Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN RISIKO

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


1
 Perusahaan selain mengembangkan strategi
untuk mencapai tujuan juga harus memikirkan
strategi apa yang akan digunakan untuk
menghadapi risiko potensial.
 Pihak (stakeholders) yang berkepentingan
dalam manajemen resiko:

1. Pemegang saham/Investor
2. Kreditor

2 RITA NURMALINA
1. Pemegang saham/Investor
Individu/lembaga yang memiliki kepemilikan
terhadap perusahaan
2. Kreditor
Pihak yang memberikan dana pinjaman karena
memiliki tuntutan atas pembayaran bunga dan
cicilan pinjaman tepat waktu  memiliki
kepentingan terhadap kinerja perusahaan
Dibayangi risk
Investasi oleh investor akibat adanya
Dana pinjaman dari kreditor ketidak-pastian
(uncertainty)

3 RITA NURMALINA
PENGERTIAN RISIKO
 Ahli ekonomi Memiliki konsep yang berbeda-
Statistik beda mengenai Risiko
Disiplin ilmu lain
 Risiko, selalu dirumuskan dalam kaitannya
dengan ketidakpastian (uncertainty)
 Definisi Risiko (Rejda, 2005):
Ketidakpastian yang berkaitan dengan terjadinya
suatu kerugian.
Risiko dalam manajemen keuangan sebagai
“Variability of return”.
Risiko: Deviasi yang terjadi antara penerimaan aktual
(actual return) dengan penerimaan yang
diharapkan (expected return)
Semakin tinggi deviasi  semakin tinggi risiko
4 RITA NURMALINA
Kondisi/keadaan yang dapat
meningkatkan terjadinya risiko
1. Physical Hazard
Kondisi fisik yang meningkatkan peluang terjadinya
kerugian.
Misal: Gedung untuk hotel/sekolah/mall dengan
konstruksi yang kurang baik akan merugikan

2. Moral Hazard
Kondisi moral dari stakeholder/pegawai
Misal: ketidak-jujuran/keburukan karakter manajer yang
memanipulasi uang perusahaan untuk
kepentingan pribadi akan merugikan perusahaan

5 RITA NURMALINA
Kondisi/keadaan … (lanjutan)

3. Morale Hazard
Hazard seperti ini biasanya terkait dengan
kepemilikan asuransi
Misal: supir taxi dari perusahaan angkutan, tidak
menjaga dengan baik kendaraan taxinya
karena sudah memiliki asuransi
4. Legal Hazard
Hazard yang terkait dengan lemahnya sistem hukum
atau peraturan
Misal: Produk bajakan/palsu akan merugikan
perusahaan asli (VCD/DVD bajakan, sepatu
Nike/Adidas palsu)
6 RITA NURMALINA
KLASIFIKASI RISIKO
1. Risiko Murni dan Risiko Spekulasi (pure risk
and speculative risk)
Suatu situasi hanya terdapat satu kemungkinan bagi
perusahaannya mengalami kerugian atau tidak.
Misal: banjir lumpur PT. Lapindo Brantas, merupakan pure risk
karena perusahaan manapun yang dibanjiri lumpur dan
terendam lumpur hanya akan mengalami kerugian

2. Risiko Mendasar dan Risiko Spesifik


(fundamental risk and particular risk)
Risiko yang mempengaruhi perekonomian secara
keseluruhan atau kelompok individu dalam jumlah besar
dalam suatu negara.
Misal: terjadi peningkatan inflasi secara cepat, meningkatnya
tingkat pengangguran dalam jumlah yang signifikan
merupakan risiko mendasar yang akan berpengaruh
terhadap perekonomian
7
nasional secara keseluruhan.
RITA NURMALINA
KLASIFIKASI RISIKO

3. Risiko Perusahaan (enterprise risk)


Meliputi:
A. Risiko Murni
B. Risiko Spekulasi
C. Risiko Strategis
Risiko yang timbul akibat ketidak-pastian terhadap
hasil yang akan diperoleh dari tujuan dan
implementasi strategi yang telah dilakukan
perusahaan.
Misal: perusahaan bisa menderita kerugian memproduksi
produk yang baru (sebagai hasil dari keputusan
strategis), tetapi produk tersebut ternyata tidak laku di
pasaran.
8 RITA NURMALINA
KLASIFIKASI RISIKO (lanjutan)

D. Risiko Operasional
Risiko yang berasal dari aktivitas operasional
organisasi perusahaan.
Misal: Perusahaan taxi antar kota yang beroperasi
dengan menggunakan armada mobil berumur
tua, akan memiliki risiko kerugian tinggi akibat
kalah bersaing dengan armada taxi lain yang
menggunakan mobil baru dengan penggunaan
bahan bakar yang lebih efisien.

9 RITA NURMALINA
RISIKO UTAMA DARI KEGIATAN USAHA
Risiko Potensial yang akan dihadapi oleh
perusahaan (Dollinger, 2003) karena:
1. Kegagalan menghasilkan produk dan pelayanan yang
dijanjikan
Kegagalan jenis ini tercermin dari persepsi konsumen terhadap
kualitas produk perusahaan di mana kualitas produk perusahaan
dianggap rendah dan tidak memenuhi harapan (ekspektasi)
konsumen. Mengakibatkan terjadinya migrasi nilai (value
migration) dari produk perusahaan ke produk pesaing, sehingga
menimbulkan kerugian karena terjadinya penurunan pendapatan
penjualan.
2. Kegagalan berproduksi sesuai jadwal atau memprediksi
penjualan
Kegagalan perusahaan untuk menghasilkan produk sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan, (terutama pada saat perusahaan
memperoleh pesanan dalam jumlah banyak). Kegagalan ini
berpotensi menimbulkan kerugian akibat kehilangan pesanan
(loss order). Demikian pula ketidak-mampuan perusahaan untuk
mencapai target penjualan yang telah ditetapkan, dapat
menimbulkan risiko kerugian.
10 RITA NURMALINA
RISIKO UTAMA … (lanjutan)
3. Masalah dengan pemasok dan distributor
Konflik yang terjadi antara perusahaan dengan pemasok maupun
distributor dapat menimbulkan risiko kerugian bagi perusahaan.
Demikian halnya apabila perusahaan merupakan usaha yang
bergerak di bidang distribusi.
Contoh: distribusor besar di Indonesia PT Wicaksana Overseas
International kehilangan penjualan miliaran rupiah akibat
pencabutan hak pendistribusian Indomie, Sarimi, dan Supermie
oleh Salim GROUP menyusul penolakan pemilik perusahaan
Wicaksana terhadap penawaran akuisisi yang diajukan oleh
Salim Group.
4. Kejadian tidak terduga dalam bidang politik,
ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan ekologi
Usaha kecil dan menengah di Indonesia banyak yang mengalami
kebangkrutan akibat risiko mendasar berupa krisis ekonomi dan
moneter yang terjadi di Indonesia di tahun 1997.
Risiko mendasar di bidang ekonomi ini juga diikuti dengan risiko
spesifik secara sosial berupa aksi penjarahan dan pembakaran
properti yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Semua
risiko tersebut tidak terbayangkan sebelumnya oleh sebagian
besar pengusaha di Indonesia.
11 RITA NURMALINA
RISIKO UTAMA … (lanjutan)

5. Tren industri yang tidak terduga


Ketidakmampuan perusahaan untuk melihat tren industri yang
dibentuk oleh terjadinya perubahan selera konsumen dan ekspektasi
kons produk, memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian bagi
perusahaan:
Contoh: kegagalan Ford Motor Company untuk melihat trend industri mobil
yang lebih praktis dan hemat bahan bakar mengakibatkan pangsa
pasar diambil oleh mobil Jepang yang hemat bahan bakar, lebih
mungil dalam berbagai warna (bukan hanya warna hitam yang
selama itu favorit dari Ford).

6. Kegagalan untuk bertahan dalam persaingan dengan pesaing


sumber daya lebih baik
Risiko usaha lainnya yang dihadapi oleh usaha kecil dan menengah
adalah ketidak mampuan untuk bertahan terhadap serangan
mematikan yang dilakukan oleh perusahaan besar.
Contoh: perusahaan kecap tradional di Majalengka tidak bisa bertahan akibat
diluncurkan Kecap ABC. Demikian pula dengan perusahaan tenun
kain sarung Majalaya mengalami kebangkrutan akibat datangnya
pesaing yang sarung dengan menggunakan mesin tenun modern

12 RITA NURMALINA
RISIKO UTAMA … (lanjutan)

7. Masalah manajemen yang belum teruji dan belum


berpelangaman
Usaha baru banyak dijalankan oleh pengusaha pemula yang
belum memiliki pengalaman di bidang usaha. Salah satu
karakteristik menonjol dari pengusaha pemula adalah optimisme
mereka yang berlebihan terhadap laba usaha tanpa melihat
secara mendalam terhadap risiko usaha yang bisa terjadi.

8. Masalah teknologi yang belum teruji dan tidak


dikembangkan
Penggunaan teknologi yang ketinggalan jaman akan
mengakibatkan harga pokok produksi menjadi tinggi dibandingkan
dengan perusahaan lain yang menggunakan teknologi produksi
lebih maju. Harga pokok produksi yang tinggi akan menjadi
hambatan utama bagi perusahaan untuk memperoleh keunggulan
bersaing, sehingga risiko perusahaan menjadi besar akibat produk
perusahaan tidak laku di pasaran.

13 RITA NURMALINA
RISIKO UTAMA … (lanjutan)

9. Kesulitan meningkatkan tambahan pembiayaan

Pada tahap awal pertumbuhannya, usaha yang maju justru akan


membutuhkan tambahan modal kerja, misalnya untuk melakukan
pembelian bahan baku, membayar gaji pegawai, dll. Kegagalan
untuk memperoleh tambahan dana dapat mengakibatkan
terjadinya krisis likuiditas di perusahaan yang akan menghambat
kelancaran pelaksanaan usaha dan bisa mempertinggi risiko
terjadinya kerugian.

14 RITA NURMALINA
Bagaimana Perusahaan Mengelola Risiko?
1. Menghindari Risiko memiliki makna bahwa kerugian
tertentu tidak akan diperoleh perusahaan karena
perusahaan sudah menghindari risiko tersebut.
Contoh: perusahaan akan terhindar dari risiko kebanjiran
apabila perusahaan mendirikan pabrik di daerah
bebas banjir.

2. Mencegah kerugian menunjukkan berbagai langkah yang


digunakan perusahaan untuk mencegah timbulnya
kerugian.
Contoh: SPBU (Stasiun Pompa Bensin Umum) menerapkan
aturan dilarang merokok di lokasi SPBU yang
diterapkan bagi pekerja SPBU maupun Pengendara
untuk menghindari terjadinya risiko kebakaran.

15 RITA NURMALINA
Bagaimana Perusahaan… (lanjutan)

3. Mengurangi kerugian menunjukkan berbagai langkah yang


digunakan perusahaan untuk mengurangi beban kerugian,
apabila kerugian itu terjadi.
Contoh: saat minuman berkarbonase merek HSC yang mrpkn
private brand Hero kalah bersaing dengan Coca Cola,
maka manajemen perusahaan menjual produk yang
belum dipasarkan kepada Coca Cola untuk dimusnahkan
dan sebagai konsekuensinya Hero tidak boleh
memproduksi kembali private brand HSC.
4. Transfer risiko merupakan metode untuk mengurangi risiko
dengan mentransfer risiko kerugian yang mungkin terjadi
kepada perusahaan asuransi.
Contoh: Bank BTPN mengasuransikan para debitornya yang
sebagian di antaranya merupakan para pensiunan
berusia lanjut untuk mengurangi terjadinya risiko
kerugian kredit bermasalah karena debitor meninggal
dunia.

16 RITA NURMALINA
EXIT STRATEGY
1. Penawaran Saham Perdana
Pengusaha melepas sebagian sahamnya ke publik
sehingga akan memperoleh kembali sebagian nilai
investasi yang telah ditanamkan

2. Penjualan Saham Pribadi


Menjual sebagian saham yang dimiliki pendiri perusahaan
kepada investor baru tanpa melalui bursa efek

Contoh: - Jual kepada anggota keluarga


- Karyawan perusahaan/diluar perusahaan

17 RITA NURMALINA
EXIT STRATEGY (lanjutan)

3. Suksesi oleh anggota keluarga ataupun bukan


anggota keluarga
UKM pada tahap perkembangan perlu keahlian manajerial
baru, ada 4 skenario:
a. Pendiri perusahaan tidak melibatkan pihak luar
Kelemahannya: Sulit mendapatkan SDM dengan kualifikasi baik
b. Pengusaha mendelegasikan kegiatan operasional perusahaan
pada manajer profesional di luar keluarga, tetapi manajemen
puncak tetap dikendalikan oleh keluarga
Kelemahannya: Stagnasi visi, keputusan strategi sulit diambil
c. Pengusaha jadi komisaris, pengelolaan menjadi manajer
profesial
d. Pengusaha menjual perusahaan karena tidak mempunyai
penerus bisnis dari keluarga
18 RITA NURMALINA
EXIT STRATEGY (lanjutan)

4. Penggabungan dengan perusahaan lain (Merger)


Transaksi bisa melibatkan > 2 perusahaan, dengan
penggabungan diharapkan dapat meminimalisir
kelemahan perusahaan
5. Likuidasi perusahaan
Bila perusahaan bangkrut, perusahaan harus dilikuidasi
untuk bayar hutang perusahaan dan pengusaha
memperoleh kembali sebagian dari investasi yang telah
dikeluarkan.

19 RITA NURMALINA

Anda mungkin juga menyukai