Anda di halaman 1dari 43

GANGGUAN SISTEM IMUN

Ardian Zaka R A, S.Kep. M.Imun


PENDAHULUAN
• Sistem imun adalah sistem pertahanan di dalam
tubuh kita yang tugasnya untuk melindungi
tubuh dari infeksi berbagai jenis kuman seperti
virus, bakteri dan parasit dan juga untuk
menghancurkan sel-sel yang rusak, seperti sel
Tumor dan sel Kanker.
• Sistem ini terdiri dari organ-organ dan sistem-
sistem bagian yang ada di banyak tempat di tubuh
kita agar dari manapun ancaman penyakit muncul
– organ imun terdekat bisa segera mengatasinya
NATURAL/INNATE ADAPTIVE/ACQUIRED
Lisozim pada air mata

Lisozim pada mukus dalam hidung


Lisozim pada ludah

Mukus dan silia pada


Asam lemak dan
saluran udara
bakteri alami

Asam pada lambung


Lisozim pada usus
halus

Bakteri pada usus


besar

Lisozim pada urin


Bakteri alami pada
vagina
ANTIGEN DAN ANTIBODI
ANTIGEN
• Zat yang dapat merangsang pembentukan
antibodi jika masuk kedalam tubuh.
Antibodi ini dapat bereaksi secara spesifik
dengan antigen yang dapat menyebabkan
pembentukan antibodi tersebut
• Bahan yang asing untuk badan, yang dapat
menimbulkan pembentukan antibodi
dengan reaksi yang khas.
• Protein besar dengan berat molekul >
40.000 dalton
ANTIBODI
• Imunoglobulin (Ig) adalah golongan
protein yang dibentuk sel plasma
(proliferasi sel B) setelah terjadi kontak
dengan antigen. Antibodi ditemukan
dalam serum dan jaringan dan mengikat
antigen secara spesifik
• Mempunyai 2 rantai berat dan 2 rantai
ringan yang identik, dihubungkan satu
dengan yang lainnya oleh ikatan disulfida
STRUKTUR ANTIBODI
CARA KERJA ANTIBODI
ASMA BRONCHIAL
Gangguan Sistem Imun
• Penyakit paru dengan karakteristik :
– Obstruksi saluran napas yang reversibel
baik secara spontan maupun dengan
pengobatan dengan memberikan gelaja
seperti batuk, mengi dan sesak napas
– Inflamasi saluran napas
– Peningkatan respon saluran napas
terhadap berbagai rangsangan
• Prevalensi asma dipengaruhi banyak
faktor :
– Jenis kelamin
– Usia
– Status atopi
– Keturunan dan
– Factor lingkungan
PATOGENESIS ASMA
• Diawali dengan inhalasi yang bersifat alergen
maupun polutan yang kemudian sampai pada
dinding mukosa dari saluran bronchus
• Terjadi respon imun terhadap antigen tersebut
sehingga menstimulasi hipersekresi mukus dan
edema pada mukosa oleh mediator kimia yang
dihasilkan dan menyebabkan terjadinya
bronkokonstriksi yang menyebabkan udara sulit
untuk masuk dan keluar yang dalam gejala klinis
tampak sesak
Faktor pemicu asma
• DIAGNOSIS
• Riwayat penyakit
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang
– Spirometri
– Pemeriksaan sputum
– IgE
– Analisa gas darah
• Foto thorax
• TERAPI
– Mencegah ikatan alergen-IgE
– Mencegah pelepasan mediator
– Melebarkan saluran napas dengan bronkodilator
– Mengurangi respon dengan jalan meredam
inflamasi saluran napas
HIV DAN AIDS
• Pertama kali kasus ditemukan tahun 1987
• Perkembangan tajam mulai tahun 1993
• Setiap hari kasus bertambah kita-kira 8.500
kasus
• Bayi yang lahir HIV + lebih dari 400.000 bayi
• Untuk orang dewasa bertambah kira-kira 7000
kasus setiap hari
• Sampai akhir tahun 2002 ada 28,7 juta kasus
• 60% kasus adalah usia produktif
PATOGENESIS
• Perjalan infeksi HIV
• Stadium-stadium yang terjadi antara lain :
– Infeksi primer (8-12 minggu)
– Penyebaran virus keorgan-organ limfoid
– Masa laten klinik (bisa sampai 10 tahun )
– Infeksi opurtonustik (AIDS)
– Kematian
• Lama waktu antara infeksi primer dan perkembangan
penyakit klinik rata-rata sekitar 10 tahun
• Kematian biasanya terjadi dalam 2 tahun setelah
timbul mulai gejala
• Infeksi Oportunistik :
• Infeksi yang muncul lebih sering dan
lebih parah disebabkan oleh kondisi
imunosupresi pada pasien dengan
HIV
– Banyak pasien HIV tidak sadar statusnya
dan baru ke dokter saat IO muncul
– Yang sudah sadar status HIV namun tak
berobat karena masalah
psikososioekonomi
– Sudah sadar, sudah ARV, namun gagal
terapi karena pelayanan yang tidak
konsisten, kepatuhan buruk, efek
samping obat yang tidak
menyenangkan, dll
DERMATITIS ATOPIK
• Peradangan kulit
• Gejala utama gatal
• Hilang timbul
• Kulit kering
• Lesi eksematosa
• Mekanisme terjadinya lesi dikaitkan
dengan keadaan atopi
• Adalah keadaan peradangan kulit kronis dan
residif, disertai gatal yang umumnya sering
terjadi selama masa bayi dan anak-anak,
sering berhubungan dengan peningkatan
kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada
keluarga atau penderita (dermatitis atopi,
rhinitis alergi, asma bronkial dan konjungtivitis
alergica
• Kata “atopi” pertama kali
diperkenalkan oleh Coca (1923)
• Istilahyang dipakai untuk
sekelompok individu yang
mempunyai riwayat kepekaan
dalam keluarganya misalnya :
• Asma bronkial
• Rhinistis alergi
• Konjungtivitis alergi
• Dermatitis atopik
ETIOLOGI
• Ideopatik
• Interaksi berbagai faktor :
genetik,
imunologik
Farmakologik
lingkungan
• 80% penderita DA memiliki kadar IgE
dan eosinofil yang meningkat.
• Terdapat defisiensi imunologik, karena
fungsi sel-T menurun
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pada serum darah terdapat peningkatan IgE
pada sebagian besar pasien dermatitis atopik
• Pada darah tepi banyak ditemukan eosinofil
• Kira-kira 85% positif pada skin test dan atibody
IgE
• Lebih baik dilakukan pemeriksaan biopsy
(histopatologi)
• Pemeriksaan asetilkolin, dll
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai