Tsunami berasal dari bahasa Jepang: Tsu ( 津 ) yang artinya pelabuhan dan Nami ( 波 )
Tsunami adalah serangkaian gelombang yang disebabkan oleh perpindahan massa air
Tsunami bisa terjadi di laut atau perairan yang luas.
Pada initial condition, secara teori, karakteristik kedatangan gelombang tsunami di
tunjukkan dengan diawali penurunan muka tinggi gelombang (surut) pada koordinat
sumber datangnya tsunami (ditandai nilai amplitudo negative sesaat menuju letak
Data awal
1. comcot.ctl: text untuk menginput parameter simulasi sumber
tsunami
2. landslide_multi.ctl: khusus untuk input parameter jika sumber
tsunami dari landslide, tetapi tetap untuk menunjukkan area
terdampak menggunakan comcot.ctl
3. ts_location.dat: menunjukkan waktu dan tinggi gelombang pada
titik koordinat sekitar area terdampak yang ditentukan.
4. comcot.exe: mesin untuk merunning hasil input comcot.ctl dan
landslide_multi.ctl
Memasukkan Data ke comcot.ctl
General Parameters for Simulation
Total Simulated Duration (Wall clock, seconds): lamanya waktu simulasi
Time Interval for Snapshot Output (seconds): interval waktu snapshot yang ingin dilakukan
Zmax & Gauge Output (0-ZMax Z;1-Gauge;2-Both): jika memilih 0 hanya ingin mengeluarkan outputnya dari zmax saja,
jika memilih 1 hanya ingin mengeluarkan outputnya dari tidegauge saja, jika memilih 2 ingin mengeluarkan output dari
keduanya. Zmax gauge outputjuga bisa diisi 21 atau 22, maksud angka 1 dibelakang adalah adanya output tambahan
travel time, travel time tambahan tersebut diterapkan kedalam minimum waterdepth offshore dengan default di
belakang angka 0 yaitu 0.01.
Start Type (0-Cold start; 1-Hot start): untuk pilihan type 0, itu dari mulai pertama simulasi kemudian selesai simulasi
tidak dilanjutkan lagi untuk simulasi selanjutnya, tetapi untuk pilihan 1, selesai simulasi dapat dilanjutkan kembali
untuk simulasi yang ingin dilakukan. Defaultnya kita pilih 0 saja
Resuming Time for Hot Start (Seconds): ini disi jika kita pilih star type 1 (hot start) dengan mennetukan pada detik
keberapa ingin simulasi dilakukan lagi. Untuk training ini tidak kita lakukan.
Minimum WaterDepth offshore (meters): 0.00
Initial Cond. (0:FLT,1:File,2:WM,3:LS,4:FLT+LS): ini adalah pilhan sumber pembangkit tsunami yang ingin disimulasikan.
Boundary Cond.(0-Open;1-Absorb;2-Wall;3-FACTS): ini adalah pilhan kondisi batas area simulasi yang ingin dilakukan,
defaultnya kita menggunakan 1, karena kita ingin melakukan simulasi yang real. Open boundary condition: gelombang
hanya melewati batas domain, Absorb: lebih stabil, Wall: gelombang tsunaminya mengalami pemantulan, FACTS:
kompleks dengan adanya data yg diteruskan dan yang dipantulkan.
Parameters for Fault Model (Segment 01). parameter dibawah ini dilengkapi jika menggunakan initial condition 0 atau 4
yaitu sumber pembangkit tsunami dari fault.
Number of FLT Planes (use fault_multi.ctl if>1): pilih 1 jika sumber pembangkit tsunaminya hanya 1 bidang patahan
saja, jika lebih dari satu(mutifault) isi dengan 9999, kemudian pada File Name of Input Data isi nama seluruh data
parameter semua bidang patahannya.
Rupture Start Time (,Uplift Duration) (seconds): 0.0
Faulting Option (0:Model-C; 1:Data; 9:Model-T) : 0
Focal Depth (meters): isi dengan kedalaman sumber
Length of Fault Plane (meters): isi dengan Panjang bidang patahan
Width of Fault Plane (meters): isi dengan lebar bidang patahan
Dislocation of Fault Plane (meters): isi dengan Panjang slip bidang patahan
Strike Angle (theta) (degrees): isi dengan nilai strike bidang patahan
Dip Angle (delta) (degrees): isi dengan nilai dip bidang patahan
Slip/Rake Angle (lamda) (degrees): isi dengan nilai rake bidang patahan
Origin of Numerical Domain: Latitude (degrees): koordinat latitude domain paling kecil
Origin of Numerical Domain: Longitude (degrees): koordinat longitude domain paling kecil
Epicenter Location: Latitude (degrees): koordinat latitude episenter
Epicenter Location: Longitude (degrees): koordinat longitude episenter
File Name of Input Data: diisi jika sumber bidang patahannya lebih dari satu dengan nama Data dalam format yg sesuai
dengan pilihan Data Format (0-COMCOT;1-MOST;2-XYZ;3-ASC). Defaultnya format .txt dengan data format XYZ.
