Hipersensitivitas
(Alergi)
Fitri zakiah
Apa itu alergi...
Reaksi tubuh manusia yang berlebihan
terhadap lingkungan atau bahan-bahan
yang oleh tubuh dianggap asing dan
berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk
orang-orang yang tidak bersifat atopik
1. Eksternal
Alergi timbul bila ada kontak terhadap
zat tertentu yang biasanya, pada
orang normal tidak menimbulkan
reaksi.
2. Internal
a.Genetik
b.Imaturitas Usus
c. Pajanan Alergi
Alergen yang paling sering dijumpai :
Alergen adalah zat asing non parasit yang dapat menyebabkan reaksi kekebalan tertentu
dalam tubuh ketika masuk ke dalam tubuh. Kondisi yang disebabkan oleh alergen disebut
alergi.
Allergen...
Gejala:
Kulit→ urtikaria, eksem Reaksi 15-30 mn sejak terpapar,
Mata→konjungtivitis kadang 10-12 jam
nasofaring →rinitis, rinorea
bronko pulmonari→asma Hipersensitif immediate/
saluran cerna→gastro-enteritis anaphylactic hypersensitivity
Diagnosis dan pengobatan
Diagnosis:
Uji intradermal
Uji ELISA→mengukur total IgE
Pengobatan:
Antihistamin
Sodium kromalin→mencegah
degranulasi mast sel
hiposensitisasi
HIPERSENSITIVITAS
Tipe 2
Disebabkan oleh antibodi IgE yang di arahkan untuk melawan antigen target pada
permukaan sel atau koponen jaringan
Lisis langsung : terjadi setelah pada sitotoksitas yang di per-antarai komplemen, antibodi
terikat pada antigen permukaan sel yang
Melalui 2 menyebabkan membran sel terserang
mekanisme :
Opsonizasi : sel yang diselubungi antibodi dan fragmen komplemen
(teropsonizasi) rentan terhadap fagositosis. Umumnya, sel yang paling
sering dirusak melalui mekanisme ini adalah sel darah
Primer antibody mediated (IgM/IgG)
Hipersensitivitas sitotoksik
Penyebab endogenous
Penyebab eksogenous
Bahan kimia/ hapten
Dalam waktu bbrp menit-bbrp jam
Gejala:
Hemolitik anemia
Granulositopenia
trombositopenia
HIPERSENSITIVITAS TIPE 3
Diperantarai oleh
pengendapan kompleks
antigen-antibodi (imun),
dengan aktivasi komplemen
Penjelasan
dan akumulasi leukosit
polimorfonuklear Kompleks antigen-antibodi terbentuk
selama berlangsungnya berbagai
respons imun dan menunjukkan
pembersihan antigen yang normal.
Jejas akibat kompleks imun ini
terbentuk dalam sirkulasi yang
mengendap pada organ tertentu
seperti ginjal, sendi, dan
Hipersensitivitas imun komplek
Reaksinya umum/sistemik
Lupus (kulit, ginjal)
Arthus
Persendian (RA)
Poliarteritis (pembuluh darah)
Reaksi
3-10 jam setelah pemaparan
antigen
Eksogenous (bakteri, virus, parasit)
Endogen (nonspesifik, autoimunitas)
HIPERSENSITIVITAS TIPE 4
Reaksi tipe IV disebut juga reaksi hipersensitivitas lambat, Cell
Mediated Immunity (CMI), Delayed Type Hypersensitivity (DTH) atau
reaksi tuberkolin yang timbul lebih dari 24 jam setelah tubuh terpapar
dengan antigen.
Reaksi terjadi karena respon sel T yang sudah disensitisasi terhadap antigen
tertentu. Di sini tidak ada peranan antibodi. Akibat sensitisasi tersebut, sel T
melepaskan limfokin, antara lain Macrophage Inhibition Factor (MIF) dan
Macrophage Activation Factor (MAF). Makrofag yang diaktifkan dapat
menimbulkan kerusakan jaringan
Delay hipersensitivitas
Reaksi 48 jam setelah pemaparan antigen
(tes Mantoux/tuberkulin)
Tabel 8.3. Bentuk hipersensitiviti tipe IV menurut penyebab dan reaksi yang terjadi
Jenis Waktu Reaksi Sel Penyebab
Kontak 48-72 jam Eczema Lymposit Epidermal (kimia
Makrofag, organik, racun,
edema logam berat dsb)
epidermis
Tuberkulin 48-72 jam Indurasi lokal Lymposit Intradermal
Monosit (tuberkulin,lepromin
Makrofag dsb)
Granuloma 21-28 hari Pengerasan Makrofag, Persisten antigen
epitheloid dan atau benda asing
giant sel, (tuberkulosis,
fibrosis leprosi)
Tabel 7.4. Perbandingan beberapa tipe hipersensitiviti menurut reaksi yang timbul
Parameter Tipe I Tipe II Tipe III Tipe IV
(anafilaktik) (sitotoksik) (imun komplek) (delay)
Antibodi IgE IgG, IgM IgG, IgM Absen
Antigen Exogenous Permukaan sel Agen mudah larut Jaringan/organ
/biologik
Waktu respon 15-30 menit menit- jam 3-8 jam 48-72 jam
Herbal immunostimulants ?
Sambiloto, bawang putih, meniran, lidah buaya, jintan hitam,
kelor, katuk, ciplukan
Immunosupresan
Obat imunosupresif atau imunosupresan adalah golongan obat
yang digunakan untuk menekan atau menurunkan sistem
kekebalan tubuh.
Golongan obat ini diberikan pada pasien yang menjalani
transplantasi organ, misalnya pada transplantasi ginjal atau hati
Glucocorticoids - Prednisolone.
Calcineurin inhibitors
– Cyclosporine
– Tacrolimus
Antiproliferative / antimetabolic agents
– Sirolimus
– Everolimus
– Azathioprine
– Mycophenolate Mofetil
– Others – methotrexate, cyclophosphamide,
thalidomide and chlorambucil , Interfero
Arctium lappa Linne extract:
Herbal tea:
- Calendula flowers
- Lavender flowers
- Eyebright flowers
- German chamomile
Herbal & Asthma
Butterbur
• Treatment of asthma & reduce mucus
• Effective & less sedating than cetirizine
Herbal & Allergic Rhinitis
Echinacea
• Reduce inflammation
stimulus
Fosfolipid
Posfolipasi
Asam Arakidonat
COX II NO
Lipo-oksigenase Siklo-oksigenase
Leukotrin
Prostaglandin Trombosan Prostasiklin