Anda di halaman 1dari 33

GAMBARAN UMUM TSUNAMI

Tsunami berasal dari bahasa Jepang: Tsu ( 津 ) yang artinya pelabuhan dan Nami ( 波 )

yang artinya gelombang


Tsunami adalah serangkaian gelombang yang disebabkan oleh perpindahan massa air

dengan volume yang sangat besar.


Tsunami bisa terjadi di laut atau perairan yang luas.


Pada initial condition, secara teori, karakteristik kedatangan gelombang tsunami di

tunjukkan dengan diawali penurunan muka tinggi gelombang (surut) pada koordinat

sumber datangnya tsunami (ditandai nilai amplitudo negative sesaat menuju letak

potensi area terdampak.


Karakteristik Tsunami:
Kecepatan Di Perairan Dalam Lebih Besar Daripada Di Perairan Dangkal
Sumber tsunami tektonik terbesar adalah daerah subduksi. Berasal dari pergerakan 2 batas
lempeng di mid oceanic ridge (punggung tengah Samudra) bergerak kekanan dan ke kiri,
tempat lahirnya oceanic plate (berumur muda) yang akan menunjam lempeng benua yang
berumur lebih tua. Sumber tektonik akan semakin besar jika pergerakan bidangnya semakin
besar, sehingga magnitude yang dilepaskan secara tiba-tiba tersebut juga semakin tinggi.
TEORI PEMODELAN TSUNAMI COMCOT

 COMCOT: tsunami modelling package yang merupakan kepanjangan


dari COrnell Multi-grid COupled Tsunami.
 Model menggunakan skema explisit staggered leap-frog beda hingga
untuk memecahkan persamaan gelombang dangkal baik di system
koordinat bola (spherical) maupun cartesius.. Disebut gelombang
perairan dangkal karena relative panjang gelombangnya sangat
panjang dibanding kedalaman perairan.
 Menggunakan system grid bersarang(nested) dengan numerik
 Pilihan sumber tsunami: gempa, longsor dan gabungan
 Persamaan pembangkit gelombang Panjang (perairan dangkal): persamaan
linier dan non-linier (rendaman)
 Pilihan system koordinat: koordinat bola (cakupan besar) dan Cartesius
(cakupan kecil)
Sistem koordinat bola linier: Sistem koordinat Cartesius Linier:
Sistem koordinat Cartesius Non-Linier:
DESKRIPSI PENERAPAN SOFTWARE PEMODELAN TSUNAMI COMCOT

Untuk mengintall GNU octave kunjungi halaman ini


https://www.gnu.org/software/octave/download.html
download installer ini: octave-5.2.0_1-w64-installer.exe (~ 300 MB)
[signature], kemudian install seperti biasa. Saya lebih merekomendasikan
Matlab jika memang memiliki licensenya
Mempersiapkan folder yang akan berisi semua data untuk simulasi tsunami

Data awal
1. comcot.ctl: text untuk menginput parameter simulasi sumber
tsunami
2. landslide_multi.ctl: khusus untuk input parameter jika sumber
tsunami dari landslide, tetapi tetap untuk menunjukkan area
terdampak menggunakan comcot.ctl
3. ts_location.dat: menunjukkan waktu dan tinggi gelombang pada
titik koordinat sekitar area terdampak yang ditentukan.
4. comcot.exe: mesin untuk merunning hasil input comcot.ctl dan
landslide_multi.ctl
Memasukkan Data ke comcot.ctl
General Parameters for Simulation
 Total Simulated Duration (Wall clock, seconds): lamanya waktu simulasi
 Time Interval for Snapshot Output (seconds): interval waktu snapshot yang ingin dilakukan
 Zmax & Gauge Output (0-ZMax Z;1-Gauge;2-Both): jika memilih 0 hanya ingin mengeluarkan outputnya dari zmax saja,
jika memilih 1 hanya ingin mengeluarkan outputnya dari tidegauge saja, jika memilih 2 ingin mengeluarkan output dari
keduanya. Zmax gauge outputjuga bisa diisi 21 atau 22, maksud angka 1 dibelakang adalah adanya output tambahan
travel time, travel time tambahan tersebut diterapkan kedalam minimum waterdepth offshore dengan default di
belakang angka 0 yaitu 0.01.
 Start Type (0-Cold start; 1-Hot start): untuk pilihan type 0, itu dari mulai pertama simulasi kemudian selesai simulasi
tidak dilanjutkan lagi untuk simulasi selanjutnya, tetapi untuk pilihan 1, selesai simulasi dapat dilanjutkan kembali
untuk simulasi yang ingin dilakukan. Defaultnya kita pilih 0 saja
 Resuming Time for Hot Start (Seconds): ini disi jika kita pilih star type 1 (hot start) dengan mennetukan pada detik
keberapa ingin simulasi dilakukan lagi. Untuk training ini tidak kita lakukan.
 Minimum WaterDepth offshore (meters): 0.00
 Initial Cond. (0:FLT,1:File,2:WM,3:LS,4:FLT+LS): ini adalah pilhan sumber pembangkit tsunami yang ingin disimulasikan.
 Boundary Cond.(0-Open;1-Absorb;2-Wall;3-FACTS): ini adalah pilhan kondisi batas area simulasi yang ingin dilakukan,
defaultnya kita menggunakan 1, karena kita ingin melakukan simulasi yang real. Open boundary condition: gelombang
hanya melewati batas domain, Absorb: lebih stabil, Wall: gelombang tsunaminya mengalami pemantulan, FACTS:
kompleks dengan adanya data yg diteruskan dan yang dipantulkan.
 
Parameters for Fault Model (Segment 01). parameter dibawah ini dilengkapi jika menggunakan initial condition 0 atau 4
yaitu sumber pembangkit tsunami dari fault.
 Number of FLT Planes (use fault_multi.ctl if>1): pilih 1 jika sumber pembangkit tsunaminya hanya 1 bidang patahan
saja, jika lebih dari satu(mutifault) isi dengan 9999, kemudian pada File Name of Input Data isi nama seluruh data
parameter semua bidang patahannya.
 Rupture Start Time (,Uplift Duration) (seconds): 0.0
 Faulting Option (0:Model-C; 1:Data; 9:Model-T) : 0
 Focal Depth (meters): isi dengan kedalaman sumber
 Length of Fault Plane (meters): isi dengan Panjang bidang patahan
 Width of Fault Plane (meters): isi dengan lebar bidang patahan
 Dislocation of Fault Plane (meters): isi dengan Panjang slip bidang patahan
 Strike Angle (theta) (degrees): isi dengan nilai strike bidang patahan
 Dip Angle (delta) (degrees): isi dengan nilai dip bidang patahan
 Slip/Rake Angle (lamda) (degrees): isi dengan nilai rake bidang patahan
 Origin of Numerical Domain: Latitude (degrees): koordinat latitude domain paling kecil
 Origin of Numerical Domain: Longitude (degrees): koordinat longitude domain paling kecil
 Epicenter Location: Latitude (degrees): koordinat latitude episenter
 Epicenter Location: Longitude (degrees): koordinat longitude episenter
 File Name of Input Data: diisi jika sumber bidang patahannya lebih dari satu dengan nama Data dalam format yg sesuai
dengan pilihan Data Format (0-COMCOT;1-MOST;2-XYZ;3-ASC). Defaultnya format .txt dengan data format XYZ.
 Data Format (0-COMCOT;1-MOST;2-XYZ;3-ASC): diisi disesuaikan dengan format pada File Name of Input Data.
Parameters for 1st-level grids -- layer 01: ini merupakan input untuk dapat mendeskripsikan area terdampak dalam
skala global (tidak detail: region 1)
 Run This Layer? (0:Yes, 1:No): pilih 0 jika ingin running
 Coordinate System (0-Spherical, 1-Cartesian): 0
 Governing Equations (0-linear,1-nonlinear): pilih 1 jika ingin menunjukkan rendaman
 Grid Size (dx, sph:minutes, Cart:meters): 0.1= 180 meter
 Time Step Size (seconds): menghitung stability 5.0
 Bottom Friction Switch (0-ON;1-OFF;2-ON,Var.n) : pilih 0-On jika ingn menunjukan rendaman(non linear)
 Manning's n (for Fric.Switch=0), {land, water}:nilai dimasukkan jika bottom friction on,
 Output Option? (0-Z+Hu+Hv; 1-Z Only; 2-NONE): pilh 0 jika ingin menunjukkan output lengkap h dan Z. output
option di layer 01 bisa di none agar tdk muncul snapshoot yg tiap x detik.
 X_start: batas domain longitude bawah
 X_end: batas domain longitude atas
 Y_Start: batas domain latitude bawah
 Y_end: - batas domain latitude atas
 File Name of Bathymetry Data: gebco.asc (batas minimal sm dengan xy domain)
 Format (0-OLD;1-MOST;2-XYZ BP;3-XYZ BN;4-ASC): isikan sesuai format File Name of Bathymetry Data
 Grid Identification Number (ID): 01
 Grid Level : 1
 Parent Grid Layer's ID Number : 0
Menentukan batas bathymetri xstart, xend, ystart dan yend untuk File Name
of Bathymetry Data (format.asc) harus lebih besar dari origin of numerical
(modelling) domain dan melingkupi epicenter location didalamnya.

Untuk area terdampak semua mengacu ke Configurations for all grid layers
untuk masing-masing Parameters for grids layer 1 dst. Agar dapat
mensimulasikan rendaman harus menggunakan topobathy high resolution.
Jelas batas kontur darat dan perairan. Untuk validasi menggunakan
perbandingan antara data pengamatan dan data simulasi.
Memasukkan Data ke landslide_multi.ctl
Input data pada tahap ini dilakukan jika sumber pembangkit
tsunaminya dari landslide (initial condition pada General
Parameters for Simulation 3 atau 4), source untuk landslide ini
disediakan 13 source landslide.

Karakteristik sumber landslide: kecuraman dan endapan sedimen


Misal #Parameters for Landslide Source 1 :Values |
#===============================================:================
 Turn on Landslide Source 1 (0:Yes, 1:No) : isi 0 jika yes
 Option (0-OLD;1-XYT;2-LS.Solid[s];3-LS.Flow[f]): isi 2 jika blocknya solid
 Shape (0:Ellip;1:Ellip_s;2:Gauss;3-Input), [sf]: isi 1 jika ellps
 Start Time of Slide Motion (seconds), [sf]: 0.0 kl ga tau brp detik setelah gempa
 X Coord of Start Position (Center of Mass),[sf]: 119.823640 ini yg kita tentukan
 Y Coord of Start Position (Center of Mass),[sf]: -0.688955 ini yg kita tentukan
 X Coord of Stop Position (Center of Mass),[sf]: 119.817769 ini yg kita tentukan
 Y Coord of Stop Position (Center of Mass),[sf]: -0.707057 ini yg kita tentukan
Misal: asumsi bathymetri menggunakan data satelit
Nilai Panjang bidang longsor itu searah dengan gerak longsor, nilai lebar 2x Panjang
dan thickness 4% dari panjang
 Typical Slope Angle (degrees),[s-]: 12.0 (kl bisa dihitung angle nya)
 Drag Coefficient (Cd) ,[s-]: 1.0 (default)
 Added mass coefficient (Cm) ,[s-]: 1.0 (default)
 Basal Friction (Coef.=Cn,[s];or Angle=deg),[-f]: 0.08 (default)
 Specific Density (Rho_mass/Rho_water) ,[sf]: 2.00 (default)
 Length of Sliding Profile (m, along Path) ,[sf]: 300.0 ini yg kita tentukan
 Width of Sliding Profile (m, across Path),[sf]: 600.0 ini yg kita tentukan
 Thickness (m in Surface-normal direction),[sf]: 12.0 ini yg kita tentukan
 Where to decelerate (frac. of total dist.),[s-]: 0.70 (default)
 Scaling Factor for Length (along the path),[s-]: 1.0 (default)
 Scaling Factor for Width (across the path),[s-]: 1.0 (default)
 Earth Pressure Coefficient (Kactpass) ,[-f]: 1.0 (default)
 Constant Retarding Stress (kpa),[-f]: 55.0 (default)
 File Name of Input Data [,format(3-XYZ;4-ASC)] : test01.asc, 4 (ngga ada
pengaruh)
Menentukan Parameter For Fault Model (Tektonik)
1. Secara umum parameter gempa bumi yang langsung dapat diketahui adalah lokasi
episenter, magnitude, kedalaman, strike, dip, rake(slip angle). Untuk memodelkan
tsunami diperlukan data-data tersebut.
2. Cara langsung mencari panjang, lebar dan slip (dislocation of fault plane) dapat dilakukan
dengan menggunakan script yang telah dibuat melalui perintah matlab dengan ketik:
mw2fault_blaser (besar magnitude)
3. Cara lainnya dengan menggunakan persamaan Well dan Coppersmith 1994.
4. Parameter lainnya yaitu focal depth(kedalaman), strike angle, dip angle, slip angle(rake),
dan epicenter dapat diperoleh dengan menggunakan web database gempabumi sebagai
berikut:
 bmkg (http://repogempa.bmkg.go.id/repo_new/)
 globalcmt.org
 usgs:(https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eventpage/us6000bgvu/moment-tensor)
 gfz
Membuat File Batimetri untuk input File Name of Bathymetry Data Layer 01
Data format asc ini nanti akan menjadi input untuk File Name of Bathymetry Data pada layer 1.
Untuk membuat file batimetri region 1 lingkup besar (domain) termasuk source didalamnya, cara yang paling mudah
adalah dengan mendownload data dari GEBCO (https://download.gebco.net/) dan disimpan dengan format file *.asc
1. Buka gebco.net: https://www.gebco.net/data_and_products/gridded_bathymetry_data/
klik application atau gambar bumi dibawah Download data for user-defined areas. Tampilan Awal
GEBCO:
2. Untuk memilih region bisa dengan menuliskan batas di Enter Boundaries atau dengan menahan CTRL sambil
klik kiri dan geser. Centang pada Select formats Esri ASCII pada Grid.
3. Dari region yang telah dipilih, klik Add to basket. Data batimetri dari region yang telah dipilih akan tersimpan,
kemudian klik View basket.
4. Download file batimetri tersebut dengan klik Download your data, tunggu sampai proses download selesai dalam
bentuk zip.

Data zip hasil download kemudian extract. Hasil extract dalam format asc kemudian di masukkan dalam satu folder kerja
simulasi tsunami
Membuat data tide gauge atau hasil pengamatan lapangan
Data ini akan digunakan untuk input ke tslocation.dat, manfaat data ini adalah dapat dijadikan sebagai
validasi perbandingan data hasil simulasi. Datanya berisi tentang nama dan titik koordinat lokasinya.
 
Untuk mencari data tide gauge bisa membuka http://www.ioc-sealevelmonitoring.org/ dan
https://nctr.pmel.noaa.gov/Dart/. Data ini nanti dapat digunakan untuk mengetahui gelombang tsunami
dilihat dari data pasang surut.
1. Menggunakan http://www.ioc-sealevelmonitoring.org/
Buka Map
Perbesar dan cari stasiun tide gauge terdekat engan lokasi penelitian, missal padang kemudian klik stasiun tersebut
 Catat koordinat latitude dan longitude stasiun tide gauge padang tersebut untuk input di
ts.location.dat
 Kemudian cari period (waktu kejadian tsunami) yg ingin diteliti
 klik [show data]
 copy dan paste di excel atau simpan dalam bentuk format.mat dan simpan dalam work folder yang
sama
 sesuaikan datanya dalam run_filter.m melalui editor di matlab/octave (untuk origin time bisa
menggunakan database gempa usgs. Misal tampilan dalam editor seperti ini:
% filename
loc='Padang';
% origin time
tori=24*60*(datenum(2010,10,25,14,42,22));
%filter_tsunami_dart(loc,tori)
[time,tsucm]=filter_poly_tsunami_ioctg(loc,tori);
data=[time,tsucm];
save([loc,'.dat'],'data','-ascii')
 kemudian blok yang berwarna kuning, klik kanan run selection (F9)
 Gambar atas:
Warna biru menunjukkan
data pasang surut
termasuk data tsunaminya
Warna merah menunjukan
data hasil ramalan pasang
surut pakai polynomial
bukan pakai komponen
pasut, hasil remove data
pasut kemudian bisa
dilihat data tsunaminya
pada gambar dibawahnya.
 Gambar bawah:
Angka nol pada gambar
dibawah menunjukkan
kejadian pada saat gempa.
2. Menggunakan https://nctr.pmel.noaa.gov/Dart/
 Klik petanya
 Tampilan awal:  Pada Data Access pilih Data Type:
Event, kemudian Submit

Copykan table data bawah ke dart56001.txt


 Animasi Tsunami
Untuk membuat animasi tsunami dapat memanfaatkan aplikasi Video Editor dengan menggabungkan foto-foto hasil
dari snapshot secara real time.

1. Buka aplikasi Video Editor >> New video project.


2. Beri nama video yang akan dibuat, klik OK.
3. Klik Add >> From this PC.
4. Pilih semua foto hasil plot snapshot secara real time >> Open.
5. Beri tanda ceklist pada semua foto yang telah ditambahkan, klik Place in the storyboard.
6. Atur durasi waktu untuk setiap foto.
7. Klik Finish your video, pilih kualitas video, lalu Export.

Referensi tentang tsunami lengkap ada di: http://itic.ioc-unesco.org

Anda mungkin juga menyukai