Anda di halaman 1dari 104

SISTEM REM

Fungsi Rem:
1. Mengurangi laju kendaraan
2. Menghentikan kendaraan
3. Memparkir/Mengunci
kendaraan
PRINSIP REM
 Pengereman terjadi karena
terjadinya gesekan antara ban dan
jalan.

 Gesekanakan bertambah sesuai


dengan pembagian beban pada ban.
PRINSIP KERJA PENGEREMAN
 Roda depan dilakukan lebih awal.
 Roda belakang mengikuti.

 Roda depan lebih kuat

 Alasan:

Saat dilakukan pengereman


maka titik pusat gravitasi
kendaraan akan pindah ke
depan disebabkan adanya gaya
inertia dan karena adanya beban
yang menyatu pada bagian depan.
JENIS REM
 Berdasarkan tenaga yang digunakan:
1. Rem mekanik (mechanical brake)
2. Rem hidrolik (hydraulic brake)
3. Rem booster (booster brake)
4. Rem udara (air brake)
5. Rem vakum (vacuum brake)
6. Rem gas buang (exhaust brake)
7. Rem udara tekan hidrolik (air over
hydraulic brake)
8. Rem ABS (antilock brake system)
JENIS REM
 Berdasarkan komponen yang
dioperasionalkan:

1. Rem teromol (drum brake)

2. Rem cakram (disc brake)


KOMPONEN REM MEKANIK

1. Handle rem/parking brake lever

2. Kabel rem

3. Kampas / sepatu rem – teromol


(Caliper – disc)
REM MEKANIK
MEKANISME REM PARKIR PADA DRUM BRAKE
MEKANISME REM PARKIR PADA DISC BRAKE
KOMPONEN REM HIDROLIK
(teromol)
 Pedal rem
 Master cylinder
 Pipa rem
 Teromol
 Wheel cylinder
 Sepatu rem
 (Katup P)
 (Katup LSPV)
SISTEM REM HIDROLIS
PEDAL REM
SINGLE MASTER CYLINDER
Cara Kerja Master Cylinder
 Pedal Rem Bebas
* Piston diam
* Primary cup pada posisi sedikit di
depan inlet port.
* Ruang silinder depan primary cup
dan di sekeliling piston penuh
dengan minyak rem.
 Pedal rem ditekan
* Piston bergerak ke depan.
* Bila primary cup telah melewati compensating
port, maka minyak rem di ruang depan silinder
tertekan dan membuka outlet valve.
* Minyak rem mengalir ke silinder roda dan
menekan kanvas rem sehingga rem bekerja
(Lanjutan)
 Pedal rem dilepas:
* Piston bergerak ke belakang (krn.
return spring).
* Primary cup mengerut,mk. minyak rem
di sekeliling piston mengalir lewat port
pada permukaan piston ke ruang silinder
depan.
* Sebagian minyak rem dari silinder roda
kembali ke ruang silinder depan sampai outlet
valve tertutup
PENGGUNAAN SINGLE MASTER
CYLINDER
 Digunakan untuk melayani sistem
hidrolis untuk keempat wheel
cylinder/caliper.

Kelemahan:
• Bila terjadi kebocoran oli pada salah satu
bagian maka secara keseluruhan akan
mengganggu kinerja ke empat wheel
cylinder/caliper.
DOUBLE MASTER CYLINDER
(TANDEM MASTER CYLINDER)
PENGGUNAAN TANDEM MASTER
CYLINDER
 Digunakan untuk melayani sistem hidrolis rem
bagian depan terpisah dengan bagian belakang
atau Bagian kanan depan-kiri belakang terpisah
dengan kiri depan-kanan belakang.

 KELEBIHAN:
Bila terjadi kebocoran oli bagian depan maka
sistem hidrolis rem bagian belakang masih dapat
bekerja atau bila sistem pemipaan diagonal, bila
terjadi kebocoran oli salah satu diagonal maka
sistem hidrolis pada diagonal lainnya masih tetap
dapat bekerja
PRINSIP KERJA TEROMOL
TIPE LEADING TRAILING
Rem Teromol Belakang
(Tipe Leading and Trailing)
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
TIPE LEADING AND TRAILING
 KELEBIHAN:
1. Konstruksi sederhana
2. Jumlah komponan sedikit (Wheel Cylinder 1 bh. dan
return spring 1 bh.)

 KEKURANGAN:
1. Keausan kampas rem depan(leading) lebih banyak dari
pada kampas rem belakang(trailing).(Karena adanya self
energizing effect)
2. Kausan kampas rem masing-masing tidak simetris
(Bagian atas lebih banyak dari pada bagian bawah)
3. Pengereman kurang pakem.
TIPE TWO LEADING-SINGLE ACTION
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
(TIPE TWO LEADING-SINGLE ACTION)

 KELEBIHAN:
1. Keausan kampas rem depan dan belakang
simetris.
2. Pengereman agak lebih pakem

 KEKURANGAN
1. Keausan kampas rem bagian atas tidak sama
dengan bagian bawah.
2. Komponen lebih banyak (Wheel cylinder 2 bh.
dan compression spring 2 bh.)
TWO LEADING DOUBLE ACTION
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
(TIPE TWO LEADING-DOUBLE ACTION)
 KELEBIHAN:
1. Pengereman lebih pakem.
2. Keausan kampas rem simetris dan
merata.

 KEKURANGAN:
1. Komponen lebih banyak (Wheel cylinder
2 bh.dan return spring 2 bh.)
TIPE UNI SERVO
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
(TIPE UNI SERVO)
 KELEBIHAN:
1. Pengereman lebih pakem

 KEKURANGAN:
1. Komponen lebih banyak (wheel cylinder
1 bh. servo 1 bh.dan return spring 3 bh,)
2. Keausan kampas rem kurang simetris
TIPE DUO SERVO
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
(TIPE DUO SERVO)
 KELEBIHAN:
1. Pengereman paling pakem
2. Keausan kampas rem simetris dan
merata

 KEKURANGAN:
1. Komponen paling banyak ( wheel
cylinder 2 bh., servo 1 bh. Dan
compression spring 3 bh.
WHEEL CYLINDER TIPE DOUBLE PISTON
WHEEL CYLINDER TIPE SINGLE PISTON
KATUP P
(proportioning valve)
 Fungsi :
Menurunkan tekanan hidrolis pada
silinder roda belakang secara
otomatis saat pengereman,sehingga gaya
pengereman pada rd.belakang berkurang.

 Letak: di antara roda depan kiri dan kanan


KATUP P (PROPORTIONING VALVE)
KATUP P GANDA
KATUP LSPV
(Load Sensing Proportioning Valve)
 Fungsi:
Merubah tekanan awal split point
dari roda-roda belakang sesuai
dengan beban

 Letak:di antara roda belakang kiri


dan roda kanan
KATUP LSPV
KATUP LSPV (SUZUKI SF 413)
KATUP LSPV (SUZUKI SF 413)
AIR BLEEDING

 Adalah teknik untuk mengeluarkan


udara
dari sistem hidrolis rem
Langkah Air Bleeding
 Pasang selang plastik pada baut bleeder
dan ujung selang dimasukkan ke cawan/kaleng.
 Kocok pedal rem, lalu ditahan.
 Kendorkan baut bleeder.
 Amati pancaran minyak rem apakah ada gelembung
udaranya.Bila ya maka dilanjutkan:
 Kecangkan baut bleeder.
 Ulangi langkah pengocokan pedal rem dan tahan
 Kendorkan baut bleeder.
 Amati apakah pancaran minyak rem tidak ada
gelembung udara, maka kencangkan baut bleeder.
 Selesai.
TEKNIK PENYETELAN CELAH KAMPAS
REM

1. Secara Manual

2. Secara Otomatis
LANGKAH PENYETELAN CELAH KAMPAS REM
(secara manual)

1. Dongkrak roda
2. Lepas roda
3. Lepas tutup karet pada bagian belakang back
plate
4. Ungkit/putar sprocket dengan obeng lewat
lubang penyetel, sambil memutar teromol
5. Lakukan langkah no.4 sampai teromol tidak
dapat diputar.
6. Putar sprocket dalam arah berlawanan antara
2-4 klick.
7. Pasang kembali roda
8. Lakukan uji coba
LANGKAH PENYETELAN CELAH KAMPAS REM
(secara otomatis)

 Tipe 1: Mobil dijalankan maju


Caranya:Pedal rem dikocok(Tekan dan lepas)
sampai tercapai posisi yang tepat

 Tipe 2 : Mobil dijalankan mundur


Caranya:Pedal rem dikocok(Tekan dan lepas)
sampai tercapai posisi yang tepat

 Tipe 3 : Mobil diparkir


Caranya: Lever/tuas rem parkir ditarik dan
dilepas berulang-ulang sampai tercapai posisi
yang tepat
MEKANISME PENYETELAN OTOMATIS
(RODA DEPAN)
PRINSIP KERJA MEKANISME PENYETELAN
ADJUSTER TEROMOL BELAKANG
(MOBIL JALAN MUNDUR)
MEKANISME PENYETELAN OTOMATIS
REM PARKIR
(LANJUTAN)

 Gejala : Injakan pedal rem terlalu kasar

 Penyebab :
1. Ada udara dalam sistem hidrolis
2. Teromol aus atau retak
3. Minyak tidak sesuai (titik didih rendah)
(LANJUTAN)
 Gejala : Roda terkunci

 Penyebab :
1. Kanvas rem kendor/lepas
2. Seal wheel cylinder macet
3. Backing plate kendor
4. Setelan bearing tidak tepat
REM BOOSTER

 Adalahsistem rem yang


memanfaatkan tenaga vakum pada
intake manifold untuk memperingan
tenaga pijak pedal rem.
KOMPONEN REM BOOSTER

 Komponen rem booster sama seperti


sistem rem hidrolis pada umumnya
tetapi ditambah dengan komponen:
Power Booster
TIPE REM BOOSTER
 Tipe Bendix
Konstruksi: Selang vakum dipasang di
antara intake manifold dengan bagian
power booster yang dekat dengan pedal
rem
 Tipe Mercury
Konstruksi: Selang vakum dipasang di
antara intake manifold dengan bagian
power booster yang dekat dengan
master cylinder
TIPE BENDIX TIPE MERCURY
TIPE MERCURY
(RELEASED POSITION)
RELEASED POSITION
(Tipe Bendix)
APPLIED POSITION
HOLDING POSITION
TIPE MERCURY
(RELEASED POSITION)
APPLIED POSITION
HOLDING POSITION
TEKNIK PEMERIKSAAN KEBOCORAN
DIAFRAGMA

1. Pedal rem diinjak penuh kemudian


ditahan (mesin mati)
2. Mobil dihidupkan
3. Rasakan injakan pedal rem, apakah diam
atau bergetar
4. Bila pedal remdiam, maka diafragma
kondisi bocor
5. Bila pedal rem bergetar, maka diafragma
kondisi baik
REM CAKRAM (DISC BRAKE)

 Komponen :
1. Pedal rem
2. Master cylinder
3. (Power booster)
4. Caliper
5. Cakram (Disc)
KEUNTUNGAN
1. Pengereman lebih pakem
2. Rem masih bekerja baik diwaktu hujan
3. Ekspansi panas pada disc tidak
menyebabkan adanya perubahan celah
brake pad
4. Tidak terdapat self energizing effect
(tidak terjadi penarikan ke kiri/kanan
waktu pengereman
5. Konstruksi sederhana dan brake pad
dapat diganti dengan mudah
KELEMAHAN

1. Dibutuhkan tahanan gesek yang besar


(karena luas permukaan brake pad kecil)
2. Diperlukan tekanan hidrolik yang tinggi
untuk pengereman sempurna
3. Kemungkinan brake pad macet karena
piston mudah karat (kondisi
terbuka/kena air hujan)
DISC BRAKE

TIPE CALIPER
DISC BRAKE

TIPE FIXED CALIPER TIPE FLOATING CALIPER


(DOUBLE PISTON) (SINGLE PISTON)
TIPE FIXED CALIPER
TIPE FLOATING CALIPER
PRINSIP KERJA DISC BRAKE
TIPE FLOATING CALIPER
PRINSIP KERJA SEAL PISTON
(aplied position)
KERUSAKAN PADA SISTEM REM HIDROLIS

 Gejala : Gerakan pedal rem terlalu


dekat dengan lantai
 Penyebab:
1. Minyak rem pada master cylinder terlalu rendah
2. Kanvas rem (lining) rem sudah aus
3. Sepatu rem terpasang tidak sebagaimana
mestinya
4. Kebocoran pada wheel cylinder
5. Kanvas rem kendor atau pecah
6. Kebocoran atau keausan pada master cylinder
7. Ada udara dalam sistem hidrolisnya(masuk angin)
8. Self adjuster tidak bekerja
REM GAS BUANG
(EXHAUST BRAKE = ENGINE BRAKE)
 Adalah sistem rem yang menggunakan gas
buang untuk melakukan pengeremen

 Prinsip Kerja:
Menahan laju gas buang pada exhaust manifold

 Syarat Operasional Exhaust Brake


1. Main switch posisi ON
2. Gigi transmisi tidak posisi neutral
3. Laju kendaraan ≥ 15 km/jam

 Cara Operasional
1. Pedal gas posisi bebas (released position)
2. Pedal kopling posisi bebas (released position)
(LANJUTAN)
 Gejala: Semua rem seret(bhs Jawa)
 Penyebab :
1. Rem parkir terpasang
2. Wheel cylinder macet
3. Pegas pengembali sepatu rem lemah
atau patah
4. Pedal rem macet
5. Seal master cylinder macet
6. Penyetelan push rod master cylinder
tidak tepat
7. Lubang kompensasi pada master cylinder
tersumbat.
(LANJUTAN)

 Gejala: Rem membanting kesatu arah


 Penyebab :
1. Bearing roda depan kendor/rusak
2. Teromol tidak bulat (nganthong)
3. Celah sepatu rem pada salah satu teromol
terlalu rapat
4. Pegas pengembali lemah/patah
5. Tekanan ban tidak sama antara roda kiri dan
roda kanan
6. FWA tidak tepat
(LANJUTAN)

 Gejala : Rem selip


 Penyebab :
1. Ada gemuk/minyak rem pada kanvas
2. Backing plate kendor
3. Teromol tidak bulat
4. Teromol cacat.
TIPE EXHAUST BRAKE
(ENGINE BRAKE)
VACUUM BRAKE
(Rem Vakum)
 Adalahsistem rem yang
menggunakan tenaga vakum untuk
menggerakkan/mengopersionalkan
rem
 Keuntungan :

Daya pengereman pakem


 Penggunaan: Truck
LAYOUT SISTEM REM VAKUM (VACUUM BRAKE)
AIR BRAKE
(Rem Udara)
 Adalah sistem rem yang menggunakan
tenaga udara (air compressed) untuk
menggerakan /mengoperasionalkan rem
 Keuntungan : Rem pakem
 Kelemahan :

1. Bekerja secara mendadak


2. Bila ada kebocoran udara
akan mengganggu sistem
rem
 Penggunaan : Truck
LAYOUT AIR BRAKE SINGLE AXLE SISTEM
LAYOUT AIR BRAKE TANDEM AXLE SISTEM
AIR OVER HYDRAULIC BRAKE

 Adalah sistem rem yang


menggabungkan antara rem udara
dengan rem hidrolis
 Keuntungan :
1. Rem pakem
2. Tetap lembut
 Penggunaan:
1. Bus
2. Truck
SINGLE CIRCUIT (LOW PRESSURE = 8 bar)
WITH MECHANICAL PARKING BRAKE

1.Air compressor
2.Pressure
regulator
3.Air reservoir
4.Drain valve
5.Monitoring switch
6.Brake servo
cylinder
7.Tandem master
cylinder
(Hydraulic)
8.Wheel cylinder
9.Hand brake lever
 GVW = 5 ton
DUAL CIRCUIT (LOW PRESSURE)
WITH MECHANICAL PARKING BRAKE

1.Air compressor
2.Pressure regulator
3.Dual circuit safety
valve
4.Air reservoir
5.Drain valve
6.Low pressure
indicator
7.Dual circuit brake
assy.
8.Tandem master
cylinder
9.Wheel cylinder
10.Hand brake lever
 GVW = 6 – 9 T
DUAL CIRCUIT (LOW PRESSURE)
WITH NO-LINKAGE PARKING BRAKE

1.Air compressor
2.Pressure
Regulator
3.Dual circuit safety
valve
4.Air reservoir
5.Drain valve
6.Low pressure
indicator
7.Dual circuit brake
assy.
8.Tandem master
cylinder(hyd.)
9.Wheel cylinder
10.Hand brake
lever
 GVW = 8-15 T

Anda mungkin juga menyukai