Anda di halaman 1dari 21

IMPLEMENTASI

KELUARGA
By: Nawang Pujiastuti
Pendidikan kesehatan
keluarga
Sasaran Intervensi
• Keluarga yang memiliki masalah terkait budaya
• Keluarga yang memiliki masalah struktur dan peran
• Keluarga yg memiliki masalah dg nilai dlm keluarga /masy
• Intervensi terkait masalah fungsi afektif
• Keluarga yg memiliki masalah dengan lingkungan
• Keluarga yg memiliki masalah tumbang
• Keluarga yg memiliki masalah komunikasi
• Keluarga dg masalah sosialisasi
• Keluarga dengan penyakit tertentu
Keluarga yang memiliki masalah
terkait budaya
* Mengatasi perbedaan bahasa
• Menyediakan waktu lebih pd klg yg berakulturasi
• Konseling rekreasi dan pemanfaatan waktu luang
• Intervensi terkait pemahaman agama
• Merujuk tempat pemberian pelayanan yg lebih baik
• Memperbaiki pola prilaku tradisional yg tak sehat
• Modifikasi prilaku agar menempatkan kesehatan
sebagai prioritas diatas pemenuhan barang atau yg
lain
Intervensi Terkait Lingkungan
PRIMER
• Mengatur perabotan
• Memasang pegangan tangga
• Memperbaiki penerangan
• Menempatkan alat listrik di tempat aman
• Menghilangkan potongan kain licin dari tangga
• Gunakan kain yg tidak licin utk kamar mandi
• Tdk merokok atau mematikan dupa di kamar
• Mengecek kembali sumber api sblm ditinggalkan
• Menempatkan obat agar aman
• Berikan obat sesuai resep
• Gunakan pembersih dan obat nyamuk dg hati-hati
• Ada daftar nomor telepon penting di saat darurat
SEKUNDER
• Petunjuk P3K penanganan dan
pengobatan darurat
TERSIER
Memodifikasi dapur, Modifikasi kamar
mandi, pembuangan limbah,
modifikasi ruangan, jalan dll.
Intervensi Terkait
Afektif
• Intervensi terhadap kebutuhan respon: anggota keluarga lebih
sensitive terhadap kebutuhan anggota keluarga yg lain.
• Memelihara saling asuh: memperbaiki pola komunikasi
disfungsional
• Membantu dengan isu kedekatan: jangan terlalu protektif
• Membantu keluarga berkabung: dengan mendorong komunikasi
terbuka, sosialisasi peran baru, memberi dukungan emosi saat
keluarga berduka, menjelaskan terkait masalah penyakit dan
perkembangannya.
Intervensi Terkait
Peran
• Bantu keluarga mengidentifikasi isyarat-isyarat
dari anggota keluarga yang lain
• Menjelaskan kembali harapan dari peran yang
dibutuhkan
• Memperkuat kemampuan anggota keluarga
untuk memerankan peran baru
• Memberi penghargaan terhadap keberhasilan
penyesuaian peran
• Membantu keluarga memodifikasi peran
Intervensi Terkait Tumbang

Tahap I ( Keluarga baru)


- Ciptakan perkawinan yg saling memuaskan
- Menghubungkan persaudaraan yg harmonis
- Belajar hidup bersama dan memenuhi keb.hidup
- Empati, saling dukung dan komunikasi sopan
- Pendekatan konflik dg saling menghormati
- Jelaskan ttg peran msg2 anggota keluarga
- Konseling KB, Prenatal dan komunikasi dg tim
kes
Tahap II
- Membantu mengatasi sibling
- Jelaskan tumbang anak sesuai usianya
- Motivasi untuk tetap mempertahankan hub harmonis
- Gali pengetahuan ttg perawatan anak

Tahap III ( anak 2 – 5 tahun)


- Motivasi klg mempertahankan hub yg sehat dlm keluarga
- Penyuluhan cara melatih blader training pd anak
- Konseling tentang proses sosialisasi pd anak
- Diskusikan ttg kebutuhan pada anak
TahapIV
- Memotivasi keluarga memenuhi keb. Aggt klg
- Komunikasi dg anak yg mulai sibuk dg komunitasnya
- Motivasi thd anak agar tetap belajar
- Jelaskan ttg proses sosialisasi anak pd lingk sekolahnya

Tahap V ( anak remaja )


- Anjurkan ortu agar tidak menghakimi anak
- Identifikasi perkembangan kearah tanggungjawab dan
kemandirian anak
- Bantu membuat peran dan norma baru untuk remaja
- Berusaha belajar menerima penolakan tanpa
meninggalkan anak dan menerima anak apa adanya
Tahap VI
- Anjurkan pd ortu utk mengatur kembali sbg pasangan yg menikah
daripada hanya sebagai ortu
- Anjurkan untuk menyesuaikan diri agar anak yg menikah bukan lagi
menjadi tanggung jawab ortu.
- Bantu keluarga menerima perubahan nilai-nilai dan gaya hidup
pasangan yg baru akibat dari suatu perkawinan

Tahap VII ( anak menikah )


- Tindakan komunikasi suami-istri yg intim untuk mempertahankan
pengertian dan keinginan satu sama lain
Tahap VIII
- Jelaskan kepada keluarga agar lansia tetap
diberi kesempatan untuk aktif
- Anjurkan lansia agar tdk mengambil kerja yg
berat
- Atur daftar kerja yg boleh dilakukan lansia
- Jelaskan pd lansia perubahan peran sebagai
bagian dari perkembangan
- Jelaskan kpd keluarga bahwa lansia mrp
bagian yg penting dari mereka
- Anjurkan keluarga memberi lansia pekerjaan
yg mudah
Intervensi Terkait Penyakit
• Mengidentifikasi faktor aktual dan risiko terjadinya
penyakit.
• Intervesi pengetahuan terhadap pemahaman ttg suatu
penyakit
• Intervensi dalam membantu keluarga mengambil
keputusan untuk mengatasi penyakit
• Intervensi peningkatan peran keluarga dalam merawat
anggota klg yg sakit
• Intervensi thd modifikasi lingkungan yg dapat
mendukung perbaikan kondisi sakit
• Intervensi terhadap pemanfaatan sarana pelayanan
kesehatan yang terjangkau.
Pemberdayaan Keluarga

 Proses memberikan kekuatan kpd klg shg


mereka mampu mencapai solusi yg diinginkan
 Upaya memobilisasi keluarga sehingga setiap
komponen berperan dalam pengambilan
keputusan dan tindakan strategis
 Fasilitasi agar klg mengenal masalah,
merencanakan dan melakukan upaya
pemecahan dengan memanfaatkan potensi
yang ada.
Tujuan Pemberdayaan Keluarga
 Meningkatkan potensi keluarga dalam bidang
kesehatan agar mampu meningkatkan kualitas
hidup yang lebih baik melalui kegiatan
swadaya

 Membantu keluarga agar mampu membantu


dirinya sendiri

 Keluarga yg mandiri, berswadaya dan mampu


mengadopsi inovasi
Proses Pemberdayaan
 Mengetahui karakteristik yg akan diberdayakan
termasuk perbedaan yang ada di dlm klg.

 Mengumpulkan pengetahuan yg menyangkut


informasi klg ( nilai, peran, sikap, kepemimpinan )
 Identifikasi dukungan tokoh setempat

 Pendekatan agar klg sadar punya masalah yg


harus dipecahkan dan kebutuhan yg harus
dipenuhi.
FORMAT IMPLEMENTASI ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA

N Hari, Tanggal, Jam Implementasi Evaluasi Paraf/


o nama
jelas
Evaluasi :
 Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan

 Bila tidak / belum berhasil perlu disusun


rencana baru yang sesuai.
 Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap
sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.
 Evaluasi disusun dengan menggunakan
SOAP secara operasional untuk tiap TUK.
 S : Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara
subjektif setelah dilakukan intervensi keperawatan.
Misal : Keluarga mengatakan nyerinya berkurang.

 O : Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objekt


setelah dilakukan intervensi keperawatan.
Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
 A : Analisa dari hasil yang telah dicapai
dengan mengacu kepada tujuan terkait
dengan diagnosa keperawatan.
 P : Perencanaan yang akan datang
setelah melihat respon dari keluarga
pada tahap evaluasi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai