Anda di halaman 1dari 35

MU'AMALAH

Disusun Oleh :
Kelompok 9

ِ ‫الَر‬
‫ ِم‬Loading……………..
‫حي‬Loading
‫من َّّـ‬ ِ ‫ِب ْس ِم‬
Successful
ِ ْ َّ ّ ‫الله‬
‫ح‬
Azzam Majdi Asysyahida

Dicki Abdurohman
‫الَر‬‫ـ‬ Hussein Adi Permana

1 ST
MUAMALAH
MUAMALAH
• Muamalah secara etimologi berasal dari kata Arab: ‘amala-yu’amilu-
mu’amalatan yang artinya bergaul, berbisnsi, berhubungan dengan orang
lain

• Definisi yang lebih lengkap


muamalah adalah aturan-aturan Allah yang mengatur hubungan antara
manusia dengan manusia, hubungan antara manusia degan
kehidupannya, dan hubungan antara manusia dengan lingkungan
sekitarnya.

1 ST
 KEDUDUKAN MUAMALAH DALAM ISLAM

• Islam memberikan aturan-aturan yang longgar dalam bidang muamalah, karena


bidang tersebut amat dinamis, mengalami perkembangan.
• Meskipun demikian, Islam memberikan ketentuan agar perkembangan di bidang
muamalah tersebut tidak menimbulkan kemadaratan atau kerugian salah satu pihak.
•  Meskipun bidang muamalah berkaitan dengan kehidupan duniawi, namun dalam
prakteknya tidak dapat dipisahkan dengan ukhrawi, sehingga dalam ketentuannya
mengadung aspek halal, haram, sah, rusak dan batal. 

1 ST
URGENSI MUAMALAH

• Urgensi berarti mempelajari tentang pentingnya mempelajari suatu hal.


• wajib hukumnya bagi seorang muslim untuk mempelajari muamalah.
Seorang muslim yang seluruh kehidupannya telah diatur Allah SWT,
Seluruh aktivitas seorang muslim harus berpedoman pada aturan Allah
SWT. Karena itulah dia tentu saja harus mempelajari aturan-aturan itu.
Jika tidak maka hubungan antar manusia akan berantakan

1 ST
TUJUAN MUAMALAH
• 1. Pencapaian Falah ( kesuksesan, kemuliaan atau kemenangan )
2. Distribusi yang adil dan merata
3. Tersedianya kebutuhan dasar
4. Tegaknya keadilan sosial
5. Mengutamakan persaudaraan dan persatuan
6. Pengembangan moral dan materil
7. Terhapusnya eksploitasi

1 ST
RUANG LINGKUP MUAMALAH
• kembali pada pengertian muamalah seperti telah dijelaskan di atas. Muamalah adalah ajaran
Islam yang menyangkut urusan dunia. Kehidupan manusia di dunia.
• Karena itu, kalau ditanya ruang lingkupnya, cakupan urusannya, cakupan bahasannya, tentu
saja sangat banyak
• Dari banyaknya itu kita cenderung membaginya berdasarkan ruang lingkup atau besar
kecilnya ruang pergaulan. Berdasarkan hal ini, maka pada diri manusia dan pergaulannya
kita dapat melihatnya mulai dari unit terkecil sampai yang terbesar secara berurutan adalah:
kehidupan pribadi, kehidupan keluarga, kehidupan masyarakat, kehidupan bangsa,
kehidupan dunia

1 ST
MUAMALAH JUAL BELI

Pengertian
jual beli atau perdagangan dalam istilah fiqh disebut al-ba’I  yang menurut etimologi berarti
menjual atau mengganti
Dengan demikian jual beli ialah suatu perjanjian tukar menukar benda atau barang yang
mempunyai nilai secara ridha di antara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda
dan pihak lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan
syara’ dan disepakati

