keuntungan tanpa melanggar
peraturan.
Pemicu Terjadinya Inovasi Keuangan

Terlepas dari perbedaan pandangan tersebut, beberapa hal berikut adalah


faktor-faktor utama yang mendorong munculnya inovasi keuangan:
F. Perubahan pola global kekayaan keuangan. Perkembangan pendapatan dan
kemakmuran masyarakat, menjadikan diversifikasi permintaan atas produk-
produk keuangan agar mereka memiliki banyak pilihan dalam menyimpan
kekayaannya.
SEJARAH PERKEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN
Sejarah lembaga keuangan adalah berbeda dengan sejarah perekonomian
maupun sejarah uang. Lembaga keuangan bermula dari daratan Eropa
yang diawali dengan bursa komoditas pada tahun 1309. Sementara tidak
diketahui persis kapan lembaga keuangan pertama kali berdiri, namun
lembaga pemodal dan bank yang pertama diperkirakan muncul antara
abad 15 sampai 17 di Eropa Barat dan Eropa Tengah. Khusus untuk
perbankan, embrio perbankan modern di wilayah tersebut diawali dengan
munculnya beberapa bank di beberapa kota yang menjadi pusat
perdagangan. Beberapa bank pertama muncul di beberapa kota, misalnya
Barcelona (1401), Genoa (1404), Venesia (1587), Milan (1593),
Amsterdam (1609), Hamburg (1619), dan London (1694).
KEGIATAN BELAJAR 2
Klasifikasi dan Jenis Lembaga
Keuangan Bank dan Bukan Bank
A. KLASIFIKASI LEMBAGA KEUANGAN
 
Sebagai lembaga perantara (intermediary) antara pihak yang kelebihan dana
dengan pihak yang membutuhkan dana, lembaga keuangan diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu lembaga keuangan depository dan lembaga keuangan
nondepository.
Lembaga keuangan depository sebagian besar dananya diperoleh dengan cara
menghimpun dana dari masyarakat, yang dilakukan dengan menawarkan jasa
tabungan atau simpanan. Simpanan ini bisa berupa giro, tabungan, deposito, dan
simpanan-simpanan lain
Lembaga nondepository adalah lembaga keuangan di mana penghimpunan dana
masyarakat tidak dilakukan dengan menawarkan produk tabungan atau simpanan,
melainkan dengan cara lain. Contoh lembaga keuangan nondepository adalah
asuransi, lembaga pembiayaan, lembaga dana pensiun, lembaga reksa dana (mutual
funds), dan lembaga-lembaga lain.
B. JENIS-JENIS LEMBAGA KEUANGAN BANK
Berdasarkan UU tersebut, menurut jenis usahanya, bank
diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah
yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
 
B. JENIS-JENIS LEMBAGA KEUANGAN BANK
Berdasarkan kepemilikannya, bank diklasifikasikan menjadi:
1. Bank Persero, yaitu bank yang dimiliki oleh pemerintah.
2. Bank Umum Swasta Nasional, yaitu bank yang dimiliki oleh
swasta domestik (warga negara Indonesia).
3. Bank Asing, yaitu bank yang dimiliki oleh warga negara asing.
4. Bank Campuran, yaitu bank yang dimiliki warga negara Indonesia
dan warga negara asing.
5. Bank Pemerintah Daerah, yaitu bank yang dimiliki oleh Pemerintah
Daerah.
Berdasarkan sistem pengenaan bunga, bank diklasifikasikan menjadi:
• Bank Konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya menggunakan
sistem bunga.
• Bank Syariah adalah bank yang dalam operasionalnya menggunakan prinsip
syariah. Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam
antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan
kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah,
antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah),
pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip jual
beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan
barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau
dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari
pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
Berdasar transaksi devisa, bank diklasifikasikan
menjadi:
• Bank Devisa adalah bank yang dalam operasionalnya
melayani transaksi valuta asing.
• Bank Non-Devisa adalah bank yang dalam
operasionalnya tidak melayani transaksi valuta asing.
Bank Umum
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1992 tentang
Perbankan yang telah diubah dengan Undang-Undang No.10 Tahun 1998, dalam
kegiatannya, Bank Umum dapat mengkhususkan diri untuk melaksanakan
kegiatan tertentu atau memberikan perhatian yang lebih besar kepada kegiatan
tertentu. Sesuai UU tersebut, usaha Bank Umum meliputi:
1. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu;
2. memberikan kredit;
3. menerbitkan surat pengakuan hutang;
4. membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya:
5. surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa
berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat
dimaksud;
6. surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tida
lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
7. kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah;
8. Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
9. obligasi;
10.surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun;
11. instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun
12.memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentinga
nasabah;
13.menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepad
bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun denga
wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;
14.menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan dengan/atau antar pihak ketiga;
15. menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
16. melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu
kontrak;
17. melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentu
surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek;
18.melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amana
19. menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prins
syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;
20. melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak
bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan perundang- undangan
yang berlaku
Selain melakukan kegiatan usaha tersebut, Bank Umum dapat pula beberapa kegiatan
sebagai berikut:
1. melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia;
2. melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang
keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi,
serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;
3. melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat
kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan
syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia; dan
4. bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku.
Bank
Kegiatan Perkreditan
usaha Bank Rakyat
Perkreditan Rakyat meliputi:
– menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
– memberikan kredit;
– menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah,
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
– menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.
JENIS-JENIS LEMBAGA KEUANGAN
NON BANK
Berdasarkan beberapa pengamatan, lembaga keuangan non-depository yang
berkembang pesat, antara lain:
• perusahaan asuransi (insurance companies);
• lembaga pembiayaan (finance companies);
• perusahaan sekuritas (securities firms);
• dana pensiun (pension funds);
• reksa dana (mutual funds);
• perusahaan lindung nilai (hedge funds).
Adapun jenis-jenis lembaga keuangan non bank yang ada (sesuai
aturan yang berlaku) di Indonesia saat ini, antara lain: perusahaan
pembiayaan (finance companies), lembaga asuransi, dana
pensiun, Pegadaian, perusahaan efek/sekuritas (securities
company), dan perusahaan investasi (investment companies).

Anda mungkin juga menyukai