‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

KELOMPOK 4

1. ARIS DARMAWAN
2. DEDE RUDI ROSANDI
3. IBADURROHMAN HAQQONY
4. PATUR ROHMAN
AL MUSYTARAK
 KEMBALI KE PERSOALAN HUBUNGAN LAFAZH DAN MA’NA,
PARA PAKAR MENGAMATI BAHWA ADA 4 MACAMNYA YAITU:

1.LAFAZDH-LAFAZDH YANG BERANEKA RAGAM DAN MA’NA BERANEKA RAGAM JUGA

2.LAFAZDH SATU TAPI MA’NANYA BANYAK ,SECARA SINGKATNYA “MUSYTARAK”
3.BERAGAM LAFAZHNYA TAPI SATU MA’NA YANG SAMA ,SINGKATNYA”MUTARADIF”
4.LAFAZDH YANG MEMPUNYAI 2 MA’NA TAPI BERTOLAK BELAKANG”ADHDAD”
 AL MUSYTARAK
PENGERTIAN MUSYTARAK
MUSYTARAK IALAH KATA AMBIGU ATAU HOMONIM •
• HOMONIM BERASAL DARI BAHASA YUNANI KUNO, ONOMA YANG ARTINYA ‘NAMA’ DAN HOMO YANG ARTINYA ‘SAMA’. SECARA HARFIAH HOMONIM DAPAT DIARTIKAN
SEBAGAI NAMA SAMA UNTUK BENDA ATAU HAL LAIN.
MUSYTARAK IALAH SATU LAFADH YANG MENUNJUKKAN DUA MAKNA ATAU LEBIH. MAKSUDNYA SATU LAFADH MENGANDUNG MAKNANYA YANG BANYAK ATAU BERBEDA-
BEDA.

ADAPUN DEFINISI YANG DIKETENGAHKAN OLEH PARA ULAMA ADALAH ANTARA LAIN:

َ ‫اح ُد ال َّدالُّ َعلَى َم ْعنَيَي ِْن ُم ْختَلِفَي ِْن أَ ْو أَ ْكثَ َر َدالَلَةً َعلَى الس ََّوا ِء ِع ْن َد أَ ْه ِل تِ ْل‬
‫ك اللُّ َغ ِة‬ َ ُ‫”“ اللَّ ْفظ‬
ِ ‫الو‬

“SATU LAFADH (KATA) YANG MENUNJUKKAN LEBIH DARI SATU MAKNA YANG BERBEDA, DENGAN PENUNJUKAN YANG SAMA MENURUT ORANG AHLI DALAM BAHASA
TERSEBUT ”
 3. SEBAB-SEBAB TERJADINYA LAFADH MUSYTARAK
A. TERJADINYA PERBEDAAN KABILAH-KABILAH ARAB DI DALAM MENGGUNAKAN SUATU KATA UNTUK MENUNJUKKAN TERHADAP
SATU MAKNA.

B. TERJADINYA MAKNA YANG BERKISAR/ KERAGU-RAGUAAN ‫ردد‬

777‫ت‬ ANTARA MAKNA HAKIKI DAN MAJAZ

C. TERJADINYA MAKNA YANG BERKISARAN/KERAGU-RAGUAAN ‫ردد‬

777‫ت‬ ANTARA MAKNA HAKIKI DAN MAKNA ISTILAH URF[ KIASAN]

SEHINGGA TERJADI PERUBAHAN ARTI SATU KATA DARI ARTI BAHASA KEDALAM ARTI ISTILAH, SEPERTI KATA-KATA YANG
DIGUNAKAN DALAM ISTILAH SYARA’. SEPERTI LAFADH ‫صالة‬77‫ لا‬YANG DALAM ARTI BAHASA BERMAKNA DO’A, KEMUDIAN DALAM
ISTILAH SYARA’ DIGUNAKAN UNTUK MENUNJUKKAN IBADAH TERTENTU YANG TELAH KITA MAKLUMI.
 4. KETENTUAN HUKUM LAFADH MUSYTARAK

a. APABILA LAFADH TERSEBUT MENGANDUNG KEBOLEHAN TERJADINYA HANYA MUSYTARAK ANTARA ARTI BAHASA DAN
ISTILAH SYARA’, MAKA YANG DITETAPKAN ADALAH ARTI ISTILAH SYARA’, KECUALI ADA INDIKASI-INDIKASI YANG
MENUNJUKKAN BAHWA YANG DIMAKSUD ADALAH ARTI DALAM ISTILAH BAHASA.
b. APABILA LAFADH TERSEBUT MENGANDUNG KEBOLEHAN TERJADINYA BANYAK ARTI, MAKA YANG DITETAPKAN ADALAH
SALAH SATU ARTI SAJA DENGAN DALIL-DALIL (QARINAH) YANG MENGUATKAN DAN MENUNJUKKAN SALAH SATU ARTI
TERSEBUT. BAIK BERUPA QARINAH LAFDZIYAH  MAUPUN  QARINAH HALIYAH.
YANG DIMAKSUD QARINAH LAFDZIYAH ADALAH SUATU KATA YANG MENYERTAI NASH. SEDANGKAN QARINAH HALIYAH
ADALAH KEADAAN/KONDISI TERTENTU MASYARAKAT ARAB PADA SAAT TURUNNYA NASH TERSEBUT.
c. JIKA TIDAK ADA QARINAH YANG DAPAT MENGUATKAN SALAH SATU ARTI LAFADH LAFADH TERSEBUT, MENURUT
GOLONGAN HANAFIYAH HARUS DIMAUQUFKAN SAMPAI ADANYA DALIL YANG DAPAT MENGUATKAN SALAH SATU
ARTINYA. MENURUT GOLONGAN MALIKIYAH DAN SYAFI’IYAH MEMBOLEHKAN MENGGUNAKAN SALAH SATU ARTINYA.
MUSYTARAK TERBAGI 2 YAITU:

1. MUSYTARAK AL LAFDZY
2. MUSYTARAK MA’NAWI
 MUSYTARAK AL LAFDZY
KATA YANG MEMANG SEJAK SEMULA DITETAPKAN OLEH PENGGUNA BAHASA MEMILKI DUA MAKNA ATAU LEBIH
CONTOHNYA SEPERTI KATA‫ عين‬BISA BERMAKNA MATA,PERHATIAN,ATAU MATA MATA
CONTOH DALAM AL QUR’AN DI SURAT HUD AYAT 8
1)        )‫ألمة‬77‫فظ ( ا‬77‫ ل‬  ،)8:‫هود‬ }‫دودة‬7‫مة مع‬7‫ى أ‬77‫ب لإ‬7‫ذا‬7‫ع‬77‫لا‬ 7‫خرنا عنهم‬7‫)ولئن أ‬
DAN SESUNGGUHNYA JIKA KAMI UNDURKAN AZAB DARI MEREKA SAMPAI KEPADA SUATU WAKTU YANG DITENTUKAN”.
DALAM LAFAZD (‫مة‬7‫ ) أ‬BISA DIARTIKAN)  ‫ألمد‬77‫ ا‬ ( MENYEDIAKAN DAN ( (‫حين‬77‫وا‬
‫ ل‬ KETIKA .
 MUSYTARAK MA’NAWI

KATA YANG SEJAK SEMULA DIGUNAKAN SEBAGAI HIMPUNAN DARI SEKIAN BANYAK HAL YANG
MENYATU,TETAPI BERBEDA MAKNANYA
CONTOHNYA SEPERTI LAFADZ ” ‫ية‬7‫“ آ‬YANG MENGHIMPUN ANEKA MAKNA,YAKNI BAGIAN DARI AL
QUR’AN,BUKTI KEBENARAN NABI(MU’JIZAT), ATAU FENOMENA ALAM
 ‫‪T‬‬ ‫‪E‬‬ ‫‪R‬‬ ‫‪I‬‬ ‫‪M‬‬‫‪A‬‬ ‫‪K‬‬ ‫‪A‬‬ ‫‪S‬‬ ‫‪I‬‬ ‫‪H‬‬
‫بال‪7777‬صوا‪7‬ب‬ ‫‪7‬‬‫م‬ ‫ع‬
‫ل‬ ‫أ‬
‫‪7‬‬ ‫‪77‬‬‫‪7‬‬‫هللا‬‫و‬