Anda di halaman 1dari 12

CAIRAN OTAK (LCS),

TRANSUDAT DAN
EXUDAT
Cairan Otak / LIQUOR CEREBRO
SPINALIS(LCS)
TUJUAN PEMERIKSAAN
 Untuk diagnostik, dapat memberi petunjuk kearah
suatu penyakit susunan saraf pusat, baik yang
mendadak maupun yang menahun dan berguna pula
setelah terjadi trauma.
 Untuk tindakan terapi, langkah apa yang harus
dilakukan ,pengobatan yang tepat
TEMPAT PENGAMBILAN /JUMLAH BAHAN YANG
DIAMBIL
 Dilakukan fungsi kedalam CAVUM
SUBARACHNOIDALE BAGIAN LUMBAL
 Dapat pula dilakukan fungsi SUBBOCCIPITAL
kedalam CINTERNA MAGNA ATAU fungsi
VENTRIKEL
 ATAU SESUAI INDIKASI KLINIS
 JUMLAH BAHAN YANG DIAMBIL DISESUAIKAN
DG JENIS PEMERIKSAAN (± 15cc)
CARA PENAMPUNGAN BAHAN
Hasil punksi lumbal dimasukkan dalam 3 tabung atau 3 syringe yang
berbeda, antara lain :
1.    Tabung I berisi 1 mL
Dibuang karena tidak dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan
karena mungkin mengandung darah pada saat penyedotan.
2.    Tabung II berisi 7 mL
Digunakan untuk pemeriksaan serologi, bakteriologi dan kimia klinik.
3.    Tabung III berisi 2 mL
Digunakan untuk pemeriksaan jumlah sel, Diff.count dan protein
kualitatif/kuantitatif.
PEMERIKSAAN C.O
 Makroskopis: vvarna, kekeruhan, sedimen, bekuan
 Mikroskopis: menghitung jumlah sel leukosit (mono
nuklear limposit dan polinuklear segmen)
 BAKTERI : yang sering ditemukan M. Tuberculosis,
meningococci, pneumococci, streptococci dan H.
Influenza. Dengan cara memasukan c.o dari jarum
fungsi kedalam medium biakan
 Pemeriksaan kimia: protein (kualitatif dan
kuantitatif), glukosa dan klorida
TRANSUDAT DAN EXUDAT
PENDAHULUAN
Rongga dalam tubuh manusia ñ
mengandungsejumlah kecil cairan yg berfungsi sbg
pelumas agar dapat bergerak tanpa geseran Mis : pada
rongga perikardium,pleura,perut.
Transudat terjadi sebagai akibat proses bukan
radang tetapi akibat keseimbangan cairan badan (mis
tekanan osmosis koloid, statis kapiler, tekanan
hidrostatik dan kerusakan endotel.
Exudat terjadi sebagai akibat proses peradangan.
CIRI SPESIFIK
 TRANSUDAT
Cairan jernih, encer, kuning muda, bj 1010 atau < 1018,
kadar protein < 2,5 g/dl, tidak menyusun bekuan (tidaka
ada fibrinogen) kadar glukosa sama seperti dalam plasma
drh, jml sel sedikit dan bersifat steril.
 EXUDAT
Keruh (berkeping-keping, purulent, mengandung darah,
chyloid dsb), lebih kental, vvarna bermacam-macam, bj
>1018,sering terjadi bekuan (ada fibrinogen), kadar proein
>A,0 g/dl, kadar glukosa jauh dari kadar dlm plasma drh,
mengandung banyak sel dan sering ada bakteri
CARA MEMPEROLEH BAHAN
Bahan (dari rongga perut, pleura, pericardium, sendi,
kista, hydrocele dsb) di dapat dg melakukan fungsi
(kerja harus steril), vvadah hrs steril dan disediakan
anticoagulan Na sitrat 20% atau heparin steril
PEMERIKSAAN T & E
1. Pemeriksaan makroskopis : jumlah, vvarna,
kejernihan, bau, BJ, bekuan
2. Pemeriksaan Kimia : kadar glukosa dan kadar
protein dan zat lemak
3. Pemeriksaan mikroskopis: jumlah leukosit, jenis sel
( limfosit, sel-sel mesotel, sel plasma dsb)

Anda mungkin juga menyukai