Anda di halaman 1dari 13

Pengertian

Hipersensitivitas
Klasifikasi

24041118009 24041118015 24041118040


Denys Ervina Herlina S Saepul
Nugraha Nurohman
Patogenesis
24041118045 24041118047
Tami Novia Utami Vedri Pandana Putra

Mekanisme
Pengertian
Pengertian

Klasifikasi
Suatu respon antigenik yang berlebihan, yang
terjadi pada individu yang sebelumnya telah
mengalami suatu sensitasi dengan antigen atau
alergen tertentu
Patogenesis

Hipersensitivitas

Mekanisme
Klasifikasi
Pengertian Type 1
Reaksi segera
Type 3
atau anafilaktik Kompleks Imun

Klasifikasi
.101 .102 .103 .104

Patogenesis
Type 2 Type 4
Reaksi sitotoksik atau reaksi Reaksi imun
sitolitik seluler lambat
Mekanisme
Tipe 1
Pengertian
Reaksi hipersensitivitas type 1 merupakan respon jaringan yang terjadi karena adanya
ikatan silang antara alergen dan IgE

Mekanisme
Klasifikasi
Alergen  IgE  Sel Mast dan Basofil

Amina vasoaktif dan mediator kimiawi


Patogenesis

Anafilaksis, urtikaria, asma bronkial, dermatitis atopi


Mekanisme
Tipe 2
Pengertian
Terjadi karena dibentuknya IgG dan IgM terhadap antigen yang merupakan bagian dari sel
pejamu
Mekanisme
Klasifikasi
IgG dan IgM  antigen (permukaan sel)  Fagositosis sel target atau lisis sel target
(komplemen, ADCC, antibodi)

Patogenesis Mediator kimiawi

Anemia hemolitik autoimun, eritroblastosis fetalis, sindrom Good pasture atau pemvigus vulgaris

Mekanisme
Tipe 3
Pengertian
Terjadi karena pengendapan kompleks imun (antigen – antibodi) yang susah di fagosit sehingga akan
mengaktivasi komplemen dan mengakumulasi leukosit polimorfonuklear di jaringan. Gangguan yang
sering terjadi pada hipersensitivitas 3 adalah kompleks imun mengendap di dinding pembuluh darah dan
kompleks imun mengendap di jaringan
Klasifikasi Mekanisme
Kompleks antigen – antibodi yang sulit di fagosit  Komplemen  Neutrofil

Enzim lisosom
Patogenesis

Mediator kimiawi

Mekanisme Reaksi Arthus, serum sickness, glomerulonefritis pneumonitis


Tipe 4
Pengertian
Reaksi ini dapat juga disebut reaksi imun seluler lambat karena di perantarai oleh sel T
CD4+ dan CD8+. Ciri-ciri reaksi hipersensitivitas type 4 adalah perlu rangsangan antigen,
pada penderita yang peka reaksi terjadi pada pemaparan terhadap antigen yang khas
misalnya reaksi tuberculin, masa inkubasi berlangsung selama 7-10 hari, dapat dipindahkan
Klasifikasi melalui sel-sel jaringan limfoid; eksudat peritoneum; limfosit darah
Mekanisme
Limfosit T  Pelepasan Sitokin dan mediator lain (sel T langsung)

Patogenesis
Tuberkolosis, dermatitis kontak, reaksi penolakan
transplant
Mekanisme
Terapi Farmakologi
Pengertian

Kromolin Sodium

Klasifikasi

Antihistamin .1 Adrenergik

Patogenesis

Kortikosteroid
Mekanisme
Adrenergik
Pengertian

Katelokamin Menkanisme
Epinefrin, isoetanin,
isoproterenol, bitolterol Inhalasi dosis tunggal dapat
Klasifikasi menimbulkan bronkodilatasi
sedikitnya selama 12 jam,
menghambat reaksi fase cepat
Non-katelokamin
maupun lambat terhadap alergen
Efedrin, albuterol, inhalen dan menghambat
Patogenesis metaproterenol, hiperresponsivitas bronkial akibat
salmeterol, terbutalin, alergen selama 34 jam
pributerol, prokaterol,
fenoterol
Mekanisme
Antihistamin
Pengertian

Antihistamin berperan sebagai antagonis kompetitif histamin lebih efektif


dalam mencegah daripada melawan kerja histamin
Klasifikasi

Patogenesis
Chlorpheniramini Maleat

Mekanisme
Kromolin Sodium
Pengertian

Klasifikasi
Kromolin

adalah garam disodium merupakan Analog kimia obat Khelin


yang mempunyai sifat Merelasikan otot polos. Mempunyai sifat
Brokodilator. Obat ini efektif dalam pengobatan Asma Alergika
Patogenesis
atau Ekstrinsik.

Mekanisme
Kortikosteroid
Pengertian

Obat paling kuat yang tersedia untuk pengobatan alergi

Klasifikasi
Prednison
Pengaruh prednison
nyata setelah 2 jam
Patogenesis pemberian peroral
atau intravena

Mekanisme
Pengertian

Klasifikasi
Terimakasih 
Patogenesis

Mekanisme

Anda mungkin juga menyukai