Anda di halaman 1dari 21

Pembangunan Desa

Sosiologi Pedesaan
Pengajar: Windy Paskawati Suwarno,
S.I.Kom, M.Si (PAS)
Title and Content Layout with List
• Add your first bullet point here

• Add your second bullet point here

• Add your third bullet point here


Konsep Pembangunan Masyarakat
• Prinsip Pembangunan Masyarakat:
 Transparansi (Keterbukaan)

 Partisipasi

 Dapat dinikmati masyarakat

 Dapat dipertanggungjawabkan (akuntanbilitas)

 Berkelanjutan (Sustainable)
• Strategi Pembangunan Masyarakat
 Strategi Pembangunan (growth strategy)

 Strategi kesejahteraan (welfare strategy)

 Strategi yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat (responsive


strategy)

 Strategi terpadu atau strategi yang menyeluruh (integrated or holistic


strategy)
• Tahapan Pembangunan
1. Tahapan Perencanaan Pembangunan

2. Tahapan Pelaksanaan Pembangunan

3. Tahapan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan

4. Tahapan Pengawasan Pembangunan


Metode Perencanaan Partisipatif
• Participatory rural parcial

Metode perencanaan pembangunan pedesaan yang menekankan pada


pemahaman lokasi dengan cara belajar dari, untuk, dan bersama masyarakat
untuk mengetahui, menganalisis, dan mengevaluasi hambatan dan
kesempatan melalui pendekatan multidisiplin dan keahlian dalam menyusun
informasi dan pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan.

• Rapid rural appraisal

Metode mengumpulkan informasi oleh pihak luar, kemudian data atau


informasi tersebut dianalisis dan peneliti membuat perencanaan tanpa
melibatkan lagi masyarakat.
• Participatory learning methods

Model pembelajaran partisipatif yang menekankan pada proses


pembelajaran bahwa kegiatan belajar dalam pelatihan dibangun atas dasar
partisipatif peserta dalam semua kegiatan mulai dari perencanaan
pelaksanaan dan tahap selanjutnya.

• Participatory learning and action

Program yang menekankan pada kegiatan belajar dari bertindak


partisipatif.
Tujuan Pembangunan Masyarakat
• Terciptanya kondisi umum yang mendorong pembangunan

• Termanfaatkannya potensi sumber daya sehingga memberikan manfaat


bagi pembangunan oleh pemerintah setempat (yang bersangkutan), dunia
usaha, dan masyarakat umum.

• Terlaksananya sejumlah investigasi dalam berbagai sektor

• Terlaksananya langkah-langkah dalam melaksanakan kemudi dan dorongan


bagi kegiatan dan investasi swasta.
Model Pembangunan
1. Model Pembangunan I (Pertumbuhan)

Dekade 1950-1960-an PELITA I DAN II

Pembangunan yang berorientasi pada peningkatan pertumbuhan pendapatan


nasional. Proses pembangunan terpusat pada produksi. Pertumbuhan
ekonomi dicapai dengan menempuh industrialisasi dan penanaman modal
sebagai penggerak utama pembangunan.

Kekurangan: pertumbuhan ekonomi kurang menyentuh kelompok masyarakat


yang kurang berkembang dan mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi
tidak merata antarwilayah atau provinsi di Indonesia.
2. Model Pembangunan II (Pemerataan dan Pemenuhan Kebutuhan
Pokok/Kebutuhan Dasar.

Dekade: 1970-an, PELITA III DAN IV

Orientasi pembangunan pada pemenuhan kebutuhan pokok, kemandirian,


pertanian, dan pedesaan. Pemberantasan pengangguran dan ketidakmerataan
merupakan tujuan eksplisit pembangunan model ini. pembangunan mencoba
memecahkan masalah kemiskinan secara langsung, tidak hanya melalui mekanisme
trickle down effect.

Kekurangan: model ini kurang memperhatikan peranan manusia dalam


pembangunan. Penduduk miskin menerima secara pasif pelayanan apa pun yang
diberikan oleh pemerintah sehingga menimbulkan ketergantungan kepada
pemerintah.
3. Model Pembangunan III (Pembangunan Kualitas Sumber Daya
Manusia)

Dekade: 1980-an. PELITA V

Pembangunan ini menekankan keikutsertaan masyarakat dan kelompok


sasaran dalam menentukan kebutuhan dan partisipasi dalam proses
pembangunan melalui pemberdayaan, pembelajaran masyarakat dan
memanfaatkan kondisi lokal.

Kebijakan pembangunan memadukan pertumbuhan ekonomi dan


transformasi struktur ekonomi dengan pemerataan pembangunan,
khususnya melalui penciptaan lapangan kerja produktif yang luas dan
merata.
4. Model Pembangunan IV (Peningkatan Daya Saing)

Dekade : akhir abad ke-20

Lokus model ini adalah nastion state dalam keseluruhan unsur dan isinya,
serta upaya peningkatan daya saing, pengembangan kemitraan dalam
independensi global yang dinamis, dan didasari nilai-nilai budaya universal.

Model ini merupakan timbulnya kesadaran dari pemerintah terhadap


perlunya melakukan pergeseran kebijakan dan reorientasi arah
pembangunan. Mekanisme pembangunan yang terlalu sentralistis, birokratis,
supply oriented, proses tertutup tidak dapat dipertahankan lagi karena
globalisasi tersebut, sehinghga paradigm harus diubah melalui transformasi
segala aspek kehidupan.
Two Content Layout with Table
• First bullet point here Class Group 1 Group 2
• Second bullet point here
Class 1 82 95
• Third bullet point here
Class 2 76 88

Class 3 84 90
Title and Content Layout with SmartArt
Step 1 Title Step 2 Title Step 3 Title


Task ●
Task ●
Task
description description description

Task ●
Task ●
Task
description description description
Add a Slide Title - 1
Add a Slide Title - 2
Add a Slide Title -
3
Add a Slide
Title - 4
Click icon to add picture

Add a Slide
Title - 5

Anda mungkin juga menyukai