Klasifikasi Racun
Klasifikasi Racun
• Korosif
• Radioaktif
• Evaporatif
• Eksplosif
• Reaktif
Semua nya memerlukan penanganan,
transportasi, dan pembuangan yang
berbeda, karena bahaya yang
mungkin timbul akan berbeda.
Klasifiaksi atas efek kesehatan:
• Vibrio cholera;
• Clostridium botulinum;
• Pseudomonas cocovenans;
• Staphilochoccus aureus;
• Michotoksin;
• Algatoksin;
• dll
Racun Biotis (Biotoksin)
• Vibrio Cholerae
• Sebagai penyebab penyakit cholera
• Meski sudah di cegah, namun masih saja
terjadi kasus dan manusia termasuk salah
satu mata rantainya.
• Masuk melalui makanan dan minuman secara
selanjutnya menkontaminasi usus halu, di
dalam usus halus merangsang enzim
adenylcyclase sehingga ion Na tidak dapat
terserap dan terjadi keluarnya ion Cl
kedalam lumen usus, akibat terganggunya
balans osmosis maka banya cairan yang
masuk ke usus, sehingga terjadi diare.
• Pengobatan dengan rehidrasi
Racun Biotis (Biotoksin)
• Clostridium Botulinum
• Penyebab keracunan Botulism
• Gejala keracunan :
- mata tidak fokus
- kelemahan otot.
• Masa tunas : 24 jam – 7 hari dan bila
tidak cepat ditolong maka dalam 3-7 jam
akan terjadi sulit menelan dan sulit
bernapas.
Racun Biotis (Biotoksin)
• Clostridium Botulinum
• Karanteristik :
• Anaerobik
• Gram positif
• Membentuk spora
• Tamperatur optimum 42,5 °C
• pH 5,5 – 8
• Habitat aslinya adalah tanah.
• Resisten terhadap panas diatas 120 °C selama 30
menit.
• Tahan terhadap pendinginan, keadaan aerobik dan
anaerobik, radiasi pengion, dan berbagai zat
kimia.
Racun Biotis (Biotoksin)
• Clostridium Botulinum
• Toksin bakteri ini disebut botulin dengan LD
50 adalah 0,5 µg.
• Pencegahan botulism
• Ph < 4,5
• Garam = 10 % dari berat
• Disimpan pada suhu 3 °C
• Proses masak sampai dengan 90 °C
sebelum dikonsumsi
• Cegah kontaminasidengan tanah, saat
pemrosesan dan penyajian
Racun Biotis (Biotoksin)
• Clostridium Tetani
• Habitat sama dengan botulinum yaitu di
tanah, namun hidup komensal di usus
kuda.
• Penyebab penyakit tetanus
• Toksin yang masuk akan menghambat
glisin sehingga terjadi kejang.
Racun Biotis (Biotoksin)
• Pseudomonas Cocovenans
• Terkenal di daerah banyumas Jateng.
• Terkandung pada tempe bongkrek
(kedelai, bungkil kacang tanah, ampas
kelapa, dan diberi bibit jamur.)
• Racun berasalkan dai ampas kelapa yang
terkontaminasi Pseudomonas Cocovenans
yang memproduksi asam bongkrek.
(cairan tidak berwarna)
• Gejala keracunan terjadi hiperglikemia.
Racun Biotis (Biotoksin)
• Pseudomonas Cocovenans
• Keracunan dimulai dengan hiperglikemi, karena
menghambat ATP, sehingga terjadi glikolisis dari
glikogen mjd glukosa
• Setelah glikogen habis maka terjadi hipoglikemi.
• Merupaka trikarboksilat C28H38O7 dengan berat
molekul 486
• Asam bongkrek merupakan antibiotik terhadap
aspergillus niger dan cladosporium cucumerin.
• LD 50 1,4 mg/kg.
• Saat ini sudah dilarang
Racun Biotis (Biotoksin)
• Staphylococcus Aureus
• Terdapat dimana-mana, kulit, permukaan tubuh,
selaput lendir, hidung, dll
• Menyebabkan, bisul bernanah, pada neonatus
menyebabkan epidemi pneumonia (infeksi paru)
• Karakteristik :
• Gram + pada usia 18-24 jam selanjutnya sesuai
variabel
• Habitat : kult, faring, air susu, tinja, dll
• Temperatur optimum pertumbuhan : 35-37 °C
• Bersifat fakultatif anaerob
• Membentuk enim koagulase
• Hancur pada pH 2 dan oleh pepsin
• Keracunan akut dengan Masa tunas 6-8 jam
Racun Biotis (Biotoksin)
• Corynebacterium diphteriae
• Penyebab diphteri (menyerang
saluran pernapasan dan kulit)
• Mengeluarkan exotoksin oleh
bakteri aerob.
• Efek toksiknya meghentikan sintesa
protein.
• Sifatnya irreversibel
Racun yang berupa metabolit organisme :
• Ammonia;
• Nitrat, nitrit;
• CO, CO2, derifat sulfur dll.
Racun biotis ada disebut exo dan endo-
toksin :
• Claviceps purpurea;
• Aspergilus flavus;
• Fusarium roseum;
• Fusarium tricintum;
• Penilicium sp;
• Aspergilus sp.
Racun Biotis (Biotoksin)
• Aspergilus flavus
• Merupakan aflatoksin yang karsinogenik
• Terdapat pada makanan, maupun
makanan yang menbusuk
• Di absorsi tubuh melalui oral, mudah larut
dalam air, dan mudah diabsorbsi lewat
usus, dan masuklah ke sel hati.
• Didalam hati terjadi mutagenik terjadilah
kanker hati.
Racun Biotis (Biotoksin)
Fusarium roseum
• Jamur ini mensintesa Zearalenone
• Zearalenone merupakan kontaminan
jagung dan gandum.
• Juga makanan yang di fermentasi spt bir,
inuman asam, dll
Racun Biotis (Biotoksin)
• Jamur yang juga membuat racun :
• Fusarium Sporotrichoides, racunnya adalah
sporogenin
• Fusarium Poae racunnya Poae fusarigenin
• Clapidosporium epiphyllum racunnya
epicladosporic acid
• Cladosprium fagi racun fagi cladosporic acid
• Aspergilus ochraceous membuat okratoksin
• Phytomyces chartarum racunnya sporidesmin
• Penicillium islandium racunnya ilanditoksin
Racun Biotis (Biotoksin)
• Fusarium trinicinctum
• Jamur lain yang terdapat pada gandum dan
jagung
• Memproduksi toksin Mycotoxin T-2 atau
mykotoksin trikotesena
• LD 4,0 mg/kg per oral
• Masa tunas 1-12 jam
• Gejala : pusing, mual, muntah, kulit melepuh dan
membusuk, diare, dan mati.
• Disinyalir digunakan dalam perang kamboja
dikenal sbg yellow rain, menyebabkan kematian
karena asfiksia
Racun Biotis (Biotoksin)
• Curare :
• banyak ditemukan di Indiana.
• Sbg racun panah utk melumpuhkan
hewan;
• Kemudian utk anestesi;