Anda di halaman 1dari 18

Firma

By:
Aisyah Nur Laili (03)
Aulia Ariobimo (07)
Diana Ayu Puspita Sari (14)
Ivana Nur Intishar (25)
Ragil Rachmat Akbari (29)
Pengertian
Persekutuan Firma adalah persekutuan yang diadakan
untuk menjalankan suatu perusahaan dengan memakai
nama bersama.
Cara Pendirian
Tahap 1 : Pembuatan Akta Pendirian
Akta Pendirian Firma dibuat dan ditandatangani
oleh Notaris yang berwenang dan dibuat dalam
bahasa Indonesia
Lama proses; 1-2 (satu-dua) hari kerja setelah
permohonan diajukan dan persyaratan lengkap
Tahap 2 : Permohonan Surat Keterangan Domisili
Perusahaan
Permohonan surat keterangan domisili perusahaan
diajukan kepada Kepala Kantor Kelurahan
setempat sesuai dengan alamat kantor perusahaan
berada, sebagai bukti keterangan/keberadaan
alamat perusahaan,
Lama proses; 2 hari kerja setelah permohonan
diajukan dan persyaratan lengkap
Tahap 3 : Pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak
Permohonan pendaftaran wajib pajak badan usaha
diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak
sesuai dengan keberadaan domisili perusahaan
untuk mendapatkan; mendapatkan; Kartu NPWP
dan Surat keterangan tedaftar sebagai wajib pajak.
Lama proses; 2-3 hari kerja setelah permohonan
diajukan dan persyaratan lengkap
Tahap 4:  Permohonan Surat Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak (SP-PKP)
Permohonan untuk dikukuhkan sebagai pengusaha
kena pajak diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Pajak sesuai dengan NPWP yang telah diterbitkan.
Lama Proses; 3-5 hari kerja setelah permohonan
diajukan dan persyaratan lengkap
Tahap 5 : Pendaftaran ke Pengadilan Negeri
Permohonan ini diajukan kepada Kantor Pengadilan
Negeri setempat sesuai tempat dan kedudukan
perusahaan berada.
Lama proses; 1 hari kerja setelah permohonan
diajukan dan persyaratan lengkap
Tahap 6 : Permohonan Ijin Mendirikan Bangunan
(IMB)
Pemohon mengajukan permohonan kepada bupati
melalui Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu atau
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(DISPERINDAG) setempat.
Lama proses; maksimal 14 hari kerja setelah
permohonan diajukan dan persyaratan lengkap
Tahap 7 : Permohonan Surat Ijin Tempat Usaha
(SITU)
Pemohon mengajukan permohonan kepada bupati
melalui Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu atau
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(DISPERINDAG) setempat.
Lama proses; maksimal 14 hari kerja setelah
permohonan diajukan dan persyaratan lengkap
Tahap 8: Permohonan Surat Ijin Gangguan (HO)
Pemohon mengajukan permohonan kepada bupati
melalui Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu atau
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(DISPERINDAG) setempat.
Lama proses; maksimal 14 hari kerja setelah
permohonan diajukan dan persyaratan lengkap
Tahap 9 : Permohonan Surat Ijin Usaha
Perdagangan (SIUP)
Permohonan SIUP diajukan kepada bupati melalui
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu atau Dinas
Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG)
setempat. untuk golongan SIUP menengah dan kecil,
atau Dinas Perdagangan Propinsi untuk SIUP besar
sesuai dengan tempat kedudukan perusahaan berada.
Lama Proses; 14 hari kerja setelah permohonan
diajukan dan persyaratan lengkap, kecuali untuk SIUP
besar.
Tahap 10: Permohonan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
.     Permohonan pendaftaran diajukan kepada bupati melalui
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu atau Dinas Perindustrian dan
Perdagangan (DISPERINDAG) setempat.
Bagi perusahaan yang telah terdaftar  akan diberikan sertifikat
Tanda Daftar Perusahaan  sebagai bukti bahwa Perusahaan/Badan
Usaha telah melakukan Wajib Daftar Perusahaan sesuai dengan
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No.37/M-
DAG/PER/9/2007 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran
Perusahaan
Lama Proses; 14 hari kerja setelah permohonan diajukan dan
persyaratan lengkap
Tahap Tambahan untuk Bisa ikut pengadaan/tender bidang
Jasa Konstruksi Setelah Dinyatakan Legal
Khusus untuk perusahaan yang ingin mengikuti
pengadaan/tender bidang Jasa Konstruksi harus memiliki;
Sertifikat Keahlian (SKA) atau Sertifikat Keterampilan (SKT)
untuk tenaga ahli
Kartu Tanda Anggota asosiasi perusahaan jasa konstruksi yang
terakreditasi LPJK seperti AKAINDO, AKLINDO, APNATEL,
GAPANSI, GAPEKSINDO untuk kontraktor atau
INKINDO/PERKINDO untuk konsultan
Sertifikat Badan Usaha yang terakreditasi LPJK
IUJK (Izin Usaha Jasa Konstruksi)
Ciri-ciri Badan Usaha FIRMA

Para sekutu aktif di dalam mengelola perusahaan;



Tanggung jawab yang tidak terbatas atas segala resiko yang

terjadi;
Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau

meninggal dunia;
Anggota firma biasanya sudah saling mengenal sebelumnya

dan sudah saling mempercayai;
Perjanjian suatu firma dapat dilakukan dihadapan notaris;

Dalam kegiatan usaha selalu memakai nama bersama;

Setiap anggota dapat melakukan perjanjian dengan pihak lain;

 Adanya tanggungjawab atas resiko kerugian yang tidak
terbatas;
 Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik
wajib melunasi dengan harta pribadi;
 Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi
pemimpin;
 Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru
tanpa seizin anggota yang lainnya;
 Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup;
 Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan
firma; dan
 Mudah memperoleh kredit usaha
Kelebihan Badan Usaha Firma
Jumlah modalnya lebih besar dibandingkan dengan
usaha perseorangan
Kemampuan manajemen lebih besar
Tidak memerlukan akte
Kekurangan Badan Usaha Firma
Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap
hutangnya
Kerugian perusahaan ditanggung bersama
Apabila salah seorang anggota membatalkan
perjanjian, maka secara otomatis perusahaan firma
bubar
Contoh Badan Usaha Firma
Firma Pangudi Luhur, Firma Sumber Rejeki, Firma
Multi Marketing, Firma Indo Eternity, Firma Bangun
Jaya.

Anda mungkin juga menyukai