Anda di halaman 1dari 28

Disampaikan pada :

Pertemuan Koordinasi Pengembangan Cadangan Pangan Tingkat Provinsi NTT,

Tanggal 10 – 12 April 2018


di Hotel Sasando - Kupang
I. PENDAHULUAN
 Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012
Pasal 32 ayat 2 mengamanatkan bahwa
Pemerintah dan Pemerintah Daerah
memfasilitasi pengembangan Cadangan Pangan
Masyarakat sesuai dengan kearifan lokal.
 Pengembangan Cadangan Pangan Masyarakat
dilakukan dalam rangka pemberdayaan dan
perlindungan masyarakat dari kerawanan
pangan, dengan memfasilitasi pembangunan fisik
lumbung, pengisian Cadangan Pangan dan
penguatan kelembagaan kelompok.
 Sejak Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2015
sebanyak 159 kelompok di NTT yang telah
diberikan bantuan dana bansos lumbung pangan
(dana APBN).
II. TUJUAN
TUJUAN PENGEMBANGAN LUMBUNG PANGAN
MASYARAKAT ADALAH TERSEDIANYA CADANGAN PANGAN
DI DESA RAWAN PANGAN MELALUI :
TAHAPAN KEGIATAN LPM

(penguatan kelembagaan
untuk memperoleh nilai
tambah melalui Bansos
dana dekonsentrasi)
(pengisian cadangan
pangan melalui Bansos
dana dekonsentrasi)

(Pembangunan fisik
lumbung melalui DAK),
dan Kelompok.
Bansos Bansos Bansos Bansos Jumlah Bansos
No Kabupaten 2010/2011 2011/2012 2012/2013 2013/2014 (2010-2014) 2015
1 Kab. Kupang - 1 1 2 4 14
2 TTS 1 2 8 2 13 1
3 TTU - 1 4 - 5 5
4 Lembata 1 2 7 - 10 -
5 Flores Timur 1 1 - - 2 2
6 Sikka - 2 3 - 5 5
7 Ende 1 1 3 - 5 2
8 Ngada 1 2 4 - 7 8
9 Manggarai Timur 1 1 6 1 9 3
10 Manggarai 1 2 12 3 18 7
11 Manggarai Barat - 1 - - 1 6
12 Sumba Timur - 1 4 - 5 8
13 Rote Ndao - 1 - - 1 -
14 Belu  Malaka 1 - - - 1 -
15 Alor 1 - - - 1 7
16 Sumba B. Daya 1 - - - 1 -
17 Sumba Barat 1 - - - 1 -
18 Nagekeo - - - - - 2
Jumlah 11 18 52 8 89 70
5
a.Tujuan
Tujuan umum pelaksanaan “Direktori Klasifikasi
Tingkat Kemandirian Kelompok Lumbung
Pangan Masyarakat ” adalah:
Melakukan penilaian dan pengelompokan
Kelompok Lumbung Pangan Masyarakat tahap
pasca kemandirian sesuai dengan kriteria
kemandirian.
Menyusun bahan exit strategy Lumbung
Pangan Masyarakat (LPM).
b. Sasaran
Sasaran kegiatan Direktori Klasifikasi Tingkat
Kemandirian Kelompok Lumbung Pangan
Masyarakat adalah Kelompok Lumbung Pangan
tahap Pasca Kemandirian yang mendapat
fasilitasi pembangunan fisik lumbung melalui
DAK Bidang Pertanian Tahun 2010 – 2015, di
seluruh Kabupaten/Kota pelaksana kegiatan
Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat.
c. Cakupan Kegiatan
Pengumpulan data yang dilakukan melalui
wawancara langsung dengan responden atau
kelompok lumbung pasca kemandirian (pengurus :
ketua, sekretaris dan bendahara ) menggunakan
kuesioner.
Melakukan Analisis dan Evaluasi dari data primer
dan sekunder mencakup kinerja kelompok terkait
aspek Kelembagaan Kelompok; Pengurus, Aturan
Kelompok, dan Administrasi Umum dan Keuangan;
Permodalan; Pengembangan Usaha;
Pengembangan Jejaring Usaha; serta success story
kelompok dalam pengelolaan lumbung pangan.
Indikator Pengklasifikasian Kelompok
1. Kelembagaan
Beberapa aspek dalam kelembagaan yang perlu
diukur adalah aspek kepemimpinan, manajerial serta
administrasi kelompok

2. Permodalan dan Usaha


Kinerja kelompok dalam pengelolaan dana bansos
yang telah diterima untuk pengembangan cadangan
pangan dan pengembangan usaha dalam rangka
penguatan kelembagaan kelompok.
Disamping itu juga nilai kemampuan yang dilakukan
dalam pemupukan modal, serta kemampuan
mengembangkan jaringan pemasaran.
3. Pemanfaatan
Kinerja kelompok dalam mengayomi anggotanya dan
masyarakat disekitarnya yang dapat merasakan
kemudahan dalam mengakses cadangan pangan, serta
ketersediaan cadangan pangan sebagai iron stock yang
tersedia setiap saat

No Aspek Jumlah Bobot


Indikato
r
1 Aspek Kelembagaan 13 30
2 Aspek Permodalan dan Usaha 7 50
3 Aspek Kemanfaatan Sosial 4 20
Total 24 100
KUESIONER SURVEY

No Pertanyaan dan jawaban

1 Keaktifan pengurus kelompok sehari-hari?


 
1 Hanya ketua yang berperan aktif
 
2 Ketua, Sekretaris, Bendahara (Pengurus Inti) berperan aktif
 
3 Pengurus Inti dan seksi-seksi berperan aktif sehari-hari
 
   
2 Dalam setiap rapat kelompok, pengurus yang hadir?
 
1 kurang dari setengah pengurus
 
2 Setengah pengurus hadir
 
3 Semua Pengurus Hadir
 
   
3 Regenerasi (pergantian) pengurus semenjak berdiri?
 
1 Tidak pernah (masih pengurus yg pertama)
 
2 1-2 Kali
 
3 Lebih dari 2 kali
 
   
4 Pelaksanaan AD/ART kelompok secara umum?
  1 Kelompok tidak memiliki/menyusun AD/ART
  2 Tidak dilaksanakan
  3 Pelaksanaan terbatas
  4 Dilaksanakan dengan baik dan tegas
     
5 Pelaksanaan RAT selama ini (sejak menerima Bansos awal) ?
  1 Belum Pernah
  2 Sudah dilaksanakan 1 - 2 kali
  3 lebih dari 2 kali
  4 Setiap tahun
     
6 Pihak yang telah menerima pinjaman gabah/beras selama ini?
  1 Terbatas anggota kelompok saja
  2 Anggota kelompok dan non anggota tanpa syarat berbeda
  3 Anggota kelompok dan non anggota dengan syarat berbeda
7 Pelaksanaan kewajiban anggota dalam melunasi pinjaman?
  1 Sebagian besar anggota tidak melunasi dengan baik
  2 hanya sedikit anggota yang tidak melunasi dengan baik
  3 Semua anggota melunasi dengan baik
     
8 Pelaksanaan sanksi atas pelanggaran kewajiban?
  1 Tidak ditindaklanjuti
  2 Sebagian ditindaklanjuti
  3 Semua ditindaklanjuti
     
9 Dalam setiap rapat, anggota kelompok yang hadir
  1 kurang dari 50 %
  2 50 -75 %
  3 75 -100 %
10 Simpanan gabah/beras anggota di kelompok ?
  1 Tidak ada anggota yang menyimpan gabah/beras
tambahan/sukarela
  2 Ada, namun sedikit (kurang dari 5 orang)
  3 Ada, dan cukup banyak (lebih dari 5 orang)
     
11 Kelengkapan pengisian buku administrasi umum?
  1 Tidak ada buku administasi umum
  2 Ada, namun tidak lengkap
  3 Ada, dan lengkap
     
12 Apakah buku kegiatan pengelolaan cadangan pangan terisi
dengan baik?
  1 Tidak Rapih
  2 Kurang Rapih
  3 Rapih
     
13 Kelengkapan pengisian buku administrasi keuangan?

  1 Tidak ada buku adminstrasi keuangan


  2 Ada, tidak lengkap
  3 Ada, lengkap dan rapih
     

14 Sumber permodalan selama ini?


  1 Hanya dari bantuan pemerintah (program LPM)
  2 Bantuan pemerintah dan dari anggota
  3 Ada bantuan Pemda
  4 Ada bantuan dari swasta/CSR
     
15 Perkembangan modal kelompok saat ini?

  1 Menurun (kurang dari Rp. 40 juta)


  2 Rp. 40 - 45 juta
  3 Lebih dari Rp. 45 juta
     
16 Kondisi gudang yang dimiliki kelompok?
  1 Rusak Berat
  2 Rusak Ringan
  3 Baik
     
17 Jumlah cadangan yang dimiliki kelompok saat ini?
  1 Kosong
  2 2-5 ton (gabah/beras/jagung)
  3 lebih dari 5 ton (gabah/beras.jagung)
     
18 Banyaknya anggota yang memberi bantuan fasilitas secara
sukarela?
  1 Tidak Ada
  2 1-5 orang
  3 lebih dari 5 orang
     
19 Promosi dan advokasi dari Pemerintah Daerah?
  1 Tidak ada
  2 Ada dari pemerintahan Desa, walaupun terbatas
  3 Ada dari Pemda Kabupaten, Bank, swasta, dan CSR
     
20 Bentuk kemitraan dengan pelaku swasta/pedagang?
  1 Belum ada kemitraan
  2 Ada, berupa jual beli beras/gabah
   

21 Perkembangan jumlah anggota kelompok ?


  1 Menurun
  2 Tetap
  3 Cukup meningkat (bertambah namun kurang dari 50%)
  4 Meningkat pesat (bertambah lebih dari 50 %)
     
22 Perkembangan Jumlah Anggota yang menerima bantuan sosial
(kemalangan, sakit)

  1 Menurun
  2 Tetap
  3 Cukup meningkat (bertambah namun kurang dari 50%)
  4 Meningkat pesat (bertambah lebih dari 50 %)
     
23 Perkembangan volume beras/gabah yang telah disalurkan ?
  1 Menurun
  2 Tetap
  3 Cukup meningkat (bertambah namun kurang dari 50%)
  4 Meningkat pesat (bertambah lebih dari 50 %)
     
24 Perkembangan Bantuan sosial untuk masyarakat yang terkena
bencana/musibah?
  1 Menurun
  2 Tetap
  3 Cukup meningkat (bertambah namun kurang dari 50%)
  4 Meningkat pesat (bertambah lebih dari 50 %)
LEMBAR JAWABAN

Nama Kelompok : ……………………………………


Tahun Kemandirian : 1. Tahun 2011
: 2. Tahun 2012
: 3. Tahun 2013
: 4. Tahun 2014
: 5. Tahun 2015

Tahun Kelompok Berdiri : ….......


Nama Ketua Kelompok : …………………………………………

Sekretaris : ………………………………………...
Bendahara : ………………………………………..
Hand Phone { No. HP} : ………………………………………..
Desa : ……………………………………….
Kecamatan : ……………………………………. ..
Kabupaten : ………………………………………..
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Jawaban Jawaban
No. No
pilih (1, 2, 3 atau 4) Pilih (1, 2, 3 atau 4 )
1.     13.        
2.     14.        
3.     15.        
4.     16.        
5.     17.        
6.     18.        
7.     19.        
8.     20.        
9.     21.        
10.     22.        
11.     23.        
12.     24.        

               
No. Uraian Satuan     Jumlah      
      2011 2012 2013 2014 2015 2017
1 Jumlah Anggota orang
           
2 Jumlah Anggota yang orang            
  menerima manfaat              
3 Volume gabah/beras yang Kg/setara            
  disimpan Gabah            
4 Volume gabah/beras yang Kg/setara            
  disalurkan Gabah            
5 Volume gabah/beras yang Kg/setara            
  telah disalurkan untuk Gabah            
  bencana alam              

Sejarah berdirinya kelompok :


……………………………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………………………….

…………………… , ,,,,,,,,,,,,,,,
2018

ttd

( nama Enumerator )
Beberapa Indikator penilaian yang
memiliki bobot tinggi :
1. Sumber modal bagi kelompok (7)
2. Perkembangan modal kelompok (10)
3. Jumlah cadangan di gudang/iron stock (7)
4. Kemitraan (7)
5. Perkembangn jumlah anggota (7)
6. Perkembangan jumlah cadangan pangan
yang telah disalurkan (8)
(Jml. Klp)
Pasca Pengembanga
No Kabupaten
Kemandirian n
1 Kab. Kupang 4 14
2 TTS 13 1
3 TTU 5 5
4 Lembata 10 -
5 Flores Timur 2 2
6 Sikka 5 5
7 Ende 5 2
8 Ngada 7 8
9 Manggarai Timur 9 3
10 Kemandirian
Pasca Manggarai 18 – 2014
: penerima bansos Tahun 2010 7
Tahap Pengembangan : penerima bansos Tahun 2015 ****)
24
( Jml. Klp)
Pasca
No Kabupaten Kemandirian Pengembangan

11 Manggarai Barat 1 6
12 Sumba Timur 5 8
13 Rote Ndao 1 -
14 Belu  Malaka 1 -
15 Alor 1 7
16 Sumba B. Daya 1 -
17 Sumba Barat 1 -
18 Nagekeo - 2
Jumlah 89 70
Pasca Kemandirian : penerima bansos Tahun 2010 – 2014
Tahap Pengembangan : penerima bansos Tahun 2015 ****)

25
IV. MASALAH
1. Kurang aktifnya pengurus dan keterlibatan
anggota dalam pengambilan keputusan.
2. Pertemuan rutin kelompok tidak terlaksana
sebagaimana mestinya
3. Swadaya anggota dalam pemupukan modal,
pengembangan cadangan pangan di kelompok
masih sangat terbatas.
4. Kelompok belum memiliki AD/ART dalam
pengelolaan usaha lumbung pangan.
5. Jumlah pengadaan/penyaluran cadangan pangan
terbatas.
6. Iron Stock tidak tersedia (gudang kosong).
7. Tidak ada kemitraan usaha.
Masalah ……………

8. Pengisian jawaban pada kuesioner yang tidak tepat


 tidak ada kesesuian
9. Pada tabel isian/data perkembangan kegiatan
kelompok ( perkemb. Jml anggota klp, pengadaan
dan penyaluran cadangan pangan) tidak dapat
diisi dengan lengkap ….. (tidak ada pencatatan di
klp.).
10. Kelompok lumbung Tahun 2009 tidak aktif lagi.
11. Dokumentasi (foto) kegiatan kelompok tidak ada.
28

Anda mungkin juga menyukai