lengkap
Cara pembuatan dan bahan singkong keju
Bahan :
500 gram singkong
Minyak goreng untuk menggoreng
Bumbu Halus :
2 siung bawang putih
1 sendok teh garam
½ sendok teh ketumbar
Bahan Pelapis :
½ sendok makan tepung sagu
100 gram tepung terigu
¼ sendok teh baking powder
1 sendok makan tepung beras
2 sendok teh gula halus
½ sendok teh cabai bubuk
1 sendok teh bawang putih bubuk
¼ sendok teh garam
½ sendok teh seledri cincang yang telah diperas
Bahan pencelup :
1 Liter air
Taburan :
1 sendok makan bubuk keju instan
Cara Membuat :
1. Lumuri singkong menggunakan bumbu halus, kukus sampai
matang lalu potong bentuk kotak – kotak.
2. Aduk sampai rata bahan pelapis lalu celupkan singkong pada
bahan pelapis. Kemudian celup ke dalam air es serta gulingkan kembali
pada bahan pelapis.
3. Goreng singkong menggunakan minyak panas dan api sedang
sampai menjadi matang dan kering.
4. Hidangkanlah singkong goreng ini dengan tambahan taburan keju
bubuk atau bisa diganti dengan keju parut.
Modal Awal
Booth portable : Rp. 1.000.000
Peralatan Masak : Rp. 500.000
Gerai : Rp. 750.000
Asumsi
Biaya Investasi
Gerobak Rp 3.000.000,00
Tenda Rp 2.500.000,00
Biaya Operasional
Biaya Tetap
Biaya Variabel
Minyak goreng
(8 liter x Rp 9.500/liter x 30 hari) Rp 2.280.000,00
Aneka bumbu dan bahan pelengkap Rp 1.000.000,00
Gas ukuran 3 kg (Rp 13.000/hari x 30 hari) Rp 390.000,00
Kotak karton Rp 15.000 x 30 hari) Rp 450.000,00
Total biaya variable Rp 11.320.000,00
Total biaya operasional Rp 12.799.000,00
Penerimaan per Bulan
Penjualan singkong keju
(50kotak ukuran kecilxRp 7.000x30hari) Rp 10.500.000,00
(20kotak ukuran besarxRp 10.000x30hari) Rp 6.000.000,00
Total Penerimaan Rp 16.500.000,00
Usaha kami termasuk usaha rumah tangga atau UKM, bergerak di bidang makanan
ringan, dengan spesifikasi pada pengolahab singkong menjadi jajanan yang lebih
enak dan menarik yaitu singkong keju dengan berbagai rasa. Usaha ini didirikan
dalam bentuk firma yang terdiri dari tiga orang yaitu Jontrafolta, Joni Kusuma dan
Jondamara. Modal berasal dari anggota dan pinjaman dari badan usaha lain. Usaha
ini berlokasi di Rucika Blok B, Cengkareng, Jakarta Barat.
C. BIODATA PENGURUS
1.
2.
3.
D. MARKETING PLAN
1. Segmentasi
b. Umum : Cengkareng
c. Usia : 2 – 30 tahun
e. Gender : Pria/Wanita
2. Targeting
3. Positioning
Produk singkong keju dengan aneka rasa, yang merupakan produk pertama yang
ada di sekitar lingkungan Rucika Cengkareng
4. Marketing MIX
a. Produk
5. Analisis SWOT
a. Strength/Kekuatan
Rasa yang enak, bahan yang alami, harga yang murah dan kebersihan yang selalu
terjaga.
b. Weakness/Kelemahan
Banyaknya produk jajanan lainseperti cimol, cilok, bakso yang akan membuat
customer memilih jenis cemilan yang akan dibeli, dan lokasi pemasaran yang masih
terbatas.
c. Oportunity
Rasa yang bisa ditambah dan disesuaikan dengan selera masyarakat, pembukaan
stand di tempat lain dan pengembangan badan usaha yang lebih besar dengan
franchise.
