Anda di halaman 1dari 13

1

MODUL PERKULIAHAN

Kewirausahaan 1

Digital Promotion Campaign


Tools, Teori PESO

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Modul ini menjelaskan tentang Setelah membaca modul ini, mahasiswa


mempelajari Digital marketing diharapkan mampu untuk:
sebagai tingkat kebutuhan di  memahami pentingnya menyesuaikan
era 4.0. perkembangan media promosi terkini
 menyusun materi promosi yang
menarik

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

02
Desain Komunikasi Tri Mayang Mekar, M.M.
Desain dan Seni Kreatif
Visual
Digital Marketing
Pemasaran menurut Philip Kotler adalah suatu proses sosial dan manajerial
dimana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Saat ini pemasaran tidak hanya
dilakukan dengan cara memasang iklan di media massa (televisi dan radio) ataupun di
media cetak seperti koran, majalah dan sebagainya. Sesuai dengan perkembangan
teknologi yaitu internet, pengusaha juga memanfaatkan teknologi baru tersebut sebagai
media pemasaran yang baru yang biasa disebut dengan pemasaran internet/online.

Pemasaran media online pada dasarnya adalah kegiatan komunikasi pemasaran


dengan menggunakan media Internet. Pada awalnya menggunakan halaman-halaman
berformat HTML yang bisa diakses oleh pengguna Internet. Itulah awal dari website yang
kemudian menjadi ‘rumah kedua’ bagi perusahaan-perusahaan yang sudah eksis untuk
menampilkan jati dirinya. Pada perkembangannya pemasaran online tidak hanya
menggunakan media website, namun juga email dan aplikasi-aplikasi lain yang berjalan di
atas protocol Internet.

Selama bertahun-tahun kita telah merasakan perubahan yang paling dinamis dan
revolusional dalam dunia pemasaran yaitu periklanan dan promosi. Perubahan-
perubahan tersebut didorong oleh perkembangan yang terjadi dalam hal teknologi yang
telah mengarahkan dunia pemasaran kepada pertumbuhan komunikasi melalui media
interaktif khususnya internet. Internet telah merubah cara perusahaan dalam mendesain
dan mengimplementasikan keseluruhan strategi bisnis dan pemasaran mereka. Internet
juga mempengaruhi program komunikasi pemasaran mereka.

Jutaan perusahaan baik perusahaan multinasional sampai bisnis lokal telah


mengembangkan website untuk mempromosikan produk dan jasa mereka dengan cara
menyediakan informasi untuk menciptakan interaksi dengan calon konsumen. Fasilitas
interaktif yang ditawarkan internet adalah salah satu keuntungan yang utama. Berbeda
dengan media tradisional dimana sangat menonjolkan bentuk komunikasi searah, media
digital seperti internet memungkinkan bentuk komunikasi dua arah. Internet sebagai
bagian dari program Komunikasi Pemasaran dapat menjadi alat yang berguna dalam hal
branding. Sangat disayangkan banyak perusahaan belum menemukan bagaimana
menjadi brand yang sukses melalui internet. Virus dari social networking membuat
Kewirausahaan 1
2
2023 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Tri Mayang Mekar, M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
pengguna internet atraktif dan pemasar berniat untuk menyebarkan informasi dari mulut
ke mulut.

Terdapat banyak alasan mengapa internet menjadi alat pemasaran yang ideal.
Internet bisa menjangkau jutaan orang tetapi juga masih bisa digunakan untuk mengejar
target pasar yang terdiri dari sekelompok individu tertentu. 24 jam dalam 7 hari sangat
menarik dan tidak terdapat batasan geografis. Menurut Internet Marketing for Dummies,
internet adalah sarana yang ideal sekaligus yang terburuk untuk memasang iklan.
Bagusnya adalah iklan online sangat mudah untuk melacak jumlah orang yang telah
mengunjungi iklan yang dipasang. Segi buruknya adalah tidak bisa memastikan bahwa
iklan tersebut langsung menghasilkan penjualan.

Pemasaran media online mulai populer sejalan dengan makin populernya


penggunaan internet. Sebelum adanya pemasaran media online, kegiatan pemasaran
membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akibatnya para perusahaan kecil atau yang baru
bertumbuh tidak mampu melakukan aktivitas pemasaran secara optimal (Lasmadiarta,
2010:3).

Perencanaan Strategis Pemasaran


A. Strategi Pemasaran Media Online
Strategi komunikasi pemasaran media online adalah melakukan aktivitas pemasaran
dengan menggunakan semua fasilitas yang disediakan oleh internet dengan tujuan
meningkatkan hasil penjualan dan menjalin komunikasi yang lebih baik kepada pelanggan.
Pemasaran dengan internet pada dasarnya memiliki konsep yang sama, walaupun
menggunakan sarana yang berbeda-beda. Oleh sebab itu aktivitas pemasaran dilakukan
tetap berpedoman pada market, produk, website, trafik dan kredibilitas (Lasmadiarta,
2010:9-19).

Sejumlah alasan mengapa usaha mulai membidik pasar Internet. Para


penonton televisi mulai berpindah ke Internet. Karena mereka pindah, maka media iklan
harus mengikutinya, dengan asumsi bahwa tujuan pemasar mana pun adalah untuk
menjangkau target audiens-nya secara efektif dan efisien. Para pemasar mengakui
bahwa mereka harus melakukan penyesuaian perencanaan pemasarannya untuk

Kewirausahaan 1
3
2023 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Tri Mayang Mekar, M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
mengejar terus meningkatnya jumlah orang yang menghabiskan waktu di depan media
online, seringkali dengan meninggalkan media yang lain.

Untuk membidik pasar internet menggunakan iklan yang dapat di-update setiap waktu
dengan biaya minimal: karena itu iklan-iklan di internet selalu bisa tampil baru. Pasar
internet dapat menjangkau pembeli potensial dalam jumlah yang sangat besar dalam
hitungan global. Biaya untuk iklan online kadang-kadang lebih murah dibandingkan iklan
televisi, koran, atau radio. Media ber-iklan yang disebutkan belakangan itu menjadi lebih
mahal karena ditentukan oleh ruang yang akan dipakai, berapa hari (waktunya) iklan
tersebut akan dimuat, serta pada berapa stasiun televisi dan koran lokal atau nasional
iklan tersebut akan dipasang.Iklan di internet dapat secara efisien menggunakan
konvergensi teks, audio, grafik, dan animasi. Internet sendiri sedang berkembang dengan
pesatnya. Kita dapat membuat iklan secara interaktif dan dibidikkan ke kelompok-
kelompok tertentu dan atau perorangan. Pengertian strategi pemasaran adalah
pengambilan keputusan-keputusan mengenai bauran pemasaran, biaya marketing, dan
alokasi pemasaran, dalam kaitannya dengan kondisi persaingan dan keadaan lingkungan
yang diharapkan.

Dari pengertian manajemen dan strategi pemasaran di atas dapat disimpulkan bahwa
manajemen strategi pemasaran adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan
pengawasan terhadap strategi pemasaran. Dengan demikian, dalam manajemen strategi
pemasaran terkandung makna perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan
terhadap kebijakan-kebijakan pemasaran yang meliputi bauran pemasaran, biaya
pemasaran, dan alokasi pemasaran.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari kegiatan pemasaran online, tentu saja
dibutuhkan berbagai strategi. Berikut ini adalah beberapa strategi pemasaran online yang
dapat diterapkan salah satunya, atau beberapa strategi secara simultan, baik oleh
individu maupun perusahaan atau badan usaha.

1. Memiliki situs web atau blog


Ada sejumlah syarat yang mesti dipenuhi agar pemasaran menggunakan media situs web
atau blog dapat berjalan efektif dan efisien, yang pada akhirnya tujuan dari pemasaran
yang telah ditetapkan dapat tercapai. Tujuan pemasaran dapat berupa peningkatan
penjualan, peningkatan brand awareness, atau mengedukasi pasar. Syarat-syarat yang
mesti dipenuhi web atau blog agar mampu menjadi media pemasaran online, antara lain
Kewirausahaan 1
4
2023 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Tri Mayang Mekar, M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
desain yang menarik, tampilan yang memikat, sajian informasi yang lengkap,
kenyamanan, dan kemudan untuk diakses.

2. Bergabung dalam jaringan sosial, semisal Facebook dan Twitter


Jumlah pemilik akun di jaringan sosial tidak terbatas. Mereka berasal dari berbagai
kalangan, kelompok usia, dan wilayah tempat tinggal. Di antara mereka tentu banyak
yang berpotensi untuk disasar menjadi segmen pasar. Dengan memiliki akun di jaringan
sosial, para pelaku bisnis akan terhubung dengan mereka dan dapat menjalin komunikasi
secara intens serta melakukan kegiatan pemasaran.

3. Online advertising
Jenis online advertising, antara lain PPC dan CPM. PPC (Pay Per Click), yaitu seseorang
atau badan usaha sebagai pemasang iklan hanya membayar iklan ketika ada orang yang
mengklik iklan tersebut. Sedangkan, CPM (Cost Per Million Impressions) adalah
pengiklan membayar iklannya berdasarkan berapa kali iklan tersebut dilihat pengunjung.
Strategi-strategi pemasaran online tersebut jika dipadukan dengan fungsi-fungsi
manajemen, akan melahirkan manajemen strategi pemasaran berikut ini.

Perencanaan strategi pemasaran


a. Merencanakan tujuan yang hendak diraih dari implementasi suatu strategi
pemasaran online.
b. Merencanakan jenis media yang akan digunakan, apakah melalui web atau blog,
jejaring sosial, atau online advertising.
c. Merencanakan anggaran untuk pelaksanaan suatu strategi pemasaran.

Pengorganisasian dan penggerakan strategi pemasaran


a. Menetapkan salah satu atau beberapa strategi pemasaran online yang akan
digunakan.
b. Pembuatan desain, baik visual maupun konten untuk web, blog, atau online
advertising semenarik mungkin, dengan penggunaan yang semudah mungkin bagi
calon konsumen.
c. Sinkronisasi rencana anggaran dengan implementasinya.

Kewirausahaan 1
5
2023 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Tri Mayang Mekar, M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pengawasan strategi pemasaran
a. Pengawasan terhadap implementasi strategi pemasaran online yang digunakan
untuk melakukan kegiatan pemasaran.
b. Menganalisis efektivitas dari kegiatan pemasaran yang telah dilakukan.
c. Melakukan evaluasi terhadap tingkat pencapaian tujuan dari kegiatan
pemasaran.
d. Menjaga agar komunikasi dengan para konsumen melalui berbagai strategi
pemasaran online terus berjalan dan terjaga dengan baik.
e. Penilaian terhadap desain visual dan konten media pemasaran online, apakah
masih sesuai atau perlu dilakukan perubahan-perubahan.

Begitulah manajemen dan strategi pemasaran bersinergi, yang melahirkan


manajemen strategi pemasaran. Praktik manajemen yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, yang dipadukan dengan berbagai
strategi pemasaran akan membuat aktivitas pemasaran online menjadi makin terkonsep,
terarah, tajam, dan jelas. Dari praktik pemasaran yang terarah, terkonsep, jelas, dan
tajam ini, peluang keberhasilan yang bisa diraih tentu saja makin besar dibandingkan jika
kegiatan pemasaran online dilakukan tanpa dilandasi praktik manajemen yang baik.
Berawal dari praktik manajemen strategi pemasaran online, pada gilirannya akan menjadi
penopang bangunan bisnis agar senantiasa mampu berdiri kukuh.

Dampak Positif dan Negatif Pemasaran Media Online


Dampak Positif
a. tidak membutuhkan modal usaha yang terlalu besar.
b. Menjangkau pasar yang lebih luas dibandingkan toko offline.
c. Biaya operasional yang cenderung lebih murah dibandingkan pemasaran
lainnya
d. Waktu kerja pemasaran online yang tidak terbatas
e. Mudahnya pelayanan yang diberikan kepada para konsumen
f. Akan membuat industri lebih mudah bereskspresi
g. Secara tidak langsung dapat mengedukasi konsumen.

Dampak Negatif
Bagi Konsumen
a. Penipuan
b. Tidak sesuai dengan harapan
Kewirausahaan 1
6
2023 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Tri Mayang Mekar, M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
c. Keterlambatan pengiriman
d. Kesulitan transaksi
e. Pelayanan buruk
Bagi Produsen
a. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan
b. Pencurian informasi rahasia yang berharga.
c. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.
d. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.
e. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen.
f. Kerugian yang tidak terduga

Kita semua tahu bahwa penjualan adalah hal yang paling utama dan menjadi prioritas
utama dari sebuah perusahaan, baik itu perusahaan yang menjual barang dalam bentuk
fisik ataupun perusahaan dalam bentuk jasa. Sistem marketing menjadi cara yang ampuh
yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai sebuah target penjualan. Pada
dasarnya, semua orang sudah paham bahwa marketing adalah sebuah tahapan dimana
perusahaan memperkenalkan dan memasarkan produk dan jasanya.

Garis besar dari marketing itu sendiri adalah marketing menjadi bagian penting yang
tidak bisa dipisahkan dari setiap perusahaan. Dunia marketing sendiri untuk sekarang
sudah menjadi dua bagian yaitu marketing offline dan marketing online yang biasa juga
disebut sebagai digital marketing. Kedua jenis marketing tersebut mempunyai kekurangan
dan kelebihan. Tapi yang paling penting adalah tujuan dari kedua marketing tersebut
adalah sebuah keuntungan dari perusahaan.

Jika kedua jenis marketing itu dilakukan secara bersama-sama maka akan
menghasilkan keuntungan yang berlipat untuk perusahaan. Namun melihat
perkembangan internet dan teknologi semakin hari semakin canggih, semua serba digital,
marketing online atau digital marketing sekarang memiliki peranan yang sangat penting
bagi sebuah perusahaan.

Pentingnya digital marketing bagi sebuah bisnis, di era sekarang jika sebuah
perusahaan tidak menggunakan atau memanfaatkan digital marketing bisa dipastikan
perusahaan atau bisnis itu tidak akan berkembang, meskipun bekembang akan lama, dan
akan tertinggal oleh pesaing-pesaingnya.

Kewirausahaan 1
7
2023 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Tri Mayang Mekar, M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Konsep PESO (Paid, Earned, Shared,
Owned)
A. Latar Belakang

Public Relation (hubungan masyarakat) dan Pemasaran dulunya adalah dua hal
yang sangat berbeda dan jarang bersinggungan. Seorang agen pemasaran fokus pada
strategi media yang kreatif dan berbayar, sementara PR akan bekerja untuk
mengamankan hubungan kuat dengan wartawan serta menawarkan komunikasi krisis
dan strategi PR. Agen iklan selalu membayar untuk distribusi, PR tidak pernah
melakukannya.

Namun ketika internet dan media sosial berkembang pesat, media baru ini sempat
menjadi media tak bertuan di antara tim pemasaran dan tim PR. Hal ini terjadi karena
media sosial memperkenalkan bentuk distribusi yang berbeda, bahkan berada diantara
keduanya. membuat brand sedikit sulit dan lambat mengadopsi ini, terlihat jelas bahwa
penggunaan media sosial yang efektif hanya terlihat pada perusahaan Start Up.

Pada tahun 2008, model PEO (Paid-Earned-Owned) akhirnya mogok karena


dampak perkembangan pemasaran digital dan media sosial. Praktisi di industri PR mulai
ingin mengembangkan Paid-Earned-Owned dengan menambahkan model distribusi
konten di media sosial, hal ini membuat PR kehilangan jati diri karena menggunakan
media sosial sebagai media berbayar yang seharusnya menjadi bagian di pemasaran.

Akhirnya model ini pun menjadi tidak lagi relevan dengan perkembangan dunia
marketing yang seakan kaget dengan munculnya website dan media sosial. Pada tahun
2014, pakar pemasaran digital Gini Dietrich menerbitkan Spin Sucks dan mengusulkan
model baru: model PESO. Model ini merupakan pengembangan Model PEO ini telah
mendapatkan tanggapan postif dan menjadi acuan para profesional Public Relation
hingga saat ini.

PESO (Paid, Earned, Shared, Owned) adalah model untuk menggambarkan


media komunikasi perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumen. Model ini
dikembangkan oleh para praktisi di bidang hubungan masyarakat untuk beradaptasi
dengan perkembangan dunia digital. Pada dasarnya Hubungan masyarakat adalah
praktik mengelola penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat.

Kewirausahaan 1
8
2023 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Tri Mayang Mekar, M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 1. PESO Model (sumber: (Professional Academy, n.d.))

Pencetus konsep PESO adalah Gini Dietrich merupakan seorang CEO


perusahaan komunikasi pemasaran yang terintegrasi, menawarkan sebuah model baru
yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menangkap berbagai jenis media di era
digital saat ini (OBI Creative, 2019). Model tersebut dikenal dengan nama PESO model.
Model PESO mengambil empat jenis media – paid media, earned media, shared media,
owned media – dan menggabungkan semua jenis media tersebut (Dietrich , 2020).

Strategi model PESO hadir dengan tujuan mengurangi penggunaan iklan di media
tradisional seperti media cetak, televisi, dan radio. Model PESO cocok untuk bisnis kecil
yang memiliki dana terbatas dalam menjalankan pemasaran atau ingin mendapatkan
hasil pemasaran yang maksimal. Model PESO memiliki empat komponen yang
mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Model PESO memanfaatkan
integrasi antara empat jenis media:

1. Paid media adalah media yang berfokus pada calon konsumen sesuai dengan
data demografi dan perilakunya di media sosial. Pemasangan iklan di berbagai
media berbayar. Paid media disini tercakup dalam iklan media sosial seperti
Facebook, Instagram, Twitter dan platform media sosial lainnya. Iklan juga bisa
dipasang di berbagai media online. Media berbayar ini bertujuan untuk
menjangkau target konsumen dengan kriteria tertentu yang mengharuskan
perusahaan mengeluarkan sejumlah uang.

2. Kemudian, earned media adalah media yang fokus pada konten produk
perusahaan. Earned media adalah ketika para fans atau followers melakukan
Kewirausahaan 1
9
2023 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Tri Mayang Mekar, M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
respon terkait merek, produk serta layanan yang ditawarkan oleh perusahaan
Anda. Bentuk respon bisa melalui re-tweet, likes, shares ataupun aktivitas viral
marketing lainnya. Ini dapat pula diciptakan melalui liputan media, kutipan artikel,
wawancara, ulasan serta kegiatan lain yang merekomendasikan merek terkait,
liputan yang dapat dari media besar, kutipan artikel, wawancara, ulasan dari
pengguna, hingga komentar positif pada konten media sosial perusahaan.

3. Sedangkan shared media menitikberatkan pada kegiatan calon konsumen di


media sosial. Earned media adalah ketika para fans atau followers melakukan
respon terkait merek, produk serta layanan yang ditawarkan oleh perusahaan
Anda. Bentuk respon bisa melalui re-tweet, likes, shares ataupun aktivitas viral
marketing lainnya. Ini dapat pula diciptakan melalui liputan media, kutipan artikel,
wawancara, ulasan serta kegiatan lain yang merekomendasikan merek terkait.

4. Terakhir, owned media adalah media yang dibuat oleh perusahaan seperti
website. Owned media adalah media yang dimiliki, dibuat serta dikendalikan
sendiri oleh perusahaan. Ini dapat berupa situs web, blog, email, presentasi online,
video online, e-books, konten media sosial dan sebagainya.

Masing-masing dari keempat kategori media diatas memiliki kelebihan serta kelemahan
tersendiri. Itulah mengapa ada baiknya untuk melakukan integrasi terhadap rencana-
rencana pemasaran dan juga PR. Dengan model PESO ini dapat membangun
perencanaan PR yang terukur, terjangkau dan memenuhi target jangka panjang maupun
pendek.

Media
Channel What How Advantages Disadvantages
Form

Paid Semua Spanduk Pembuatan Scalable, Not sustainable,


media media Iklan, kampanye untuk
dan
platform masing-masing Fast, Lesser
dimana Display media contoh: Controllable Credibility contoh Earned
dibayar oleh advertising, Media
perusahaan Native Google Ads,
Advertising Facebook Ads,
YouTube Ads, dan
lainnya
Proceeding
Semua Penempatan teks Tidak dapat dikontrol,
Online media bentuk Guests postes Kredibilitas Dapat besifat negative,
konten Jurnalis yang tinggi Sulit untuk diukur
Earned Blogger Pemasaran
influencer
media
Facebook
YouTube Posting di forum Kredibilitas Kontrol yang rendah
Forum etc yang tinggi (segera setelah diskusi
muncul)
Kewirausahaan 1
10
2023 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Tri Mayang Mekar, M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Partisipasi dalam
diskusi publik
Shared Dialog
media dalam
forum
Semua
saluran milik Semua Controllable, Jangkauan tergantung
perusahaan: format Inexpensive, pada lalu lintas situs web
Owned konten
situs web Publikasi konten Durable ke profil media sosial:
media perusahaan, dengan Building an pernyataan oleh
blog, profil fokus pada email perusahaan itu sendiri
media sosial FAQ dan distribution tidak dapat dipercaya
sendiri, list
checklists
buletin

Tabel 1. Overview of PESO Model

Jenis-jenis media yang berbeda tidak hanya saling berdampingan, tetapi juga
saling berinteraksi. Paid media dapat mendorong saluran owned media dan shared media.
Earned media dapat meningkatkan keberhasilan persepsi konten di owned media. Hal ini
disebut “media konvergensi” (Auler & Huberty, 2019). Secara umum, PESO Model
bergantung pada dua hal yakni (Dietrich, Communicators: It’s Time to Step Up and Own
the PESO Model, 2020):

1. Komunikasi yang mengandalkan tulisan dan story telling yang luar


biasa

2. Komunikasi yang mengandalkan ketrampilan membangun hubungan yang


pintar.

B. Kelebihan dan Kekurangan Konsep PESO

1. Paid (Media Berbayar)

Mencakup semua bentuk iklan pada berbagai media termasuk media sosial seperti
Facebook dan Instagram Ads, dan Twitter Ads. Bertujuan agar dapat menjangkau target
konsumen dengan kriteria tertentu yang mengharuskan perusahaan mengeluarkan
sejumlah uang untuk melakukannya.

Kelebihan: Promosi berbayar memiliki skalabilitas serta jangkauan yang luas dan dapat
selalu menjadi andalan. Semakin banyak uang yang Anda habiskan untuk promosi,
semakin besar jangkauan iklan tersebut.

Kekurangan: Meskipun jaminan promosi berbayar semakin lama semakin mapan, masih
ada unsur ketidakpastian. Tidak hanya itu iklan berbayar memberikan ketergantungan
terhadap engagement di media sosial, sehingga memerlukan perencanaan dan
penjadwalan yang konsisten.

2. Earned (Promosi Gratis)


Kewirausahaan 1
11
2023 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Tri Mayang Mekar, M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Berbagai jenis konten berkaitan dengan perusahaan yang bersifat mempromosikan tanpa
sepengetahuan perusahaan dan tidak mengeluarkan biaya apapun. Seperti liputan pada
media besar, kutipan artikel, wawancara, ulasan dari pengguna, hingga komentar positif
pada konten media sosial perusahaan.

Kelebihan: Membangun dan memperkuat tingkat kepercayaan konsumen yang signifikan


dan dapat meningkatkan nilai SEO terhadap website perusahaan.

Kekurangan: Walaupun promosi berbiaya rendah namun akan tetapi terkadang juga
mudah untuk menjadi mahal, karena rencana PR yang baik dapat menghabiskan cukup
banyak waktu dan upaya untuk membangun dan sampai di tahap ini.

3. Shared (Media Sosial)

Mengacu pada bentuk media untuk mendistribusikan konten marketing tanpa memerlukan
biaya. Postingan pada media sosial tanpa mengeluarkan biaya adalah contoh paling tepat.
Ini adalah salah satu bagian yang menjadi tambahan untuk para praktisi PR, untuk
beradaptasi dengan dunia dan perkembangan media sosial.

Kelebihan: Media sosial sejauh ini dapat membangun kepercayaan konsumen. Melihat
perusahaan aktif di media sosial mereka dapat menambah nilai mereka di mata
konsumen. Terkadang ini lebih efektif daripada membayar iklan pada media lain.

Kekurangan: Butuh waktu lama untuk memprediksi dengan tepat untuk mengerti prilaku
konsumen di media sosial. Bahkan terkadang konten berkualitas tidak mendapatkan hasil
yang sesuai. Ada begitu banyak faktor lain di luar kualitas konten salah satunya adalah
algoritme platform pada media sosial.

4. Owned (Media Perusahaan)

Semua media yang dirancang , dimiliki, dan dikendalikan sepenuhnya oleh perusahaan.
Dalam media ini termasuk website, majalah, hasil riset, acara tv dan sebagainya.

Kelebihan: Promosi media yang berisiko rendah dan berfungsi sebagai aset jangka
panjang untuk upaya pemasaran. Selama konten tetap relevan, audiens akan terus
tumbuh dan bertambah luas.

Kekurangan: Meskipun cara promosi ini jelas merupakan aset namun butuh waktu cukup
lama untuk membangun audiens yang loyal.

Kewirausahaan 1
12
2023 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Tri Mayang Mekar, M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

Auler, F., & Huberty, D. (2019). Content Distribution. Germany: Springer Gabler.
Dietrich , G. (2020, February 15). What is The PESO Model? Retrieved from medium:
https://medium.com/@ginidietrich/what-is-the-peso-model-ea891b8a153f
Dietrich, G. (2020, February 25). Communicators: It’s Time to Step Up and Own the
PESO Model. Retrieved from medium:
https://medium.com/@ginidietrich/communicators-own-peso-model-1ca8cbf14487
Global Entrepreneurship Monitor, 2009, Excutive Report, Niels Bosma, Jonathan levie
Lupiodi Rambat, 2004, Entrepreneur From Mindset to Strategy , Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia
Macnamara, J., Lwin, M., Adi, A., & Zerfass, A. (2016). ‘PESO’media strategy shifts to
‘SOEP’: Opportunities and ethical dilemmas. Public Relations Review, 42(3), 377-385

Kewirausahaan 1
13
2023 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Tri Mayang Mekar, M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai