Anda di halaman 1dari 5

KEBENDAANA DAN HAK KEBENDAAN PADA UMUMNYA

A. KEBENDAAN PADA UMUMNYA


 1. Pengertian Benda Dalam Hukum
Pengertian benda ( zaak) dinyatakan dalam pasal 499 KUH Perdata,
sebagai berikut :

Menurut paham undang-undang yang dinamakan dengan kebendaan


ialah tiap-tiap barang dan tiap tiap hak, yang dapat dikuasai oleh hak milik.

Pengertian kebendaan secara umum disini juga termasuk kebendaan yang


karena hukum perlengkapan menjadi satu kesatuan dengan kebendaan itu
atau kebendaan yang timbul karena hubungan hukum tertentu atau hasil
perdata . Hal ini ditegaskan lebih lanjut oleh ketentuan dalam Pasal-pasal
500, 501, dan 502 KUH Perdata

Ketentuan dalam pasal 500 KUH Perdata menyatakan :

Segala apa yang karena hukum perlekatan termasuk dalam sesuatu kebendaan,
seperti pun segala hasil dari kebendaan itu, baik hasil karena alam , maupun hasil
karena pekerjaan orang, selama yang akhir-akhir ini melekat pada kebendaan itu
laksana dahan dan akar terpaut dalam tanahnya, kesemuanya itu adalah bagian
dari kebendaan tadi
Selanjutnya dalam Pasal 501 KUH Perdata dinyatakan :

Dengan tak mengurangi ketentuan-ketentuan istimewa menurut undang-undang


atau karena perjanjian tiap tiap hasil perdata adalah bagian dari sesuatu
kebendaan, jika dan selama hasil itu belum dapat ditagih.

Adapun ketentuan dalam pasal 502 KUH Perdata menyatakan :


Yang dinamakan hasil karena alam ialah :
1. Segala apa yang tumbuh timbul dari tanah sendiri
2. Segala apa yang merupakan hasil dari atau dilahirkan oleh binatang-binatang

Hasil karena pekerjaan orang yang ditarik dari tanah ialah segala apa yang
diperoleh karena penanaman di atasnya, yang dinamakan dengan hasil
perdata ialah uang sewa, uang upeti, uang angsuran dan berupa bunga.
Kemudian pengertian kebendaan berwujud dapat diartikan dalam arti sempit
dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, kebendaan berwujud itu yaitu
benda yang nyata, yang dapat diraba, yang dapat dipegang, atau yang
dapat dilihat, sedangkan arti luas kebendaan berwujud itu meliputi
kebendaan berwujud dalam arti sempit dan bagian dari kebendaan ( harta
kekayaan) yang karena hukum pelekatan menjadi bagian dari kebendaan
itu, yaitu berupa :
1. Benda berwujud (Pasal 500), yang timbul dar I :
1) hasil karena alam (natuurlijke vruchten) (Pasal 502 ayat (1):
a. Tumbuh timbul dari tanah sendiri, seperti buah-buahan yang berasal
dari pohon.
b. Hasil dari atau dilahirkan oleh binatang-binatang, seperti telur, susu
sapi, atau anak dari binatang-binatang yang melahirkan.
2) Hasil pekerjaan manusia, yang diperoleh karena penanaman di atasnya
(pasal 502 ayat (2)), seperti ubi-ubian, wortel, atau kacang tanah.
2. Benda tidak berwujud, yang timbul dari hubungan hukum tertentu
atau hasil perdata (burgerlijke vruchten), yang terdiri atas :
1) piutang-piutang (penagihan-penagihan) (vordering) yang belum
dapat ditagih (Pasal 501), berupa piutang atas nama (aan
naam), piutang atas bawa (aan toonder) atau piutang atas
tunjuk (aan order).
2) Penagihan-penagihan lainnya (pasal 502 ayat (2), berupa uang
sewa, uang upeti, uang angsuran, atau uang bunga.
Worl Intellectual Property Organization (WIPO) mengklasifikasikan
masing-masing jenis hak milik intelektual dalam dua kelompok
besar , yaitu :
a. Hak cipta (copyright)
b. Hak milik perindustrian (Industrian property right), yang terdiri atas :
1. paten (patent)
2. Paten sederhana (utility model)
3. Desain produk industri ( industria desing)
4. Merek dagang (trademark)
5. Jasa dagang (service marks)
6. Nama dagang (trade name or commercial name )
7. Sumber tanda asal (indication of source)
8. Sebutan asal (appellation of origin)
9. Persaingan tidak sehat (repression of unfair competition)

Anda mungkin juga menyukai