Materi 8 Review
Marketing 4.0
Materi 8 Review
Marketing 4.0
Dewasa ini, dunia marketing semakin berkembang pesat. Jika dulu kita hanya mengenal era
marketing 1.0 yang lebih fokus pada penjualan produk, maka dunia marketing saat ini sudah
berkembang menjadi marketing 4.0. Sebelum kita membahas lebih jauh tentang pengertian
dan penerapan marketing 4.0 dalam bisnis, maka ada baiknya jika kita mempelajari terlebih
dahulu perbedaan marketing 1.0 sampai 4.0
Advertising Convergensi
(IMC & IBP)
Para profesional pemasaran akhir-akhir ini
mengapungkan terminologi Marketing Promotion
(MarComm) agar tidak kebingungan saat membedakan
antara periklanan dan berbagai bentuk (media)
promosi.
Beberapa bahkan mendeskripsikan komunikasi
pemasaran (MarComm) sebagai segala bentuk promosi
yang tidak termasuk dalam periklanan tradisional.
periklanan tradisional termasuk
diantaranya media cetak (koran,
majalah), televisi, radio, dan
beberapa bentuk media luar
ruang.
Sedangkan media promosi
nontradisional termasuk di dalamnya
pemasaran langsung, promosi
penjualan, POS (point of sale), public
relation, berbagai saluran internet,
dan berbagai medium yang
memungkinkan pengiklan
menempatkan logo, slogan, dan
pesan iklan.
Berangkat dari titik ini beberapa perusahaan besar, dan
diikuti oleh yang lebih kecil, membuat divisi khusus
marketing communication. Sehingga divisi ini bisa fokus
dalam menjalankan kegiatan promosi terarah (direct)
dan penjualan, serta promosi interaktif (internet),
terpisah dari kampanye periklanan tradisional.
Tahun 2003 Marketing Guru Al Reis, tokoh pencetus
positioning, menggemparkan dunia periklanan dengan
mengatakan bahwa periklanan telah mati, dan memicu
penggunaan public relation sebagai ujung tombak
komunikasi pemasaran.
Pada perkembangannya menghasilkan bentuk Public
Relation yang pada mulanya bersifat one-to-one
comunication menjadi many-to-many communication
saat ini (Ries. 2003).
Public Relation adalah fungsi manajemen yang
membangun yang membangun dan menjaga hubungan
yang saling menguntungkan antara organisasi dan
publik yang menjadi dasar bagi kesuksesan atau
kegagalan perusahaan.
Al Reis, 2016
TV tepat untuk merek pasar massal, terutama merek
yang dapat menggunakan demonstrasi produk untuk
membedakan merek mereka dari kompetisi.
(Kasilo, 2008:84)”
Marshal McLuhan yang mengatakan “The medium is
the message”, menunjukan setiap media (medium)
ternyata memiliki pesan (makna) tersendiri.
Thomas O’Guinn, Chriss Allen, dan Richard Semenik
menyebutnya dengan IBP (integrated brand promotion)
yaitu “Penggunaan berbagai macam alat promosi,
termasuk iklan, dalam sebuah koordinasi yang
bertujuan membangun dan memelihara kesadaran,
identifikasi serta daya tarik merek” (Atlstiel. 2007: 17).
IBP merupakan cara lain dalam memanfaatkan berbagai
elemen komunikasi pemasaran (marcomm), dalam hal
ini tujuannya adalah membangun strategi periklanan
secara menyeluruh.
Altsteil menegaskan bahwa semua itu memiliki
pengertian yang sama yaitu membicarakan komunikasi
pemasaran. Karena sebagian besar prinsip-prinsip
organisasi yang berlaku untuk iklan, dalam definisi
ketat, juga berlaku untuk direct mail, internet, dan
promosi penjualan.
Internet (sosial media) mengaburkan perbedaan
bentuk-bentuk komunikasi marketing, seperti
advertising, marketing langsung, dan public relation.
Media sosial harus dipandang menyeluruh sebagai
bagian tersendiri dari media komunikasi secara umum,
yang memiliki sifat-sifat dari media yang telah ada
(televisi, radio, dan koran).