Anda di halaman 1dari 13

IMPLEMENTASI

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)


DALAM RANGKA PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
Bintek MBS di Candisari 19,21,22 Oktober 2021

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KEBUMEN


TAHUN 2021
Bagan Alur Proses Penjaminan Mutu

2.Penyusunan
1.Penyusunan rapor kebijakan, program,
pendidikan dan rencana
kegiatan

5.Pemantauan
3.Sosialisasi dan
implementasi dan
advokasi kebijakan
evaluasi hasil
dan program
implementasi

4.Implementasi
kebijakan dan
program
PEMBELAJARAN BERPUSAT
PADA SISWA
Visi Pendidikan Indonesia

Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat,


mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif,
mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME,
dan berakhlak mulia, bergotong-royong, dan
berkebhinekaan global
Pelajar Pancasila dalam Sekolah
Penggerak
Sekolah penggerak adalah sekolah yang berfokus kepada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik
dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi dan karakter yang diawali
dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru)
Pembelajaran dengan Paradigma Baru

Pembelajaran dengan paradigma baru dirancang berdasarkan prinsip pembelajaran yang terdiferensiasi
sehingga setiap siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya

Program Intrakurikuler
• Pembelajaran terdiferensiasi
• Capaian pembelajaran disederhanakan
• Siswa memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan
menguatkan kompetensi
• Guru leluasa memilih perangkat ajar sesuai kebutuhan

Dipelajari
melalui
Program Kokurikuler
• Lintas Mata Pelajaran
• Berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum
• Pembelajaran Interdisipliner di luar kegiatan kelas
• Melibatkan masyarakat
• Muatan lokal dikembangkan sesuai dengan isu nasional dan
global
Arti Manajemen Berbasis Sekolah

Proses mengelola sumber daya secara efektif untuk mencapai


tujuan yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan
mendorong pengambilan keputusan partisipatif secara langsung
semua komponen warga sekolah, yaitu; kepala sekolah, guru,
siswa, orang tua, dan masyarakat.
Tujuan MBS

1. Mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama guru, unsur komite sekolah/mejelis


madrasah dalam aspek manajemen berbasis sekolah untuk peningkatan mutu sekolah.

2. Mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama guru, unsur komite sekolah/majelis


madrasah dalam melaksanakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.

3. Mengembangkan peran serta masyarakat yang lebih aktif dalam masalah umum
persekolahan dari unsur komite sekolah dalam membantu peningkatan mutu sekolah.
Komponen MBS

MBS
K
O
N
DI
LATAR SI
BELAKANG
KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KAB/KOTA

UU 23 TH 2014
1. Pasal 11 (1) Urusan pemerintahan konkuren PP NO. 17/2010 TTG PENGELOLAAN DAN
sebagaimana di maksud dalam Pasal 9 ayat (3) PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
yang menjadi kewenangan Daerah terdiri atas
Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan
Pemerintahan Pilihan. NO. PASAL ISI (KEWENANGAN/TUSI)
2. Pasal 12 (1) Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana 1 28 • Mengelola sistem pendidikan nasional
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) meliputi: a. di tingkat kabupaten/kota dan
pendidikan; DLL merumuskan serta menetapkan
kebijakan daerah bidang pendidikan
3. Pasal 17 (1) Daerah berhak menetapkan kebijakan
Daerah untuk menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
2 29 • Mengalokasikan anggaran pendidikan
4. LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG 3 34 • Melakukan dan/atau memfasilitasi
PEMERINTAHAN DAERAH PEMBAGIAN URUSAN penjaminan mutu pendidikan
PEMERINTAHAN KONKUREN UNTUK DAERAH
KABUPATEN/KOTA BIDANG PENDIDIKAN : 4 37 • Menetapkan kebijakan tata kelola
pendidikan
a. Sub Urusan Manajemen Pendidikan: a.
Pengelolaan pendidikan dasar. b. Pengelolaan
pendidikan anak usia dini dan pendidikan
nonformal.
KEWENANGAN SATUAN PENDIDIKAN

Pasal 49 s.d. pasal 58 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010


tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
1. Mengelola satuan atau program pendidikan anak usia 6. Mengelola pendidikan sesuai dengan kebijakan
dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah pendidikan tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota,
berdasarkan standar pelayanan minimal dengan serta sesuai dengan ketentuan peraturan
prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah. perundang-undangan.
2. Bertanggung jawab mengelola sistem pendidikan nasional di satuan 7. Menetapkan kebijakan untuk menjamin peserta
atau program pendidikannya serta merumuskan dan menetapkan didik memperoleh akses pelayanan pendidikan bagi
kebijakan pendidikan sesuai dengan kewenangannya. peserta didik yang orang tua/walinya tidak mampu
3. Kebijakan pendidikan tersebut merupakan penjabaran dari kebijakan membiayai pendidikan, peserta didik pendidikan
pendidikan tingkat nasional, provinsi, kabu­paten/kota, serta sesuai khusus, dan/atau peserta didik di daerah khusus.
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
8. Wajib menjamin terpenuhinya standar pelayanan
4. Menuangkan kebijakan pendidikan satuan pendidikan dalam: 1).
rencana kerja tahunan satuan pendidikan; 2). anggaran pendapatan
minimal bidang pendidikan.
dan belanja tahunan satuan pendidikan; dan 3). peraturan satuan atau
9. Wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan
program pendidikan.
dengan berpedoman pada kebijakan pendidikan
5. Mengalokasikan anggaran pendidikan agar sistem pendidikan nasional nasional, provinsi, kabupaten/kota, serta Standar
di satuan dan/atau program pendidikan yang bersangkutan dapat Nasional Pendidikan dan bekerja sama dengan unit
dilaksanakan secara efektif, efisien, dan akuntabel.
pelaksana teknis Pemerintah yang melaksanakan
tugas penjaminan mutu pendidikan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai