Anda di halaman 1dari 24

DESAIN BANGUNAN

PENGOLAH AIR MINUM


UNIT FILTRASI
PENGERTIAN

Menurut Reynolds (1982), filtrasi adalah pemisahan zat padat –


cair, yang mana zat cair dilewatkan melalui media berpori atau
material berpori lainnya untuk menyisihkan sebanyak mungkin
padatan tersuspensi yang halus.

Proses ini digunakan untuk menyaring secara kimia air yang


sudah terkoagulasi dan terendapkan agar menghasilkan air
minum dengan kualitas yang tinggi.

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T


10/27/21 2
Malahayati University
PRINSIP
A. PENYARINGAN MEKANIS

Proses ini terjadi pada saringan pasir lambat dan saringan pasir cepat.
Media yang dipergunakan dalam filtrasi adalah pasir yang
mempunyai pori-pori yang cukup kecil.

Dengan demikian partikel-partikel yang mempunyai ukuran butir lebih


besar dari ruang antar butir pasir media dapat tertahan. Selama
proses filtrasi, ruang antar butir pasir akan semakin diperkecil oleh
partikel-partikel yang tertahan pada media filter.

Pada filter ini flok-flok yang tidak terendapkan pada sedimentasi akan
tertahan pada lapisan teratas pasir membentuk lapisan penutup
yang selanjutnya akan menahan partikel-partikel yang mempunyai
ukuran kecil. Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T
10/27/21 3
Malahayati University
PRINSIP
B. PENGENDAPAN

Proses ini hanya terjadi pada saringan pasir lambat. Ruang antar butir media
pasir berfungsi sebagai bak pengendap kecil. Partikel-partikel yang
mempunyai ukuran kecil, serta koloidal-koloidal dan beberapa macam
bakteri akan mengendap dalam ruang antar butir dan melekat pada
butir.

C. BIOLOGICAL ACTION

Proses ini hanya terjadi pada saringan pasir lambat. Suspensi-suspensi yang
terdapat dalam air mengandung organisme-organisme seperti alga dan
plankton, yang merupakan bahan makanan bagi jenis-jenis mikro
organisme tertentu. Organismeorganisme tersebut membentuk lapisan
diatas media filter yang disebut dengan “lapisan lendir”. Dengan adanya
lapisan ini maka mikroorganisme yang terdapat dalam air akan
tertinggal di situ, sehingga
10/27/21 airWulandari
Diah Ayu filtratSulistyaningrum,
tidak mengandung
S.T
4
Malahayati University
mikroorganisme/bakteri lagi.
Sumber : Peavy, 1985
Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T
10/27/21 5
Malahayati University
KLASIFIKASI
Menurut Peavy (1985), dalam penjernihan air bersih dikenal dua macam saringan :
1.Saringan Pasir Lambat (Slow Sand Filter)
– Saringan ini dibuat dari pasir halus dengan ukuran efektif sekitar 0,2 mm.
Ukuran efektif adalah ukuran ayakan yang telah meloloskan 10 % dari
total butir yang ada atau P10.
– Pada saringan pasir lambat proses mikrobiologis mendominasi di permukaan
filter.
– Kehilangan tekan yang tinggi menghasilan rata-rata aliran yang sangat rendah
(0,12 – 0,32 m/jam) sehingga membutuhkan konstruksi filter yang sangat
luas.
– Pencucian dilakukan secara periodik (biasanya sekali sebulan) dengan
mengambil media filter bagian atas setebal 3 - 5 cm untuk dicuci di luar filter.
– Saringan pasir lambat membutuhkan ruang yang luas dan modal yang besar.
Saringan ini tidak berfungsi baik dengan air yang kekeruhannya tinggi karena
permukaannya cepat tersumbat, dan membutuhkan pencucian yang lebih
sering.

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T


10/27/21 6
Malahayati University
KLASIFIKASI
Menurut Peavy (1985), dalam penjernihan air bersih dikenal dua macam saringan :
2.Saringan Pasir Cepat (Rapid Sand Filter)
– Filter ini menggunakan dasar pasir silika dengan kedalaman 0,6–0,75m.
–Ukuran pasirnya 0,35 – 1,0 mm atau lebih dengan ukuran efektif 0,45 – 0,55 mm.
–Koefisien keseragaman umumnya 1,65. Koefisien keseragaman adalah ukuran
yang telah meloloskan 60 % dibagi ukuran yang telah meloloskan 10 % dari total
bahan baku pasir atau P60/ P10.
–Pencucian filter pasir cepat dilakukan dengan cara backwash; kotoran-kotoran
ataupun endapan suspensi yang tertinggal pada filter akan ikut terekspansi dan
bersama air pencuci dikeluarkan melalui gutter.
–Pencucian dilakukan 24 jam operasi dengan waktu pencucian pasir terekspansi ±
50%.
–Kriteria kualitas air yang dimasukkan ke filter adalah dengan kekeruhan di bawah 5
NTU, sehingga air baku yang di atas 5 NTU harus diolah melalui proses koagulasi –
flokulasi - sedimentasi (Darmasetiawan, 2001).

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T


10/27/21 7
Malahayati University
PERBEDAAN SLOW SAND FILTER
DAN RAPID SAND FILTER

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T


10/27/21 8
Malahayati University
MEDIA FILTRASI

Media filter yang umum dipakai di Indonesia adalah pasir kwarsa.


Untuk menjamin ketahanan pasir kwarsa yang dipakai disyaratkan pasir
kwarsa memenuhi kriteria kadar silika (SiO) 96 %.
Pasir dengan kualitas yang demikian banyak terdapat di Pulau Bangka
sehingga disebut juga sebagai pasir Bangka (Darmasetiawan, 2001).

Tipe-tipe media filtrasi antara lain sebagai berikut :


1.Saringan satu media, saringan dengan pasir saja atau pecahan arang.
2.Saringan dua media, saringan dengan pasir dan media lain seperti gravel
3.Saringan multi media, saringan dengan pasir, garnet, dan antrasite coal.

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T


10/27/21 9
Malahayati University
RUMUS PERHITUNGAN

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T


10/27/21 10
Malahayati University
FITRASI (RAPID SAND FILTER)
Kriteria desain ( Tri Joko, 2009 )

• Kecepatan filtrasi (vf) = 8-12 m/jam


• Tebal media pasir (Lp) = 60-80 cm
• Tebal media kerikil (Lk) = 10 – 30 cm
• Waktu backwash (tbw) = 5-15 mnt
• Tinggi air di atas media (Ha) = 0.9 – 1.2 m
• Diameter media = 0.6-1.2 mm
• Ekspansi backwash = 30-50%
• A orifice (A or): A = (0.0015-0.005) : 1
• A lateral (A lat) : A or = (2-4) : 1
• A manifold (Am) : AL = (1.5-3) : 1
• Porositas = 0.36 – 0.45
• Jarak orifice (w or) = 6 – 20 cm
• Diameter orifice = 0.6 – 2 cm
• Kecepatan backwash (vbw) = 15-25 m/jam
• Surface loading = 7 – 12 jam
• V gullet (saluran pembuang) = 0.6 – 2.5 m/s
• L filtrasi =3–6m
• Fb = 7.5 cm
Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T
10/27/21 11
Malahayati University
FITRASI (RAPID SAND FILTER)
Perencanaan

• vf = 2.78 x 10-3 m/dtk = 10 m/jam


• Diameter orifice = 2 cm
• A or = 0.0025 x Af
• Jarak antar pusat lateral (w lat) = 20 cm = 0.2 m
• Vbw = 0.01 m/dtk
• Lp = 70 cm = 0.7 m
• Lk = 30 cm = 0.3 m
• Diameter pasir (Dp) = 0.6mm
• Diameter kerikil (Dk) = 3mm
• Porositas awal (Po) = 0.4
• μ = 0.8 x 10-6 m²/dtk
• NRe pasir =<5
• NRe kerikil = >5
• Ψ pasir = 0.98 (bulat)
• A lat = 2 x A or
• A manifold = 1.5 x A lat
• % Ekspansi kerikil akibat backwash = 10%
• tbw (time backwash) = 10 mnt = 600 dtk
Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T
10/27/21 12
Malahayati University
Perhitungan

1. Jumlah Minimum Filter yang Dibutuhkan


• Debit (Q) = 0,250 m3/dtk
= 0,250 x 86400 x 264,17
= 5,71 mgd

• N = 1,2 (Q)^0,5
= 1,2 x (5,71)^0,5
= 2,86 = 3 buah Bed Filter

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T


10/27/21 13
Malahayati University
MEDIA FILTER
• KRITERIA DESAIN TERPILIH
Media filter terdiri dari media penyaring dan media penahan. Media
penyaring yang digunakan adalah antrasit dan pasir.
Karakteristik antrasit dan pasir yang digunakan sebagai media penyaring
terdapat pada Tabel :

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T


10/27/21 14
Malahayati University
MEDIA PENAHAN / MEDIA PENYANGGA
Sedangkan media penahan yang digunakan adalah lapisan gravel dengan
faktor bentuk 0,98 (bulat) dan porositas 0,5.
Susunan media penahan adalah sebagai berikut:

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T


10/27/21 15
Malahayati University
SISTEM UNDERDRAIN

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T


10/27/21 16
Malahayati University
SISTEM UNDERDRAIN

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T


10/27/21 17
Malahayati University
SISTEM UNDERDRAIN

jika pipa yang digunakan adalah pipa dengan


diameter 3 inch, maka:

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T


10/27/21 18
Malahayati University
SISTEM UNDERDRAIN

jadi, jumlah orifice sesungguhnya


= 14 x 42 = 588 buah

Jika panjang pipa lateral = 3,5 m


Maka jarak antar orifice = 3,5/14
= 0,25 m
(memenuhi)
Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T
10/27/21 19
Malahayati University
PENCUCIAN DENGAN UDARA
Pencucian filter (backwash) filter diawali dengan mengalirkan udara dari
blower selama 5 – 10 menit.

Kebutuhan udara untuk backwash adalah :

Kecepatan udara (v) = 30 m³/m²/jam


Luas filter (Af) = 37,41 m²
Kebutuhan udara = v x Af
= 30 x 37,41
= 1122,3 m³/jam
= 18,7 m³/menit

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T


10/27/21 20
Malahayati University
SALURAN PENAMPUNGAN
AIR BACKWASH
• KRITERIA DESAIN TERPILIH

Air bekas pencucian filter (backwash) ditampung dalam saluran gutter


menuju saluran gullet dan selanjutnya dibuang melalui saluran drain.
Kecepatan backwash (vb) : 25 m/jam

• PERHITUNGAN

a) Gutter
Kecepatan backwash (vb) = 25 m/jam = 6,94.10ˉ³ m/dtk
Luas permukaan filter (Af) = 37,41 m

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T


10/27/21 21
Malahayati University
jika dibuat dua buah gutter dengan
pelimpah berupa V-notch pada kedua
sisinya, maka debit masing-masing gutter
(Qg) :

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T


10/27/21 22
Malahayati University
Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T
10/27/21 23
Malahayati University
Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T
10/27/21 24
Malahayati University

Anda mungkin juga menyukai