Anda di halaman 1dari 15

Pengendalian Internal

(Internal Control)
Pengertian
Dalam teori akuntansi dan organisasi, Pengendalian Intern atau
Internal Control didefinisikan sebagai suatu proses, yang
dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi
informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai
suatu tujuan atau objektif tertentu.
Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan,
mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi.
Pengendalian Internal berperan penting untuk mencegah dan
mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya
organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun
tidak berwujud (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual
seperti merek dagang).
Tujuan
Tujuan pengendalian intern adalah menjamin manajemen
perusahaan/organisasi/entitas agar:
• Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai.
• Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya
• Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang
berlaku.
Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan
pengolahan sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat
menyediakan informasi tentang bagaimana menilai kinerja
perusahaan dan manajemen perusahaan serta menyediakan informasi
yang akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan.
Hubungan Pengendalian Internal dan
Ruang Lingkup Pemeriksaan
Jika pengendalian internal suatu satuan usaha lemah, maka
kemungkinan terjadinya kesalahan, ketidakakuratan, maupun
kecurangan dalam perusahaan sangat besar.
Untuk mencegah kemungkinan tersebut, jika dari hasil
pemahaman dan evaluasi atau pengendalian internal perusahaan,
auditor menyimpulkan bahwa pengendalian internal tidak
berjalan efektif, maka auditor harus memperluas scope
pemeriksaannya pada waktu melakukan substantive test.
Hubungan Pengendalian Internal dan
Ruang Lingkup Pemeriksaan

Internal Internal
Control Control

Ruang Ruang
Lingkup Lingkup
Pemerik Pemerik
saan saan
Internal Control yg lemah Internal Control yg kuat memungkinkan
memungkinkan penambahan ruang mengurangi ruang lingkup pemeriksaan
lingkup pemeriksaan
BAGAIMANA MELAKUKAN PEMAHAMAN DAN
EVALUASI ATAS PENGENDALIAN INTERN
Auditor harus mendokumentasikan pemahamannya tentang komponen
pengendalian intern entitas yang diperoleh untuk merencanakan audit.
Bentuk dan isi dokumentasi dipengaruhi oleh ukuruan dan kompleksitas
entitas, serta sifat pengendalian intern entitas. Sebagai contoh,
dokumentasi pemahanman tentang pengendalian intern entitas yang
besar dan kompleks dapat mencakup bagan alir (flow chart) kuesioner,
atau tabel keputusan. Pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern
merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pemeriksaan oleh
akuntan publik. Ada tiga cara yang bisa digunakan akuntan publik yaitu:
1. Internal control questionnaires
2. Flow chart
3. Narrative
Internal Control Questinnaires
Cara ini banyak digunakan oleh kantor Akuntan Publik (KAP) , karena dianggap
lebih sederhana dan praktis. Biasanya KAP sudah memiliki satu set ICQ yang
standar, yang bisa digunakan untuk memahami dan mngevaluasi pengendalian intern
di berbagai jenis perusahaan. Pertanyaan – pertanyaan dalam ICQ tersebut sudah
disusun dengan baik, maka jawaban “YA” akan menunjukan ciri Internal Control
yang baik, “TIDAK” akan menununjukan ciri Internak control yang lemah, “Tidak
Relevan” berarti pertanyaan tersebut tidak relevan untuk perusahaan tersebut.
ICQ biasanya dikelompokan sebagai berikut :
1. Umum
2. Akuntansi
3. Siklus Penjualan – Piutang – Penerimaan Kas
4. Suklus Pembelian – Utang – Pengeluaran Kas
5. Persediaan
6. Surat Berharga (Securities)
7. Aktiva Tetap
8. Gaji dan upah
Flow Chart (Bagan Arus)
Flow Chart menggambarkan Arus dokumen dalam sistem dan
prosedur disuatu unit usaha, misalnya dalam flow chart untuk
sistem dan prosedur pembelian, utang dan pengeluaran kas,
digambarkan arus dokumen mulai dari permintaan pembelian
(puchase requisition) orderan pembelian sampai dengan
pelunasan utang yang berasal dari pembelian tersebut.
Setelah flow chart dibuat, auditor harus melakukan walk through,
yaitu mengambil dua atau tiga dokumen untuk mentest apakah
prosedur yang dijalankan sesuai dengan apa yang digambarkan
dalam flow chart .
Narrative
Dalam hal ini auditor menceritakan dalam bentuk memo, sistem
dan prosedur akuntansi yang berlaku diperusahaan , misalnya
prosedur pengeluaran kas. Cara ini biasanya digunakan untuk
klien kecil yang pembukuan sederhana.
KETERBATASAN PENGENDALIAN
INTERN ENTITAS
Terlepas dari bagimana bagusnya desain dan operasinya, pengendalian intern
hanya dapat memberikan keyakinan memadai bagi manajemen dan dewan
komisaris berkaitan dengan mencapaian tujuan pengendalian intern entitas. Hal
ini mencakup kenyataan bahwa pertimbangan manusia dalam pengambilan
keputusan dapat salah dan bahwa pengendalian intern dapat rusak karena
kegagalan yang bersifat manusiawi tersebut, seperti kekeliruan atau kesalahan
yang bersifat sederhana.
Faktor lain yang membatasi pengendalian intern adalah biaya pengendalian
intern entitas tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari pengendalian
tersebut. Meskipun hubungan manfaat biaya merupakan kriteria utama yang
harus dipertimbangkan dalam pendesaianan pengendalian intern. Pengukuran
secara tepat biaya dan manfaat umumnya tidak mungkin dilakukan. Oleh
karena itu, manajemen melakukan estimasi kualitatif dan kuantitatif serta
pertimbangan dalam menilai hubungan biaya manfaat tersebut.
Unsur-Unsur Pengendalian Internal

Monitoring

Risk Assesment

Control Activities

Information and Communication

Control Environment
Monitoring terhadap sistem pengendalian
intern akan menemukan kekurangan serta
meningkatkan efektivitas pengendalian.
Pengendalian intern dapat di monitor dengan
baik dengan cara penilaian khusus atau
sejalan dengan usaha manajemen. Usaha
pemantauan yang terakhir dapat dilakukan
dengan cara mengamati perilaku karyawan
atau tanda-tanda peringatan yang diberikan
Monitoring oleh sistem akuntansi.
(Pemantauan) Penilaian secara khusus biasanya dilakukan
secara berkala saat terjadi perubahan pokok
dalam strategi manajemen senior, struktur
korporasi atau kegiatan usaha. Pada
perusahaan besar, auditor internal adalah
pihak yang bertanggung jawab atas
monitoring sistem pengendalian intern.
Auditor independen juga sering melakukan
penilaian atas pengendalian intern sebagai
bagian dari audit atas laporan keuangan.
Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi
apapun yang namanya risiko pasti ada dalam suatu
Risk Assesment aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis
(Pengendalian (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu
risiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan
Risiko) evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan
tindakan yang dapat meminimalkannya.

Control Activities ditetapkan untuk menstandardisasi


proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan
perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya
ketidakberesan dan kesalahan. Control Activities
Control Activities meliputi hal-hal sebagai berikut:
• Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti
(Prosedur wajib.
Pengendalian) • Pelimpahan tanggung jawab.
• Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
• Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan
operasional.
Informasi dan komunikasi merupakan
elemen-elemen yang penting dari
pengendalian intern perusahaan.
Informasi tentang control environment,
Risk Assesment, Control Activities dan
Monitoring diperlukan oleh manajemen
Winnebago pedoman operasional dan
menjamin ketaatan dengan pelaporan
Information and hukum dan peraturan-peraturan yang
berlaku pada perusahaan.
Communication Informasi juga diperlukan dari pihak
luar perusahaan. Manajemen dapat
menggunakan informasi jenis ini untuk
menilai standar eksternal. Hukum,
peristiwa dan kondisi yang berpengaruh
pada pengambilan keputusan dan
pelaporan eksternal.
Control Environment perusahaan
mencakup sikap para manajemen dan
karyawan terhadap pentingnya
pengendalian yang ada di organisasi
tersebut. Salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap control
environment adalah filosofi
manajemen (manajemen tunggal
dalam persekutuan atau manajemen
Control Environment bersama dalam perseroan) dan gaya
(Lingkungan Pengendalian) operasi manajemen (manajemen yang
progresif atau yang konservatif),
struktur organisasi (terpusat atau ter
desentralisasi) serta praktik
kepersonaliaan.
Control Environment ini amat penting
karena menjadi dasar keefektifan
unsur-unsur pengendalian intern yang
lain.

Anda mungkin juga menyukai