Anda di halaman 1dari 9

PENDEKATAN BIOLOGIS DALAM

TREATMENT HAMBATAN
EMOSI DAN PERILAKU
Kelompok 7
 
Desti Kristanti W U NIM 1908636
Rodiah NIM 1900877
Hambatan Emosi dan Perilaku
Emosi merupakan sesuatu keadaan atau energi yang bergejolak dalam
diri individu yang berfungsi untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungan dalam upaya mencapai kesejahteraan dan keselamatan
individu.
Terdapat 4 aspek emosi :
• Pengalaman emosional pribadi yang bersifat subjektif,
• Perubahan fisik jasmaniah (denyut jantung, pernafasan, dsb),
• Ekspresi tingkah laku (roman muka, bahasa, gerak tangan-kaki, dsb),
• Emosi sebagai motif (pendorong untuk mencapai suatu tujuan).
Anak dengan gangguan emosi serta perilaku mempunyai karakteristik
yang kompleks dan seringkali ciri-ciri perilakunya juga dilakukan oleh
anak-anak sebaya lain, seperti banyak bergerak, mengganggu teman
sepermainan, perilaku melawan, dan adakalanya sikap menyendiri.
Pendekatan Treatment
Tingkah Laku Biofisikal bagi
Anak dengan Gangguan
Emosi dan Perilaku
Faktor biologis
Beberapa penyebab biologis telah ditemukan berhubungan
dengan gangguan emosi dan perilaku tertentu. Contohnya
termasuk anak-anak yang lahir dengan sindrom alkohol janin,
yang menunjukkan masalah dalam pengendalian impuls dan
hubungan interpersonal yang dihasilkan dari kerusakan otak.
Malnutrisi dapat juga menyebabkan perubahan perilaku
dalam penalaran dan berpikir (Ashem dan Janes, 1978). Selain
itu, kelainan seperti skizofrenia mungkin memiliki dasar genetik
Terapi bagi anak yang mengalami defleksi
tingkah laku bertujuan untuk mengurangi
perilaku yang menghambat, memperbaiki
prestasi sekolah serta korelasi dengan
lingkungannya, serta lebih mandiri di
tempat tinggal serta di sekolah. Di samping
itu, terapi ditujukan untuk menaikkan
kepercayaan diri anak dan perilaku yang
lebih safety di komunitas.
Saat dilaksanakan terapi disarankan keluarga
penderita dilibatkan agar terapi bisa berlangsung
secara lebih efektif. Keterlibatan anggota keluarga
lainnya serta guru sangat diharapkan dalam
penanganannya. Dalam hal ini dokter berperan
sebagai educator serta konsultan bagi penderita
serta keluarga penderita. Terapi biofisikal dilakukan
dengan cara mengontrol zat-zat yang terdapat
dalam otak. Pilihan utama terapi ialah obat dari
golongan psikotimulan. Salah satunya merupakan
Methylphenidate.
Obat tersebut diberikan bila gejalanya cukup menghambat,
terjadinya kendala fungsi sosial, edukasi serta emosional. Dengan
memberi obat terapi lain mampu lebih berhasil. Umumnya
pengobatan diberikan selesainya jam sekolah. Sesuai penelitian,
Methylphenidate bisa dipakai menjadi pengobatan. Seminggu
sejak pengobatan terjadi pemugaran tingkah laku dan
memperbaiki produktivitas, akurasi, serta efisiensi. Prosedur
kerja Methylphenidate merupakan menaikkan pelepasan
dopamine serta noradrenalin pada otak. Zat tadi juga memblokir
masuknya kembali ke-2 neutrotransmeter itu ke pada otak. Saat
ini Methylphenidate dikembangkan menggunakan teknologi
mutakhir yang diadaptasi dengan tingkah kebutuhan penderita
dalam mengontrol kadar neurotransmeter.
Penyebab biologis dari suatu jenis ketunalarasan bisa dipastikan,
faktor penyebab ini kemungkinan tidak, akan eksklusif menerangkan
cara penangan perilaku menyimpang. Ada beberapa yang dijelaskan
menurut Kauffman (1985).
• Hampir setiap perkara penyakit mental (termasuk psikosis) tidak
terbukti memiliki kaitan eksklusif menggunakan kelainan biologis,
• Pengaruh lingkungan berinteraksi dan mengganti manifestasi proses
biologis dan sikap.
Meskipun dalam aspek genetika tampak bahwa faktor biologis
beroperasi secara terpisah dari faktor lingkungan, para peneliti mulai
menyadari bahwa lingkungan memiliki peran penting dalam
menumbuhkan unsur-unsur yang diturunkan. Meskipun faktor biologis
jelas berperan pada pembentukan perilaku, statusnya sebagai penyebab
utama masih dipertanyakan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai