Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 7

TOLUEN

1. Amalia Sukma Djati 18040009 6. Octarini 18040068

2. Desy Rahmawati 18040020 7. Siti Rahmawati 18040087


8. Rt Ratia Rouhul Fitria18040077
3. Defi Noorsofita 18040024
9. Tresna Ardian 18040091
4. Fathu Farhani 18040033
10. Santy Setia Ningsih 18040098
5. Nakita Adila Sulthanah Muslim 18040059
Toluen

Toluen adalah senyawa kimia yang termasuk golongan hidrokarbon aromatik.

Toluen merupakan volatile organic compound (VOC) atau bahan kimia organik

yang sangat mudah menguap pada suhu ruangan serta paling banyak digunakan
sebagai pelarut.
Toluen banyak digunakan pada industri bahan kimia, sebagai pelarut seperti di

industri karet alam dan sintetik, aspal, pengecatan, thinner, coating, lem, vernis,
minyak, tinta cetak benam dan percetakan.
Toluen masuk kedalam tubuh manusia melalui tiga jalur, yaitu:

1. Pernafasan

2. Oral

3. Kulit
 Sifat toluen yang mudah menguap menyebabkan sangat mudah untuk masuk

melalui jalur pernafasan


Mekanisme Toksik : Iritasi pada membran mukosa sebagai allergen

Tanda dan Gejala Overdosis Ataksia, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan,

nyeri dada, tersedak, batuk, libido menurun, dispnea, euforia, iritasi mata,
hemoptisis, impotensi, mual, nistagmus, nyeri dada retrosternal, muntah
Efek samping :

a. Kardiovaskular: Nyeri dada, angina

b. Pernapasan: Iritasi dan sensitisasi pernapasan, mengi, alveolitis hemoragik,


sindrom penyakit saluran napas reaktif, perdarahan paru, asma
Pengobatan:

Oral: Encerkan dengan susu atau air; manajemen racun dasar. Inhalasi:Berikan
oksigen tambahan, bronkodilator
Keracunan akut toluen biasanya karena paparan yang tidak disengaja atau karena

inhalasi yang disengaja (menghirup lem, dan penyalahgunaan pelarut).


Toluen yang terarbsorpsi kemudian didistribusikan ke seluruh tubuh terutama pada

jaringan yang banyak mengandung lemak, seperti jaringan adiposa, otak sumsum
tulang, ginjal dan hati. Toluene akan didetoksifikasi di hati sebelum diekskresikan
keluar tubuh melalui urine dalam bentuk asam hipurat.
Detoksifikasi Toluen
Detoksifikasi di dalam hati, toluene melewati dua fase sebelum di ekskresi ke ginjal dalam

bentuk asam hipurat.


Pada fase satu toluene dirubah menjadi benzil alkohol dengan bantuan cytochrome P450.

Benzil alkohol dirubah menjadi asam benzoat oleh alkohol dehidrogenase dan aldehid
dehidrogenase. Asam benzoat berkonjugasi dengan glisin pada fase dua membentuk asam
hipurat.
Selama proses detoksifikasi tersebut, menghasilkan kelompok oksigen reaktif (ROS) yang

bersifat radikal bebas. Kerusakan sel hati dapat terjadi dari hasil pembentukan oksigen
reaktif tersebut.
Jurnal 1
Toluen
Dalam kehidupan sehari-hari, toluen dikenal dengan istilah toluol, tolu-sol,
methylbenzene, methacide, phenylmetana, methylbenzol. Toluen merupakan
bahan kimia hidrokarbon aromatik yang berasal dari golongan organic solvent.
Toluen memiliki sifat khas seperti benzen, yaitu cairan yang tidak berwarna,
berbau manis, pedas dan mudah menguap (BPOM RI, 2012).
Toluen merupakan senyawa kimia yang memiliki rumus molekul C7H8
(C6H5CH3) (BPOM RI, 2012).
Sumber Toluen

Alamiah
Toluen dapat berasal dari 2 sumber
Sifat
Manusia

Sumber alamiah toluen berasal dari pohon tolu, aktivitas vulkanik, kebakaran hutan,
dan komponennya terdapat dalam minyak mentah. Minyak mentah mengandung
metilsikloheksana yang melalui proses dehidrogenasi katalitik menghasilkan toluen.
Adapun sumber yang berasal dari aktivitas manusia adalah berasal dari industri dan
limbahnya. Cat dan bahan pelarut serta asap rokok adalah penyumbang utama dari
toluen di dalam ruangan (IPCS, 2000).
Penggunaan Toluen
Kegunaan toluen selain sebagai proses antara pada industri kimia, juga sebagai
bahan baku dalam sintesa organik untuk produk kimia lainnya seperti
benzaldehid, fenol, xylene, asam benzoat dan resin dalam konsentrasi yang
berbeda. Selain itu, toluen juga digunakan dalam sintesa bahan peledak
Trinitrotoluena (TNT), vynil toluene dan cresol (IPCS, 2000).
Jalur Masuknya Toluen
Toluen dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui tiga jalur, yaitu ingesti,
inhalasi dan kulit. Toluen yang masuk ke dalam tubuh akan diekskresikan sekitar
60–70% melalui urin berupa asam hipurat. Kadar normal asam hipurat urin
berdasarkan nilai Biological Exposure Indices (BEIs) yaitu < 1,6 g asam
hipurat/g kreatinin urin (ACGIH, 2014).
Toluen yang masuk melalui inhalasi akan masuk melalui darah dari paru-paru.
Sedangkan toluen yang masuk melalui kontak kulit akan masuk kedalam tubuh
melalui aliran darah. Secara ingesti, toluen masuk melalui saluran pencernaan
dan terserap oleh aliran darah. Beberapa faktor seperti, usia, jenis kelamin,
komposisi tubuh dan status kesehatan dapat memengaruhi metabolisme toluen
ketika masuk kedalam tubuh (ATSDR, 2015).
Paparan Toluen
Toluen yang masuk kedalam tubuh akan berubah menjadi beberapa senyawa kimia
diantaranya, asam hipurat, S-Benzyl mecapturic acid, CO-glucuronide, sulfates dan S-
pToluylmercapturic acid. Toluen akan dikatalisis dengan bantuan sitokrom P-450
sehingga dapat membentuk senyawa ekskresi berupa asam hipurat hingga 60–70% dari
total paparan. Dari semua senyawa tersebut, asam hipurat merupakan ekskresi utama dari
paparan toluen. Sehingga toluen merupakan senyawa yang tergolong toxic material yang
diekskresikan melalui urin (ATSDR, 2015).
Berdasarkan data Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ATSDR) tahun
2015 toluen dapat menimbulkan kematian pada dosis 625 mg/ kg secara ingesti yang
mengakibatkan kerusakan Sistem Saraf Pusat (SSP). Selain itu, keterpaparan toluen
secara inhalasi dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan dan dapat menyebabkan
depresi SSP. SSP merupakan organ target utama dari paparan toluen (Watkins dkk,
2010).
Paparan Toluen
Keracunan akut toluen melalui inhalasi dapat menyebabkan iritasi saluran
pernapasan disertai batuk dan pilek (nasal discharge).Jika toluen terhirup dengan
konsentrasi tinggi dapat memengaruhi perilaku dan menyebabkan efek pada sistem
saraf pusat dengan gejala, mual, sakit kepala, pusing, tremor, gelisah, kepala terasa
ringan (lightheadedness), rasa gembira berlebihan, kehilangan memori, insomnia,
gangguan reaksi gerak tubuh (impaired reaction time), mengantuk, ataksia,
halusinasi, somnolen, kontraksi otot atau kejang-kejang, pingsan hingga koma.
Selain berpengaruh pada SSP, toluen juga dapat memengaruhi sistem
kardiovaskuler, yaitu dengan gejala jantung berdetak cepat, palpitasi jantung,
penurunan atau peningkatan tekanan darah, disritmia, respirasi (edema paru-paru
akut, depresi pernapasan, apnea, asfi ksia), menyebabkan gangguan penglihatan
dan dilatasi pupil serta kehilangan nafsu makan (BPOM RI, 2012).
Paparan Toluen
Keracunan kronis toluen memiliki gejala yang sama dengan gejala akut. Selain
itu dapat menyebabkan kerusakan atau gagal hati dan ginjal, kerusakan otak,
kehilangan berat badan, darah (sel darah merah terpigmentasi atau ternukleasi,
kehilangan sel darah putih), perubahan sumsum tulang, ketidakseimbangan
elektrolit), lemah otot dan rhabdomiolisis (BPOM RI, 2012).
Jurnal 2

Anda mungkin juga menyukai