1 ST
DASAR HUKUM JUAL BELI
( AL QURAN DAN HADIST )
• 1. Allah berfirman Surah Al-Baqarah ayat 275

‫َوأَ َح َّل هَّللا ُ ْالبَ ْي َع َو َح َّر َم الرِّ بَا‬


“Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”
• 2. Hadist yang diriwayatkan oleh Rifa’ah ibn Rafi’ : “Rasulullah saw, ditanya salah seorang
sahabat mengenai pekerjaan apa yang paling baik. Rasulullah sawa, menjawab usaha tangan
manusia sendiri dan setiap jual beli yang diberkati (H.R Al-Bazzar dan Al-Hakim).
Artinya jual beli yang jujur, tanpa diiringi kecurangan-kecurangan mendapat berkah dari
Allah SWT.

1 ST
HUKUM JUAL BELI
• Dari kandungan ayat-ayat Al-quran dan sabda-sabda Rasul di atas, para ulama fiqh
mengatakan bahwa hukum asal dari jual beli yaitu mubah (boleh).Akan tetapi, pada situasi-
situasi tertentu.Menurut Imam al-Syathibi (w. 790 h), pakar fiqh Maliki, hukumnya boleh
berubah menjadi wajib
• Imam al-Syathibi memberi contoh ketika terjadi praktik ihtikar (penimbunan barang
sehingga stok hilang dari pasar dan harga melonjak naik).Apabila seorang melakukan
ihtikar dan mengakibatkan melonjaknya harga barang yang ditimbun dan disimpan itu,
maka menurutnya, pihak pemerintah boleh memaksa pedagang untuk menjual barangnya
itu sesuai dengan harga sebelum terjadinya pelonjakan harga.Dalam hal ini menurutnya,
pedagang itu wajib menjual barangnya sesuai dengan ketentuan pemerintah. Apabila
sekelompok pedagang besar melakukan boikot tidak mau menjual beras lagi, pihak
pemerintah boleh memaksa mereka untuk berdagang beras dan pedagang ini wajib
melaksanakannya .demikian pula, pada kondisi-kondisi lainnya.

1 ST
RUKUN JUAL BELI
• jumhur ulama menyatakan bahwa rukun jual beli itu ada empat, yaitu :
1.      Ada orang yang berakad (penjual dan pembeli).
2.      Ada sighat (lafal ijab qabul).
3.      Ada barang yang dibeli (ma’qud alaih)
4.      Ada nilai tukar pengganti barang

1 ST
SYARAT-SYARAT ORANG YANG BERAKAD

Para ulama fiqh sepakat bahwa orang yang melakukan akad jual beli itu harus memenuhi
syarat, yaitu :
• 1) Berakal sehat, oleh sebab itu seorang penjual dan pembeli harus memiliki akal yang sehat
agar dapat meakukan transaksi jual beli dengan keadaan sadar. Jual beli yang dilakukan anak
kecil yang belum berakal dan orang gila, hukumnya tidak sah.
• 2) Atas dasar suka sama suka, yaitu kehendak sendiri dan tidak dipaksa pihak manapun.
• 3) Yang melakukan akad itu adalah orang yang berbeda, maksudnya seorang tidak dapat
bertindak dalam waktu yang bersamaan sebagai penjual sekaligus sebagai pembeli.

1 ST
SYARAT YANG TERKAIT DALAM IJAB QABUL

• 1) Orang yang mengucapkannya telah baligh dan berakal.


• 2) Qabul sesuai dengan ijab. Apabila antara ijab dan qabul tidak sesuai maka jual beli tidak
sah.
• 3) Ijab dan qabul dilakukan dalam satu majelis. Maksudnya kedua belah pihak yang
melakukan jual beli hadir dan membicarakan topic yang sama.

1 ST
SYARAT-SYARAT BARANG YANG
DIPERJUALBELIKAN

Syarat-syarat yang terkait dengan barang yang diperjualbelikan sebagai berikut :


• 1) Suci, dalam islam tidak sah melakukan transaksi jual beli barang najis, seperti bangkai, babi, anjing,
dan sebagainya.
• 2) Barang yang diperjualbelikan merupakan milik sendiri atau diberi kuasa orang lain yang
memilikinya.
• 3) Barang yang diperjualbelikan ada manfaatnya. Contoh barang yang tidak bermanfaat adalah lalat,
nyamauk, dan sebagainya. Barang-barang seperti ini tidak sah diperjualbelikan. Akan tetapi, jika
dikemudian hari barang ini bermanfaat akibat perkembangan tekhnologi atau yang lainnya, maka
barang-barang itu sah diperjualbelikan.
• 4) Barang yang diperjualbelikan jelas dan dapat dikuasai.
• 5) Barang yang diperjualbelikan dapat diketahui kadarnya, jenisnya, sifat, dan harganya.
• 6) Boleh diserahkan saat akad berlangsung 

1 ST
SYARAT-SYARAT NILAI TUKAR
(HARGA BARANG)
• 1)      Harga yang disepakati kedua belah pihak harus jelas jumlahnya.
• 2)      Boleh diserahkan pada waktu akad, sekalipun secara hukumseperti pembayaran
dengan cek dan kartu kredit. Apabila harga barang itu dibayar kemudian (berutang) maka
pembayarannya harus jelas.
• 3)      Apabila jual beli itu dilakukan dengan saling mempertukarkan barang maka barang
yang dijadikan nilai tukar bukan barang yang diharamkan oleh syara’, seperti babi, dan
khamar, karena kedua jenis benda ini tidak bernilai menurut syara’

1 ST
MACAM-MACAM JUAL BELI

1 ST
DITINJAU DARI SEGI BENDANYA

• 1) Jual beli benda yang kelihatan, yaitu jual beli yang pada waktu akad, barangnya ada di
hadapan penjual dan pembeli.
• 2) Jual beli salam, atau bisa juga disebut dengan pesanan. Dalam jual beli ini harus
disebutkan sifat-sifat barang dan harga harus dipegang ditempat akad berlangsung.
• 3)Jual beli benda yang tidak ada,  Jual beli seperti ini tidak diperbolehkan dalam agama
Islam.

1 ST
DITINJAU DARI SEGI PELAKU ATAU SUBJEK
JUAL BELI:

• 1) Dengan lisan,  akad yang dilakukan dengan lisan atau perkataan. Bagi orang bisu dapat
diganti dengan isyarat.
• 2) Dengan perantara, misalnya dengan tulisan atau surat menyurat. Jual beli ini dilakukan
oleh penjual dan pembeli, tidak dalam satu majlis akad, dan ini dibolehkan menurut syara’

1 ST
DINJAU DARI SEGI HUKUMNYA
• 1)   Shahih, yaitu jual beli yang memenuhi syarat dan rukunnya
• 2)   Bathil, adalah jual beli yang tidak memenuhi rukun dan syarat jual beli, dan ini tidak diperkenankan
oleh syara’. Misalnya:
a. Jual beli atas barang yang tidak ada ( bai’ al-ma’dum ), seperti jual beli janin di dalam perut ibu dan jual
beli buah yang tidak tampak.
b. Jual beli barang yang zatnya haram dan najis, seperti babi, bangkai dan khamar.
c. Jual beli bersyarat, yaitu jual beli yang ijab kabulnya dikaitkan dengan syarat-syarat tertentu yang tidak
ada kaitannya dengan jual beli.
d. Jual beli yang menimbulkan kemudharatan, seperti jual beli patung, salib atau buku-buku bacaan porno.
e. Segala bentuk jual beli yang mengakibatkan penganiayaan hukumnya haram, seperti menjual anak
binatang yang masih bergantung pada induknya.

1 ST
HIKMAH JUAL BELI

HIKMAH
Allah swt mensyariatkan jual beli sebagai pemberian keluangan dan keleluasaan kepada
hamba-hamba-Nya, karena semua manusia secara pribadi mempunyai kebutuhan berupa
sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan seperti ini tak pernah putus selama manusia masih
hidup. Tak seorang pun dapat memenuhi hajat hidupnya sendiri, karena itu manusia di tuntut
berhubungan satu sama lainnya. Dalam hubungan ini, taka da satu hal pun yang lebih
sempurna daripada saling tukar, dimana seorang memberikan apa yang ia miliki untuk
kemudian ia memperoleh sesuatu yang berguna dari orang lain sesuai dengan kebutuhannya
masing-masing

1 ST
MANFAAT JUAL BELI
MANFAAT
1. Jual beli dapat menata struktur kehidupan ekonomi masyarakat yang menghargai hak milik orang
lain.
2. Penjual dan pembeli dapat memenuhi kebutuhannya atas dasar kerelaan atau suka sama suka.
3. Masing-masing pihak merasa puas. Penjual melepas barang dagangannya dengan ikhls dan
menerima uang, sedangkan pembeli memberikan uang dan menerima barang dagangan dengan
puas pula. Dengan demikian, jual beli juga mampu mendorong untuk saling bantu antara
keduanya dalam kebutuhan sehari-hari.
4. Dapat menjauhkan diri dari memakan atau memiliki barang yang haram.
5. Penjual dan pembeli mendapat rahmat dari Allah swt.
6. Menumbuhkan ketentraman dan kebahagiaan

1 ST
MUAMALAH PERNIKAHAN

PENGERTIAN NIKAH

Nikah menurut bahasa berarti menghimpun atau mengumpulkan. Pengertian nikah menurut istilah adalah suatu
ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim sebagai suami istri dengan tujuan
membina suatu rumah tangga yang bahagia berdasarkan tuntunan Allah Swt. 
Pengertian pernikahan menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun1974 tentang Perkawinan, perkawinan yaitu
ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)
yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

1 ST
Hukum menikah dalam islam adalah sunah muakad, tetapi bisa berubah sesuai dengan kondisi dan niat seseorang.
Jika seseorang menikah dengan diniatkan sebagai usaha untuk menjauhi dari perzinahan, hukumnya sunah. Akan
tetapi, jika diniatkan untuk sesuatu yang buruk, hukumnya menjadi makruh, bahkan haram. 

Rukun nikah merupakan hal-hal yang harus dipenuhi agar pernikahan menjadi sah. Rukun nikah
dalam islam itu ada 5, yaitu sebagai berikut.

Ada Ada ijab dan Ada dua


mempelai Ada wali
yang kabul dari saksi Kerelaan
yang akan wali dan pernikahan kedua
menikah menikahka
n mempelai tersebut. belah
laki-laki pihak atau
tanpa
paksaan

1 ST
Syarat syarat nikah yaitu sebagai berikut.
• Calon suami telah balig dan berakal.
• Calon istri yang halal dinikahi.
• Lafal ijab dan kabul harus bersifat selamanya. Ijab artinya mengemukakan atau menyatakan suatu
perkataan. Kabul artinya menerima. Jadi, ijab kabul artinya seseorang menyatakan sesuatu kepada lawan
bicaranya, kemudian lawan bicaranya menyatakan menerima.

1 ST
PRINSIP UMUM NIKAH DALAM ISLAM

Nikah Permud
Dasarny Nikah Nikah Nikah
merupa ah nikah Nikah
a suka untuk Monog adalah adalah
kan dan selamany
adalah
sama ami sunah amanah
fitrah persult a ibadah
suka rosul Alloh
manusia cerai

1 ST
PRANIKAH ATAU MEMINANG

Meminang adalah permintaan seorang laki laki kepada seorang perempuan untuk
menikahinya, baik dilakukan oleh laki laki secara langsung maupun oleh pihak yang
dipercayainya sesuai aturan agama.

1 ST
WANITA YANG HARAM DINIKAHI UNTUK SELAMANYA
Seketurunan

Sesusuan

Semertuaan

Ibu

Anak

Saudara

Saudara perempuan dari yah

Saudara perempuan dari ibu

Anak saudara laki laki

Anak saudara perempuan

Wanita yang sedang menyusui kita

Anak ibu susu

Ibu istri

Anak tiri

Bekas istri anak

Saudara dari istri

Istri orang lain

Bekas ibu tiri

1 ST
WANITA YANG HARAM DINIKAHI UNTUK SEMENTARA
Berbeda
Telah
Bersuami/b
Sedang
Masih 3
dalam
iddah orang
ibadah
eristri
kali
agama 4lain
haji
talaq

1 ST
PELAKSANAAN NIKAH
• DUA MEMPELAI
• DUA ORANG SAKSI, LAKI LAKI DEWASA, SEHAT AKAL
• WALI
• AQAD NIKAH
• MAHAR/MASKAWIN

1 ST
HIKMAH NIKAH
• Menyalurkan naluri seks
• Jalan mendapatkan keturunan yang sah
• Penyaluran naluri kebapakan dan keibuan
• Dorongan untuk bekerja keras
• Pengaturan hak dan kewajiban dalam rumah tangga

1 ST
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI
ISTRI
Hak Istri Atas Suami

1 ST
Kewajiban istri atas suami

Adapun kewajiban istri atas suami diantaranya:


•Taat dan patuh pada suami
•Pandai mengambil hati suami melalui makanan dan minuman
•Mengatur rumah dengan baik
•Menghormati keluarga suami
•Bersikap sopan dan penuh senyum pada suami
•Tidak mempersulit suami dan selalu mendorong suami untuk lebih maju
•Ridho dan syukur terhadap apa yang diberikan suami
•Menjaga harta kekayaan suami saat suami tidak ada di rumah
•Selalu berhemat dan suka menabung atau dapat mengatur kondisi keuangan keluarga
•Selalu berhias dan bersolek untuk suami

1 ST
Hak Dan Kewajiban Suami Atas Istri

Hak-hak suami terhadap istrinya antara lain:


•Suami berhak ditaati dalam hal apapun dengan syarat larangan atau perintahnya tidak mengandung
maksiat atau kejahatan
•Istri menjaga dirinya sendiri dan harta suami
•Menjauhkan diri dari mencampuri sesuatu yang dapat menyusahkan suami
•Tidak bermuka masam dihadapan suami
•Tidak menunjukkan keadaan yang tidak disukai suami

1 ST
KORUPSI DALAM PERSPEKTIF
ISLAM
Korupsi ialah menyalahgunakan atau menggelapkan uang/harta kekayaan umum
(negara,rakyat atau orang banyak) untuk kepentingan pribadi. Praktik korupsi biasanya
dilakukan oleh pejabat yang memegang suatu jabatan pemerintah. Dalam istilah politik
Bahasa arab, korupsi sering disebut “al-fasad atau riswah”. Tetapi yang lebih spesifik adalah
“ikhtilas atau “nahb al-amwal al-ammah”. Perilaku korupsi adalah masuk pada dimensi
haram Karena korupsi menghalalkan sesuatu yang haram, dan korupsi merupakan wujud
manusia yang tidak memanfaatkan keluasan dalam memperoleh rezeki Allah SWT. Korupsi
dalam pandangan hukum islam merupakan perbuatan tercela dan juga merupakan dosa besar
serta Allah sangat melaknatnya

1 ST
LARANGAN MELAKUKAN
KORUPSI
• al-qur’an dalam surat al-baqarah:188.
‫اس باِ ِال ِثم َوأَنتُم تَعلَ ُمون‬
ِ َّ‫اط ِل َوتُدلُوا ِبهَا إِل َي ال ُح َّك ِام لِتَأ ُكلُوا فَ ِريقًا ِمن أَمواَ ِل الن‬ َ ‫َواَل تَأ ُكلُو‬
ِ َ‫أموالَ ُكم بِالب‬
“dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan
jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa urusan harta itu kepada hakim, supaya
kamu dapat harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu
mengetahui”.

1 ST

Anda mungkin juga menyukai