Anda di halaman 1dari 42

Pengelolaan

Keuangan UMKM
ERA 4.0
Manajemen UMKM
Dosen Pengampu: Ibu Lina Nur Hidayati, S.E, M.M.
01 Mita Sabrina Mardani
21808141050

KELOMPOK 10 02 Nur Fatihah Rahmasari


21808141063

03 Ubaidulloh
21808141076

04 Nazwa Salsabila
l21808144105
Hampir di seluruh wilayah Indonesia (mulai dari Sumatra,
Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat),
ternyata manajemen keuangan masih menjadi problem
bagi hampir seluruh UMKM. Mulai dari usaha mikro, kecil,
dan menengah tidak menerapkan manajemen keuangan
dengan baik dan benar.

Berikut ini, apa saja yang perlu kita atur dan kelola agar
keuangan usaha menjadi teratur dan terkontrol.
Pembagian Divisi Keuangan
Usaha Skala UMKM
Fungsi dan tugas yang dilakukan oleh masing-masing divisi keuangan

Untuk sebuah usaha yang skalanya sudah cukup besar, akan lebih baik jika pada bagian 3
divisi keuangan diatas tidak dipegang oleh satu orang apalagi dipercayakan pada karyawan,
karena bisa jadi mempunyai potensi penyelewengan keuangan. Namun, jika dibagi menjadi 3
bagian akan lebih aman dan tersistem. Pengusaha dapat mengambil peranan di bagian
pengawasan atau keluar masuk uang.
A. Teknis
Pengelolaan
Keuangan untuk
Usaha Secara
Umum
Bagian Penerimaan dan Pembayaran
Hal-hal yang dibutuhkan untuk bekerja pada bagian ini antara lain adalah:
Catatan Penerimaan Keuangan
Memiliki tugas mencatat segala macam
penerimaan keuangan, tapi khusus
untuk transaksi jual beli dan
penambahan modal kerja. Modal kerja
adalah modal yang digunakan khusus
untuk operasional sehari-hari.
Bagian ini berkewajiban menerima
setoran pemasukan dari kasir,
menghitung transaksi berikut jumlah
uang, dan mencatatkan pada format
pencatatan pemasukan.
Contoh Format Catatan
Penerimaan Modal
Usaha Restoran, Cafe,
atau Warung Makan
secara sederhana
Contoh format tanda bukti
penerimaan modal usaha
restoran, cafe, warung
makan
Selanjutnya dalam bagian penerimaan pemasukan akan mencatatkan
semua pemasukan usaha. Untuk perhitungan, pemasukannya didasarkan
pada pembelian setiap hari yang ditulis dalam nota pembelian.
Contoh nota manual:
Dalam operasional usaha sehari-hari, nota dikumpulkan setiap harinya kemudian
dijumlahkan totalnya. Total hasil penjumlahan nota setiap hari disebut total omzet harian.
Kemudian dicatat pada buku pemasukan usaha. Contoh Format Catatan Penerimaan
Pemasukan Usaha Restoran, Café, atau Warung Makan

Total pencatatan pemasukan dihitung


sampai akhir bulan. Setiap akhir atau
awal bulan bisa dikalkulasi jumlah
totalnya. Total dari jumlah pemasukan
sering disebut omzet per bulan. Akan
lebih baik untuk menyetorkan yang
belum akan digunakan pada bank
dibanding membiarkan disimpan
karyawan agar tidak ada peluang
untuk karyawan menyalahgunakan
uang tersebut.

01/omzet/2016. 01 mengartikan tanggal, omzet


adalah pemasukan, dan 16 menandakan tahun.
Contoh Format Catatan Setoran Bank Pemasukan
Usaha Restoran, Café, atau Warung Makan

Keteranga Jumlah Dana Cash Jumlah Setoran


Tanggal Manfaat dari perhitungan dan pencatatan di
n Pemasukan Bank
samping adalah:

Jumlah pemasukan yang ditotal, untuk
01/1/16 Pemasukan Rp5.100.000 Rp1.100.000 Rp4.000.000 mengetahui omzat rata-rata usaha setiap
hari ke-1 bulannya.

Dengan perhitungan dana cash, dapat diketahui
02/1/16 Pemasukan Rp7.250.000 Rp2.250.000 Rp5.000.000 perbandingan biaya belanja atau pengeluaran tunai
hari ke-2 sehari-hari yang kemudian akan dicatat di
03/1/16 Pemasukan Rp6.550.000 Rp1.550.000 Rp5.000.000 pencatatan pengeluaran. Ini juga berguna untuk
hari ke-3 mengukur biaya belanja harian usaha.
dst sampai

Jumlah setoran di bank yang di total, dikumpulkan
hari ke-30 untuk membayar biaya operasional usaha seperti
atau 31 fixed cost (biaya tetap bulanan).
TOTAL Rp175.000.00 Rp55.000.00 Rp120.000.000
0 0
Catatan Transaksi Pembayaran

Transaksi ini dalam usaha tempat makan, biasanya untuk pembelian yang
dilakukan usaha dan juga membayar kewajiban-kewajiban usaha.

Keterangan No. Tanda Bukti Jumlah


Tanggal Pembayaran

1 Jan 2016 Belanja 01/TP/16 Rp1.200.000,00


bahan baku
2 Jan 2016 Bayar 02/TP/16 Rp750.000,00
rekening listrik

3 Jan 2016 Belanja 03/TP/16 Rp1.550.000,00


bahan baku
dst dicatat sampai akhir bulan

TOTAL Rp3.500.000,00
Catatan Arus Kas Usaha

Arus kas merupakan catatan keluar masuknya uang yang dijadikan menjadi satu format pembukuan. Tujuan utamanya dalam operasional
sehari-hari akan mengetahui secara langsung posisi modal kerja atau posisi jumlah uang yang ada saat itu. Jika pencatatan arus kas
dilakukan setiap hari maka pemilik usaha akan mengetahui posisi modal kerjanya setiap hari.
Dengan melakukan pencatatan arus kas, maka alur keluar masukannya uang usaha terpantau seperti pada catatan di bawah. Hal ini perlu
diikuti dengan pengecekan pada alat bukti pembayaran dan pemasukan.

Contoh Format Catatan Arus Kas & Posisi Modal Kerja Usaha café:

Keterangan Keluar Masuk Saldo


Tanggal

01/1/16 Belanja bahan baku Rp1.200.000,00


01/1/16 Pemasukan Rp5.100.000,00
hari ke-1
01/1/16 Posisi modal kerja Rp3.900.000,00

02/1/16 Bayar Rp750.000,00


rekening listrik

02/1/16 Pemasukan Rp7.250.000,00


Hari ke-2
02/1/16 Posisi modal kerja Rp10.400.000,00
dst sampai hari ke-
30 atau sebulan
Tugas akhir dari bagian ini adalah memberikan laporan posisi modal usaha. Hal ini
mencakup modal kerja usaha atau modal yang yang diputar untuk operasional usaha.
Dengan menggunakan laporan arus kas bagian ini dapat mengetahui beberapa posisi
modal kerjanya, tapi perlu ditambahkan keterangan pada laporan akhir arus kas.
Biasanya laporan akhir arus kas disertai dengan keterangan sebagai berikut:

Laporan Posisi Modal Kerja

Akhir Bulan Januari 2016 = Rp87.750.000,00

Saldo di Bank = Rp82.000.000,00

Dana Cash = Rp5.750.000,00


Biaya
Produksi
Pada dasarnya, tujuan perhitungan biaya produksi adalah untuk memaksimalkan
keuntungan sebuah usaha, yaitu menghasilkan pendapatan dan membandingkannya
dengan biaya yang dikeluarkan.
Adapun beberapa tujuan penentuan biaya produksi adalah sebagai berikut:

Untuk mengendalikan Biaya Untuk Membantu


Untuk Menetapkan Biaya Produksi Pengambilan Keputusan
Penentuan biaya juga sangat membantu
Melalui pengumpulan bukti transaksi, Penentuan biaya produksi yang tepat,
suatu usaha untuk mengambil
pencatatan, dan penentuan atas terjadinya akan membuat tugas manajemen
keputusan jangka pendek, diantaranya
transaksi dengan baik akan menghasilkan semakin mudah dalam hal pengawasan
pembelian bahan baku, pembelian alat
penetapan biaya produksi yang tepat. dan pengendalian biaya untuk produksi.
produksi, dan penentuan harga jual
barang jadi.
Biaya Produksi & Harga Pokok Produksi
(HPP)

Biaya produksi perlu diperhitungkan karena berkaitan dengan berapa


banyak biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk-produk
usahanya. HPP atau Harga Pokok Produksi adalah biaya yang
dikeluarkan untuk membuat produk dan jasa dalam sebuah ukuran
tertentu. Manfaat dari perhitungan HPP untuk mengetahui secara
akurat berapa biaya yang dikeluarkan untuk sebuah produk atau jasa
yang dihasilkan. Biaya Produksi akan membentuk harga pokok
produksi yang nantinya dipakai untuk menghitung harga pokok
barang jadi.
Menurut Charles T. Horngren, unsur-unsur biaya produksi adalah sebagai berikut:


Biaya Bahan Baku Langsung 
Biaya Tenaga Kerja 
Biaya Overhead
Merupakan bahan yang secara Langsung
Overhead pabrik adalah
langsung dipakai untuk Merupakan biaya-biaya bagi
semua biaya manufaktur
memproduksi suatu barang jadi semua tenaga kerja langsung
yang tidak ditelusuri secara
yang siap dipasarkan, mencakup yang ditempatkan dan
langsung ke output tertentu.
semua bahan yang secara fisik diberdayakan dalam menangani
dapat diidentifikasi sebagai kegiatan produksi secara
bagian dari produk jadi. langsung.
Secara umum, biaya produksi dapat dibedakan menjadi lima jenis antara lain sebagai berikut:
Biaya Tetap (Fixed Cost/ FC)
Yaitu biaya yang dikeluarkan sebuah usaha pada periode tertentu dengan jumlah yang tetap dan
tidak bergantung pada hasil produksi. Contohnya sewa lokasi, gaji tetap karyawan, biaya
administrasi, dan lain-lain.
Biaya Variabel (Variable Cost/ VC)
Yaitu biaya yang besarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan hasil prduksi. Artinya, semakin
besar hasil produksi maka semakin besar biaya variabelnya. Contohnya biaya bonus atau lembur
pekerja, biaya bahan baku yang dikeluarkan berdasarkan jumlah produksi.
Biaya Total (Total Cost/ TC)
Yaitu total penjumlahan seluruh biaya tetap dan biaya variable yang digunakan suatu perusahaan
untuk menghasilkan barang jadi dalam satu periode tertentu.
Biaya Rata-Rata (Average Cost/ AC)
Yaitu biasanya biaya prduksi per unit yang dihasilkan. Dihitung dengan cara membagikan total
biaya dengan jumlah produk yang dihasilkan.
Biaya Marginal (Marginal Cost/ MC)
Yaitu biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit barang jadi. Biaya ini
muncul ketika dilakukan perluasan produksi dalam rangka menambah jumlah barang yang
dihasilkannya.
Perhitungan Total Biaya Produksi, HPP, dan
Penetapan Harga
Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) atau Modal pokok
HPP atau modal pokok adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk dan jasa dalam
sebuah ukuran, dan merupakan tahap awal yang harus dihitung.
Contohnya adalah modal pokok untuk 1 porsi mi ayam, 1 buah baju, 1 pasang sepatu, 1 paket
cuci mobil, 1 paket service, dan sebagainya. Manfaat dari perhitungan HPP sudah jelas untuk
mengetahui secara akurat berapa modal yang dikeluarkan untuk suatu produk atau jasa yang
dihasilkan. Akan lebih baik biaya yang berkaitan dengan biaya produksi saja, biaya lain
dimasukkan pada catatan biaya operasional.
Contoh 1, Cara Perhitungan HPP Produksi Produk:
Cerita calon pengusaha kuliner dengan menu ayam kremes yang ingin menghitung
HPP-nya untuk membuat 1 resep ayam kremesnya, yaitu sebagai berikut:

Perhitungannya adalah:
Perhitungan Total Biaya Produksi, HPP, dan
Penetapan Harga
Menentukkan Harga Jual
Setelah perhitungan HPP diketahui sebuah usaha selanjutnya adalah menentukan harga produk atau jasa tersebut. Anda
melakukan survei terlebih dahulu untuk mengetahui harga tertinggi, harga pasaran, dan harga terendah produk atau jasa
dari usaha sejenis. Tentukan harga antara harga pasaran atau kalau memungkinkan harga terendah di sekitar. Jika Anda
ingin menyamakan dengan harga yang tertinggi boleh saja, asalkan Anda memiliki nilai tambah yang memberikan
manfaat atau keuntungan lebih. Sehingga pembeli tidak merasa rugi membeli produk atau jasa usaha Anda.
Setelah Anda tahu berapa harga pasaran coba-lah dikurangi dengan HPP. Jika ada kelebihan, berarti Anda bisa
mendapatkan keuntungan. Namun, jika perhitungannya masih ada ruginya Anda melakukan uji coba dengan mengganti
bahan atau melakukan efisiensi lainnya, agar dapat memperoleh kelebihan dari penjualan yang dilakukan. Jika
memungkinkan, Anda bisa menaikkan sedikit harga jualnya jika sudah tidak mampu lagi melakukan efisiensi untuk
memperoleh keuntungan.
Perhitungan Total Biaya Produksi, HPP, dan
Penetapan Harga

Contoh Penetapan Harga Jual


Masih pada contoh usaha ayam kremes di atas, jika harga pasaran untuk ayam kremes tepung adalah
Rp12 ribu dan harga terendah Rp9 ribu, harga jual yang akan ditetapkan pemilik usaha?

Contoh Menentukan Harga


Jika Anda ingin menetapkan harga terendah yaitu Rp9 ribu berarti perhitungannya adalah
Harga jual-HPP = 9.00o- 6.000
= 3.000 (30% dari harga jual)

Rp3.000 merupakan keuntungan kotor ayam kremes per buah. Semakin tinggi keuntungannya 50%, maka
boleh saja ditetapkan langsung harga jualnya. Namun, jika keuntungan di bawah 10% dari harga jual, maka
akan sangat berisiko masih ada biaya lain yang harus dikeluarkan seperti biaya operasional. Boleh saja
pemilik usaha menetapkan keuntungan sebesar 10% dari harga jual, tapi jumlah item penjualan atau
kuantitasnya besar sehingga bisa menutupi biaya operasional.
Jadi harga yang sebaiknya ditetapkan pada kasus ayam kremes di atas adalah sebesar Rp9 ribu sampai
Rp12 ribu per ayam kremes.
Perhitungan Total Biaya Produksi, HPP, dan
Penetapan Harga

Menghitung Biaya Operasional


Perhitungan biaya operasional adalah perhitungan
pengeluaran untuk biaya operasional usaha sehari-hari.
Biaya operasional yang dihitung antara lain adalah gaji
karyawan, biaya listrik, telepon, biaya transportasi, dan
sebagainya. Hampir sama dengan perhitungan modal
kerja. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa melihat tabel
perhitungan modal kerja apa perencanaannya. Intinya
Anda harus tahu perkiraan biaya operasional setiap
bulan ya.
Contoh:
Dengan rencana buka gerai ayam kremes, maka pemilik
usaha akan menyewa lokasi usaha. Lokasi yang dipilih
berbiaya sewa Rp2 juta sebulan, su dah termasuk listrik
plus service charge. Dan dengan 2 karyawan yang
bekerja secara bergantian dengan gaji Rp4 juta per
orang. Berapa perkiraan biaya operasi per bulannya?
Perhitungan Total Biaya Produksi, HPP, dan
Penetapan Harga

Mengetahui Gambaran Perhitungan Keuntungan Kotor


Perhitungan keuntungan kotor dalam usaha adalah perhitungan sebelum dikurangi biaya
operasional dan pajak. Sebelum memulai usaha Anda sebaiknya membuat perkiraan penjualan
untuk memperkirakan perkiraan keuntungan yang didapat.
Perhitungan keuntungan yang bisa dihitung adalah perhitungan keuntungan kotor untuk setiap
buah, setiap hari, jumlah pesanan, setiap minggu, dan setiap bulan. Memang untuk menghitung
pendapatan kotor setiap bulan harus melalui tahapan perhitungan setiap buah, setiap hari, atau
setiap minggu. Untuk pendapatan jumlah pesanan biasanya khusus untuk usaha yang tak rutin
setiap hari pemasukannya atau pesanan ada pesanan saja.
Karena sebelumnya kita telah melakukan proses perhitungan untuk usaha ayam kremes, maka
contoh kasus berikutnya akan menghitung perhitungan ayam kremes tersebut tapi perhitungan
ini bisa dicontoh untuk usaha-usaha yang lain.
Contoh:
Contoh masih seputar usaha ayam kremes, jika target dari pemilik usaha menjual 100 buah ayam kremes setiap
hari, berapa keuntungan kotor yang akan diperoleh setiap bulannya? Harga jual ayam per buah ditetapkan
Rp10.000 per buah. Selain dari penjualan ayam kremes, penjualan nasi, sayur, dan minuman memberikan
keuntungan sebesar Rp6 juta per bulan dan HPP per buah adalah Rp6.000,00.

Rumus perhitungannya adalah:


Perhitungan Total Biaya Produksi, HPP, dan
Penetapan Harga
Contoh:
Melanjutkan perhitungan usaha ayam kremes sebelumnya, kali
Mengetahui Gambaran ini kita menghitung berapa keuntungan bersih yang diperoleh
Perhitungan Keuntungan
ayam kremes tersebut?
Bersih
Setelah Anda mengetahui perhitungan
keuntungan kotor, tahapan selanjutnya
adalah perhitungan keuntungan bersih.
Dengan perhitungan ini Anda akan
mengetahui berapa keuntungan bersih
benang yang dihasilkan oleh usaha.
Modal Usaha

Pengertian Modal adalah uang atau barang yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan suatu
pekerjaan. Dalam bahasa Inggris modal disebut dengan capital, yaitu barang yang dihasilkan cleh alam atau
manusia untuk membantu memproduksi barang lainnya, yang dibutuhkan manusia dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan.
Modal merupakan hal yang sangat vital dalam sebuah bisnis atau perusahaan. Tanpa modal bisnis tidak dapat
berjalan sebagaimana mestinya. Mulai dari bisnis yang besar maupun bisnis yang kecil, pasti membutuhkan
modal untuk menjalankan bisnisnya.
Pada intinya, modal adalah aset utama usaha untuk menjalankan bisnis pada umumnya berbentuk dana atau
uang. Dengan uang maka usaha bisa berjalan dengan lancar untuuk mendukung proses produksi hingga
pemasarannya.
Jenis-jenis Modal
Jenis Modal Berdasarkan Sumber Modal
Modal berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi dua, yaitu modal internal dan modal eksternal. Berikut penjalasan keduanya:

Modal Eksternal

Modal Internal
Sumber modal eksternal adalah modal yang berasal dari
Sumber modal internal merupakan modal yang
luar perusahaan atau dana yang diperoleh dari para kreditur,
diperoleh dari dana yang dimiliki oleh usaha itu
ataupun dari pemegang saham yang dapat mengambil
sendiri, biasanya dari hasil penjualan. Modal internal
bagian dalam perusahaan. Tidak adanya keterbatasan
sulit digunakan untuk mengembangkan bisnis karena
modal internal, sehingga perlu modal eksternal yang bisa
sifatnya yang terbatas dan sulit untuk mendapatkan
didapatkan dari luar dan tidak terbatas. Modal eksternal ini
dalam jumlah besar.
umum nya didapatkan dari kredit bank, koperasi, atau
sumber modal lainnya. Modal eksternal juga bisa
didapatkan dari investor yang menanam kan modalnya
kepada perusahaan Anda.
Jenis-jenis Modal
Jenis Modal Berdasarkan Fungsi
Modal berdasarkan fungsi dapat dibagi menjadi dua, yaitu modal individu dan modal sosial. Berikut penjeiasan dari keduanya:

Modal Perseorangan Modal Sosial


Jenis modal individu adalah modal yang berasal dari Jenis modal sosial adalah modal yang dimiliki oleh
seseorang yang memiliki fungsi untuk memudahkan masyarakat, di mana modal tersebut memberi keuntungan
berbagai aktivitas dan memberikan laba kepada bagi masyarakat secara umum dalam melakukan kegiatan
pemiliknya. Misalnya deposito, properti pribadi, produksi. Misalnya jalan raya, pelabuhan, pasar, dan
saham, dan lainnya. lainnya.
Jenis-jenis Modal
Jenis Modal Berdasarkan Wujud
Jenis-jenis modal juga dibedakan berdasarkan bentuknya yaitu modal konkret atau modal aktif dan modal
abstrak atau modal pasif. Penjelasan modal konkret dan modal abstrak, yaitu:

Modal Konkret (Modal Aktif) Modal Abstrak (Modal Pasif)


Modal konkret adalah modal aktif yang berarti dapat Modal abstrak adalah kebalikan dari modal konkret di mana
dilihat secara kasatmata atau berwujud. Yang tidak dapat terlihat secara kasat mata. Meskipun begitu,
termasuk modal konkret seperti bahan baku, tempat, modal ini juga penting untuk keberlangsungan perusahaan
mesin, gudang, dan bentuk sarana prasarana lainnya. seperti keterampilan tenaga kerja, hak cipta, dan hal
pendirian.
Manfaat Modal Bagi Usaha
Seperti yang sudah dijelaskan dari modal di atas, modal hal vital yang wajib dimiliki adalah sebuah
usaha pertama untuk perusahaan yang sedang berkembang, Tanpa modal, bisnis akan memudahkan
untuk menjalankan kegiatan-kegiatannya.
Beberapa hal penting, modal adalah biaya untuk membantu memproduksi barang-barang lainnya
yang digunakan manusia, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan sebagai berikut:

Sewa tempat Penyediaan bahan produksi Gaji pekerja Simpanan


Tidak memiliki lahan untuk Modal diperlukan untuk menyediakan Untuk menjalankan perusahaan tak Modal tidak harus sepenuhnya
berbisnis berarti Anda memerlukan bahan-bahan produksi termasuk bahan terlepas dari anggota-anggota dialokasikan untuk kepentingan
penyewaan tempat ketersediaan baku, peralatan penunjang, dan mesin perusahaan dalam hal ini pegawai produksi, tapi modal juga harus
penting untuk urusan sewa tempat, produksi. Pada bisnis yang menjalankan atau tenaga kerja. Menyediakan dalam bentuk simpanan. Hal ini
dibanding harus membeli lahan usaha di bidang penyedia produk, tentu ketersediaan modal diperlukan untuk mengantisipasi hal-hal yang
yang harganya jauh lebih mahal. saja membutuhkan modal untuk untuk memberi hak-hak karyawan tidak diinginkan seperti defisit,
membeli peralatan produksi. seperti gaji, tunjangan, bahkan peningkatan biaya operasional,
asuransi keselamatan kerja. atau peningkatan permintaan pasar.
Perhitungan Kebutuhan Modal Usaha

Modal Investasi
Modal yang dibutuhkan oleh sebuah
usaha untuk membiayai kebutuhan awal
contohnya seperti membeli peralatan,
perlengkapan, dan belanja bahan baku.
Perhitungan modal investasi ini akan
memberikan gambaran berapa modal
yang dibutuhkan agar usaha dapat
beroperasional.
Perhitungan Kebutuhan Modal Usaha

Modal Kerja
Perhitungan modal kerja dibuat untuk mencatat
kebutuhan-kebutuhan operasional usaha.
Perhitungan ini dapat dibuat dengan
menghitung perkiraan rencana biaya operasional
minimal selama 1 bulan. Modal kerja adalah
modal yang dibutuhkan untuk membiayai
operasional usaha.
Contoh dari biaya operasional kebutuhan antara
lain untuk sewa lokasi (jika dibayar secara
bulanan), pembayaran gaji karyawan,
pembayaran aneka tagihan, dan sebagainya.
Disamping ini adalah contoh perhitungan modal
kerja untuk usaha:
Perhitungan Keuntungan Usaha dan
BEP
Break even point (BEP) atau nama lain dari analisis titik impas, diartikan sebagai suatu keadaan atau titik di mana perusahaan
dalam kegiatan operasinya tidak memperolah keuntungan dan tidak mengalami kerugian juga. dulu, break even point adalah titik
impas antara besar jumlah laba dan biaya suatu perusahaan dalam posisi yang sama atau seimbang, sehingga dalam prosesnya
tidak mendapatkan keuntungan dan kerugian. Atau dengan kata lain Break Even Point (BEP) adalah suatu titik impas antara
besarnya jumlah laba dan biaya suatu perusahaan dalam posisi yang sama atau seimbang, sehingga dalam prosesnya tidak
mendapatkan keuntungan dan kerugian. Break even point ini digunakan untuk menganalisis produksi berapa banyak jumlah
barang yang diproduksi atau berapa banyak uang atau laba yang harus diterima untuk mencapai titik impas atau kembalinya
modal. Dalam suatu usaha sebelum memproduksi suatu produk, pertama perusahaan merencanakan seberapa besar laba yang ingin
didapatkan. Ketika bisnis pasti akan mengeluarkan biaya produksi, maka digunakanlah BEP untuk mengetahui waktu dan tingkat
harga penjualan. Hal ini membuat pengusaha tidak menempatkan usaha tersebut dalam keadaan merugi, dan mampu menetapkan
penjualan dengan harga pasar tanpa melupakan laba yang ditetapkan. Hal ini terjadi karena biaya produksi merupakan hal yang
paling berpengaruh terhadap dampak harga jual dan sebaliknya. Sehingga dengan mengetahui BEP ini dapat diketahui berapa
jumlah barang dan harga pada penjualan. Analisis BEP digunakan untuk hal-hal lain, contohnya seperti analisis laporan keuangan.
Dalam menghitung berapa besar BEP atau titik impas tentu saja memerlukan
komponen-komponen. Berikut ini merupakan komponen dari BEP:

Biaya Tetap (Biaya Tetap) Baik Biaya Variabel (Variabel Cost) Harga Jual (Selling Price)
ketika perusahaan sedang Komponen ini bersifat dinamis Harga jual per unit barang
berproduksi maupun tidak dan bergantung pada tingkat atau jasa yang telah
berproduksi. volume produksinya. Jika diproduksi.
produksi meningkat, maka biaya
variabel juga akan meningkat.
Perhitungan Keuntungan Usaha dan
BEP
Berikutnya adalah bagaimana cara menghitung BEP. Break even point dapat dihitung dalam 2 macam, yaitu BEP untuk setiap unit
dan BEP untuk setiap penjualan dalam nilai rupiah. Rumus yang digunakan untuk analisis break even point ini terbagi menjadi
dua macam, yaitu:

Dasar Unit
Break even point dihitung berdasarkan unit.
Perhitungannya adalah menghitung berapa titik
impas dalam penjualan unit barang. Dengan
kata lain perhitungan BEP adalah cara
menghitung berapa unit jumlah barang atau
jasa yang harus diproduksi untuk mendapatkan
titik impas:
Perhitungan Keuntungan Usaha dan
BEP
Dasar Penjualan
Perhitungan BEP ini masih merupakan perhitungan titik impas, tapi dihitung dalam bentuk nilai
rupiah. Cara menghitung berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik
impas:
Perhitungan Keuntungan Usaha dan
BEP
Setelah membahas tentang bagaimana perhitungan BEP yang dilakukan dalam unit maka
selanjutnya kita akan membahas tentang perhitungan BEP yang dilakukan dalam rupiah. Artinya
kita akan menghitung dengan jumlah berapa titik impas yang akan diperoleh sebuah usaha.
Berikut ini adalah contoh perhitungannya:
Any Question?
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai