Anda di halaman 1dari 15

EYD

radianarum@gmail.com/0713098604
2. Penulisan Huruf Miring

 Dipakai untuk menuliskan nama


buku, majalah, dan surat kabar
yang dikutip dalam karangan.
 Misal:
Buku Negarakertagama
dikarang oleh Mpu Prapanca
Lanjuutt..
 Untuk menegaskan atau
megkhususkan huruf, bagian
kata, atau kelompok kata.
 Misal:

Buatlah kalimat dengan


menggunakan kata dukacita.
 Untuk menuliskan kata nama-
nama ilmiah/ungkapan bahasa
asing/bahasa daerah.
 Misal:

Nama ilmiah buah manggis ialah


carcinia mangestana
3. Penulisan Kata
 Kata dasar ditulis sebagai satu
satuan yang berdiri sendiri,
sedangakan pada kata turunan,
imbuhan ( awalan,sisipan, atau
akhiran) dituliskan serangkai
dengan kata dasarnya.
 Misal:

di didik – dididik
(TB) (B)
Penulisan Unsur Serapan
Berdasarkan taraf integrasi
dibagi menjadi 2:
 unsur yang belum sepenuhnya
terserap ke bahasa Indonesia,
seperti reshuffle,shuttle cock dll,
unsur – unsur ini dipakai dalam
konteks bahasa Indonesia,
tetapi pengucapannya masih
mengikuti cara asing.
2. LANJUUTT..
 Cara pengucapan dan penulisannya
disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia diusahakan agar ejaan
asing hanya diubah seperlunya
hingga bentuk Indonesianya masih
bisa dibandingkan dengan bentukk
aslinya.
 Misal: Implementasi = implemen
objektif = objek,
standardisasi = standar
KATA ASING PENYERAPAN PENYERAPAN
YANG SALAH YANG BENAR

System sistim sistem

Risk Risiko Resiko

Qualiteit, Kwalitas Kualitas


Quality
4. Pemakaian Tanda Baca
 Dalam EYD pemakaian tanda baca
mencakup:
a.Tanda titik
 Dipakai pada akhir singkatan nama orang
 Pada singkatan gelar, jabatan, pangkat dan
sapaan.
 Pada singkatan kata/ungkapan yang sudah
umum, yang ditulis dengan huruf kecil.
Singkatan atas dua huruf diberi dua buah
tanda titik, sedangkan yang terdiri atas tiga
atau lebih hanya diberi satu.
 Misal: s.d (sama dengan)

dsb.(dan sebagainya)
Lanjuut...
 Digunakan pada angka yang
menyatakan jumlah untuk
memisahkan ribuan, jutaan,dst.
 Misal: Pengambilan sampel
darah sebanyak 1.000 liter

Catatan” jika angka tidak


menyatakan suatu jumlah,
tanda titik tidak digunakan.

 Misal : NIP 13098604


Telp. (021) 555788
2. Tanda Koma
 Tanda koma digunakan diantara
unsur-unsur dalam suatu
perincian/pembilang.
 Misal: Departemen
Pariwisata,Seni, dan Budaya.
 Untuk memisah kalimat setara
yang didahului oleh kata tetapi,
melainkan,dan sedangkan.
 Misal: Dia bukan mahasiswa
Akper, melainkan mahasiswa
STIKES
c. Untuk memisah anak
Kalimat dari induk kalimat
 Apabila belajar sungguh-
sungguh, Saudara akan berhasil
dalam ujian.

Anak kalimat biasanya


menggunakan bahwa, karena,
agar, sehingga, walaupun,
apabila, jika, meskipun.
Singkatan dan Akronim
1. Singkatan  bentuk yang
dipendekkan yang terdiri atas
satu huruf atau lebih.

2. Akronim  singkatan yang


berupa gabungan huruf awal
kata, gabungan suku kata,
ataupun gabungan huruf dan
suku kata dari deret kata yang
disingkat. Akronim dibaca dan
diperlakukan sebagai kata.
Lafal singkatan dan Kata
Singkatan Lafal tidak baku Lafal baku

1. AC [ a – se ] [ a – ce ]
2. BBC [ bi – bi – se ] [ be – be- ce ]
3. LNG [ el – en – gi ] [ el – en – ge ]
4. TVRI [ ti – vi- er – i ] [ te – ve - er- i ]
5. MTQ [ em – te – kyu ] [ em – te – ki ]
6. IGGI [ ay– ji – ji – ay ] [ i – ge – ge – i )
7. IUD [ ay – yu – di ] [ i – u – de ]
8. RCTI [ er– se –te – ay ] [ er – ce – te – i ]
Contoh

Singkatan Akronim
1. FISIP
1. No : Nomor
2. ISPA
2. PT : Perseroan terbatas
3. KONI (komite olhrga
3. PT : Perguruan Tinggi
Nasionl Indo)
4. BUMN
4. Bappenas (Badan
5. DKI Perencanaan
6. RCTI Pembangunan Nasionl)
7. Kg 5. Kadin (Kamar Dagang &
8. CV : Curriculum Vitae Industri)
9. Dll. 6. Jamsostek
7. Dll.
By : Radian Arum A, S.Pd.,M.Pd

Anda mungkin juga menyukai