Anda di halaman 1dari 9

Bioetika

EUTHANESIA
(SUNTIK MATI)
AULYA NOVIRA
120013301042
EUTHANESIA
(SUNTIK MATI)

Euthanasia adalah tindakan


mengakhiri hidup seorang individu
dengan tidak menyakitkan (tanpa
rasa sakit) sebenarnya euthanasia
ini bukan untuk menyebabkan
kematian, akan tetapi untuk
mengurangi atau meringankan
penderitaan orang yang sedang
menghadapi kematiannya.
Pradjonggo (2016).
B. Macam-Macam Euthanasia

01 Euthanasia aktif
Perbuatan yang dilakukan secara aktif oleh
dokter untuk mengakhiri hidup pasien yang
dilakukan secara medis

02 Euthanasia pasif
Perbuatan menghentikan atau mencabut segala
tindakan atau pengobatan yang perlu untuk
mempertahankan hidup manusia

03 Euthanasia volunter
Penghentian tindakan pengobatan atau
mempercepat kematian atas permintaan sendiri

04 Euthanasia involunter
jenis euthanasia yang dilakukan pada pasien
dalam keadaan tidak sadar yang tidak mungkin
untuk menyampaikan keinginannya
Kasus Cenderung etis
KOMPAS.com - Tiga orang anak berusia di bawah 18 tahun dilaporkan
termasuk dalam pasien yang diizinkan untuk mati oleh otoritas Belgia
selama dua tahun terakhir. Melansir dari New York Post, ketiga anak
tersebut, yang masing-masing berusia 17, 11 dan 9 Tahun, diberi tindakan
eutanasia dengan suntik mati karena menderita penyakit parah. Tiga kasus
eutanasia tersebut terjadi pada kurun waktu awal 2016 hingga akhir 2017,
seperti diungkapkan dalam laporan Komisi Federal Pemantauan dan
Evaluasi Eutanasia (CFCEE) di Belgia. Tertulis dalam laporan tersebut,
dokter di Belgia telah melakukan tindakan suntik mati kepada ketiga anak
yang menderita penyakit parah itu. Dengan tanpa mengungkapkan nama,
remaja berusia 17 tahun menderita muscular dystrophy, yakni kelainan
genetik yang menyebabkan penurunan dan hilangnya massa otot. Anak
berusia 9 tahun dilaporkan menderita tumor otak ganas, sementara pasien
berusia 11 tahun menderita cystic fibrosis, kelainan pada paru-paru dan
sistem pencernaan yang dapat membahayakan nyawa.
Seorang pejabat dari CFCEE mengatakan kepada The Washington
Post bahwa ketiga anak tersebut adalah pasien paling muda yang pernah
dieutanasia, di Belgia maupun di dunia. Hal tersebut dimungkinkan setelah
pada tahun 2014, pemerintah Belgia merevisi undang-undang eutanasia
yang mengizinkan dokter secara legal mematikan jantung pasien anak-anak
usia berapa pun. Meski demikian, keputusan tersebut tetap harus dilakukan
dengan memperhatikan keinginan pasien anak dan orangtua mereka. "Kami
melihat adanya penderitaan secara mental dan fisik yang luar biasa
sehingga kami berpikir telah melakukan tindakan yang tepat," kata Luc
Proot, anggota CFCEE, membela keputusan tindakan eutanasia terhadap
anak-anak itu.
Meski demikian ada ahli yang berpendapat, tidak mungkin bagi
seorang anak untuk mengambil keputusan yang membantu menentukan
dilakukan atau tidaknya tindakan eutanasia terhadap mereka. "Pada
kenyataannya, tidak ada cara yang secara obyektif benar-benar dapat
membantu Anda mengatakan bahwa seorang anak memiliki kompetensi
Sumber: Kompas.com, 09/08/2018, 17:45 WIB
penuh atau kapasitas untuk memberi dengan persetujuan," kata Stefaan
Van Gool, profesor dan spesialis kanker anak. Penulis & Editor: Agni Vidya Perdana
ANALISIS SWOT

STRENGTHS WEAKNESS OPPORTUNITIES THREATS


(KEKUATAN) (KELEMAHAN) (PELUANG) (ANCAMAN)

S W O T
 Memiliki kondisi penyakit  Dianggap pembunuhan  Mendapatkan Hak untuk  Angka kematian semakin
berat yaitu muscular secara tidak kemanusiaan. mengakhiri hidup agar meningkat
dystrophy,tumor otak dan  Perbuatan tersebut akan tidak merasakan sakit  Akan diekspos di media dan
kista fibrosis menimbulkan rasa sedih dikritik oleh Negara lain
yang sangat parah dengan
 Dokter diberi wewenang dan trauma kepada pihak persetujuan dari pihak
hukum untuk menyudahi keluarga yang keluarga pasien.
hidup seorang anak ditinggalkan.  Pasien tidak menderita
 Undang-undang di Negara merasakan kesakitan yang
Belgia melegalkan sangat parah lagi
euthanasia  Mengurangi pasien yang
menderita penyakit kronis
Kasus Cenderung Tidak Etis

PowerPoint
Presentation
Liputan6.com, Pensiunan suster dari Inggris ini
bukanlah sosok lanjut usia yang penyakitan dan
merepotkan. Tak juga pemurung atau kurang bahagia.
Justru sebaliknya, meski usianya sudah sepuh, 75
tahun, Gill Pharoah sangat sehat baik mental maupun
fisiknya. Dalam kondisi demikian, anehnya ia malah
memilih untuk mengakhiri hidup dengan suntikan Dalam wawancara dengan Sunday Time, sebelum kematiannya, Gill yang
mematikan di sebuah klinik euthanasia di Swiss. Gill seorang pensiunan terlihat masih aktif dan sehat. "Aku telah banyak
yang seumur hidupnya bekerja untuk para lanjut usia melihat orang yang tua, yang hidup maupun yang mati. Seumur hidupku,
(lansia), ternyata mengaku takut sakit parah saat selama aku bekerja sebagai seorang suster," kata Gill. "Selama itu pula
semakin menua nanti. aku selalu mengatakan pada diriku, 'Aku tidak akan menjadi tua, aku pikir
usia tua tidaklah menyenangkan. Aku tidak mau orang mengingatku
Seperti dikutip dari Washington Post, Gill sebagai perempuan tua bungkuk yang berjalan tertatih-tatih membawa
berangkat ke kota Basel di Swiss bersama partner belanjaan dengan troli," tutur Gill. Tiga minggu sebelum kematiannya, Gill
seumur hidupnya, John Southall, untuk mengakhiri mengundang teman-teman dekat untuk bercengkrama di belakang
hidupnya. Kasus euthanasia di Inggris telah menjadi rumahnya di London. Ia bercanda tentang pucatnya kulit kaki pasangan
perdebatan tersendiri. Mereka yang menentang hidupnya yang telah bersama selama 25 tahun.
praktek ini mempunyai ketakutan sendiri bahwa akan
banyak orang-orang sehat memilih menghentikan Partner Gill, John Southall mengatakan bahwa Gill takut terkena
hidupnya sendiri. Sementara itu, bagi yang setuju stroke. "Ia punya teman dekat yang terkena stroke. Ia harus berada di
dengan hukum ini, berpendapat bahwa manusia punya tempat tidur selama 10 tahun dengan kondisi yang menyedihkan. Baik dia
pilihan. Lansia punya ketakutan akan ketidakberdayaan dan Gill tidak suka dengan kondisi ini," ucap John. "Andai Inggris punya
saat mereka sakit atau menua. Oleh karena itu, undang-undang yang membolehkan kita menulis surat wasiat tentang
sebelum mereka mencapai pada tahap tersebut, petunjuk kematian seperti 'kalau saya terkena stroke yang membuat saya
mereka berharap bisa mengakhiri hidup. tidak bisa berbuat apa-apa, saya ingin mengambil langkah medis untuk
mati,' Gill tentu tidak akan begitu takut menghadapi stroke," jelas John.
"Aku yakin, Gill akan senang sekali dan dia berani hidup lebih lama.
Sayangnya kami tidak punya peraturan itu, dan dia tidak mau ambil
resiko," tambah John.
ANALISIS SWOT

STRENGTHS WEAKNESS OPPORTUNITIES THREATS


(KEKUATAN) (KELEMAHAN) (PELUANG) (ANCAMAN)

S W O T
 Tidak ingin menyusahkan  Alasan tidak rasional  Mengurangi beban • Ketakutan yang berlebihan
orang lain di masa tuanya karena takut menua. kepada para orangtua yang
keluarga terutama anak depresi ingin cepat mati.
 Tidak memiliki riwayat • Angka kematian semakian
penyakit yang serius meningkat.
ataupun mematikan. • Akan terekspos di media dan
dikritik oleh negara asing.
• Menimbulkan pengaruh bagi
orang yang sedang depresi
untuk melakukan euthanasia
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai