Anda di halaman 1dari 55

VALIDASI DAN ANALISA

DATA
Oleh :
Yunita Asima, SKp, M.Kep

Disampaikan pada Pelatihan Mutu dan Keselamatan Pasien


RSUP Fatmawati, 12 – 15 Maret 2019
TUJUAN PELATIHAN

TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan
dan membuat analisa dan validasi data indikator.

TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu :
1. menjelaskan tentang analisa data indikator
2. menjelaskan tentang cara validasi data indikator
3. melakukan analisa dan validasi data indikator

Disampaikan
Disampaikan pada Pelatihan
pada Workshop Mutu dan
Peningkatan Keselamatan
Mutu Pasien Pasien
dan Keselamatan
RSUPFatmawati,
RSUP Fatmawati,712-10– November
15 Maret 2019
2018
PENGERTIAN UMUM

 Validasi adalah suatu tindakan pembuktian


 Analisa data adalah kegiatan mengubah data hasil
penelitian/survei menjadi informasi yg dapat digunakan
untuk mengambil kesimpulan dan keputusan

Disampaikan
Disampaikan pada Pelatihan
pada Workshop Mutu dan
Peningkatan Keselamatan
Mutu Pasien Pasien
dan Keselamatan
RSUPFatmawati,
RSUP Fatmawati,712-10– November
15 Maret 2019
2018
REVIEW :
PROSES PENGOLAHAN DATA

Pengum
Pengum Analisa
Analisa validasi
validasi Valid
Valid
pulan
pulan

Koreksi
Koreksi Tidak
Tidak valid
valid

Disampaikan pada Pelatihan Mutu dan Keselamatan Pasien


RSUP Fatmawati, 12 – 15 Maret 2019
SUMBER DATA

REKA
REKA
M
M HASIL
MEDI OBSERVASI
MEDI
K
K

KUESTIONE
R

CE
K SISTE
SISTE
LIS M
M IT
IT

T
Disampaikan pada Pelatihan Mutu dan Keselamatan Pasien
RSUP Fatmawati, 12 – 15 Maret 2019
SETELAH DISUSUN
KEBIJAKAN PENGELOLAAN DATA
INDIKATOR MUTU DI RS
1 Pengumpulan data indikator dilakukan oleh satuan kerja setiap hari

Semua satuan kerja melakukan proses validasi data indikator yang


2
sudah dikumpulkan

3 Data indikator yang sudah dilakukan validasi dilakukan analisa untuk


menjadi informasi yang akan dipakai sebagai pengambil keputusan
dalam upaya meningkatkan mutu yang berkesinambungan

4 Dalam upaya peningkatan mutu maka digunakan metode PDCA


(Plan,Do Check,Action) atau PDSA

Disampaikan pada Pelatihan Mutu dan Keselamatan Pasien


RSUP Fatmawati, 12 – 15 Maret 2019
PROSES PENGELOLAAN DATA
(UNIT)
Validasi
Pengumpulan data data 1 Validasi Analisa
oleh PJ oleh PJ data 2 oleh data oleh
Pengumpul Data Mutu UNIT Lain Ka.UNIT
UNIT

Analisa lebih lanjut oleh Informasi kepada Direktur


KOMITE / TIM MUTU Utama dan UNIT terkait
RS
PROSES PENGELOLAAN DATA
(KOMITE)
Evaluasi hasil indikator

Bencmarking internal dan eksternal

Analisa data  Dash board RS

Laporan Direktur (Rekomendasi untuk


perbaikan)

SETIAP 3 BULAN
VALIDASI DATA
Menurut Azwar (1986) Validitas berasal dari kata validity yg berarti
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya.

Validasi adalah suatu proses konfirmasi melalui pengujian


kebenaran atau kesahihan suatu data yang dikumpulkan untuk
mengetahui apakah metode pengujian yang dilakukan sudah
sesuai dan menghasilkan data yang valid.

Validasi data dilakukan khususnya untuk data klinis yang


menggunakan Rekam Medis sebagai sumber datanya

Disampaikan pada Pelatihan Mutu dan Keselamatan Pasien


RSUP Fatmawati, 12 – 15 Maret 2019
VALIDASI DATA MUTU
 Yang dimaksud validasi data adalah membandingkan hasil data yang
dikumpulkan oleh pengumpul data (orang pertama) dengan hasil data yang
dikumpulkan oleh validator (orang kedua). Apabila tingkat keakuratannya ±
90%, maka data yang dikumpulkan dapat dikatakan akurat (valid).

Tujuan dilakukan validasi data secara internal, diharapkan


dapat diketahui :
 Sampai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran
dalam melakukan fungsi ukurnya.
 Apakah pengukuran data dilakukan dg benar shg diperoleh data yg akurat
(valid).
 Data dan informasi mutu yang valid yang bisa dijadikan dasar manajemen
rumah sakit untuk mengambil keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi program dan peningkatan kewaspadaan serta respon thd
kejadian luar biasa yg cepat dan tepat.
VALIDASI DATA

Standar PMKP.8
RS mempunyai regulasi validasi data indikator mutu area klinis yg baru /
mengalami perubahan & data yg akan dipublikasikan. Regulasi ini diterapkan
menggunakan proses internal validasi data.
Elemen Penilaian PMKP.8
1. RS mempunyai regulasi validasi data sesuai a) sampai dgn c) (R)
2. RS telah melakukan validasi data pd pengukuran mutu area klinis yg baru atau
bila terjadi perubahan sesuai regulasi
3. RS tlh melakukan validasi data yg akan dipublikasi di web site/ media
termasuk kerahasiaan pasien & keakuratan ssi dg regulasi
4. RS telah melakukan perbaikan berdasarkan hasil validasi data
VALIDASI DATA (PENYAHIHAN DATA)
 Penyahihan/validasi data dilakukan ketika :
 Suatu ukuran baru diterapkan (khususnya, ukuran klinis yang

dimaksudkan untuk membantu rumah sakit mengevaluasi dan


meningkatkan proses atau hasil klinis yang penting);
 Data akan ditampilkan kepada publik lewat situs Web rumah sakit atau cara

lain;
 Suatu perubahan telah dibuat pada suatu ukuran indikator yang telah

ada,
 Sumber data berubah, misalnya jika ada bagian dari catatan pasien yang

diubah ke format elektronik sehingga sumber datanya menjadi elektronik


dan kertas; atau
 Subjek pengumpulan data berubah, misalnya perubahan dalam umur

pasien rata-rata, perubahan protokol penelitian, penerapan practice


guidelines (pedoman praktik) baru, atau pemakaian teknologi dan
metodologi perawatan baru.
Disampaikan pada Pelatihan Mutu dan Keselamatan Pasien
RSUP Fatmawati, 12 – 15 Maret 2019
RELIABILITY
 Repeatability : diulang oleh orang yg sama,
alat yg sama, catatan sama, kondisi sama
 Reproducibility : diulang oleh orang yg
berbeda, alat yang sama, catatan sama,
kondisi sama  validasi

Disampaikan pada Pelatihan Mutu dan Keselamatan Pasien


RSUP Fatmawati, 12 – 15 Maret 2019
LANGKAH VALIDASI DATA
 Pengumpul data I mengumpulkan data dari
sumber data / RM
 Sumber data / RM yg sama yg sdh digunakan
oleh pengumpul data I diberikan kepada validator
untuk pengumpulan data ulang
 Hitung akurasi / % kesepakatan
 Cari solusi perbedaan dari pengumpul data I dan
validator
 Implementasikan solusi yang disepakati
 Kumpulkan data / sampel baru
3 METODE VALIDASI DATA
(REPRODUCIBILITY TEST)

 MEASUREMENT RESULT AGREEMENT


 Kesepakatan pengukuran berdasarkan hasil
 Membandingkan nilai atau persentase
 90% agreement
 MEASURE CATEGORY AGREEMENT
 Kesepakatan berdasarkan kategori
 Nilai kesepakanan berdasar Num, Denom, Eksklusi
 75% agreement
 DATA ELEMEN AGREEMENT
 Kesepakatan berdasarkan elemen
 Membandingkan semua data elemen yg ada dlm indikator
 80% agreement
ALASAN UMUM TIDAK SESUAI (DISAGREEMENT)

 Pengumpul data dan validator tidak memakai sumber data yang


sama
 Pengumpul data dan validator salah dalam mengkategorikan
numerator dan denominator
 Kamus indicator tidak ada / tidak jelas
 Defenisi elemen data tidak jelas
 Pelatihan pengumpul data dan validator tidak asama
 DO berbeda
 Ada elemen yang hilang (omission vs do not apply)
 Input data tidak benar
 Data bermasalah di rekam medis
PENYEBAB DATA TIDAK KONSISTEN
 Kurang pelatihan yang adekuat
 Kurang waktu
 DO tidak jelas
 Lupa
 Kurang baik mendesain pengumpulan
data
KMMR RSUP FATMAWATI
Mulai

Satuan Kerja

BUAT Pengumpulan data oleh Penanggung Jawab Data


menggunakan formulir pengumpula data yang sesuai

ALUR Penyerahan hasil pengumpulan data kepada Penanggung


Jawab Mutu Satker (Validator 1)

VALIDASI DATA Pemeriksaan ulang sumber data


dengan metode,formulir yang sama

(SPO) Bila sesuai beri tanda centang ( √) Bila data tidak sama,laukan
perbaikan

Validator 1
Penghitungan hasil capaian indikator menggunakan formula yang sudah
ditetapkan dalam kamus indikator

Penyerahan hasil capaian indikator kepada Kepala Satker

CONTOH : Ka Satker

Pengesahan dan mengirim ke KMMR

KMMR
Verifikasi data dan mengirim hasil verifikasi kepada Validator 2 untuk
dilakukan pemeriksaan ulang

Validator 2
Pengumpulan data kembali menggunakan sumber data, metode dan
formulir pengumpul data yang sama dengan validator 1
Pembandingan hasil perhitungan capaian indikator dengan capaian
indikator dari Validator 1, untuk melihat tingkat akurasi data

Pengambilan sampel baru bila tingkat akurasi kurang dari 90%,dilakukan


bila sudah melakukan tindakan perbaikan data yang tidak sesuai

Penghitungan hasil capaian indikator untuk kemudian dikirim ke KMMR

KMMR
Menyusun laporan hasil capaian indikator untuk dilapor ke Direktur Utama
dan dipaparkan dalam Dash Board Rumah sakit

Selesai
VALIDAS I INDIKATOR KEPATUHAN IDENTIFIKAS I PAS IEN

BUATLAH RUANGAN :
INSTALASI :
BULAN : …………….……….. TAHUN

FORM NO
URUT
NAMA PASIEN No. RM
PENGUMPULDATA
YA TIDAK
VALIDATOR
YA TIDAK
KETERANG
AN

VALIDASI 1
2
3

DATA 4
5

INDIKATOR
6
7
8
9
10
11
12
13
14

CONTOH : 15
16
17
18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30
ANALISIS DATA

Standar PMKP.7.1

Analisis data merupakan salah satu program peningkatan mutu serta

keselamatan pasien untuk mendukung asuhan pasien dan manajemen RS.

Elemen Penilaian PMKP.7.1

1. Frekuensi melakukan analisis data disesuaikan dengan proses yang

sedang dikaji

2. Frekuensi dari analisis data sesuai dengan ketentuan rumah sakit

 
ANALISIS DARI DATA PENILAIAN

Standar PMKP. 7.3

Proses analisis dilakukan dengan membandingkan secara internal,

membandingkan dengan rumah sakit lain bila tersedia, dan membandingkan

dengan standar keilmuan serta membandingkan dengan praktek yang baik.

Elemen Penilaian PMKP.7.3

1. Perbandingan dilakukan dari waktu ke waktu didalam rumah sakit

2. Perbandingan dilakukan dengan rumah sakit lain yang sejenis, bila ada

kesempatan

3. Perbandingan dilakukan dengan standar, bila memungkinkan

4. PerbandinganDisampaikan
dilakukan pada
dengan praktek
Pelatihan yang
Mutu dan baik Pasien
Keselamatan
RSUP Fatmawati, 12 – 15 Maret 2019 21
DEFENISI ANALISA DATA
 Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri
dari kata “ana” dan “lysis“. Ana artinya atas (above),
lysis artinya memecahkan/menghancurkan. Secara
difinitif ialah: ”Analysis is a process of resolving data
into its constituent components to reveal its
characteristic elements and structure” Ian Dey (1995: 30)
 Agar data bisa dianalisis maka data tersebut harus
dipecah dahulu menjadi bagian-bagian kecil (menurut
element atau struktur), kemudian menggabungkannya
bersama untuk memperoleh pemahaman yang baru
ANALISA DATA
 Merupakan proses paling vital dalam sebuah
pengukuran indikator mutu.
 Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam
analisa inilah data yang diperoleh pengumpul
data bisa diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai
dengan kaidah ilmiah
 Kegiatan analisis ini perlu bekerja keras,
memiliki daya kreatifitas dan kemampuan
intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang
memuaskan.
SIMPULAN :
ANALISIS data
Analisis data adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan penelaahan,
pengelompokan dan penguraian atas data hingga menghasilkan
simpulan simpulan yang digunakan untuk mendukung perawatan pasien,
manajemen rumah sakit dan program manajemen mutu serta
mendukung partisipasi dalam database eksternal.

Penyajian hasil capaian indikator dengan menggunakan tabel untuk merekap


data, atau bisa juga dengan menggunakan grafik seperti :
 Run Chart bila ingin menunjukan kecenderungan data sepanjang waktu
(Trend)
 Grafik batang bila ingin membandingkan hasil capaian satu dengan yang lain
seperti antar ruang atau antar rumah sakit
 Pie Chart digunakan untuk menunjukan proporsi data
 Grafik Pareto digunakan untuk menetukan prioritas pemecahan masalah
1. Perbandingan dilakukan dari

waktu ke waktu didalam

rumah sakit

2. Perbandingan dilakukan

dengan rumah sakit lain

yang sejenis, bila ada


ANALISA Metode
DATA kesempatan
statistik
3. Perbandingan dilakukan

dengan standar, bila

memungkinkan

4. Perbandingan dilakukan

dengan praktek yang baik

 PMKP 7.1
RUN CHART  Run chart juga dikenal sebagai grafik garis
adalah grafik sederhana yang menggambarkan
data darai waktu ke waktu
 Sumbu Y : peristiwa/event;
 sumbu X periode waktu
 Digunakan untuk
- memahami gambaran umum suatu proses
- trend dan shift/pergeseran dalam proses
- variasi dari waktu ke waktu
- untuk mengidentifikasi penurunan atau
peningkatan proses dari waktu ke waktu
RUN CHART
 Harus dibuat pada awal kegiatan dan di update dng data baru sesuai
kegiatan yg berjalan
 Merupakan grafik yg mengilustrasikan perubahan mutu dari waktu ke
waktu
 Pengukuran dilakukan pada titik tertentu dan dihubungkan dengan
garis. Hal ini akan menghasilkan grafik variasi dari waktu ke waktu,
dan membantu tim melihat apakah perubahan yg terjadi mengarah pada
perbaikan
 Run chart memilik komentar dengan panah yg menunjuk waktu bila
ide-2 perubahan untuk perbaikan diuji
No Indikator J A S O N D
1. Asesmen medis 30 50 50 60 70 80
2. Asesmen prwt 40 55 75 80 80 85

90
80
70
60
50
Asesmen medis
40 Asesmen perawat
30
20
10
0
juli agust Sept Okt Nov Des TREND
Proses
Perbaikan
dg PDSA
GRAFIK
BATANG /
HISTOGRAM
Yaitu grafik yang berbentuk persegi panjang yang lebarnya
sama dan dilengkapi dengan skala atau ukuran sesuai
data yang bersangkutan. Setiap batang tidak boleh saling
melekat atau menempel dan jarak tiap batang harus sama.
Susunan grafik ini boleh tegak atau mendatar. Kelebihan
dari grafik batang visualisasinya lebih menarik, karena
grafik batang menggunakan gambar 2 dimensi.

Penggunaan grafik batang :


- Untuk membandingkan data dari waktu ke waktu
atau dari satu area dengan area yang lain
HISTOGRAM
 Data ditampilkan
dalam grafik.
 Mudah utk melihat
trend
 Easy to “eye-ball”
 Tidak ideal untuk
analisis statistik.

M Tu W Th F

Disampaikan pada Pelatihan Mutu dan Keselamatan Pasien


RSUP Fatmawati, 12 – 15 Maret 2019
No Indikator J A S O N D
1. Asesmen medis 30 50 50 60 70 80
2. Asesmen prwt 40 55 75 80 80 85

90
80
70
60
50
Asesmen medis
40 Asesmen perawat
30
20
10
0 TREND
juli agust sept okt Nov Des
No Indikator J A S O N D
1. Asesmen medis 30 50 50 60 70 80
2. Asesmen prwt 40 55 75 80 80 85

90
80
70
60
50
40 Asesmen medis
30 Asesmen perawat
20
10
0
juli TREND
agust sept okt nov des
PIE
CHART
Yaitu diagram yang berbentuk pie yang merupakan pilihan
penyajian data menarik dalam penyajian data indikator mutu.
 
Pengguaan dengan pie chart memiliki keunggulan menyajikan
distribusi relatif suatu data dibandingkan totalnya / proporsi
(Bahna & McLarty, 2009).Dapat digunakan juga untuk
membandingkan data-data yang berbeda.

Disampaikan pada Pelatihan Mutu dan Keselamatan Pasien


RSUP Fatmawati, 12 – 15 Maret 2019
CONTROL CHARTS
• Control charts help track a process
• Graphical “alert” to process owners if a process moves out of
“control” or established limits

Max: 6 hours
6
Hours

0
Min: N/A
Time from Blood Draw to Lab Result

Disampaikan pada Pelatihan Mutu dan Keselamatan Pasien


RSUP Fatmawati, 12 – 15 Maret 2019
CONTROL CHARTS
 Adalah grafik yg menggambarkan data dari waktu ke waktu,
control chrat lebih spesifik daripada Run Chart karena dapat
menilai apakah proses berada dalam kontrol/tidak; garis
kontrol atas (UCL) dan garis control bawah (LCL)
 Control chart mirip run chart, namun lebih memiliki daya
statistik untuk mendeteksi perubahan
 Control chart digunakan untuk QI, dan juga untuk monitoring
perbaikan (contoh : dashboard atau scorecard)
CONTROL CHARTS

 Data bisa dipresentasikan dalam beberapa bentuk :


 Persentase
 Rates
 Counts
 Individual values
 Banyak model control charts diperlukan sesuai jenis data yg
berbeda – namun semua control chart mirip dan
dinterpretasikan dng cara yg sama
PARETO CHART
250

200 Shows relative impact


Easy to construct
150 Visually powerful

100

50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Disampaikan pada Pelatihan Mutu dan Keselamatan Pasien


RSUP Fatmawati, 12 – 15 Maret 2019
PARETO CHARTS
 Pareto chart merupakan tool yg membantu membantu tim
melihat penyebab atau masalah yg paling sering terjadi.
 Chart memperlihatkan aktifitas atau area yg berkontribusi paling
buruk mutunya
 Pareto chart berbasis teori bahwa jumlah kecil penyebab akan
memiliki kontribusi paling buruk mutunya
 Bila beberapa aktifitas berkontribusi paling besar pada masalah
disebut Pareto Effect
 A classic Pareto Effect diamati bila 20 % penyebab
berkontribusi pada 80 % semua masalah
Formulir rekapitulas i kepatuhan identifikas i pas ien
SKP 1
Setelah Hasil di ruang rawat inap
“Valid”
Bulan NumeratorDenominatorCapaian Median Target (%)
Januari 248 250 99 94.00 100
BUAT REKAP Februari 246 250 98 94.00 100
DATA Maret 245 250 98.0 94.00 100
INDIKATOR April 245 250 98.0 0.00 100
Mei 639 665 96.1 0.00 100
Juni 702 755 93.0 0.00 100
Juli #DIV/0! 0.00 100
CONTOH : Agustus #DIV/0! 0.00 100
September #DIV/0! 0.00 100
Oktober #DIV/0! 0.00 100
November #DIV/0! 0.00 100
Desember #DIV/0! 0.00 100
2325 2420 96.07 96.07
Disampaikan pada Pelatihan Mutu dan Keselamatan Pasien
RSUP Fatmawati, 12 – 15 Maret 2019
Lakukan supervisi
NO NAMA IAK/IAM/ISKP SATKER/ HASIL REKOMENDAS
INDIKATOR UNIT SUPERVISI I
 

           

           

           

           

           

           

           
LAPORAN PEMANTAUAN INDIKATOR

BUATLAH
MUTU,KESELAMATAN PASIEN DAN KINERJA
RSUP FATMAWATI

Satuan Kerja : Tanggal :

Judul Indikator :

Formula :

LAPORAN Hasil Capaian

No Bulan Target Realisasi Capaian Hasil Pencapaian

PEMANTAUAN
1 Januari □Tercapai □ Tidak Tercapai
2 Februari □Tercapai □ Tidak Tercapai
3 Maret □Tercapai □ Tidak Tercapai
4 April □Tercapai □ Tidak Tercapai

DATA 5
6
Mei
Juni
□Tercapai
□Tercapai
□ Tidak Tercapai
□ Tidak Tercapai

INDIKATOR
7 Juli □Tercapai □ Tidak Tercapai
8 Agustus □Tercapai □ Tidak Tercapai
9 September □Tercapai □ Tidak Tercapai
10 Oktober □Tercapai □ Tidak Tercapai
11 November □Tercapai □ Tidak Tercapai
12 Desember □Tercapai □ Tidak Tercapai

PerbandinganTrend
CapaianPencapaian Capaian Indikator Per Tahun
PerTahun Indikator …..

CONTOH :
Tahun 2015 95
100
90
80 94
90
60
85 90
40 Capaian
85
20 80
0 80
2013 2014 2015 80
75
75
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

70
Target 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 2013 2014 2015

Realisasi 83 84 85 81 80 79 80 84 86 81 80 83

Dibuat Oleh : Diketahui : Diperiksa : Disahkan:

Nama Ka.Satker Nama Direktur Nama Ka.KMMR Nama Direktur Utama


INDIKATOR MUTU WAJIB NASIONAL (12)
NO JUDULINDIKATOR DEFENISIOPERASIONALDAN FORMULA
1. Penundaan Operasi elektif DO:
Penundaan operasi elektif adalah perubahan
jadwal operasi yang direncanakan.
Operasi Elektif adalah operasi atau tindakan
yang dijadwalkan.
Tindakan operasi elektif termasuk mata, paru.
Formula :
Jumlah pasien yang waktu jadwal operasinya
berubah DIBAGI Jumlah pasien operasi elektif
DIKALI 100%
Target :
<5%
INDIKATOR MUTUWAJIB NASIONAL (12)
NO JUDULINDIKATOR DEFENISI OPERASIONALDAN FORMULA
2. Pelaporan hasil Dari Laboratorium sampai ke DPJP untuk hasil
laboratorium Kritis yang termasuk “kritis”
Formula :
Jumlah pemeriksaan laboratorium kritis yang
dilaporkan < 30 menit DIBAGI Jumlah seluruh
pemeriksaan laboratorium kritis DIKALI 100%

Target : 100%

3. Waktu tunggu rawat jalan Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan
mulai pasien kontak dengan petugas
pendaftaran sampai dilayani oleh dokter/
dokter spesialis s/d 4 (empat) pasien pertama
perhari perpoliklinik.
Formula :
Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat
jalan yang disurvei DIBAGI Jumlah seluruh
pasien rawat jalan yang disurvei

Target : ≤ 60 menit
INDIKATOR MUTU WAJIB NASIONAL (12)
NO JUDULINDIKATOR DEFENISI OPERASIONALDAN FORMULA
4. Kepatuhan HH Audit kebersihan tangan adalah prosedur
penilaian kepatuhan petugas melakukan
Sudah ada kebersihan tangan sesuai 5 indikasi dari WHO
EPI INFO dari WHO yaitu sebelum kontak dengan pasien, setelah
kontak dengan pasien, sebelum melakukan
tindakan invasif dan aseptik, setelah kontak
dengan cairan tubuh, dan setelah kontak
dengan lingkungan dengan menjalankan 6
tahap teknik melakukan kebersihan tangan
Formula :
Total kebersihan tangan yang dilakukan
DIBAGI peluang kebersihan tangan DIKALI
100%
Target : ≥ 85%
5. Respon Time Gawat Emergency Response Time adalah waktu yang
Darurat dibutuhkan mulai pasien dilakukan Triage di
IGD sampai mendapat pelayanan dokter.
Kategori yg masuk :
- Gawat / Immediate (Merah)
- Darurat / Emergent & Urgent (Kuning)
Yan dokter : dokter jaga IGD s/asesmen selesai
Formula :
Jumlah pasien gawat,darurat, & gawat-darurat
yg mendapat pelayanan kegawat daruratan
nya dlm waktu ≤ 5 menit DIBAGI jumlah
seluruh pasien pasien gawat, darurat, &
gawat-darurat yg mendapatkan pelayanan
kegawatdaruratan di RS tersebut.
Target : ≤ 5 menit
INDIKATOR MUTU WAJIB NASIONAL (12)

NO JUDULINDIKATOR DEFENISIOPERASIONALDAN FORMULA


6. Kepatuhan Clinical Kepatuhan terhadap CP adalah kepatuhan para staf medis / DPJP d
Pathway menggunakan CP untuk memberikan asuhan klinis pasien secara
terstandarisasi dan terintegrasi sehingga dapat meminimalkan ada
variasi proses asuhan klinis.Setiap RS menetapkan 5 CP prioritas. Au
CP secara terintegrasi 5 CP prioritas, dibuat rekomendasi untuk set
CP.
Formula :
Jumlah Clinical pathway yang ada rekomendasi DIBAGI jumlah selu
Clinical Pathway yang harus diimplementasi DIKALI 100%

Target : 100%
INDIKATOR MUTU WAJIB NASIONAL (12)
NO JUDULINDIKATOR DEFENISI OPERASIONALDAN FORMULA
7. Kepatuhan Penggunaan Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas)
Formularium Nasional adalah kepatuhan para dokter meresepkan Obat kepada
pasien sesuai dengan daftar obat-obatan Formularium
Nasional à ranap dan rajal

Inklusi :
- Obat yg dibuatkan “copy R/” karena tak ada stok di
RS
Eksklusi :
- Stok obat di distributor kosong
- Bila stok obat nasional berdasarkan e-katalog
habis/kosong
- Bila dalam Resep ada terdapat obat diluar Fornas,
namun dibutuhkan pasien dan telah mendapat
rekomenasi dari Komdik, dan persetujuan Direktur
- R/ ditulis selain dokter à perlu telusur siapa penulis
bila tak menulis nama dokter
Formula :
Jumlah R/ yang patuh dengan formularium nasional DIBAGI
jumlah seluruh R/ DIKALI 100%
Target : ≥ 80%
INDIKATOR MUTU WAJIB NASIONAL (12)

NO JUDULINDIKATOR DEFENISI OPERASIONALDAN FORMULA


8. Kepatuhan Jam Visite Kepatuhan jam visite dokter spesialis sebagai DPJP adalah kunjunga
Dokter Spesialis dokter spesialis untuk melihat perkembangan pasien yang menjadi
tanggung jawabnya, yang dilakukan dibawah jam 11.00

Inklusi :
1 pasien dihitung 1x visite DPJP perhari (bila lebih dari 1 DPJP, maka
cukup diwakili 1 DPJP perhari)

Eksklusi :
Pasien yang divisite pada hari libur

Formula :
Jumlah kegiatan visite yang dilakukan DPJP (utama) dibawah jam 11
pada hari kerja DIBAGI jumlah kegiatan visite yang harus dilakukan
DPJP pada hari kerja

Target : ≥ 80%
INDIKATOR MUTU WAJIB NASIONAL (12)
NO JUDULINDIKATOR DEFENISI OPERASIONALDAN FORMULA
9. Prosentasi pasien jatuh Tidak adanya kejadian pasien jatuh adalah
tidak terjadinya pasien jatuh selama pasien
mendapatkan pelayanan rawat inap di RS baik
jatuh dari tempat tidur, di kamar mandi dsb
Formula :
Jumlah pasien jatuh DIBAGI jumlah pasien
baru rawat inap DIKALI 100%
Target : £ 3%
10. Kepatuhan Pencegahan Kepatuhan pencegahan pasien jatuh adalah
Pasien Jatuh ketepatan pelayanan pencegahan pasien jatuh
pada pasien yang beresiko jatuh (risiko tinggi
jatuh) baik pasien dewasa, anak, dan bayi
Kegiatan pencegahan jatuh terdiri dari 5 :
1. Pemasangan kancing risiko kuning
2. Pemasangan segitiga jatuh
3. Pemasangan hand rail / penghalang TT
4. Pelaksanaan edukasi risiko jatuh
5. Pelaksanaan asesmen ulang jatuh
Formula :
Jumlah pasien yang dilakukan seluruh upaya
pencegahan jatuh (5 kegiatan) DIBAGI seluruh
pasien risiko jatuh DIKALI 100%

Target : 100%
INDIKATOR MUTU WAJIB NASIONAL (12)
NO JUDULINDIKATOR DEFENISI OPERASIONALDAN FORMULA
11. Kepatuhan Identifikasi Identifikasi pasien adalah proses pengecekan
Pasien identitas pasien menggunakan minimal 2
identitas dari 3 identitas yang tercantum pada
gelang, label atau bentuk identitas lainnya
sebelum memberikan pelayanan sesuai
dengan regulasi yang berlaku di rumah sakit.

Disebut patuh bila proses identifikasi pasien


dilakukan secara benar oleh petugas pada
saat, antara lain :
1. pemberian obat
2. Pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. Pemberian darah dan produk darah
4. pengambilan specimen
5. sebelum melakukan tindakan diagnostik /
therapeutic

Formula :
Jumlah proses yang dilakukan identifikasi
dengan benar DIBAGI jumlah proses
pelayanan yang diobservasi DIKALI 100%

Target :
100%
INDIKATOR MUTU WAJIB NASIONAL (12)

NO JUDULINDIKATOR DEFENISI OPERASIONALDAN FORMULA


12. Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang
persepsi pelanggan terhadap jasa pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit.

Terdapat 9 parameter Indeks Kepuasan


Masyarakat (IKM)
Lokasi penilaian di RSUP Fatmawati : 13 lokasi

Formula :
Hasil survei DIBAGI skala Maksimal Nilai IKM

IKM =
Total dari Nilai Persepsi per unsur x Nilai
Total Unsur yg terisi penimbang

Bobot nilai rata2 = Jumlah bobot = 1 = 0,071


tertimbang Jumlah Unsur 14

Target : 85%
g
Dn
IAK BULAN DESEMBER 2017
S td

No INDIKATOR STANDA CAPAIA RTL


R N
1. Asesmen medis 100 % 80 % Edukasi ke
dokter
ditingkatkan
2. Tidak adanya kesalahan 100 % 98 % Risk grading
pemberian hasil pemeriksaan  RCA/
laboratorium investigasi
3. Tidak ada kesalahan pemberian 100 % 100 % -
label
4. Tidak adanya kejadian operasi 100 % 100 % -
salah sisi
5. Operasi eleKtif tidak menggu 100 % 60 % Lakukan
nakan antibiotika profilaksis RCA, shg
diketahui akar
penyebab ke
tdk patuh an
g
Dn
IAK BULAN DESEMBER 2017
S td

No INDIKATOR STANDA CAPAIA RTL


R N
6. Tidak adanya kejadian kesalahan 100 % 90 % Risk grading
pemberian obat  RCA/
investigasi
7. Komplikasi anestesi ≤6% 4% Risk grading
 RCA/
investigasi
8. Kejadian reaksi transfusi ≤ 0,01 % 0,02 % Risk grading
 RCA/
investigasi
9. Kelengkapan pengisian inform 100 i% 80 % Edukasi
consent ditingkatkan
10 Kejadian infeksi paska operasi ≤ 1,5 % 0,5 %
11 Ethical clereance 100 % 100 %
IAK BULAN DESEMBER 2017

k tik
pra
n g aik
D gb
y

No INDIKATOR STANDA CAPAIA RTL


R N
1. Aspirin on arrival pd pasien AMI 100 % 100 %
5. Aspirin at discharge pd pasien 100 % 90 % Lakukan audit
AMI medis atau
peer review
M

R
C
E

I
THANK
TERIMA

YOU
KASIH
MATURNUWUN
SANGET
A

A
G

T
O
R
I

MAULIATE GODANG

Anda mungkin juga menyukai