Data Format (0-COMCOT;1-MOST;2-XYZ;3-ASC): diisi disesuaikan dengan format pada File Name of Input Data.
Parameters for 1st-level grids -- layer 01: ini merupakan input untuk dapat mendeskripsikan area terdampak dalam
skala global (tidak detail: region 1)
Run This Layer? (0:Yes, 1:No): pilih 0 jika ingin running
Coordinate System (0-Spherical, 1-Cartesian): 0
Governing Equations (0-linear,1-nonlinear): pilih 1 jika ingin menunjukkan rendaman
Grid Size (dx, sph:minutes, Cart:meters): 0.1= 180 meter
Time Step Size (seconds): menghitung stability 5.0
Bottom Friction Switch (0-ON;1-OFF;2-ON,Var.n) : pilih 0-On jika ingn menunjukan rendaman(non linear)
Manning's n (for Fric.Switch=0), {land, water}:nilai dimasukkan jika bottom friction on,
Output Option? (0-Z+Hu+Hv; 1-Z Only; 2-NONE): pilh 0 jika ingin menunjukkan output lengkap h dan Z. output
option di layer 01 bisa di none agar tdk muncul snapshoot yg tiap x detik.
X_start: batas domain longitude bawah
X_end: batas domain longitude atas
Y_Start: batas domain latitude bawah
Y_end: - batas domain latitude atas
File Name of Bathymetry Data: gebco.asc (batas minimal sm dengan xy domain)
Format (0-OLD;1-MOST;2-XYZ BP;3-XYZ BN;4-ASC): isikan sesuai format File Name of Bathymetry Data
Grid Identification Number (ID): 01
Grid Level : 1
Parent Grid Layer's ID Number : 0
Menentukan batas bathymetri xstart, xend, ystart dan yend untuk File Name
of Bathymetry Data (format.asc) harus lebih besar dari origin of numerical
(modelling) domain dan melingkupi epicenter location didalamnya.
Untuk area terdampak semua mengacu ke Configurations for all grid layers
untuk masing-masing Parameters for grids layer 1 dst. Agar dapat
mensimulasikan rendaman harus menggunakan topobathy high resolution.
Jelas batas kontur darat dan perairan. Untuk validasi menggunakan
perbandingan antara data pengamatan dan data simulasi.
Memasukkan Data ke landslide_multi.ctl
Input data pada tahap ini dilakukan jika sumber pembangkit
tsunaminya dari landslide (initial condition pada General
Parameters for Simulation 3 atau 4), source untuk landslide ini
disediakan 13 source landslide.
Data zip hasil download kemudian extract. Hasil extract dalam format asc kemudian di masukkan dalam satu folder kerja
simulasi tsunami
Membuat data tide gauge atau hasil pengamatan lapangan
Data ini akan digunakan untuk input ke tslocation.dat, manfaat data ini adalah dapat dijadikan sebagai
validasi perbandingan data hasil simulasi. Datanya berisi tentang nama dan titik koordinat lokasinya.
Untuk mencari data tide gauge bisa membuka http://www.ioc-sealevelmonitoring.org/ dan
https://nctr.pmel.noaa.gov/Dart/. Data ini nanti dapat digunakan untuk mengetahui gelombang tsunami
dilihat dari data pasang surut.
1. Menggunakan http://www.ioc-sealevelmonitoring.org/
Buka Map
Perbesar dan cari stasiun tide gauge terdekat engan lokasi penelitian, missal padang kemudian klik stasiun tersebut
Catat koordinat latitude dan longitude stasiun tide gauge padang tersebut untuk input di
ts.location.dat
Kemudian cari period (waktu kejadian tsunami) yg ingin diteliti
klik [show data]
copy dan paste di excel atau simpan dalam bentuk format.mat dan simpan dalam work folder yang
sama
sesuaikan datanya dalam run_filter.m melalui editor di matlab/octave (untuk origin time bisa
menggunakan database gempa usgs. Misal tampilan dalam editor seperti ini:
% filename
loc='Padang';
% origin time
tori=24*60*(datenum(2010,10,25,14,42,22));
%filter_tsunami_dart(loc,tori)
[time,tsucm]=filter_poly_tsunami_ioctg(loc,tori);
data=[time,tsucm];
save([loc,'.dat'],'data','-ascii')
kemudian blok yang berwarna kuning, klik kanan run selection (F9)
Gambar atas:
Warna biru menunjukkan
data pasang surut
termasuk data tsunaminya
Warna merah menunjukan
data hasil ramalan pasang
surut pakai polynomial
bukan pakai komponen
pasut, hasil remove data
pasut kemudian bisa
dilihat data tsunaminya
pada gambar dibawahnya.
Gambar bawah:
Angka nol pada gambar
dibawah menunjukkan
kejadian pada saat gempa.
2. Menggunakan https://nctr.pmel.noaa.gov/Dart/
Klik petanya
Tampilan awal: Pada Data Access pilih Data Type:
Event, kemudian Submit