Anda di halaman 1dari 15

Pola dan

Barisan
Bilangan
OLEH DRA. HJ. RACHMANITA, M.PD
Manfaat Mempelajari pola
bilangan
MENGENAL POLA BARISAN BILANGAN SEDERHANA

B. Pengertian Pola dan Barisan Bilangan

Pengertian Pola Barisan Bilangan


Perhatikan pola batang-batang korek api berikut.

Banyak batang korek api yang pada setiap pola adalah 3, 5, 7, 9.


Banyak batang korek api yang dibutuhkan pada pola berikutnya dapat ditentukan dengan
menambahkan 2 batang pada pola sebelumnya.

3, 5, 7, 9 merupakan salah satu contoh barisan bilangan.

Jadi, barisan bilangan dapat diartikan sebagai susunan bilangan yang memiliki keteraturan.
Barisan Bilangan Ganjil
Pola barisan bilangan ganjil sebagai berikut.

Jadi, barisan bilangan ganjil adalah 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, · · · .

Bentuk umum pola ganjil adalah


c. Barisan Bilangan Genap
Pola barisan bilangan genap sebagai berikut.

Jadi, barisan bilangan genap adalah 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, · · · .

Bentuk umum pola genap adalah


Bentuk umum pola segitiga adalah
e. Barisan Bilangan Persegi Panjang
Contoh pola barisan bilangan persegi panjang sebagai berikut.

Salah satu barisan bilangan persegi panjang adalah 2, 6, 12, 20, · · · .

Bentuk umum pola persegi panjang adalah


Bentuk umum pola persegi adalah
Pola Aritmetika

Bentuk umum pola aritmetika adalah

Jumlah hingga suku ke-n pola aritmetika adalah

atau

Pola Geometri
Bentuk umum pola geometri adalah

Jumlah
  hingga suku ke-n pola geometri adalah

, jika r < 1
atau
, jika r > 1.
CONTOH SOAL :

Perhatikan pola noktah berikut.

Berapa noktah pada pola kedelapan belas?


Jawaban:
Dari gambar diperoleh banyak noktah pada:
gambar ke-1 = 1
gambar ke-2 = 1 + 1 × 3 = 4
gambar ke-3 = 1 + 2 × 3 = 7
gambar ke-4 = 1 + 3 × 3 = 10
Dari pola di atas maka:
gambar ke-18 = 1 + 17 × 3 = 1 + 51 = 52
Jadi, banyak noktah pada pola kedelapan belas adalah 52.
Contoh Masalah
Misalkan disediakan pola susunan huruf-huruf L
seperti berikut (Gambar 1.1).

Pertanyaannya adalah ″berdasarkan pola huruf L,


berapa petak persegi satuan yang diperlukan untuk
membentuk huruf L yang ke-100″.

Berdasarkan pola yang dapat diamati dari Gambar 1.2, banyaknya petak persegi
satuan yang diperlukan untuk membentuk suku (unit) pertama, kedua, ketiga,
keempat, dan seterusnya adalah
  = 1 + 3 = 1 + (1 + 2)
= 2 + 4 = 2 + (2 + 2)
= 3 + 5 = 3 + (3 + 2)
= 4 + 6 = 4 + (4 + 2)

 Dengan melihat pola dari hingga tersebut, maka


= n + (n + 2) = 2n + 2 = 2(n + 1).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai