Al-Qur’an
Kelompok 3 :
Abdurrohman
Asmoni
Muhamad Alwi Sidik
Muhammad Rafiq
PENGERTIAN
DHOMIR
Secara bahasa
Dhomir berasal dari kata dasar adh-dhumur yang berarti kurus kering sebab bentuknya yang
ringkas dan kecil. Bisa juga berasal dari kata idhmar yang berarti tersembunyi .
Secara istilah
Dhomir adalah lafadz yang digunakan sebagai pengganti, baik mutakallim, mukhottob
maupun ghaib.
PEMBAGIAN DHOMIR
BERDASARKAN SUBJEKNYA
نحن، نا،انتن ،انتما ، انت،انتم ،نتما ، انت، هن، هما، هي، هم، هما،هو
ايان, اياي,اياكن , اياكم, اياك, اياكم,اياكما , اياك, ياهن, اىهم,ايهما،اه ي
Contoh Dalam Al’Quran
َا ِبلٌس ّل َُّهن س ْ َُّملك َ َاو ُمْتن
ٌ َا ِبل َُّهن
artinya :"Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka.“ QS. Al
Baqoroh ayat 187
Dhomir Muttashil
dhomir yang penulisannya estafet dengan kata yang beda (menyatu).
صرن
َالو َِّايَب َالو َ ِاَّاق
صد ِت صدن
َالو َِيَّاق َا ِتَا ْنَِقال
تو ِ َي ِتَا ْن َنقالو تَُْ ِانالؤمِو ُْ َِينالؤمو
ن ُِْ َاالْلمو
سِت ُْ ِ َْيالمسن إَّن
ُفرُو َ ُم
جه ْ َ ِلافو
حَيظن ص ِت
َالو َ ِاَّائم صنَالو ِ َيَّائم صِت َ ُْ َتالمَِّاوقد صنَ ُْ َتالمَِِّيوقد خاشع ِت ْ َلا ِ َو خ َيشعنْ َلا ِو صر ِت َالو ََِّااب
ظم
َ ِع ًيا َ َأًاجوْر ًَِْفةمرغ ْ َُمله ُ َ َّ ِالَاذوكر ِت َ ََّأدع هَّللا ِ َيًاثكر َ َ َِّال ِذوَيكرن هَّللا ْ َ ِلافَحواظ ِت
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki-dan perempuan yang mukmin,
laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar,
laki-laki dan perempaun yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusuk, laki-laki dan
perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan
perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempaun yang banyak menyebut
(nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.
Q.S. Al-Ahzab/33: 35.
KAIDAH KEDUA
Apabila ada dhamir di dalam satu ayat yang tempat kembalinya mencakup lebih dari yang
disebutkan dan memang memungkinkan untuk mencakup kesemuanya itu, maka bisa dikembalikan
kepada semuanya sesuai cakupannya.
ۚ ِ ِٰيْهقُ َلفم َ َبرِّك ْ َدًاكح ااْلِْ َنُسان َّ َِناك َِا ٌكدح ٰ ِلا
ى ا َيُّهٓاٰ ي
Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka
pasti kamu akan menemui-Nya.
Q.S Al-Insyiqaq [84] : 6
KAIDAH KETIGA
Apabila ada mudhaf dan mudhaf ilaih kemudian terdapat dhamir sesudah keduanya, maka pada
dasarnya dhamir itu kembalinya ke mudhaf.
Kaidah pokoknya adalah ketika terdapat mudhaf dan mudhaf ilaih sebelum dhamir maka
dikembalikan ke mudhaf, kecuali ada petunjuk-petunjuk lain yang mengharuskan dikembalikan
kepada mudhaf ilaih.
Perbedaan marji' terhadap beberapa dhamir supaya terhindar dari ketidaksesuaian (tanafur).
Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang ke empat adalah
anjingnya, dan (yang lain) mengatakan, "(jumlah mereka) adalah lima orang yang ke enam adalah
anjingnya," sebagai terkaan terhadap barang yang gaib, dan (yang lain lagi) mengatakan, "(jumlah
mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya." Katakanlah, "Tuhanku lebih mengetahui
jumlah mereka, tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit." Karena itu
janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan
jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka.
KAIDAH KETUJUH
Kadang ada dua sesuatu yang disebutkan kemudian dhamir-nya hanya kembali kepada
salahsatunya saja karena sudah cukup meliputi yang lainnya, sekalipun yang dimaksud
adalah kedua-duanya.
Apabila dalam beberapa dhamir terhimpun maksud untuk menjaga kesesuain kata dan kesesuaian
makna, maka sebaiknya dimulai dengan menjaga kesesuaian kata baru kemudian kesesuaian makna.
هّٰلل
ۘ َ ُْ ِينبْنؤم ِْ َ ْي ِمَوالبو ااْل ٰ ِ ِخر َاوم ْ ُمه ِ ْ ُ َُّقويل َّٰ َانام ِاب ِ َّالن
س َ ْمن َ ِ َومن
Di antara manusia ada yang mengatakan, "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian," padahal
mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
Q.S Al-Baqarah [2] : 8
TERIMA KASIH
:D