Anda di halaman 1dari 14

BAB 4

SIKLUS
ISU
disusun oleh Afriyani
NIM. 2026318
Pendahuluan
Dalam upaya mengelola isu, ada satu hal yang harus diperjelas bahwa tidak satupun
orang, perusahaan, atau direktur eksekutif yang dapat mengelola isi sendirian. 
Perusahaan yang lebih terbuka dan siap akan perubahan akan mengelola respon mereka
terhadap isu yang muncul dan mempengaruhi perkembangan isu.
Publik atau  faktor eksternal yang teridentifikasi akan membantu pihak manajemen dalam
membuat kebijakan sebagai respon atau partisipasi aktif atas isu yang muncul. Pengaruh
publik pada perusahaan bisa jadi sangat beragam mulai dari mengendalikan operasi
perusahaan hingga koalisi internal dan eksternal untuk meningkatkan pengaruh potensial
atas isu. Ketika itu sudah menjadi sebuah keputusan respon perusahaan menjadi kritis.
Oleh karena itu praktisi public relation sebagai bagian dari koalisi dominan perusahaan dan
yang bertanggung jawab dalam menjalankan aktivitas manajemen isu perlu
mengidentifikasi bagaimana itu muncul, berkembang dan akhirnya mempengaruhi aktivitas
keseharian perusahaan.
 
 
SIKLUS ISU

HAINSW
ORTH &
MENG
Merupakan model siklus isu yang
disempurnakan oleh Hainsworth dan
Meng dari pendahulunya, Crable pada
tahun 1990.
SIKLUS ISU HAINSWORTH & MENG

Pada awal tahun 1990-an, Hainsworth menulis sebuah artiket “Issues Management: an
Overview” yang berisikan:

“Isu umumnya berevolusi dalam cara yang dapat diduga, berawal dari perubahan tren atau
peristiwa dan berkembang melalui serangkaian tahapan yang dapat diidentifikasi yang tidak
serupa dengan perkembangan siklus sebuah produk. Karena evolusi sebuah isu biasanya
merupakan akibat dari perubahan dalam kebijakan publik, semakin dini isu relevan bisa
teridentifikasi dan dikelola sesuai dengan respon sistematis perusahaan, maka ada
kecenderungan perusahaan dapat mengatasi konflik dan meminimalisasi dampak biaya
sebagai keuntungan. Karena alasan ini, upaya memahami perkembangan siklus sebuah isu
penting bagi manajemen isu efektif. “
Terdapat 4 tahapan model siklus isu
Hainsworth dan Meng, yakni
1. Origin
2. Mediasi dan Amplifikasi
3. Organisasi
4. Revolusi
1 Tahap origin / potential stage

Pada tahap awal (origin), isu potensial adalah kondisi atau peristiwa yang memiliki potensi untuk
berkembang menjadi suatu yang penting. Jenis isu yang berkembang pada tahap ini belum menjadi
perhatian publik walaupun para ahli sudah mulai menyadarinya. Kelompok atau individu mulai
membangun tingkat kredibilitas tertentu dalam isu yang menjadi perhatian dan mencari dukungan
dari pemuka pendapat yang terlibat dalam isu pada tingkat tertentu.

Kepekaan manajemen diuji untuk mengidentifikasi trend, perubahan atau peristiwa yang muncul.
Tren biasa diindentifikasi pertama kali oleh kalangan akademik atau para ahli dalam suatu
kelompok, Yang menaruh perhatian pada suatu permasalahan yang memiliki dampak potensial dan
membutuhkan respon dari pihak Manajemen perusahaan.  

Kesadaran atau perhatian ini memunculkan keinginan untuk ‘melakukan sesuatu’. dari sini, garis isu
dan konflik pun muncul.
2 Tahap MEDIASI DAN AMPLIFIKASI
stage and emerging
/ imminient

Tahap dimana isu muncul merupakan tahap peningkatan tekanan pada perusahaan untuk menerima isu
sebagai akibat dari aktivitas satu atau beberapa kelompok seiring dengan upaya mereka untuk
memaksakan atau melegitimasi isu.

Saat sebuah isu terus memanjang, terjadi proses mediasi dan  amplifikasi di antara individu dan
kelompok yang memiliki pandangan yang sama. Isu dimuat di media massa dan menguat (amplify) lalu
menjadi isu publik dan bisa menjadi bagian dari proses kebijakan publik.  

Proses mediasi menjadi kritis dan memiliki dampak mempercepat perkembangan isu. Oleh karena itu,
penting bagi perusahaan untuk melakukan monitoring efektif dan teratur mengenai perusahaan
mengenai peraturan dan lingkungan sosial dalam rangka mengidentifikasi isu tahap dua dan mulai
memformulasikan rencana tindakan untuk menghadapinya.

   
3 Tahap ORGANISASI / current and critical stage
Ini merupakan tahap akut, dimana krisis sudah menyerang, dan perusahaan tidak punya pilihan lain kecuali
melakukan tindakan. Pada tahap ini sudah mulai adanya kemarahan publik yang menuntut perubahan,
pengawasan media dan keterlibatan regulasi. Tahap ini dapat disebut juga sebagai tahap organisasi, karena
pada tahap ini publik sudah mulai mengorganisasikan diri dan membentuk jaringan-jaringan. Isu berkembang
menjadi lebih popular karena media massa memberitakannya berulang kali dengan eskalasi yang tinggi dan
ditambah interaksi di media sosial dan jaringan. Akibatnya, isu menjadi diskusi publik dan bermunculan
beberapa pemimpin opini publik.

Sementara itu, critical stage terjadi bila publik mulai terbagi dalam dua kelompok, setuju dan menentang.
Menurut Hainsworth, tahap ini dapat disebut tahap krisis. Masing-masing pihak berupaya mempengaruhi
pengambil kebijakan untuk semakin terlibat, sebagai penengah/pemecah masalah yang lebih memihak pada
kelompok tertentu. Dalam situasi ini, media massa memegang peran penting karena kemampuannya dalam
diseminasi pesan dan pembentuk opini. Karena itu, praktisi public relations diharapkan memberikan
informasi yang jelas, terbuka, dan jujur kepada media massa dan diharapkan membangun relasi yang baik
dengan media untuk memperoleh publisitas positif.
4 Tahap resolusi / dormant stage

Pada tahap ini, organisasi sudah mulai dapat mengatasi isu dengan baik, sehingga isu diasumsikan
telah berakhir sampai seseorang memunculkan kembali dengan pemikiran dan persoalan baru atau
muncul isu baru yang ternyata mempunyai keterkaitan dengan isu sebelumnya atau pada waktu
peringatan saat isu mulai muncul pertama kali. Pada titik ini konflik yang muncul dari krisis akan
berhenti di media dan regulator. Umumnya pada kondisi ini organisasi telah  melakukan perubahan-
perubahan. Dengan kata lain setelah krisis mereda, krisis akan bergerak ke tahap tidur (mati suri),
yang merupakan akhir dari siklus dari sebuah isu. Namun kondisi-kondisi diatas dapat
memunculkan isu yang sama kembali jika masih terdapat ketidakpuasan pada publik.

 
SIKLUS ISU

FEMERS,
KLEWES &
LINTEMEIE
R
Model siklus isu ini muncul pada tahun
2000 yang dibagi menjadi empat fase,
yakni kemunculan (emergence),
penyebaran (dissemination), penguatan
(establishment), dan penurunan
(erosion).
SIKLUS ISU
FEMERS, KLEWES & LINTEMEIER

Fase kemunculan / emergence

Pada fase ini, isu dimunculan dan didefinisikan,


mengkristalisasi ke dalam ‘sebuah interpretasi spesifik dari
relatias sosial.

Fase penyebaran / dissemination

Versi dari peristiwa-peristiwa tersebut kemudian


diangkat ke permukaan oleh individu atau kelompok
pada fase dissemination. Media memainkan peran
penting pada fase ini dengan menginvestigasi isu dan
menerbitkan laporan atas isu, yang menyebarkannya
ke wilayah yang lebih luas melalui teknologi
komunikasi dan informasi yang dimiliki.
SIKLUS ISU
FEMERS, KLEWES & LINTEMEIER

Fase penguatan / establishment


Pada fase ini, media massa mengulas isu
dengan mendetail dan bagaimana kebijakan
yang diambil oleh lembaga berwenang
mengenai isu tersebut. Isu akhirnya
berkembang dan menjadi agenda masyarakat
luas.
Fase penurunan / erosion
Pada tahap erosion, ketertarikan publik menurun dan
akhirnya tidak lagi menjadi agenda media dan agenda
publik. Penurunan atau erosi juga bisa disebabkan oleh
adanya aturan yang berhubungan dengan isu yang
dimunculkannya  dan oleh  karenanya, dianggap telah
selesai. 
KESIMPULA
N

Dari kedua model siklus isu milik Heinsworth dan Meng, dan milik Femers, Klewes dan
Lintemeier, dapat disimpulkan bahwa media massa memberikan kontribusi yang besar
bagi berkembangnya isu-isu menjadi besar, karena media memberikan perhatian yang
lebih besar.

Terdapat pepatah di kalangan media yakni’ bad news is good news’ , yang berarti suatu
konflik, peristiwa, konflik atau isu yang membawa dampak pada masyarakat luas memiliki
nilai berita yang tinggi untuk diberitakan.  Oleh karena itu, ketika berada pada tahapan
awal proses manajemen isu, media juga harus diidentifikasi sebagai publik atau
stakeholder yang perlu mendapatkan perhatian.

Ketika posisi isu diketahui, maka tindakan atau kebijakan yang diambil juga akan
mempengaruhi cara pihak manajemen dalam menangani isu. Mengantisipasi isu jauh lebih
baik daripada ketika isu sudah berkembang dan menjadi agenda publik karena liputan
mendalam media massa.
TERIM
A
KASIH!
Sumber:
Buku Manajemen Isu dan Krisis (Edisi Kedua)
Prayudi, S.IP, MA, Ph.D

Anda mungkin juga menyukai