4
Kapal Pengangkut petikemas
Pengertian kapal petikemas
Suatu kapal yang di desain sebagai kapal petikemas apabila dirancang secara
ekslusive hanya untuk membawa petikemas.
Sedangkan kapal jenis lainnya yang membawa petikemas sebagai bagian dari
muatan dikategorikan sebagai “ sesuai untuk membawa petikemas di dalam
palkah xxx “ … (suitable for carriage of containers in hold xxx)
Berarti petikemas bisa dibawa oleh berbagai tipe kapal, seperti kapal
petikemas selular, cont-Bulkers, bulk carriers dan general
cargo. Namun khusus untuk muatan petikemas on deck harus mendapatkan
persetujuan dari kelas (classification society) untuk “ stacking
khususnya
weight dan lashing system” 5
Kapal Pengangkut petikemas
Jenis Kapal Petikemas
CONTAINERS SHIP
Dirancang secara khusus
untuk membawa petikemas
Petikemas di dalam palkah
(holds) terikat secara aman
dengan cell guides
Petikemas di atas deck
terikat
secara aman
peralatan menggunakan lasing
lashing component),
jinjing (portable
yang sering
digunakan twist locks dan batang
penyambung (rods).
6
Kapal Pengangkut petikemas
Jenis Kapal Petikemas
CONTAINERS SHIP - Hatchcoverless
Dirancang secara khusus membawa
petikemas
Tidak ada tutup palka/ponton
( No hatch covers)
Anjungan berada di depan sebagai
antara lain;
Terpisah antara ruang muat
untuk bulk dan petikemas
Petikemas di atas muatan
bulk
Petikemas hanya di bawa
9
Kapal Pengangkut petikemas
Jenis Kapal Petikemas
GENERAL CARGO SHIP
Petikemas ditempatkan didalam palka
dan di ikat dengan sling (wireropes
slings)
Petikemas ditempatkan diatas dek dan
di ikat dengan
Variasi pengaturan ruang muat antara
lain;
Terpisah antara ruang muat untuk
bulk dan petikemas
Petikemas di atas
muatan bulk
Petikemas hanya di
muatan ondeck 10
bawa sebagai
Kapal Pengangkut petikemas
Jenis Kapal Petikemas
11
Kapal Pengangkut petikemas
Jenis Kapal Petikemas
BARGES
Petikemas hanya di bawa
sebagai
muatan ondeck
Di tarik oleh kapal tunda
Tidak dipasang gantry
Dirancang untuk melalui perairan
pedalaman yang tidak bisa
oleh kapal laut dijangkau
12
Petikema
s
IF ONE CONTAINER IN A
STACK FAILS, IT IS
LIKELY THAT THE ENTIRE
STACK
WILL COLLAPSE
13
Jenis petikemas
Tipe dan bentuk petikemas
14
Jenis petikemas
Tipe dan bentuk petikemas
15
Jenis petikemas
Tipe dan bentuk petikemas
Bulk Containers
16
Jenis petikemas
Tipe dan bentuk petikemas
17
Jenis petikemas
Tipe dan bentuk petikemas
18
Jenis petikemas
Tipe dan bentuk petikemas
Tank Containers
Petikemas ini biasa digunakan untuk membawa muatan dalam bentuk cair atau
gas dalam partai kecil.
Dan pada umumnya muatan tersebut adalah termasuk jenis bahan berbahaya
(Dangerous Goods)
20
Jenis petikemas
Tipe dan bentuk petikemas
Platform Containers
21
Jenis petikemas
Tipe dan bentuk petikemas
Segala hal
dalam terkait
dengan freight
container di atur
standarisasi
ol
eh ISO
(International
Organization
for
Standarization),
yai
tu :
22
Jenis petikemas
Tipe dan bentuk petikemas
Petikemas yang dibedakan menurut ukuran (dimensi). Ada 3 jenis ukuran petikemas yang
lazim digunakan, yaitu 20′, 40′ dan 45′. Ketiganya tersedia dalam 2 jenis, yaitu Standard
dan High cube.
Perbedaan antara standard dan high cube adalah pada tinggi petikemas High Cube
mempunyai dimensi tinggi yang lebih daripada container standar, yaitu 9’6″ atau sekitar
2.896 m, dibandingkan dengan tinggi container standar, yaitu 8’6″ (2.591m).
Petikemas High Cube memiliki tanda berupa garis-garis miring dengan warna mencolok di
atas pintunya.
Ketiga petikemas tersebut memiliki perbedaan pada panjang dimensi, yaitu 20′ (6.096 m),
40′ (12.192 m), dan 45′ (13.716 m). Ketiganya memiliki lebar yang sama, yaitu 8′ atau
sekitar 2.438 m.
Semua ukuran tersebut adalah ukuran exteriornya atau bagian luar.
23
Jenis petikemas
Tipe dan bentuk petikemas
# Copy ISO 668 terlampir, lihat halaman tambahan modul training ini.
24
Jenis petikemas
Identifikasi & Kodefikasi
25
Jenis petikemas
Identifikasi & Kodefikasi
26
Jenis petikemas
Identifikasi & Kodefikasi
27
Jenis petikemas
Identifikasi & Kodefikasi
Product Group
Code Product Group Code
O U - for all freight containers
w J - for detachable freight container-related equipment
n
e Z - for trailers and chassis
r
C
o Size Code
d 22 - Size 20 feet containers
e
42 - Size 40 feet (standard) containers
Size Code Type Code 45 - Size 40 feet HC containers
L2 - Size 45 feet (standard) containers
L5 - Size 45 feet HC containers
Check Digit
Registration Number
Digit terakhir (7) adalah
angka penanda validasi dari
merupakan dari karakter-
karakter
gabungan
Ada
sebelumnya.
aturan perhitungan untuk
menentukan digit dari
terakhir
sebuah nomor container
6 angka pertama (445830) adalah: serial number penanda jati diri container dari
pemilik petikemas dan nomor ini merupakan nomor yang unik yang tidak
mungkin ada kesamaan.
29
Jenis petikemas
Identifikasi & Kodefikasi
Registration A B C D E F G H I J K L M
Check Digit
Number 10 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24
N O P Q R S T U V W X Y Z
25 26 27 28 29 30 31 32 34 35 36 37 38
1st 2nd 3rd 4th 5th 6th 7th 8th 9th 10th
digit digit digit digit digit digit digit digit digit digit
1 2 4 8 16 32 64 128 256 512
HLXU 445830 7
H L X U 4 4 5 8 3 0
18 23 36 32 4 4 5 8 3 0
1 2 4 8 16 32 64 128 256 512
18 46 144 256 64 128 320 1024 768 0
TTL= 2768 (a) (a)/11 251.6364 (b)*11 2761 (b)
30
Jenis petikemas
Identifikasi & Kodefikasi
Berikut adalah contoh tabel dari tipe kodefikasi yang diatur dalam Annex E
dari ISO 6346-1995
Secara detail terlampir di modul.
32
Jenis petikemas
Identifikasi & Kodefikasi
Berikut adalah contoh tabel dari tipe kodefikasi yang diatur dalam Annex E dari
ISO 6346-1995
33
Jenis petikemas
Konstruksi petikemas
35
Jenis petikemas
Konstruksi petikemas
Konstruksi Utama suatu Petikemas adalah:
37
Jenis petikemas
Konstruksi petikemas
Bagian dari petikemas yang sensitif mengalami kerusakan dan harus diperiksa secara visual.
(CSC/Circ.134 - 27 May 2005 Guidance on serious structural deficiencies in containers )
38
Jenis petikemas
Konstruksi petikemas
Bagian dari petikemas yang sensitif mengalami kerusakan dan harus diperiksa secara visual.
(CSC/Circ.134 - 27 May 2005 Guidance on serious structural deficiencies in containers )
39
Jenis petikemas
Konstruksi petikemas
Bagian dari petikemas yang sensitif mengalami kerusakan dan harus diperiksa secara visual.
(CSC/Circ.134 - 27 May 2005 Guidance on serious structural deficiencies in containers )
40
Jenis petikemas
Konstruksi petikemas
Bagian dari petikemas yang sensitif mengalami kerusakan dan harus diperiksa secara visual.
(CSC/Circ.134 - 27 May 2005 Guidance on serious structural deficiencies in containers )
41
Jenis petikemas
Konstruksi petikemas
42
Jenis petikemas
Konstruksi petikemas
Strength Rating
Convert Kn to Kgs
1 Newton = 0.001 kN
1 Newton = 0.101971621298 kgf
43
Jenis petikemas
Konstruksi petikemas
44
Jenis petikemas
Konstruksi petikemas
45
Prinsip prinsip pemuatan
STAC
K WEIGHT
EXCEEDED
CAN CAUSE
DAMAGE OF
CONTAINER
S 46
Prinsip prinsip pemuatan
Prinsip Dasar
Kegiatan operasional kapal petikemas adalah kompleks dan perlu pertimbangan
yang sangat hati hati sehingga perlu perencanaan dan penanganan muatan dengan
hati hati.
Dalam perencanaan pemuatan petikemas di kenal dengan “bayplan” yaitu yang
menunjukan tataletak petikemas dan beratnya, sehingga memudahkan pihak kapal
dan pihak darat yang melakukan pengawasan saat bongkar/muat.
Lokasi dari setiap petikemas diatas kapal tergambar di dalam Bayplan di sebut
dengan nama Bay, Row, Tier.
•Kapal petikemas dimuat baik di dalam palkah dan di atas sebagai muatan dek,
petikemas yang dimuat di dalam palkah (under deck) biasanya ada cell-guide, yaitu
penopang agar petikemas berada dalam palkah dengan baik dan tidak bergeser saat
kapal mengalami cuaca buruk. Sedangkan petikemas atas dek di ikat dengan alat
pengikat petikemas khusus. 47
Prinsip prinsip pemuatan
Prinsip Dasar
48
Prinsip prinsip pemuatan
Prinsip Dasar
contoh sbb:
00=Yang terletak
ditengah kapal;
01,03,05,07=Container
yang berada disisi
kanan
02,04,06,08=Container
yang berada di sisi kiri
ROW adalah susunan melintang dan penomeran dimulai dari nol dengan angka ganda.
Jadi yang ditengah nomor 00, kekanan ganjil dan ke kiri genap. 49
Prinsip prinsip pemuatan
Prinsip Dasar
50
Prinsip prinsip pemuatan
Prinsip Dasar
Secara garis besar berikut adalah prinsip pemuatan di kapal petikemas :
1. Batasan Berat Tumpukan (Stacking Weight Restriction)
2. Perhitungan Kekuatan Ikatan (Lashing Strength Calculation)
3. Pemuatan dan pemisahan BB (DG Stowage and Segregation)
4. Pemuatan Petikemas Berpendingin (Reefer Container Stowage)
5. Pemuatan Petikemas OVD (Out of Gauge Container Stowage)
6. Pemuatan Petikemas Khusus (Special Container Stowage)
7. Pemuatan yang diharuskan (Compulsory Stowage Location for container size
20’, 40’ and 45’ feet)
8. Hindari Petikemas Overstow (Overstow of Container)
9. Jarak Bebas Tutup Palkah (Hatch Cover Clearance)
10. Dan lain lain (Other matters)
51
Prinsip prinsip pemuatan
Prinsip Dasar
1. Batasan Berat Tumpukan – Stacking weight restriction
Berat tumpukan / stacking weight adalah total berat petikemas dalam satu row.
Periksa stacking weight dengan hati hati dalam membuat perencanaan muat karena
dapat merusak “tank top” untuk petikemas under deck dan “hatch covers” untuk
petikemas ondeck.
Stack weight tidak boleh melebihi daya beban struktur tank top dan hatch covers
Kelebihan stacking weight bisa mengakibatkan petikemas roboh / collaps
Nilai stacking weight berbeda beda untuk setiap kapal, oleh sebab itu
adalah penting untuk merujuk ke Cargo/Container Securing
Manual yang memberikan
ilustrasi distribusi stacking weight dan total stacking weight yang aman berdasarkan
rancangan sistem pengikat kapal.
Sistem pengikat (securing system) tidak berguna jika terjadi over stacking weight.
52
Prinsip prinsip pemuatan
Prinsip Dasar
2. Kekuatan Ikatan – Lashing strength
Tahun1985 IMO SOLAS resolusi A.489(XII) mengharuskan kapal mempunyai Cargo Securing
Manual yang disetujui oleh Biro Klasifikasi
Fungsi lashing menurut Amendemen SOLAS Chapter VI: Regulation 5, mengatakan “Cargo and
cargo units carried on or under deck shall be so loaded, stowed and secured to prevent as far as
is practicable, throughout the voyage, damage or hazard to the ship and the persons onboard,
and loss of cargo overboard.”
Petikemas mengalami beban statis dan dinamis selama pelayaran yang bisa merusak
petikemas dan struktur kapal. Petikemas mempunyai batasan kekuatan a/l racking force, side
wall racking force, vertical compression, vertical tension dan shearing force pada twistlock.
Program komputer seperti - Seamaster, Seacos dan Loadstar sudah tersedia untuk menghitung
stabilitas kapal dan beban / force yang bekerja pada petikemas yang di stack diatas kapal.
Semua perlengkapan lashing mempunyai batasan selamat / SWL untuk mencegah tumpukan
53
petikemas roboh (collaps)
Prinsip prinsip pemuatan
Prinsip Dasar
3. Pemuatan dan Pemisahan BB – DG stowage and segregation
Perencanaan muat petikemas DG harus mengacu dan sesuai dengan aturan yang
diatur dalam IMDG codes.
Pemisahan pemuatan DG untuk menghindari terjadinya konflik akibat dari substansi
muatan .
Lokasi pemuatan petikemas DG sudah ditentukan diatas kapal
Contoh pemisahan petikemas adalah muatan yang mengandung alkalis
harus dipisahkan dari muatan yang mengandung acid.
54
Prinsip prinsip pemuatan
Prinsip Dasar
4. Pemuatan Petikemas Pendingin – Reefer cont stowage
Petikemas reefer yang akan dimuat harus disertai dengan Reefer List, yang berisi
a/l nomor petikemas, komoditas, setiing temperature, ventilasi status.
Lokasi petikemas reefer diatas kapal harus mendapat konfirmasi dari pihak kapal.
Petikemas reefer IMPOR harus diperiksa dan dicatat temperatur sat dibongkar dari
kapal. Setiap perbedaan dari setting temperature harus diberi catatan dan diketahui
oleh pihak kapal.
Petikemas reefer selama berada di lapangan harus selalu dilakukan monitoring
temperature secara berkala dan dilaporkan segera jika ada perubahan temperatur
kepada pelayaran
55
Prinsip prinsip pemuatan
Prinsip Dasar
5. Pemuatan Petikemas OVD – Out of gauge cont stowage
Perencanaan muat petikemas OOG atau Over Dimensi biasanya dimuat under
deck dan mendapat persetujuan dari planner pelayaran dan pihak kapal.
Jarak bebas tutup palka (hatch covers clearance) dan jarak bebas cell-guide harus
dipertimbangkan agar tidak merusak struktur kapal dan merusak kargo saat dimuat.
Breakbulk cargo atau U/C kadang termasuk kategori OOG.
Biasanya diangkut diatas flatrack dan paltform container. Adalah penting untuk
memastikan tonase, lashing dan lifting point saat memuat jenis petikemas ini.
Kadang kala dalam pemuatan ini menggunakan alat tambahan seperti wire sling,
top-lock sling atau belt.
56
Prinsip prinsip pemuatan
Prinsip Dasar
6. Pemuatan Petikemas Khusus – Special cont stowage
Yang dimaksud petikemas khusus di sini adalah petikemas HC yang muat ondeck
dalam satu row, yang mungkin menghalagi pandangan dari anjungan/bridge atau
mengganggu crane kapal.
Juga apabila petikemas HC yang dimuat di under deck, jarak bebas tutup palkah
harus dipertimbangkan, jangan sampai terjadi setelahdimuat palkah tidak bisa ditutup
Kombinasi petikemas under-deck harus konfirmasi dengan kapal (chief officer)
Petikemas khusus lainnya adalah petikemas 45 feet, juga harus mendapat
konfirmasi dari planner pelayaran dan pihak kapal dalam perencanaan muat.
57
Prinsip prinsip pemuatan
Prinsip Dasar
7. Lokasi Pemuatan diharuskan – Compulsary Stow Location
Lokasi pemuatan yang diharuskan untuk petikemas 20ft, atau 40 ft atau 45
ft ini biasanya terkait dengan loading sofware diatas kapal dan juga terkait
dengan kondisi struktur kapal.
Dimana mengharuskan ada lokasi tertentu yang boleh dimuat dan tidak
boleh dimuat petikemas tertentu.
Posisi pemuatan petikemas 45 ft harus diperiksa dengan teliti sebellum
dimuat.
Persetujuan dari pihak kapal (chief officer) adalah penting dalam membuat
perencanaan muat.
58
Prinsip prinsip pemuatan
Prinsip Dasar
8. Hindari Petikemas Overstow – Overstow of containers
Petikemas overstow bisa terjadi jika petikemas dimuat untuk berbagai pelabuhan
tujuan tidak direncakan dengan baik dan tidak mengikuti port rotation kapal (liner)
Dalam merencanakan pemuatan harus dihindari petikemas overstow, yang bisa
berakibat shifting atau re-stowed dipelabuhan berikutnya.
Re-stowed container menimbulkan biaya
Dalam merencanakan pemuatan harus mendapatkan konfirmasi dari
planer pelayaran dan pihak kapal sebelum kegiatan dimulai.
59
Prinsip prinsip pemuatan
Prinsip Dasar
10. Dan lain lain – Other matters
Perhitungan stabilitas kapal harus mendapat persetujuan dalam stowage
plan
Lashing petikemas harus mendapat persetujuan dari pihak kapal setelah
pemuatan selesai dilakukan..
Pengawasan selama kegiatan muat berlangsung dan segera merevisi jika
ada perubahan dari stowage plan
Akibat dari Melebihi Stacking Weight:
- Kelebihan tekanan konstruksi tutup palka
-Kelebihan tekanan pada perangkat lashing
Jangan stack muatan berat diatas muatan ringan
60
Prinsip prinsip pemuatan
Stowage Plan - Struktur
STOWAGE PLAN
61
Prinsip prinsip pemuatan
Stowage Plan – Input Data
62
Prinsip prinsip pemuatan
Stowage Plan – Input Data
63
Prinsip prinsip pemuatan
Stowage Plan
64
Securing of Containers and
Lashing System
65
Sistem Lashing
Struktur Cargo Securing Manual
SOLAS CHAPTER VII - Regulation 5.6 – Stowage and Securing
Cargo transport units, including freight containers, shall be loaded, stowed and
secured throughout the voyage in accordance with the Cargo Securing Manual
approved by the Administration.
67
Sistem Lashing
Struktur Cargo Securing Manual
Chapter 1 - Location and details of fixed securing arrangements
Contoh Sistem Lasing
68
Sistem Lashing
Struktur Cargo Securing Manual
Chapter 1 - Location and details of fixed securing arrangements
69
Sistem Lashing
Struktur Cargo Securing Manual
Chapter 2 - Location and stowage of portable securing gear
Berisikan denah lokasi portable securing gear (seperti twist-lock, bridge
fitting,
lashing rods, turnbuckles, cones dll)
Lokasi securing boxes
Contoh Location stowage securing gear
70
Sistem Lashing
Struktur Cargo Securing Manual
Chapter 3 - Details of portable securing gear, inventory of items and their strength
Berisikan detail perlengkapan lashing portable yang ada diatas kapal
Termasuk fungsi dan spesifikasi nya dan cara pakainya
ContohDetail portable securing gear
71
Sistem Lashing
Struktur Cargo Securing Manual
Chapter 3 - Details of portable securing gear, inventory of items and their strength
72
Sistem Lashing
Struktur Cargo Securing Manual
Chapter 4 - Correct application of portable securing gear
73
Sistem Lashing
Struktur Cargo Securing Manual
Chapter 4 - Correct application of portable securing gear Contoh lashing arrangement
74
Sistem Lashing
Struktur Cargo Securing Manual
Chapter 4 - Correct application of portable securing gear
75
Sistem Lashing
Struktur Cargo Securing Manual
Chapter 5 - An indication of the forces expected to act on cargo units
76
Sistem Lashing
Struktur Cargo Securing Manual
Chapter 5 - An indication of the forces expected to act on cargo units
77
Sistem Lashing
Struktur Cargo Securing Manual
Chapter 5 - An indication of the forces expected to act on cargo units
78
Sistem Lashing
Struktur Cargo Securing Manual
Chapter 5 - An indication of the forces expected to act on cargo units
79
Sistem Lashing
Struktur Cargo Securing Manual
Chapter 5 - An indication of the forces expected to act on cargo units
81
Sistem Lashing
Struktur Cargo Securing Manual
Chapter 5 - An indication of the forces expected to act on cargo units
82
Sistem Lashing
Struktur Cargo Securing Manual
Chapter 5 - An indication of the forces expected to act on cargo units
Model Kerusakan yang terjadi
83
Sistem Lashing
Struktur Cargo Securing Manual
Chapter 5 - An indication of the forces expected to act on cargo units
84
Sistem Lashing
Pengamanan petikemas di dalam Palkah
Stacking cones
Kapal petikemas modern umumnya dilengkapi dengan cell-
guide di dalam palkah (under-deck) Cell-guide ini berdiri vertikal
untuk membantu operator crane menurunkan petikemas dan
mengamankan petikemas yang di stack under- deck. Pada
umumnya cell-guide adalah untuk ukuran petikemas 40 kaki.
Pada umumnya Under deck pada kapal
Stacking cones petikemas bisa dimuat petikemas ukuran 20 kaki dan 40 kaki,
jadi bila dimuat petikemas 20 kaki salah satu ujung petikemas
jauh dari cell-guide dan tidak terikat dengan aman.
Untuk itu digunakan “ stacking cones” yang sudah terpasang di dasar palkah (tan-top).
Tujuan pemasangan stack cones adalah agar petikemas 20 kaki tier paling bawah
bawah dan tidak bergeser selama dalam pelayaran. Bila tidak terpasang maka stack
cones ini dipasang oleh buruh di dermaga. 85
Sistem Lashing
Pengamanan petikemas di dalam Palkah
Cell-guide
89
Sistem Lashing
Prinsip Lashing Petikemas
Under Deck dengan Cell Guide
90
Sistem Lashing
Prinsip Lashing Petikemas
Under Deck dengan Cell Guide
91
Sistem Lashing
Prinsip Lashing Petikemas
Under Deck dengan Cell Guide
93
Sistem Lashing
Prinsip Lashing Petikemas
Stowed On Deck
95
Sistem Lashing
Prinsip Lashing Petikemas
Stowed On Deck
Petikemas di ikat dengan Twistlock dan
Lashing rods.
Lashing rods dari tier ke 5 ke dasar
96
Sistem Lashing
Komponen dan Perangkat Lashing
Fixed Fitting
97
Sistem Lashing
Komponen dan Perangkat Lashing
Fixed Fitting
98
Sistem Lashing
Komponen dan Perangkat Lashing
Loose Fitting
Lashing Rod
Menopang petikemas yang di stack on deck. Ukuran
bisa cukup panjang dan ada yang mempunyai kupingan
(eye). Digunakan bersama turnbuckle
Extension Piece
Sebagai penyambung lashing rod ketika mengikat
petikemas HC. Sebelah bawah sambung ke lashing rod
dan sambungkan ke turnbuckle.
Bridge Fitting
Sebagai untuk menghubungkan petikemas tier paling
atas dengan petikemas disebelahnya. Bisa digunakan
untuk petikemas on deck atau in hold
Mid-Lock
Digunakan antara petikemas dalam satu satck dan slot
yang dimasukan ke dalam corner casting. Digunakan di
on deck antara petikemas 20 kaki di bay tengah 40 kaki.
Terkunci automatis 100
Sistem Lashing
Komponen dan Perangkat Lashing
Loose Fitting
Butress
Support eksternal untuk petikemas yang dimuat in-hold.
Mampu menahan tekanan. Harus digunakan bersama
double stacking berkekuatan tinggi
Double Stacking Cone
Untuk menyambung stack yang berdekatan, kususnya
yang segaris dengan butresses. Biasanya digunakan di
kapal con-bulkers di under deck
Sliding Twist-locks
Digunakan untuk menyambungkan dasar petikemas ke
struktur kapal. Dipasang diatas hatch cover dan di in
hold .
Stacking Cone
Ditempatkan antara petikemas dalam satu satck dan
slots dimasukkan ke dalam corner castings. Mampu
menahan tekanan horizontal
101
Sistem Lashing
Komponen dan Perangkat Lashing
Jenis Jenis Twis-lock
Manual twist-locks Fully Auto Twis-locks
Sering digunakan untuk mengikat Sekarang sudah banyak ditemukan
petikemas ke dek kapal. Di kunci secara diatas kapal petikemas modern.
manual dan juga dibuka secara manual Twist-lock ini tetap berada di corner
dengan mendorong gagang/lever dari satu casting petikemas saat dibongkar
sisi ke sisi lainnya. Ada 2 jenis twist-lock dan tidak perlu di buka saat dimuat.
manual, yaitu buka kanan (right-handed)
dan buka kiri (left-handed)
Full Auto Twist-lock
Manual Twist-lock
102
Sistem Lashing
Komponen dan Perangkat Lashing
Jenis Jenis Twist-lock
Semi-automatic twist-locks
Ini di operasikan dengan kunci kawat (wire toggle), ada yang single dan double sling.
Biasanya digunakan untuk tier ke 2 dst petikemas on-deck.
Terkunci otomatis jika petikemas mendarat diatas petikemas lainnya.
Dipasang didermaga sebelum petikemas dimuat dan di buka kuncinya
sebelum petikemas dibongkar
103
Sistem Lashing
Komponen dan Perangkat Lashing
Twist-locks Rusak
Failure Twist-lock
Unlocking Twist-lock
104
Sistem Lashing
Komponen dan Perangkat Lashing
105
Sistem Lashing
Komponen dan Perangkat Lashing
DE-LASHING BASIC
Take strain off your back
Be aware of crane / load
Do not create new hazard
Store de-lashed gear properly
Maintain three main contact
on all ladder
107
Safe Working
HAZARD OF LASHING
Cedera punggung akibat cara angkat lashing bar yang salah
Cedera akibat tertabrak atau disenggol petikemas, gera
box atau
tersenggol spreader QC
Tertimpa perangkat lashing atau benda lainnya
Jatuh dari ketinggian ketika bekerja atau melewati dareah yang tidak
ada pelindung (pagar)
Terpeleset ketika bekerja, yang mungkin akibat berdiri
tidak stabil atau karena ada minyak air atau es (musim salju)
Bahaya kesetrum akibat kabel listrik petikemas reefer yang rusak
Petugas yang berada di dermaga tertimpa perangkat lashing yang
jatuh dari atas kapal.
Luka atau lecet saat penanganan twist- 108
Cargo Securing Manual
109
Daftar Pustaka
110
Reference
s
Guidance On Container Handling – Health and Safety in Port, 2010 Oct
Container Hand Book
Container Terminal and Cargo System, Hans Otto, Springer 2007
A Master Guide, Container Securing, Lloyd Register, Eric Murdoch, Charles &
Taylor Co, UK
Cargo Securing Manual, by Capt Parwenexh Kohli
Container Lashing and Stowage, UK P&I Club, managed by Thomas Miller
Container Securing, by Classification DNV , July 2011
Lashing Container, IMO User Guide, Classification DNV, 2003
Guidance to Cargo Securing Manual, DNV Report 2004
On deck Stowage Containers, American Institute of Marine
Underwriters Technical Services Committee, 2008
Shipboard Cargo Handling Stevedoring Safety Guide, MarDept Hongkong,
1995
111
Capt. Dayan @2012
112