Anda di halaman 1dari 42

Asuhan Keperawatan

Pada
Pasien dengan
Gangguan
Sistem Immunitas
ARIS PRAYITNO
Sistem Imunitas

• Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh


adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari
sel-sel serta produk zat-zat yang dihasilkan yang
bekerja sama secara kolektif dan terkoodinir untuk
melawan benda asing seperti kuman-kuman
penyakit atau racunnya, yang masuk ke dalam
tubuh.
Mekanisme Pertahanan Nonspesifik

Respon imun yang timbul terhadap jaringan tubuh


yang rusak atau terluka.
Mekanisme nonspesifik mencakup :
• Kulit dan membran mukosa
• Aktivitas fagositos oleh beberapa jenis sel darah
putih
• Reaksi radang
Mekanisme pertahanan spesifik

Adalah melindungi tubuh dari patogen dan


memastikan pertahanan tubuh tidak berbalik melawan
jaringan tubuh itu sendiri.
Mekanisme spesifik mencakup kekebalan tubuh
terhadap penyakit (imunitas). Terhadap dua jenis
imunitas yaitu imunitas aktif dan pasif.
• Imunitas aktif (alami) : diperoleh dari stimulasi
beberapa penyakit
• Imunitas aktif (buatan) : diperoleh dari vaksinasi
• Imunitas pasif (alami) : ASI
• Imunitas pasif (buatan) : serum
• Gejala awal gangguan sistem imun biasanya
ditandai oleh adanya peradangan. Peradangan
adalah salah satu respon pertama dari sistem imun
terhadap infeksi. Gejalanya adalah kemerahan dan
bengkak yang diakibatkan oleh peningkatan aliran
darah ke jaringan, seperti :
• Infeksi Akut (misalnya: pilek,flu)
• Infeksi telinga
• Infeksi saluran pernapasan (sinus)
Antibodi (Imunoglobulin) (Ig))
Antibodi adalah protein globulin khusus yang dibentuk sebagai
respon terhadap suatu antigen dan secara spesifik mengadakan
reaksi dengan antigen tersebut.
• Antibodi dibentuk oleh limfosit B.Terdapat lima jenis antibodi ,
yaitu Ig M , Ig G, Ig E , Ig A , Ig D.
• Ig M : terdapat dalam peredaran darah,berespon terhadap infeksi
bakteri dan virus
• Ig G : IgG terbanyak di tubuh dan darah,diproduksi jika tubuh
berespons jika terjadi invasi bakteri & virus serta aktivasi
komplemen
• Ig E : berperan dalam reaksi alergi
• Ig A : ditemukan dalam sekresi cairan tubuh (air liur,air mata, air
susu ibu)
• Ig D : mempengaruhi pertumbuhan limfosit B
Respon Tubuh Teradap Antigen

Respon tubuh terhadap antigen dibagi menjadi


dua yaitu:
• Imunitas humoral , melibatkan antibodi dan
berperan menghadapi antigen yang bersifat larut.
• Imunitas selular, melibatkan sel-sel limfosit dan
berperan menghadapi antigen yang terdapat pada
permukaan sel.Contoh: sel tumor,virus,dll
Antigen (imunogen)

•Antigen adalah suatu substansi kimia yang


dikeluarkan oleh mikroorganisme yang mampu
merangsang sistem imun (kekebalan) baik secara
selular maupun humoral untuk menimbulkan
respon spesifik.
Mekanisme pertahanan tubuh
spesifik
• Pada saat pertama kali antigen masuk ke dalam tubuh akan
membuat zat anti yang disebut dengan antibodi. Pada
umunya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak
terlalu kuat,karena tubuh belum mempunyai "pengalaman."
Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah
mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut sehingga
pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan
dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa
jenis penyakit yang dianggap berbahaya,dilakukan tindakan
imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan
pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut,
atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat
yang fatal.
Gangguan pada sistem
kekebalan
1.Alergi, seseorang mengalami alergi jika tubuhnya
bereaksi dan menghasilkan antibodi terhadap suatu
antigen yang disebut alergen. Alergen dapat masuk
tubuh melalui makanan,udara,sengatan hewan,dll.
Reaksi antara alergen dan antibodi mengaktifan
berbagai sel untuk melepaskan prostaglandin dan
histamin yang menimbulkan gejala alergi. Diameter dan
permeabilitas pembuluh darah meningkat sehingga
menimbulkan pembengkakan,peningkatan sekresi
lendir,penyumbatan hidung, dan kontraksi otot polos
pada saluran pernapasan sehingga menimbulkan sesak
napas. Alergi diobati dengan antihistamin yang
menghambat pelepasan histamin.
2. Autoimun, dalam kondisi normal sistem
imunitas tidak bereaksi dengan jaringan tubuhnya
sendiri. Akan tetapi kemampuan sistem imun untuk
mengenali jaringannya sendiri dapat mengalami
kerusakan sehingga menyerang jaringan tubuhnya
sendiri. Contoh : tiroiditis, demam rematik, dan lupus.
3. Penyakit defisiensi imun, jenis penyakit ini
adalah AIDS. Penularan AIDS terutama terjadi lewat
hubungan seks. Virusnya adalah HIV (Human
Immunodeficiency Virus). HIV menginfeksi limfosit-T.
Dari saat terinfeksi sampai timbul gejala AIDS
memakan waktu sampai 5-10 tahun.
Urtikaria

• Urtikaria merupakan reaksi alergi pada kulit


yang ditandai oleh kemunculan lesi menonjol
seperti bengkak, berwarna merah muda dengan
ukuran serta bentuk yang bervariasi
Etilogi Urtikaria

• Obat
• Makanan
• Gigitan Serangga
• Inhalan (debu,serbuk bunga,jamur,bulu
binatang,aerosol)
• Kontaktan (kutu binatang,serbuk tekstil,air liur
binatang,tumbuh-tumbuhan, buah-buahan , bahan
kimia)
Gejala Klinik

• Gatal
• Rasa Terbakar dan Tertusuk
• Eritema dan Edema
• Bagian tengah lesi tampak lebih pucat
Patofisiologi Urtikaria
Pencegahan dan Penanganan

• Jangan berkeringat dan hindari suhu yang panas


• Hindari alergen
• Gunakan pakaian yang longgar dan menyerap
keringat
• Tidak menggaruk bagian yang gatal
• Bedak tabur dan kocok untuk cooling effect
Proses Keperawatan

• Pengkajian
• Analisa data
• Diagnosa Keperawatan
• Intervensi
• Implementasi
• Evaluasi
Diagnosa Keperawatan

• 1.Gangguan rasa nyaman


• 2.Kerusakan integritas kulit
Steven Johnson Syndrome

• Merupakan sindrom kelainan kulit kelamin pada


kulit berupa eritema,vesikel atau bula dapat
disertai purapura dengan keadaan umum bervariasi
dari baik sampai buruk
Etiologi Steven Johnson Syndrome

• Alergi obat (antibiotik,analgetik,antipiretik)


• Infeksi mikroorganisme (bakteri,virus,jamur dan
parasit)
• Faktor fisik (sinar matahari,radiasi,sinar X)
Patofisiologi Steven Johnson
Syndrome
Manifestasi Klinik

• Keadaan umumnya bervariasi dari ringan sampai


berat. Pada yang berat kesadarannya menurun,
penderita dapat berespons sampai koma. Mulainya
dari penyakit akut dapat disertai gejala prodromal
berupa demam tinggi, malaise , nyeri kepala , batuk
, pilek , dan nyeri tenggorokan.
• Pada sindrom ini terlihat adanya trias kelainan
berupa :
• Kelainan Kulit
• Kelainan Selaput Lendir
• Kelainan Mata
Penatalaksanaan

• Obat kortikosteroid
• Antibiotik
• Pemberian cairan intravena (infus)
• Terapi topikal (pemberian salep)
Pengkajian Fungsi Imun

• Riwayat Kesehatan
• Infeksi dan Imunisasi
• Alergi
• Kelainan autoimun (contoh penyakit : lupus,arthritis
rheumatoid)
• Penyakit Kanker
• Sakit kronik dan pembedahan
• Obat-obatan dan tranfusi darah
Diagnosa Keperawatan

• Nyeri akut
• Kerusakan integritas kulit
• Hipertermia
• Kekurangan volume cairan
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
SYSTEMIC LUPUS
ERYTHEMATOSUS
Contoh gambaran Systemic Lupus Erythematous
(SLE)
DEFINISI
• Penyakit rematik autoimun yang ditandai adanya
inflamasi tersebar luas,yang mempengaruhi setiap
organ atau sytem dalam tubuh.
• Penyakit inflamasi yang menyerang kolagen pada
jaringan penyambung
• Penyakit ini berhubungan dengan deposisi
autoantibody dan kompleks imun,sehingga
mengakibatkan kerusakan jaringan (Sudoyo Aru,dkk
2009)
ETIOLOGI
• Belum diketahui secara pasti
• Melibatkan interaksi yg komplek dan multi faktorial
1. Faktor Genetik (kembar monozigot 25%,Kembar
dizigotik 3%)
2. Faktor Hormonal (lebihbanyak menyerang
perempuan )---- serangan jarang tjd pada usia
pubertas dan setelah menopause
3. Autoantibody
3. Faktor Autoantibody
Ditunjukkan kpd sel molekul yg terdapat pada
nukleus,sitoplasma,permukaan sel,dan molekul
terlarut (IgG dan faktor koagulasi)
4. Faktor lingkungan : Fisik/kimia,makanan,agen
infeksi,hormon dan estrogen lingkungan(pil
kontrasepsi,
MANIFESTASI KLINIS
• Sangat beragam dan seringkali pada keadaan awal
tidak dikenal sebagai SLE
 DIAGNOSA. 11 kriteria diusulkan oleh American
Rheumatism Association, dan dimodifikasi pada
tahun 1987 (hlm. 167), harus dikonsultasikan. Jika
empat kriteria terpenuhi. berurutan atau
bersamaan diagnosis SLE dapat ditegakan.
 TEMUAN LABORATORIUM. Albumin, sel darah
merah, dan casts adalah temuan paling sering
dalam urin.
American College of Rhematology
• Ruam malar(malar rash)….>berbentuk kupu kupu
• Ruam diskoid …> Ruam merah berpola spt koin
• Foto sensitivitasa,,,> Ruam akan tmbul akibat
paparan sinar matahari
• Ulkus oral ….> radang tanpa nyeri
• Arthritis
• Serositis …..>peradangan pd selaput paru,jantung
,perut
• Nefritis
• Kelainan Neurologis … > kejang
• Gggn darah …..>penurunan jml komponen darah
• Kelainan imunologi…..> Antibodi thd DNA,protein
nuklir….>Kehadiran antibodi ini dan antibodi
lainnya bisa bereaksi d jaringan tubuh sendiri shg
Lupus disebut penyakit autoimune
• Antibodi antinuklear (ANA) positif….> SLE ana
positif
PENATALAKSANAAN
PENGOBATAN. Banyak kasus dengan gejala ringan
arthritis hanya membutuhkan istirahat dan salisilat.
Salisilat dapat menghasilkan rasa nyaman dari gejala
musculo-skeletal 'Jika sali lates tidak ditoleransi. .
ibuprofen (Motrin advi)) 1200-3200 mg sehari, atau
bisa diganti nonsteroid lainnya dan obat antiinflamasi.
Antimalaria. Berbagai antimalaria (Atabrine,
chloroquinc, dan hydroxychloroquine) yang efektif
dalam pengobatan SLE. Ini dapat digunakan juga dalam
hubungannya dengan kortikosteroid. Dosis dan efek
samping dari obat antimalaria yang dibahas dalam
bagian pengobatan SLE, di atas.
• Kortikosteroid
• Obat imunosupresan/sitostatika
• Obat anti hipertensi
• Diet
• Aktivitas
• Kalsium
• Penatalaksanaan infeksi
Masalah keperawatan
• Ketidak efektifan pola napas b.d ekspansi paru
menurun,ansietas
• Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
• Kerusakan integritas kulit b.d lesi pada kulit
• Nyeri akut bd imflamasi dan kerusakan jaringan
• Ketidakseimbangan nutrisi
• Hambatatan mobilitas fisik
KESIMPULAN
Penyebab penyakit lupus
Hingga saat ini para peneliti dalam bidang dermatologi masih
meneliti lebih lanjut tentang penyebab penyakit lupus, siapapun
dapat menderita penyakit ini tidak dibatasi oleh usia dan jenis
kelamin, bersifat genetik namun menurut perkiraan para ilmuwan
bahwa hormon wanita (hormon estrogen) mungkin ada
hubungannya dengan penyebab penyakit lupus karena dari fakta
yang ada diketahui bahwa 9 dari 10 orang penderita penyakit lupus
adalah wanita, beberapa faktor yang dapat memicu penyakit lupus :
 Lingkungan
 Infeksi
 Paparan sinar matahari
 Stres
 Obat-obatan tertentu
KESIMPULAN
Gejala Penyakit Lupus ( Ciri ciri penyakit lupus )
Gejala awal yang biasanya muncul pada penderita
penyakit ini adalah adanya kelainan kulit, berupa
kemerahan di sekitar hidung dan pipi . Bercak-bercak
merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa
lelah berkepanjangan , rambutnya rontok,
persendian kerap bengkak dan timbul sariawan.
Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga
dapat menyerang hampir seluruh organ yang ada di
dalam tubuh.
TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai