Aspek Hukum Dan Perundang Undangan Flebotomi Kolaka PDF Free
Aspek Hukum Dan Perundang Undangan Flebotomi Kolaka PDF Free
PERATURAN FLEBOTOMI
WORKSHOP & MUSCAB
DPC PATELKI KOLAKA TAHUN 2019
Kasus kelalai itu berawal ketika Sapari peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) itu
melakukan check up kesehatan di poliklinik nomor 5 spesialis penyakit dalam, Senin
(24/11/2014) saat itu dia diambil darahnya lewat tangan kirinya.
"Pengambilan sample darah itu setelah saya periksa di poli penyakit dalam. Namun, sepulang
saya dari check up di RSUD dr Sayidiman itu tangan saya panas, menghitam dan rasanya sakit
sekali, malam baru terlihat membengkak,"kata Sapari kepada Surya, seusai melapor ke Polsek
Magetan, Selasa (25/11).
Setelah bengkak disertai rasa sakit yang luar biasa itu, korban oleh keluarganya dibawa ke
Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Sayidiman. Setelah diperiksa di IGD, korban diarahkan
ke dokter spesialis penyakit dalam di Poliklinik setempat.
"Di Poliklinik penyakit dalam itu saya diperiksa dokter Mahatma spesialis penyakit dalam, dan
hanya diberi resep untuk menebus obat,"jelas Sapari.
Dirumah sakit itu Sapari dapat kabar kalau bagian laboratorium yang mengabil sample darah itu
bukan tenaga medis, tapi karyawan bagian administrasi.
"Karena sudah saya anggap melakukan kelalaian, RSUD dr Sayidiman saya laporkan ke Polisi.
Masak, bukan tenaga medis dimnta check Up dan mengambil darah,"kata Sapari, sambil
mengatakan sesuai keterangan medis di IGD, pembengkakan ditangan kiri itu akibat pembuluh
darah pecah.
"Tenaga Laboratorium yang melakukan pengambilan sample darah bernama Jumirah, sesuai
keterangan karyawan RSUD dr Sayidiman. Tapi biar polisi yang mengusut siapa yang
menugaskan dia yang bukan tenaga medis melakukan tugas medis,"kata Sapari sambil mengeluh
sakit ditangannya sampai ke gigi gerahamnya.
Magetan melaporkan pihak RSUD "Ini bukan membela diri, tapi memang ada beberapa orang yang memiliki pembuluh darah yang
mudah pecah. Soalnya kalau jarum yang digunakan sama ukurannya,"kata Dirut Mahatma
Terkait adanya kesalahan petugas yang melakukan pengambilan sample darah karena bukan
dianggap lalai menangani tindakan tenaga medis, Mahatma membantah.
medis (sumber : SURYA Online) "Tidak mungkin kalau petugas saya sembrono. Itu karena tadi saya sebutkan adanya beberapa
orang yang pembuluh darahnya mudah pecah dan kami siap mengobati bengkak itu,"tandas
Mahatma
dasar hukum
Kewenangan
pelaksanaan flebotomi
Flebotomi
FLEBOTOMI
5
FLEBOTOMI
Suatu tindakan (intervensi tubuh, efek samping, alat
medis)
Tujuan :
• Pemeriksaan Laboratorium -> skrining, diagnosis
dan evaluasi terapi
• Pengobatan/terapi :
Flebotomi terapeutik
Obat intravena
• Transfusi/Donor darah
FLEBOTOMI UNTUK PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Tujuan adalah memperoleh sampel darah dalam
volume yang cukup untuk pemeriksaan laboratorium.
Hal yang harus diperhatikan :
Pencegahan interferensi preanalisis
Prosedur standar (SOP)
Memperhatikan keselamatan (safety)
Sesedikit mungkin menimbulkan
ketidaknyamanan pada pasien.
Meminimalkan kesalahan hasil pemeriksaan
laboratorium
8
4
ERROR
. RATE IN THE TOTAL TESTING PROCESS
3
2
%
( (15.1%) Pasien tidak
W
i
w
puas dengan prosedur
a
n
pengambilan darah
i
t
k
(15,0%) Tidak
Analitik
Post
i
Analitik
t 4.35%
11.13%(Wiwanitkit, 2001);
(Wiwanitkit, 2001);
tercatat di rekam medis
7.3% (Westgard,
47.2% ,
(Westgard
2006). 13-32% ; 7.9% (Goswami
, 2006). 15% (Goswami et al, 2010) (Howanitz, 2005).
2 et al, 2010)
(76.60%) hasil Px
0
0
1
)
; laboratorium tidak
4
5
dikomunikasikan
. (Bonini et al, 2002)
5
KEDUDUKAN FLEBOTOMIS DALAM
PELAYANAN KESEHATAN
Saling
Produsen Jasa Berkomunika Konsumen Jasa
(Subjek Hukum) si (Subjek Hukum)
Objek
Hak dan (Upaya Hak dan
Kewajiban Kesehatan) Kewajiban
Harus cermat
dan Hati2 Ikatan kontrak terapeutik
Perdata Hubungan dengan pasien
Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 harus memenuhi ketentuan kode etik,
standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar
prosedur operasional (Pasal 24 : 1)
Ketentuan mengenai kode etik dan standar profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
oleh ORGANISASI PROFESI. (Pasal 24 : 2)
DASAR HUKUM
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN
Mengabdikan diri
Tenaga Kesehatan
dalam bidang kesehatan kualifikasi pendidikan
minimum D3
Memiliki pengetahuan Asisten Tenaga Kesehatan :
dan/atau keterampilan
melalui pendidikan Kualifikasi minimum
bidang kesehatan
pendidikan menengah
bidang kesehatan
Memerlukan
kewenangan untuk
melakukan upaya
Asisten tenaga kesehatan
kesehatan dapat bekerja dibawah
supervisi tenaga kesehatan
DASAR HUKUM
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2014
TENTANG TENAGA KESEHATAN
Pasal 46
(1) Setiap Tenaga kesehatan yang menjalankan praktik di bidang pelayanan kesehatan
wajib memiliki izin
(2) Izin sebagaimaan dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam bentuk SIP.
(3) SIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota atas rekomendasi pejabat kesehatan yang berwenang di
kabupaten/kota tempat Tenaga Kesehatan menjalankan praktiknya
(4) Untuk mendapatkan SIP bagaimana dimaksud pada ayat (2), Tenaga Kesehatan harus
memiliki :
a.STR yang masih berlaku
b.Rekomendasi dari Organisasi Profesi; dan
c.Tempat praktik
(5) SIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) masing-masing berlaku hanya untuk 1(satu)
tempat
(6) SIP masih berlaku sepanjang:
a.STR masih berlaku; dan
b.Tempat praktik masih sesuai dengan yang tercantum dalam SIP
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
DASAR HUKUM
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013
TENTANG REGISTRASI TENAGA KESEHATAN
Pendidikan/
Kompetensi
pelatihan
Phlebotomi
Pemerintah
Kewenangan
(regulasi)
Ahli Teknologi
Laboratorium Medik
Perawat
KOMPETENSI
Bidan
KEWENANGAN
TTD ?
Pengertian
Standar Kompetensi adalah ukuran atau patokan yang disepakati, sebagai ukuran
kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas pengetahuan,
keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas dengan
standar kinerja (performance) yang ditetapkan.
Kompetensi Profesional
Informed consent Persiapan Pasien
Prilaku profesional Prosedur Standar
(Kode Etik) Quality Assurance
Hak pasien Patient Safety
Etika Profesional
Teknik
ManajemenProfesional
Profesional
laboratory by law)
- Permintaan pemeriksaan laboratorium
PRAKTIK
Tenaga Kesehatan
Pasal 65 UU No.36/2014
ttg Nakes :
MANDAT
Tenaga Kesehatan dalam
melakukan pelayanan
kesehatan, dapat
menerima pelimpahan DELEGAT
tindakan medis dari IF
tenaga medis
Standar Pelayanan Terkait Phlebotomi
DASAR HUKUM Ketentuan
Kepmenkes RI No : Memiliki keterampilan untuk melaksanakan
370/Menkes/SK/III/2007 tentang proses teknis operasional pelayanan
Standar Profesi Analis Kesehatan laboratorium, yaitu Keterampilan pengambilan
spesimen, termasuk penyiapan pasien, labeling,
penanganan, pengawetan, fiksasi, pemrosesan,
penyimpanan dan pengiriman spesimen
Kep Dirjen Yanmed Depkes RI No. Uraian tugas tenaga analis kesehatan/medis
HK.00.06.3.3.10381 tanggal 3 adalah mengambilan dan penanganan bahan
Desember 1998 tentang Pengelolaan pemeriksaan laboratorium
Laboratorium Klinik Rumah Sakit
Per Menpan No. Bab V Pasal 8 tentang rincian kegiatan dan unsur
Per/08/M.PAN/3/2006 tentang yang dinilai sesuai jenjang jabatan yaitu
Jabatan Fungsional Pranata Labkes mengambil spesimen/sampel laboratorium
dan Angka Kreditnya dan Mempersiapkan Pasien, mempersiapkan
Kepmenkes tentang Juknis peralatan dan bahan penunjang untuk
Pelaksanaan Penilaian Jabatan pengambilan spesimen/sampel, mengambil
Fungsional Pranata Labkes spesimen/sampel dengan tindakan sederhana
(darah vena)
PELAKSANA
PHLEBOTOMI
Didalam praktek, phlebotomi di rumah sakit atau di
laboratorium dilakukan oleh perawat atau analis laboratorium
atau orang yang dilatih khusus untuk itu, yang disebut teknisi
phlebotomi.
Kemampuan atau competency diperoleh seseorang dari
pendidikan atau pelatihannya. Sedangkan kewenangan atau
authority diperoleh dari penguasa atau pemegang otoritas
dibidang tersebut melalui pemberian ijin.
Sebagai dokter, perawat dan bidan, kompetensi dan kewenangan
melakukan tindakan phlebotomi telah dimilikinya, tanpa
disebutkan secara eksplisit didalam sertifikasi kompetensinya
dan atau surat ijin praktek profesinya.
Kewenagan
bersifat mandatif
dan delegattif diberikan kepada mereka yang memiliki
kemampaun, namun yang mampu tidak
berarti dengan sendirinya memiliki
kewenangan
Kenapa harus
pelimpahan
kewenangan?
RS Owner
Perdata Analis
Kelalaian /
Klinik/Lab Pj lab
kesalahan
salah satu
fungsinya adalah
merumuskan,
Pemerintah Kementerian menetapkan dan PERLINDUNGA
Kesehatan melaksanakan N HUKUM
kebijakan di
bidang
kesehatan
MAKNA
PERLINDUNGAN HUKUM
Perlindungan hukum bukanlah ketentuan yang menghilangkan
adanya kemungkinan penuntutan hukum oleh orang lain, tetapi
memberikan perlindungan untuk:
Memberikan Yankes sesuai ketentuan perundang-
undangan
Bekerja bebas sesuai profesi, tanpa paksaan dan
ATLM
PS 28 D
UUD 45
Kompetensi
dan Etik dan
Kewenangan budaya kerja