E. FINANCIAL PLAN
Investasi awal
Biaya Operasional
Biaya Tetap
Biaya Variabel
2) Minyak goreng
4) Gas
Penjualan Kotor
1) Kotak kecil
2) Kotak besar
Laba
F. ANALISIS
1. Dampak : Jika penjualan lancar maka keuntungan akan stabil dan bisa di
gunakan untuk pembukaan cabang baru
PROSPEK USAHA
a. Pengenalan Produk
Singkong dan keju. Dua jenis makanan ini awalnya dianggap mewakili dua
golongan yang berbeda. Singkong dianggap makanan golongan bawah.
Sebaliknya, keju sering diasosiasikan sebagai makanan golongan atas.
Namun, anggapan itu berhasil "dipatahkan". Kreativitas pecinta kuliner di negeri
ini berhasil
menggabungkan dua jenis makanan tersebut menjadi kudapan yang sempat
menjadi bahan pembicaraan dan banyak diburu orang beberapa waktu lalu.
Singkong keju adalah kudapan terbuat dari singkong yang dipotong-potong,
direndam bumbu berupa campuran air dan larutan keju, gula halus, bawang
putih, dan garam, kemudian digoreng hingga kuning keemasan. Sebelum
dinikmati singkong keju dilengkapi taburan keju parut, meses, bubuk perasa
french fries, dan susu kental manic.
b. Gambaran Usaha
Produk
Bahan baku utama pembuat singkong keju adalah singkong mentega berukuran
sedang. Singkong jenis ini bisa dibeli di pasar tradisional atau berlangganan
dengan supplier. Singkong mentega biasa dijual dalam kemasan karung ukuran
sekitar 50 kg. Kisaran harganya Rp1.200/kg dari supplier (sekitar bulan Agustus
2008).
ASPEK LEGALITAS
Lokasi berjualan singkong keju sebaiknya di pinggir jalan yang banyak dilewati
orang atau kendaraan. Pilih lokasi yang bersih, nyaman, dan mudah terjangkau.
Lokasi yang cocok antara lain di depan supermarket atau pusat perbelanjaan, di
depan ruko, dan di pinggir jalan raya depan komplek perumahan
ANALISA USAHA
Asumsi
• Masa pakai gerobak 5 tahun.
• Masa pakai tenda dan wajan 3 tahun.
• Masa pakai kompor gas 2 tahun.
• Masa pakai perlengkapan lain-lain (bak atau ember plastik, suti I, saringan
minyak, dan wadah aneka bahan pelengkap) 3 tahun.
a. Biaya Investasi
- Gerobak Rp 3.000.000
- Tenda Rp 2.500.000
- Wajan 2 buah @ Rp200.000 Rp 400.000
- Kompor gas 2 buah Rp 600.000
- Perlengkapan lain-lain Rp 500.000
Total investasi Rp 7.000.000
b. Biaya Operasional per Bulan
1. Biaya Tetap
- Penyusutan gerobak 1/60 x Rp3.000.000 Rp. 50.000
- Penyusutan tenda 1/36 x Rp2.500.000 Rp 69.400
- Penyusutan wajan 1/36 x Rp400.000 Rp 11.100
- Penyusutan kompor gas 1/24 x Rp600.000 Rp 25.000
- Penyusutan perlengkapan lain-lain
1/36 x Rp500.000 Rp 13.900
- Gaji karyawan 1 orang Rp 700.000
- Sewa tempat Rp 600.000
- Biaya listrik dan kebersihan Rp 20.000
Total biaya tetap Rp 1.479.400
2. Biaya Variabel
- Singkong (200 kg x Rp1.200/kg x 30 hari) Rp 200.000
- Minyak goreng (8 liter x Rp9.500/liter x 30 Rp 2.280.000
hari)
- Aneka bumbu dan bahan pelengkap Rp 1.000.000
- Gas ukuran 3 kg (Rp13.000/hari x 30 hari) Rp 390.000
- Kotak karton Rp15.000 x 30 hari Rp 450.000
- Total biaya variabel Rp 11.320.000
Total biaya operasional Rp 12.799.400
c. Penerimaan per Bulan
Penjualan singkong keju
- (50 kotak ukuran kecil x Rp7000 x 30 hari) Rp 10.500.000
- (20 kotak ukuran besar x Rp10.000 x 30 hari) Rp 6.000.000
Total penerimaan Rp 16.500.000
d. Keuntungan per Bulan
Keuntungan = Total penerimaan—total biaya operasional
Rp16.500.000—Rp12.799.400
Rp 3.700.600
e. Revenue Cost Ratio (R/C)
R/C = Total penerimaan : total biaya operasional
Rp16.500.000 : Rp12.799.400
1,28
f. Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
(Rp7.000.000 : Rp3.700.600) x 1 bulan
2 bulan
Kemudian pada tahun 1810, bangsa Portugis mulai menanamnya secara komersil sehingga
menghasilkan potensi besar untuk Indonesia. Singkong yang bernama latin "Manihot Esculenta
Crantz" pertama kali diperkenalkan di Amerika Selatan lalu dikembangkan di negara Paraguay dan
Brazil pada zaman prasejarah.
Mengenal Lebih Jauh Tentang Singkong
Singkong sendiri merupakan jenis tanaman yang mudah tumbuh dimana saja meskipun di daerah
tandus sekalipun, cukup dengan menancapkan bagian batang dengan ukuran tertentu. Uniknya,
tanaman ini tidak memerlukan perawatan sama sekali dan cukup didiamkan 9 bulan masa
tanamnya.
Setelah 9 bulan, baru lah masa panen tiba dan menghasilkan rezeki panen yang besar. Selain itu
daunnya yang biasa kita kenal sebagai "daun singkong", bisa kita makan sebagai sayuran untuk menu
makan sehari-hari.
Wah ternyata singkong ini mempunyai multifungsi yang serbaguna. Selain singkongnya yang bisa kita
pergunakan, daunnya juga bisa kita manfaarkan sebagai sayur mayur.
Saus :
mentega 1 sdm
garam 1 sdt
Saus :
3. Wortel dan buncis yang sudah layu taburi dengan tepung terigu, aduk hingga merata.
5. Tambahkan keju dan bumbu seperti : merica bubuk, garam, dan pala bubuk. Kemudian aduk
sampai mengental.
Kaya kalsium
Nutrisi kalsium sangat penting untuk pertumbuhan anak dan orang dewasa. Faktanya, selain
membentuk tulang dan gigi yang sehat, kalsium juga dapat menjaga fungsi saraf, otot dan
irama jantung serta dalam pembentukkan darah.
Kaya vitamin A
Sudah tahu dong banyaknya manfaat jika kita memakan nutrisi yang bersumber dari vitamin
A? Yaph, vitamin A memberikan efek kesehatan untuk indera penglihatan, jaringan
permukaan, perlindungan terhadap infeksi, serta memberikan kesehatan kulit.
Mengandung tryptophan
Tryptophan merupakan sejenis asam amino. Asam amino nya berperan dalam meredakan
stress, mengurangi sindrom pra menstruasi pada wanita, serta membantu tubuh kita tidur
pada orang yang susah tidur.
BAB I
PENDAHULUAN
B. Penjelasan Produk
Cara membuat produk kami tidak berbeda jauh dengan membuat nugget pada
umumnya, yaitu dengan langkah-langkah berikut ini:
1. Campur daging ayam cincang dengan susu cair, telur, tepung sagu, tepung maizena, bawang
merah, bawang putih, garam, merica, gula pasir, kaldu bubuk, dan margarine. Diaduk hingga
rata.
2. Siapkan Loyang atau pinggan tahan panas, olesi minyak goreng. Kukus adonan selama 20
menit hingga matang, angkat dan diinginkan.
3. Setelah dingin, masukkan adonan ke kocokan telur, lalu lumuri adonan ke tepung panir,
disimpan dalam lemari pendingin selama 2 jam/beku.
4. Panaskan minyak dan goreng hingga kecokletan, angkat.
5. Sajikan panas dengan saus.
D. Tujuan
a. Mendapatkan keuntungan dari produk ini
b. Membudayakan makanan sehat
c. Membuat produk makanan yang mempunyai inovasi baru dan disukai seluruh kalangan
masyarakat
E. Potensi Bisnis
Produk ini memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Karena makanan ini
sangat dikenal dan harganya yang ekonomis serta dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Nugget tahu ini mampu bertahan selama kurang lebih satu bulan (disimpan di freezer).
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANALISIS SWOT
1. Faktor Internal
1) Strength (Kekuatan)
a. Keunggulan produk
Kami menawarkan suatu produk makanan sehat dengan harga yang ekonomis dan rasa yang
lezat.
b. Kreativitas
Kami menawarkan kreativitas baru dalam mengolah tahu dengan mengabungkan berbagai
rasa nuggettahu yang menarik, yaitu rasa ayam, daging dan sayuran.
c. Bahan baku mudah di dapat
Bahan baku pembuatan nugget tahu ini tersedia banyak dan mudah di dapat serta harganya
terjangkau. Serta jenisnya beraneka ragam sehingga dapat meningkatkan pilihan rasa.
2) Weakness (Kelemahan)
a. Belum memiliki cukup pengalaman
Pengalaman untuk memulai usaha yang masih sangat minim merupakan suatu kelemahan
yang harus diatasi.
b. Kurangnya Sumber Daya Manusia
Keterbatasan sumber daya manusia sebagi produsen atau pembuat nugget tahu. Kurangnya
keterampilan kami dalam proses pembuatan nugget tahu itu sendiri.
2. Faktor Eksternal
1) Opportunities (Peluang)
a. Banyaknya konsumen
Banyaknya masyarakat yang menggemari berbagai macam variasi nugget, karena nugget
merupakan makanan yang sudah siap dan mudah diolah. Dengan adanya nugget tahu ini akan
menambah variasi nugget dan menawarkan cita rasa baru bagi masyarakat pada umumnya.
b. Sistem pemasaran
Pemasaran yang akan kami lakukan cukup mudah. Kami akan memasarkannya dilingkungan
kampus dan tempat tinggal.
2) Threats (Ancaman)
Salah satu bentuk ancaman yang dikhawatirkan bias terjadi adalah keacuhan konsumen.
Terkadang masyarakat kurang tertarik terhadap makanan yang di buat dari bahan sederhana
seperti tahu dan gaya konsumsi masyarakat saat ini di kuasai oleh makanan-makanan
modern, siap saji, dan dari bahan-bahan import.
STRATEGI SWOT Strength Weakness
a. Keunggulan produk a. Belum memiliki
b. Keterampilan dan cukup pengalaman
keahlian b. Kurangnya Sumber
c. Bahan baku mudah di Daya Manusia
dapat
Opportunity a. Melakukan program c. Melakukan latihan
a. Banyaknya promosi jitu terus-menerus
konsumen b. Meningkatkan d. Belajar berbisnis
b. Sistem pemasaran produksi dengan segala fasilitas
yang ada dan menjalin
koneksi seluas-luasnya.
B. PERENCANAAN BISNIS
1. Sasaran dan Target Pasar
Sasaran kami adalah seluruh masyarakat dari segala usia. Untuk itu kami memulai
promosi dari daerah sekitar tempat tinggal kami serta melakukan promosi pada rekan
mahasiswa di kampus, karena kami menganggap promosi akan lebih efektif jika terjadi dalam
suatu kelompok. Selain itu kami juga mempunyai rumah produksi yang siap didatangi siapa
saja dan siap melayani pemesanan.
Untuk itu, kami menggalakkan promosi di berbagai media social, seperti facebook,
twitter, blog, dll. Hal ini kami maksudkan untuk memberi kemudahan dalam pemesanan dan
pembelian produk kami.
2. Pembiayaan
1. Biaya Tetap (Fixed cost)
Di bawah ini sedikit alat yang kami gunakan:
No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga
Barang
1 Kompor gas 1 buah Rp.100.000 Rp.100.000
2 Tabung gas 1 buah Rp.150.000 Rp. 150.000
3 Kukusan 1 buah Rp. 75.000 Rp. 75.000
4 Mesin giling 1 buah Rp.120.000 Rp. 120.000
TOTAL Rp. 445.000
3. Biaya Total
Biaya total = Variable cost + Fixed cost
= Rp. 42.500 + Rp. 445.000
= Rp. 487.500
4. Biaya dan Harga Per Unit
Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 kali produksi adalah Rp. 445.000 : 8 Kali = Rp. 56.000
Total biaya produksi yang dikeluarkan per produksi = Rp 56.000 + Rp 42.500 = Rp 98.500
Biaya per unit adalah Total biaya produksi dalam 1 kali produksi : jumlah produk yang
dihasilkan per bulan Rp. 98.500 : 60 buah = Rp. 1.700
Harga jual per buah Rp 2.000
5. Modal Awal
Modal awal = Total Biaya Tetap + Biaya Variabel untuk 1 kali produksi
= Rp 445.000 + Rp 42.500
= Rp 487.500
6. Analisis Titik Impas (Break Even Point)
BEP harga = Total biaya produksi untuk 1 kali produksi : Produksi
= 42.500 : 60 buah = Rp. 1.700
Harga jual per unit Rp 2.000
BEP produksi = Total biaya produksi untuk 1 kali produksi : Harga per unit
= Rp 42.500 : 2.000 = 22 buah
Jadi, untuk mencapai titik impas maka dalam 1 buah nugget yang harus terjual adalah 22
buah dengan harga per buah adalah Rp 2.000
7. Analisis Keuntungan
Pendapatan : Nugget yang terjual x harga jual = 60 x Rp 2.000
= Rp. 120.000
Total biaya produksi dalam 1 kali produksi : Rp. 42.500
Keuntungan = Pendapatan –Total biaya produksi
= Rp 120.000 – Rp 42.500
= Rp 77.500
Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 60 buah nugget dengan harga Rp
2.000 per buah dalam 1 kali produksi adalah Rp 77.500
8. Pengembalian Modal
Total biaya Produksi : Laba usaha = Rp 487.500: Rp 77.500
= 6 kali produksi
Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 6 kali produksi.
C. STUDI KELAYAKAN
1. Lokasi
Pembuatan nugget tahu ini dilakukan di Jalan Pemuda III, Rawamangun-Jakarta
Timur. Lokasi ini cukup strategis karena berdekatan dengan kampus A Universitas Negeri
Jakarta. Selain itu, pembeli bisa datang langsung melihat-lihat proses produksi dan dapat
memesan langsung.
2. Strategi Produksi
Kami memproduksi nugget yang belum ada dipasaran. Kami juga memberikan pilihan
bentuk nugget tahu yang menarik kepada konsumen. Kami berusaha menciptakan suatu
pembaharuan di dunia makanan khususnya nugget. Proses produksi kami tidak dilakukan
sewaktu-waktu saja. Namun berjalan terus menerus selama ada waktu luang.
B. Struktur Organisasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nugget tahu merupakan suatu jenis makanan yang kami buat dengan memberikan
variasi rasa dan bentuk yang unik serta baru. Produk kami ini bertujuan membantu
masyarakat untuk lebih sering mengonsumsi tahu dalam sehari-hari. Karena, tahu dapat
menurunkan kadar kolesterol, mencegah kanker payudara, serta mencegah penuaan dini pada
masyarakat. Proses pemasaran pada tahap awal kami lakukan melalui mulut ke mulut, lalu
tahap selanjutnya dilakukan melalui media sosial seperti blog, facebook, twitter. Harga yang
kami tetapkan cukup terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Kami juga
menyediakan pelayanan pemesanan nugget.
B. Saran
Produk kami mengutamakan kepada unsur kesehatan yang terkandung di dalamnya.
Sehingga membedakan nugget yang sudah ada dipasaran dengan nugget produk kami. Oleh
karena itu, keterampilan dan keahlian menjadi sangat penting dalam produksi kami.