Bahan Tayang (PPT) Manajemen Kasus
Bahan Tayang (PPT) Manajemen Kasus
MODUL 5 MANAJEMEN
LEMBAGA KESEJAHTERAAN
SOSIAL
MANAJEMEN KASUS
Manajemen kasus adalah langkah-langkah dan proses interaksi dalam satu jejaring (network)
pelayanan untuk memastikan seorang Anak atau kelompok rentan mendapatkan pelayanan yang
komprehensif, kompeten, efisien dan efektif (Weil & Karls, 1985 dalam Pedoman Manajemen
Kasus Perlindungan Anak).
MANAJEMEN KASUS
Manajemen kasus merupakan metode untuk memberikan berbagai pelayanan dimana seorang manajer
kasus melakukan asesmen kebutuhan klien dan keluarganya serta merancang, mengkoordinasikan,
memonitor, mengevaluasi, dan mengadvokasi berbagai pelayanan untuk memenuhi kebutuhan spesifik
anak (klien) yang kompleks (NASW Standards for Social Work Case Management, 1992)
TUJUAN MANAJEMEN KASUS :
Mengoptimalkan keberfungsian sosial klien dan keluarga melalui pelayanan yang berkualitas
secara efisien, efektif dan berkesinambungan.
Meningkatkan dan mengembangkan daya tahan klien dan keluarga.
Adanya jaminan kontinuitas pelayanan.
Membantu klien dengan menghubungkan klien dan keluarga dengan sistem sumber
pelayanan.
Meningkatkan cakupan dan kapasitas penyedia layanan dalam memberikan pelayanan
pelayanan sesuai kebutuhan klien dan responsivitas pelayanan terjamin.
Memberikan kontribusi dalam pengembangan dan perbaikan kebijakan sosial.
PRINSIP KERJA MANAJEMEN KASUS
FUNGSI
Melakukan deteksi dini terhadap kerentanan klien dan keluarga.
emberikan perlindungan bagi klien.
Memberdayakan keluarga untuk melindungi klien.
Memfasilitasi pelayanan yang diberikan misal memfasilitasi reunifikasi
Mengadvokasi dalam perumusan kebijakan dan program bagi kesejahteraan klien.
TUGAS MANAJER KASUS
Melakukan asesmen kebutuhan klien, kapasitas jejaring sosial dan kemampuan penyedia layanan sosial.
Mengembangkan rencana pelayanan yang komprehensif
Mendukung intervensi langsung atau tidak langsung
Memantau pelaksanaan rencana pelayanan
Mengevaluasi efektifitas pelayanan
PERAN MANAJER KASUS
Asesor
Perencana (Planner)
Penghubung (Broker)
Pendamping (Fasilitator)
Pembela (Advocate)
Pengevaluasi (Evaluator)
LANGKAH-LANGKAH
MANAJEMEN KASUS
• Intake
• Asesmen
• Layanan
• Rencana Intervensi
• Case Conference
• Implementasi
• Evaluasi
• Terminasi
• Pelayanan Lanjutan
I N TA K E ASSESMENT
PERMASALAHAN :
Rencana intervensi
• Mengkaji dan menyiapkan rencana intervensi yang mencakup tujuan
pelayanan, rencana kegiatan, jadwal kegiatan, anggaran, pihak yang
terlibat dalam penanganan kasus.
• Menentukan alternatif pemecahan masalah yang diputuskan berdasarkan
prioritas penanganan yang akan dilakukan.
2. CASE CONFERENCE
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh manajer kasus yakni sebagai berikut :
• Melibatkan profesi terkait (medis, psikolog, psikiater), penegak hukum, tokoh masyarakat,
dan stakeholders lainnya.
• Informasi data yang diperoleh
• Pembagian peran tugas dan tanggung jawab
• Merumuskan kesepakatan pihak terkait untuk rencana intervensi.
TUJUAN CASE CONFERENCE
Untuk menentukan prioritas jenis pelayanan yang akan dilakukan dari berbagai alternatif
pemecahan masalah yang ada.
Rencana rujukan pelayanan
Pendampingan ditempat rujukan
Memastikan bahwa proses pelayanan yang dilakukan sudah sesuai dengan permasalahan klien
atau belum.
I M P L E M E N TA S I
Kegiatan
Pendampingan
Pemenuhan kebutuhan dasar (pangan, sandang, kesehatan, psikososial, pendidikan), pemberdayaan keluarga, hukum dan Temporary Shelter
yang tersedia.
Dalam beberapa kasus perlu dilakukan penelusuran/pelacakan keluarga atau Family tracing
Reunifikasi
Dukungan keluarga : menyangkut pembedayaan keluarga, pendampingan psikososial, dan kesiapan keluarga untuk pengasuhan dan
perlindungan klien.
E VA L U A S I
Mengevaluasi dan memantau jasa pelayanan yang telah diberikan kepada klien.
Faktor-faktor yang dinilai meliputi; kuantitas, kualitas, termasuk efektivitas penggunaan biaya
dan kesesuaian pelaksanaan pelayanan dengan tujuan yang ditetapkan.
Mengetahui hasil-hasil yang telah dicapai, contoh: penurunan gejala keluhan, peningkatan
assertiveness klien, dan peningkatan kualitas hidup.
Cari tahu ada tidaknya kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi atau adanya kesenjangan
antara kebutuhan dengan sumber daya dan pelayanan yang ada. Contoh: setelah mengikuti
pelatihan keterampilan tertentu, kemudian diketahui bahwa klien membutuhkan jenis kegiatan
lain yang lebih sesuai dengan minat klien, tetapi tidak tersedia dalam pelayanan tersebut.
TERMINASI P E L AYA N A N L A N J U TA N