Anda di halaman 1dari 13

Sejarah Penyelenggaraan Wisata

Religi
By: Reni Diah Setiowati, S.Sos,I.,MM

M. Wisata Religi
Sejarah Mencatat awal wisata religi

Individu
Sekitar Abad ke 12 M

Kelompok Melalui Kapal Pedagang


Arab yang datang ke
INDONESIA

Th 1929 sejak berdirinya


Kerajaan Aceh Massal

Wisata Religi Haji dan


Umrah
Pada Masa Belanda
● Penyelenggaraan Haji dan Umrah dilakukan untuk menarik hati rakyat, sehingga
mengesankan bahwa pemerintah hindia belanda tidak melarang umat islam untuk
beribadah. Terdapat 2 organisasi yang berperan yakni Muhammadiyah dan NU

Muhammadiyah Makkah Untuk meninjau serta


Mengutus KH. M Sujak &
mempelajari masalah
M. Wirjopertomo
jamaah haji

NU Mengutus KH. Abdul Makkah Untuk menghadap Raja


Wahab Abdullah & Syaikh Arab guna memberikan
Ahmad Chainaim kemudahan dan
menentukan tarif jamaah
haji
Sehingga munculah aturan Hindia Belanda no. 22a

Tentang diperbolehkannya organisasi melaksanakan


ibadah haji & umrah secara organisir menggunakan
pelayaran mandiri serta perdagangan mandiri.

Tata Sukayat, 2016. M. Haji,Umrah & Wisata Religi


Pada Masa Pasca-Kemerdekaan
21 januari 1950 Badan Kongres Muslim Indonesia (BKMI) mendirikan
Panitia Perbaikan Perjalanan Haji Indonesia (PPPHI) diperkuat dengan
dikeluarkannya suratkementrian agama republik indonesia serikat RIS No.
3170 dan disusul dengan edaran mentri agama RIS No. A.III/1/648 pada tgl
9 februari 1950 bahwa PPPHI merupakan satu-satunya wadah disamping
pemerintah yang bertugas mengurus haji di indonesia.

Pada Th. 1950 untuk pertamakalinya Haji dilakukan oleh penyelenggara Negara

Pada Th. 1964 pemerintah membubarkan PPPHI menjadi DUHA (Dirjen Urusan Haji)
dibawah naungan Koordinasi Urusan Haji
Pada Masa Orde Baru
Melalui keputusan meteri agama No. 92 memutuskan bahwa penetapan biaya
Th. 1967
haji dilakukan oleh menteri agama

Th. 1968 Melalui keputusan Dirjen Urusan Haji (DUHA) No. 111 memutuskan bahwa DUHA
kembali berhak memutuskan besaran biaya haji, pelaksanaan serta membangun
hubungan antara dua negara yakni Indonesia-Arab

Th. 1970 Melalui keputusan presiden No. 11 memutuskan bahwa besaran biaya ditentukan
oleh presiden, dan DUHA sebagai manajemen pelaksana lapangan

Th. 1976 pelaksanaan haji dilaksanakan oleh Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji (BIUH)

Th. 1985 Pemerintah kembali mengikutsertakan swasta dalam pelaksanaan haji


Th. 1996 Jama’ah haji mulai dibatasi dengan kuota 1% dari keseluruhan jumlah penduduk

Th. 2005 Kuota haji diserahkan provinsi yakni 10% dari jumlah penduduk se-provinsi,
kecuali haji khusus

Kuota haji khusus maksimal 2,5 % dari keseluruhan jumlah penduduk se-provinsi
Pada Masa Paca-Orde Baru

15 April 1999 RUU ibadah Haji ditetapkan oleh DPR-RI

3 Mei 1999
Ditetapkan UU NO.17 Th. 1999 tentang penyelenggaraan haji

Presiden megizinkan perusahaan lain untuk ikut serta


melaksanakan pengangkutan peserta Ibadah Haji

Dari Th. 1929 pelaksanaan haji dilakukan baru Th. 1999 Haji
ditetapkan dalam UU.
Sehingga membutuh waktu sekitar 70 Th lamanya
Landasan Yuridis Penyelenggaraan Haji,
Umrah & Wisata Agama

1 2
UU RI No. 17 Th. 1999 tentang UU RI No. 13 Th. 2008 tentang
penyelenggaraan Ibadah Haji penyelenggaraan Ibadah Haji

3 4
UU RI No. 9 Th. 1992 Peraturan bersama Menteri
tentang Keimigrasian Agama RI dan Hukum dan
HAM RI No. 2 th. 2009 tentang
penerbitan paspor biasa bagi Haji
Landasan Yuridis Penyelenggaraan Haji,
Umrah & Wisata Agama

5 6
Peraturan Menteri Agama RI No. 28 Keputusan Menteri Agama RI No.
th. 2009 tentang pembentukan kerja 371 th. 2002 tentang
kantor misi haji di Arab Saudi penyelenggaraan Haji dan Umrah

7 8
Keputusan Direktur Jenderal Keputusan Direktur Jenderal
Bmbingan Masyarakat Islam dan Bmbingan Masyarakat Islam dan
Penyelenggaraan Haji No. D/163 Penyelenggaraan Haji No. D/227
Th. 2004 tentang sistem Th. 2005 tentang teknis
pendaftaran Haji pelaksanaan haji
● Dari tahun ke tahun peminat ibadah haji, umrah, dan wisata religi semakin meningkat

Berapa tahunkan inden


keberangkatan Haji di Prov.
Lampung?
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai