Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 6

Anggie Endah Safitri (H1C021037)


Sophie Salsabila (H1C021039)
PANCASILA MEMBENTUK
KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA

FIRST UP
CONSULTANTS
LATAR BELAKANG

Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia yang berarti


bahwa segala sikap mental dan tingkah laku bangsa Indonesia
yang mempunyai ciri khas, dan yang membedakan antara
bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Fungsi sebagai
kepribadian bangsa Indonesia bahwa Pancasila adalah
merupakan gambaran secara tertulis dan fakta serta pola prilaku
atau gambaran tentang amal perbuatan bangsa Indonesia yang
membedakan dengan bangsa lainnya di dunia ini.

FIRST UP
CONSULTANTS
Dari latar belakang diatas, kami akan menjelaskan
mengenai materi berikut :
1. Karakteristik Pancasila dalam nasionalisme Indonesia
2. Hubungan negara dan agama menurut Pancasila

FIRST UP
CONSULTANTS
KARAKTERISTIK PANCASILA DALAM NASIONALISME INDONESIA

Nasionalisme berasal dari kata ‘nation’ yang berarti bangsa.


• Menurut Ernest Renan, nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan
bernegara. Sedangkan
• Otto Bauer mengatakan bahwa nasionalisme adalah suatu persatuan
perangai atau karakter yang timbul karena perasaan senasib.

Nasionalisme Indonesia adalah suatu gerakan kebangsaan yang timbul


pada bangsa Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa yang merdeka dan
berdaulat. Sejak abad ke-19 dan ke-20, muncul benih-benih nasionalisme.

FIRST UP 5
CONSULTANTS
SLIDE TITLE

Prinsip nasionalisme yang berlandaskan nilai-nilai


Pancasila: menempatkan persatuan dan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan Negara; bangga sebagai bangsa Indonesia
dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah
diri; Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
Menumbuhkan sikap saling mencintai sesame
manusia; dan menganggap pentingnya sikap saling
menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

FIRST UP 6
CONSULTANTS
Penanaman jiwa nasionalisme serta penguatan karakter bangsa dapat ditinjau dari
beberapa aspek:
1. Aspek Pendidikan : Perlunya sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan Pendidikan
di sekolah dengan sajian materi yang menarik dan relevan.
2. Aspek Ekonomi : Cinta dan bangga serta tanpa malu-malu untuk mengonsumsi
produk-produk dalam negeri demi kemajuan ekonomi negara, menabung uang dan
hartanya di dalam negeri.
3. Aspek Sosial: Diwujudkan dengan rasa kebanggaan akan sikap dan sifat
keramahtamaan terhadap setiap orang, saling toleransi, tepasalira, menghargai,
mengormati, menyayangi, menyapa, bermusyawarah, gotong royong untuk
kepentingan bersama, serta dalam aspek budaya dan seni melestarikan nilai-nilai
budaya yang masih hidup hingga saat ini, melestarikan lagu-lagu kebangsaan atau
bahkan dapat menciptakan lagu-lagu yang berslogan cinta tanah air, melukis, seni
peran yang bertajuk semangat juang untuk negara.

FIRST UP 7
CONSULTANTS
4. Aspek politik: dapat ditumbuhkan dengan melaksanakan
demokrasi yang sesuai dengan tuntunan Pancasila sebagai yang
telah dimanahkan dalam Sila ke empat.
5. Aspek hukum: menjunjung tinggi hukum atau Supremasi
hukum, dalam arti yang sebenar-benarnya dan seadil-adilnya dan
dalam implementasi hukum memperlakukan sama kepada setiap
individu didepan hukum dengan cara yang sama tanpa tebang
pilih.

FIRST UP
CONSULTANTS
SLIDE TITLE

Agama membutuhkan negara dalam merealisasikan


nilai-nilai agama dalam kehidupan, dan negara
membutuhkan agama dalam menjalankan pemerintahan
yang adil, bersih dan menyejahterakan rakyat serta
dalam mengelola negara sekalipun.

FIRST UP 9
CONSULTANTS
Secara garis besar Pancasila telah hadir didalam hubungan antara agama dan
negara, dan menghadirkan kenyamanan terhadap berbangsa dan bernegara yang dapat
dipahami pada sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan yang maha esa” oleh
karenanya Hubungan Agama dan Negara yang ada di Indonesia telah diperjelas dalam
beberapa pasal-pasal dalam UUD yaitu:
a. Pasal 28E UUD bahwa: “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat
menurut agamanya”
b. Pasal 29 ayat (1) UUD bahwa “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”
Berdasarkan pada pasal 29 UUD 1945 pemerintah wajib untuk mengatur kehidupan
beragama di Indonesia.
c. Pasal 29 ayat (2) UUD bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya itu.”

FIRST UP
CONSULTANTS
Agama seringkali dirgunakan untuk bertentangan dengan
pemerintahan atau pemerintahan sering dijadikan kekuatan untuk
menekan agama. Agar hubungan antar agama dan negara tetap
harmonis di tengah-tengah dinamika kehidupan politik, ekonomi,
dan budaya kita perlu mendiskusikannya terus menerus, sehingga
kita sampai pada pemahaman bahwa agama dan negara tidak bisa
dipisahkan satu sama lain karena keduanya saling membutuhkan.

Penempatan “Ketuhanan Yang Maha Esa” sebagai sila pertama


dalam Pancasila mempunyai beberapa makna, yaitu:
1. Pancasila lahir dalam suasana kebatinan untuk melawan
kolonialisme dan imperialisme, sehingga diperlukan persatuan
dan persaudaraan di antara komponen bangsa.

FIRST UP
CONSULTANTS
SLIDE TITLE

2. Sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” adalah sebab yang pertama dan sila
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan” adalah kekuasaan rakyat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara untuk melaksanakan amanat negara dari rakyat,
negara bagi rakyat, dan negara oleh rakyat.
3. Sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” harus dibaca sebagai satu kesatuan
dengan sila-sila lain dalam Pancasila secara utuh yaitu Pancasila
4. “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa” juga harus dimaknai
bahwa negara melarang ajaran atau paham yang secara terang- terangan
menolak Ketuhanan Yang Maha Esa, seperti komunisme dan atheisme.

FIRST UP 12
CONSULTANTS
Hubungan agama dengan negara dinilai sangat erat dan saling berhubungan
dalam berbagai aspek. Berbagai kalangan cendekiawan, ilmuan dan
agamawan di Indonesia menyepakati bahwa agama memberikan pedoman
yang berasal dari tuhan dan berfungsi sebagai pembimbing dan pemberi
petunjuk, dengan fungsi seperti ini tujuan pokok agama adalah keselamatan,
kesejahteraan dan kedamaian kepada penganutnya.

FIRST UP 13
CONSULTANTS
Simpulan

Pada prinsipnya nasionalisme Pancasila merupakan pandangan


atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan
tanah airnya yang didasari pada nilai-nilai Pancasila. Untuk
menjadi bangsa yang besar, bangsa Indonesia harus menanamkan
sikap nasionalisme sejak dini. Karena jika sikap nasionalisme
terlambat diimplementasikan kepada bangsa Indonesia, bangsa
Indonesia telah kehilangan generasi muda yang rendah akan sikap
nasionalisme. Dan negara secara aktif harus menyokong setiap
individu- individu sehingga terciptanya kerukunan umat beragama
dan tercapai lah hubungan ideal yang di harapkan oleh pendiri
Negara ini dan pejuang-pejuang yang telah susah payah
mempertahankan kemerdekan karena rasa aman, tentram, dan
damai dan jiwa Bhineka Tunggal Ika melekat di jiwa masyarakat
Indonesia.

FIRST UP
CONSULTANTS
ADA PERTANYAAN?

FIRST UP
CONSULTANTS
THANK YOU
Terima kasih

FIRST UP
CONSULTANTS

Anda mungkin juga menyukai