Anda di halaman 1dari 13

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Prof. Farah Margaretha, ME, PhD


MODAL KERJA
Manajemen Modal Kerja

• Aktiva Lancar (<1th)


– Kas, sekuritas yang diperdagangkan,
persediaan, piutang usaha
• Aktiva Tetap (>1 th)
– Perlengkapan, bangunan, tanah

Modal Kerja Kotor = Aktiva Lancar


JUMLAH MODAL KERJA YANG DIBUTUHKAN

• Jumlah modal kerja yang dibutuhkan = periode perputaran


modal kerja x kebutuhan uang kas per hari
• Periode perputaran modal kerja = jangka waktu yang
dibutuhkan dari saat mengeluarkan uang untuk membeli
bahan baku sampai saat menerima uang dari hasil penjualan
• Contoh: waktu dari saat membeli bahan baku sampai menjadi
produk jadi = 12 hari. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk
menagih piutang = 4 hari. Jika anda membayar ke pemasok
8 hari. Periode perputaran modal kerja = 12 hari + 4 hari –
8hari = 8 hari.
JUMLAH MODAL KERJA YANG DIBUTUHKAN

• Kebutuhan kas per hari = penjualan dalam 1 bulan/30


hari = Rp4.750.000/30= Rp159.000 per hari.
• Modal kerja yang dibutuhkan = 8 x Rp159.000 =
Rp 1.224.000
STUDI KASUS
Kasus 1: Usaha Rumah Makan Karyawan Ibu Budi
Ibu Budi bermaksud akan membuka usaha rumah makan swalayan di daerah
perkantoran di kotanya. Ibu Budi menentukan target market yang mau dia bidik.
Lokasinya di daerah perkantoran. Berarti target marketnya adalah orang-orang
kantor disitu. Bagaimana perilaku orang kantoran dalam memilih makanan?
Pastilah beragam tergantung dari berapa banyak mereka punya uang buat
makan, dan berapa lama mereka mendapat waktu istirahat makan siang. Ada
beberapa perkantoran juga yang memiliki kantin sendiri atau menggunakan
jasa catering untuk para karyawannya. Tidak masalah apa pun bentuk
makanan siang para karyawan itu, secara umum tetaplah mereka mempunyai
kesamaan bosan dengan menu yang itu-itu saja. Berpihak dari sini Ibu Budi
ingin menyediakan menu makanan yang bervariasi setiap harinya, banyak
pilihan dan bisa memilih sendiri. Mereka yang mau makan bisa ngantri ambil
piring, nasi dan lauk sama persis seperti di rumah, lalu datang ke kasir,
membayar baru bisa makan. Minuman disediakan atas pesanan.
Modal Kerja
Karena yang dijual adalah produk makanan yang mesti dimasak terlebih dulu baru
disajikan maka persediaannya adalah barang-barang yang mudah busuk setelah
satu dua hari. Bahan bakar untuk memasak termasuk dalam persediaan.
Pertanyaan yang mesti dijawab antara lain:
• Berapa banyak makanan (hidangan) yang mesti disediakan per harinya?
• Apa perlu cadangan makanan dan berapa jumlahnya?
Berapa banyak yang mesti disediakan untuk sehari tergantung dari jumlah dan jenis
makanan yang akan dimasak.
Cadangan berapa banyak? Untuk merasakan segar yang terus menerus harus
diganti setiap hari, yang diperlukan bukan cadagan bahan bakunya, melainkan
cadangan kas untuk diolah di rumah makan Ibu Budi adalah barang-barang yang
mudah didapat tiap harinya. Tukang daging dan tukang sayur ada di mana-mana.
Mendapatkannya bisa dengan banyak jalan. Beli tunai, kredit 1 hari (dibayar pada
hari berikutnya) bisa juga barang titipan sementara, sosis, tahu, kerupuk dan
cemilan-cemilan lain.
Modal Kerja
Yang perlu diantisipasi hanya laku tidaknya masakan tersebut. Kalau
tidak laku di hari pertama, apa yang harus diperbuat? Masakan tidak
bisa dipakai dan dijual pada keesokan harinya. Beberapa macam
masakan memang tidak bisa dimasak dua kali dan mesti dibuang bila
tidak laku habis. Berarti hari esok, diperlukan masakan baru lagi.
Tidak ada patokan berapa banyak cadangan kas yang harus
disediakan. Karena bila masakan laku, hasil penjualan hari pertama
pun bisa dipakai untuk belanja. Warung makan termasuk usaha yang
profit marginnya cukup besar.
Kalau tidak laku? Tergantung seberapa besar Ibu Budi sebagai
pengusaha berupaya untuk membuat warung makannya laris. Tetapi
angka 1 bulan cukup sebagai sinyal. Kalau selama 1 bulan belum
menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Ibu Budi sudah harus
menemukan strategi lain.
Studi Kasus
Kasus 2: Usaha Telur Asin Aneka rasa
Yang dibutuhkan:
- Peralatan/Aktiva tetap
- Kompor gas
- Panci
- Pisau
- Timbangan
- Alat pengaduk
Aktiva Lancar
- Telur bebek
- Batu halus
- Garam
- Aneka rasa bumbu
Konversi Arus Kas
Cara menghitung modal kerja untuk pembuatan telur asin
Pertama hitung Lama siklus konversi arus kas
Siklus konversi arus kas yaitu jangka waktu yang diperlukan mulai dari memesan untuk
beli telur sampai mendapat uang dari hasil penjualan.
Contoh: proses produksi telur asin
1. Bersihkan telur dari kotoran yang menempel. Anda bisa membersihkan dengan
merendam ke dalam air lalu menggosoknya. Gosoklah sampai bersih supaya tidak
ada sisa kotoran yang menempel serta pori-pori bisa terbuka.
2. Setelah digosok, bilaslah menggunakan air yang bersih, hal ini untuk membuang
sisa-sisa kotoran setelah proses penggosokan.
3. Siapkan tempat pengasinan. Anda dapat memakai bata halus atau tambahan garam
sebagai pengasin serta berikan aneka rasa pada adonan. Anda dapat memberikan
tambahan udang atau sambal khusus untuk varian rasanya. Supaya kualitas dari
telur asin ini dapat terjaga maka berikanlah campuran bahan alami.
4. Berilah sedikit adonan telur pada wadah besar, kemudian tata telur diatasnya serta
ditutupi menggunakan adonan telur lagi. Lakukan terus lapisan demi lapisan secara
rapi sampai wadah besar terisi penuh.
Konversi Arus Kas

5. Supaya hasil menjadi maksimal, maka anda ini akan membuat kualitas rasa
yang ada pada telur asin menjadi berkurang.
6. Apabila telah 2 minggu atau lebih, anda dapat segera memanennya,
bersihkan telur dari adonan pengasinan, bilas sampai bersih lalu rebus.
Kemudian angkat, lalu biarkan selama beberapa jam supaya dingin. Jika
anda ingin memberikan tambahan stempel pada telur, maka tunggu sampai
telur benar-benar dingin supaya tinta tidak masuk ke pori-pori telur.
Jadi lama proses produksi telur asin kurang lebih 14 hari + 1 hari = 15 hari.
Setelah itu telur asin dapat dijual misalnya dititipkan di warung-warung dan
setelah 3 hari dapat diambil uangnya.
Konversi Arus Kas
Jadi kita butuh 15 hari + 3 hari = 18 hari investasi modal kerjanya telur asin. Jika telur bebek dibeli
dengan cara dikredit selama 4 hari maka investasi dari modal kerja dikurangi menjadi 18 hari – 4 hari =
14 hari. Jadi seandainya kita setiap hari terima uang maka kita harus punya modal kerja untuk 14 hari.
Biaya produksi telur asin
Modal
Telur bebek @Rp1500/butir x 50 butir Rp. 75.000,-
Bata halus @20.000 /kg x 2 kg Rp. 40.000,-
Garam @Rp100.000/kg x 2 kg Rp. 20.000,-
Aneka rasa bumbu @Rp15.000/kg Rp. 15.000,-
Transportasi Rp. 20.000,-
Tenaga kerja Rp25.000 x 2 org Rp. 50.000,-
Pengemas Rp. 20.000,-
Total modal Rp. 240.000,-
Maka total modal kerja kita 18 hr x Rp.240.000,- = Rp 4.770.000,-
Jadi harga pokok telur asin per butir adalah Rp. 240.000 dibagi 50 butir Rp. 4.800
Jika telur asin tersebut dapat kita jual dengan harga Rp6.000,-/butir maka keuntungan yang diperoleh
adalah Rp6.000,- - Rp4.800,- = Rp.1.200/butir
Jadi untuk perhitungan keuntungan 50 butir x Rp1.200,- = Rp60.000,-
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai