Anda di halaman 1dari 55

Seni

mengaransemen Musik
S

KLS XI
Sma n 63
A. Jenis dan Bentuk Gubahan Musik
Musik terlahir dari intuisi dan ilham yang dimiliki manusia. Adapun jenis
gubahan musik terdiri atas komposisi, aransemen dan improvisasi.
1. Komposisi adalah ciptaan utuh yang diciptakan oleh seseorang secara
tertulis dengan lengkap dan memperoleh pengakuan secara hukum.
2. Aransemen adalah gubahan musik yang disusun berdasarkan ciptaan
yang telah ada dan memiliki fungsi utama dari aransemen itu sendiri.
Tujuan aransemen untuk melengkapi, memperindah dan mempertegas
isi serta visi dari ciptaan yang sudah ada.
3. Improvisasi adalah ciptaan spontan atau serta-merta terbentuk secara
tiba-tiba ingin bermain musik. Improvisasi tidak tertulis tetapi bisa
menjadi tertulis apabila dia menginginkan menjadi sebuah komposisi.
Bentuk gubahan musik dihasilkan dari proses mencipta baik ciptaan kecil,
sedang.
Bentuk Aransemen Musik dari Ciptaan
Terdiri atas :
1. Ciptaan kecil adalah kelompok ciptaan musik yang pendek,
berdurasi pendek, serta melibatkan satu atau hanya beberapa
alat musik saja. Ciptaan kecil biasanya dibuat sebagai intertude
atau karya ciptaan yang diperuntukan untuk latihan-latihan
musik, latian –latian vokal misalnya mencocokan nada dasar.
2. Ciptaan sedang adalah kelompok ciptaan musik yang
melibatkan beberapa alat musik , memiliki durasi yang agak
panjang, serta memiliki tingkatan kerumitan tertentu. Contoh
dari ciptaan sedang adalah Piano Sonata no. 14 di C# minor
“Quasi una Fantasia” Opus 27 Nomor 2 karya Ludwig von
Beethoven.
3. Ciptaan besar adalah kelompok ciptaan musik yang
melibatkan hampir seluruh jenis alat musik,orkestra
memiliki durasi panjang, serta memiliki tingkat
kerumitan tinggi. Contoh ciptaan besar adalah
Simfoni no. 5 dalam C minor, Opus 67 ditulis oleh
Ludwig von Beethoven antara tahun 1804-1808.
3. Aransemen dlm Transkripsi
Aransemen adalah bentuk ciptaan yang di hubungkan
dengan penulisan musik (aransemen artinya susunan,
transkrip artinya alih tulis).berupa partitur.
Transkripsi biasa biasanya di gunakan dalam bidang
penelitian musik yang artinya mengalihkan musik yang di
dengar ke dalam suatu tulisan musik , partitur
Jenis Gubahan
Musik

Komposisi Aransemen Improvisasi

Ciptaan
Kecil

Ciptaan Progresi
Akor
Sedang Akor

Ciptaan
Besar

Langkah
Mengaransemen Musik
Langkah
Mengaransemen Musik

Memilih Menyisipkan Menentukan Menambahkan


Lagu Akor Alat Musik Aransemen
Musik
Mengidentifikasi
Progresi Akor

Menentukan Menyusun
Bentuk Aransemen Aransemen
Langkah-Langkah Mengubah Karya Musik
a) memilih dan menetapkan lagu yang baik;
b) menganalisis syair atau melodi;
c) menetapkan bentuk aransemen yang dibuat.
d) menentukan harmoni lagu berdasar keinginan
pendengar lagu melalui melodi dan
lirik (syair) lagu;
e) mengenal kemampuan teknis, karakter, dan ambitus
vokal setiap individu dalam
kelompok vokal yang membawakan ciptaan aransemen;
f) membuat alur melodi yang baik pada setiap kelompok
suara sehingga terdengar “bernyanyi”
Akord
Akord mempunyai arti yaitu kumpulan tiga nada
atau lebih yang bila dimainkan secara bersamaan
terdengar harmonis.
Akord bisa dimainkan secara terputus-putus
ataupun secara bersamaan.
Contoh alat musik lainnya yang bisa memainkan
akord adalah gitar (akustik dan listrik), organ,
electone.
Tingkatan akord berjumlah 7 antara lain:
Akor tingkat I : c' - e' - g' ( C ) tonika
Akor tingkat II : d' - f' - a' ( Dm) supertonika
Akor tingkat III : e' - g' - b' ( Em) median
Akor tingkat IV : f' - a' - c'' ( F ) sub median
Akor tingkat V : g' - b' - d'' ( G ) dominan
Akor tingkat VI : a' - c' - e'' ( Am) sub dominan
Akor tingkat VII : b' - d' - f'' (Bdim)
Introduktor/leading not
Penamaan Akord
Penamaan Akor Setelah Mengalami
Perubahan Interval
Nama-nama interval atau selang nada yaitu :
1. Selang nada 1 – 1 disebut Prime
2. Selang nada 1 – 2 disebut Sekond
3. Selang nada 1 – 3 disebut Terts
4. Selang nada 1 – 4 disebut Kwart
5. Selang nada 1 – 5 disebut Kwint
6. Selang nada 1 – 6 disebut Sekst
7. Selang nada 1 – 7 disebut Septime
8. Selang nada 1 – 8 disebut Oktaf
Progresi Akor
Progresi akor atau Chord Progression adalah proses
perubahan nada yg dilakukan oleh seorang komposer
dalam mengembangkan sebuah penyajian musik agar
terlihat sempurna dan sesuai dgn tema yg ada. secara
horizontal dan vertikal.
Yang dimaksud dengan horizontal adalah hubungan
antar nada yang terjadi ketika perubahan itu
berlangsung.
Contoh Penamaan Akor
Akor Trinada
a. Akord trinada yang memiliki selang nada terts besar
dan kwint murni disebut trinada besar atau akord mayor
yakni tingkat I, IV dan V

b. Akord trinada yang memiliki selang nada terts kecil


dan kwint murni disebut trinada kecil atau akord minor
yakni tingkat II, III dan VI

c. Akord trinada yang memiliki selang nada terts kecil


dan kwint kurang disebut trinada kurang atau akord
diminished yakni tingkat VII
Interval Nada
Pengertian dalam arti luas Interval atau Jarak Nada ialah
dimana saat kita memainkan sebuah gitar mempunyai
perbedaan bunyi disetiap note per note.
 Jadi saat memainkannya kita selalu terikat walaupun
bebas dan tidak ngawur walaupun itu cepat (Fast Speed)
karena disinilah dasar dari teknik Speed permainan
sebuah gitar. Kita harus benar"memahaminya agar tidak
meleset dan tidak menimbulkan bunyi aneh dan
melenceng (Fals) terkecuali saat kamu akan berpindah
teknik dari satu ke teknik ke teknik lain secara spontan
dan konstan (Techniques Colaborate). Walaupun kita
berpindah kita juga harus mengikuti aturan teknik yang
digunakan. Karena tiap teknik mempunyai
aturan"tertentu.
Interval Nada
Interval nada digunakan pada kegiatan musik praktis dan satuan yang
digunakan adalah satuan nada tune sebagai berikut
1. Jarak 0 nada disebut sebagai prime murni
2. Jarak ½ nada disebut sebagai sekond kecil
3. Jarak 1 nada disebut sebagai sekond besar
4. Jarak 1 ½ nada disebut sebagai terts kecil
5. Jarak 2 nada disebut sebagai terts besar
6. Jarak 2 ½ nada disebut sebagai kwart murni
7. Jarak 3 nada disebut sebagai selang nada
8. Jarak 3 ½ nada disebut kwint murni
9. Jarak 4 nada disebut sebagai sekstet kecil
10. Jarak 4 ½ nada disebut sebagai sektet besar
11. Jarak 5 nada disebut sebagai septime kecil
12. Jarak 5 ½ nada disebut sebagai septime besar
13. Jarak 6 nada disebut sebagai oktaf murni
Pada paranada, interval tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut
6
Oktaf murni
5
Septime kecil
4
Sekset kecil
3 1/2
Interval Kwint murni
Turun
2 1/2
Kwart murni
1 1/2
Terts kecil
1/2
Sekond kecil
0

Prime
murni
c’ c’ d’ e’ f’ g’ a’’ b’ c² c²

prime
0 murni

Interval nada naik


1 sekon besar
2 tetrs besar

2½ kwart murni

3½ kwint murni
4½ skstet besar

5½ septim besar

6½ oktaf murni
Interval
Contoh untukNada Naik
interval nada Dan Turun
naik:
ABCDEFG
Kesimpulan:
A ke B naik 1 nada.
B ke C naik 1/2 (setengah nada).
C ke D naik 1 nada.
D ke E naik 1 nada.
E ke F naik 1/2 (setengah nada).
F ke G naik 1 nada.
G ke A naik 1 nada.
Contoh untuk interval nada turun:

A - A# - B - C - C# - D - D# - E - F - F# - G - G#

Kesimpulan:
C ke A = turun 2 nada
D ke A = turun 2 1/2 (dua setengah) nada.
A# ke A = turun 1/2 (setengah) nada.
C ke B = turun 1/2 (setengah nada).
E ke C# = turun 1 1/2 (satu setengah) nada
Selain penamaan diatas,ada pula yangJarak nada pnamaan seperti
memberikan Namadibawah
interval ini
karena berkaitan dengan jenis akor yang dapat0dibentuknya.
C C....................................... UNISON

C D....................................... 1 MAYOR 2nd

C d E.................................... 2 MAYOR 3rd

C d e F.............................. 2½ PERFECT 4th

C d e f G.......................... 3½ PERFECT 5th

4½ MAYOR 6th
C d e f g A.......................

5½ MAYOR 7th
C d e f g a B....................

C d e f g a C’................. 6 PERFECT 8th/octave


Pengertian Penciptaan
Musik
Karya cipta musik(Penciptaan musik)
adalah suatu tindakan atau berkarya
yang
menghasilkan satu bentuk peryataan
musikal yang asli dari penciptanya, yang
sebelumnya belum pernah ada atau
belum terwujud.
Bentuk Ciptaan Musik
Bentuk penciptaan Musik di Indonesia dikenal 3 macam
yaitu :
1. Komposisi : bentuk ciptaan murni/baku oleh seorang
komposer.
2. Aransemen : bentuk ciptaan gubahan karya komposer
dengan menonjolkan unsur-unsur musikal tertentu.
Tidak boleh merubah karakteristik dan gagasan
komposer. Dilakukan seornag arrangger.
3. Improvisasi : bentuk penciptaan yang terjadi secara
spontanitas. Pada waktu-waktu tertentu dalam satu
bentuk permainan musik.
2. Improvisasi
 Penciptaan musik yang tidak tertulis dan tidak
bersifat abadi (tidak dapat diulang kembali) dalam
bentuk serta insetitas yang sama.
Penciptaan yang spontanitas atau seketika saat
memainkan alat musik atau bernyanyi, yang
merupakan ekspresi atau penjelmaan
langsung dari perasaan atau angan-angan
musikal yang timbul saat ini.
Kadens
Pada waktu kita menyanyikan lagu dengan diiringi
sebuah alat musik harmoni, maka kita merasakan
musik menginginkan berubah terus menerus antara t,
d, s atau variasi lainnya. Perubahan tersebut akan
menjadikan musik hidup dan bergairah. Perubahan
tersebut terjadi pada setiap ketukan berat atau
ketukan agak berat, bahkan kadang senantiasa
bergerak secara cepat mengikuti gerak alun melodi
lagu. Perubahan gerak untuk mengakhiri suatu
gerakan disebut kadens. Beberapa contoh kadens:
Kadenza
Kadenza adalah bagian karya musik yang disusun secara ornamental (penuh
dengan hiasan yang gemilang). Kadenza biasanya muncul pada bagian akhir
komposisi (mendekati akhir komposisi). Kadenza adalah bagian improvisasi
bebas dan memberi kesempatan kepada pemain untuk menunjukkan serta
memperdengarkan teknik yang dimiliki.
Berikut ini contoh kadenza pada komposisi Piano Concert in Bb Major, first
movement Karya Mozart. 
1. Kadens tidak sempurna
Kadens ini terjadi jika lagu berhenti dengan akor dominan yang didahului oleh akor tonika ( T
à D )’
 
2. Kadens otentik
Kaden ini terjadi pada lagu yang berhenti denan akor T yang didahului D ( T – D )

3. Kadens sub dominan 


Kadens terjadi pada lagu yang berhenti pada S yang didahului T ( T à S ).

4. Kadens plagal
Kadens ini terjadi bila lagu berhenti dengan akor T yang didahului akor S ( S à T )
 
5. Kadens sempurna
Kadens ini merupakan rangkaian kadens otentik dan plagal ( T à S à T à D à T ), yaitu kadens
bergerak berhent pada T yang didahului S dan D.
A. Contoh kadens setengah / tak
sempurna
Gerak akor dari tonika (I) ke dominan ( V) dinamakan
sebagai kadens setengah atau kadens tak sempurna.
Akhir dari kadens ini menghasilkan nadayang
menggantung ,gelisah , dan memerlukan gerak
selanjutnya . Perhatikan gerak akor pada kutipan lagu
dibawah ini .
F c
1 1 1 1 1 . 7 6 1 7 6 5 Gerak Akord
. . . . . bergerak dari
4 Tonika (F)
4 berakhir
Dominan (C)

Ma-na-di-ma-na a -nak kambing saya?


B.Contoh Kadens Otentik / Kadens Biasa
Kadens ini merupakan kebalikan kadens tak
sempurna yang selalu berakhir pada titik, progresi
akord nya dominan atau dominan 7 sampai ke tonika.

C F
. 5
. 2 2 2 2 2 1 23 4 3 2 1.

A- nak kambing tu- an A- da di pohon wa- ru


Anak kambing saya bergerak dari akord dominan (C) ke arah Tonika (F), bagian
ke dua berkahir dengan satu titik.
C. Contoh Kadens Subdominan
Kadens ini dicirikan bergesernya progresi akord A dari Tonika I ke
Subdominan IV dan ditimbulkan oleh gerak akord yang tidak berbeda
dari kadens setengah, memberikan kesan gelisah dan tidak pernah
selesai. T
S
IV
I
5 3 . . 2 . 7 2 1 0 5 6. . 7 1 3 4 3 6.0
. . . .

Su dah la ma be ta ti dak ber jum pa de ngan kau


D. Contoh Kadens Plagal
Kadens ini merupakan kebalikan dari kadens subdominan, akord
bergerak subdominan IV menuju tonika I sehingga ketegangan
dihasilkan menjadi lebih tenang. Akan tetapi, progesi akord IV – I
kurang meyakinkan.

E. Contoh Kadens Sempurna/ Lengkap (Perfect Cadence)


Kadens Plagal dan Kadens Biasa digabung menjadi Kadens Lengkap/
Sempurna, yaitu gerak kadens mengayun dari tengah ke kiri kemudian
balik ke tengah diteruskan ke kanan dan akhirnya balik ke kiri lagi dan
berhenti. Progesinya menjadi T – S – T – D – T.
T S T
I IV I

5 5 6 4 . 4 4. 4 . 4 3 1.

Bangunlah jiwanya. Bangunlah badan-

1 1 7 . 1 2 5 5 3 . 2 1

-nya, untuk In – do-ne-sia Ra - ya

D T
V I
Langkah-langkah menggubah musik
1. Mengamati

Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa menggubah berarti menata musik dari


yang lama menjadi baru. Baru dalam hal ini tidak selalu secara keseluruhan
tetapi dapat hanya sebagian saja, namun harus ada yang baru sebab jika tidak
maka hanya meniru atau tepatnya menulis ulang hasil pekerjaan orang lain.
Jadi, memungkinkan bagian tertentu yang dibaharui.

Setelah mengamati dengan baik lagu yang dibandingkan, lanjutkanlah dengan


mendalami teknik yang digunakan dalam karya gubahan tersebut. Bila
mengamati lagu yang lain, sebaiknya ada satu lagu yang asli (pertama kali
dipopulerkan) dan lainnya adalah hasil gubahan (aransemen).  Dapat juga
membandingkan lagu lain, seperti lagu daerah atau lagu nusantara.
C. Langkah-langkah Penyusunan Gubahan
Musik
Langkah-langkah Gubahan Musik meliputi

1. Memilih Lagu yang akan Diaransemen


Pemilihan lagu yang diaransemen merupakan langkah penting,
orang harus sering melakukan pemilihan lagu berdasarkan tempo.
2. Mengidentifikasikan
Pada partitur lagu yang dipilih pada bagian atas setiap baris lagu.
Pencantuman lambang akor ini sangat penting sebagai dasar
penyusunan berikutnya. Pencantuman simbol-simbol akor seperti
C, Dm, F, G, G7, Am.
Tambahkan lambang-lambang T atau I untuk Akor tonika, S atau
IV untuk akor subdominan, serta D atau V untuk akor dominan.
3. Menyisipkan Akor- akor Pembantu
Seluruh akor pokok dicantumkan dan kadens-kadens sudah ditemukan,
mulailah menyisipkan akor-akor pembantu sebagai ‘pemanis’ iringan. Akor-
akor pembantu adalah akor II – III – VI – VII. Dengan menambahkan unsur-
unsur nada, misalnya yang semula hanya akor-akor C – C – G, maka dapat
dihubungkan menjadi C – C/E – C/F – G.

4. Menentukan Bentuk Aransemen


Sebuah Aransemen dibuat untuk keperluan tertentu. Aransemen untuk
vokal tentu akan memiliki perbedaan dengan aransemen instrumental, atau
aransemen iringan vokal. Aransemen vokal atau aransemen instrumental harus
dibuat sedemikian rupa karena secara keseluruhan pengungkapan musikal
sangat bergantung kepada pemanfaatan setiap jenis alat musik yang digunakan
di dalamnya.
5. Menentukan Alat Musik
Alat musik merupakan media pengungkapan utama yang
digunakan oleh seorang penggubah musik. Aransemen
vokal digunakan untuk kelompok paduan suara atau grup
vokal. Untuk keperluan ini, kita dapat menentukan
apakah untuk kelompok vokal sejenis wanita (SSA atau
SAT), sejenis pria (TTB), ataukah kelompok vokal
campuran (SAT, SAB, atau SATB).
Jika yang kita pilih adalah aransemen untuk instrumental,
kita dapat memilih alat musik yang akan kita gunakan
sesuai sesuai keperluan. Misalnya, sebuah asambel musik,
dapat kita pilih terdiri atas rekorder sopran, rekorder,
sopranino, rekorder alto, pianika atau melodion, gitar,
triangel, tamborin, single cymbel, glockenspiel, tenor
drum, dan snare drum.
6. Menyusun Aransemen Selengkapnya
Proses penulisan aransemen dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
a. Buatlah terlebih dahulu baris-baris paranada untuk
setiap alat musik yang digunakan. Setiap alat musik
memiliki sebuah paranada.
b. Salinlah melodi pokok dari lagu secara lengkap pada
baris teratas. Pada pengembangannya, melodi pokok ini
tidak selalu harus dimainkan oleh satu jenis alat musik,
tapi juga dapat dimainkan oleh alat musik lain secara
bergantian sesuai dengan kebutuhan aransemen.
c. Tulislah lambang-lambang akor sebagai alat pembantu.
Penulisannya dapat menggunakan lambang akor biasa
(misalnya: C-F-G), atau dengan lambang tingkat akor (I-
IV-V atau T-S-D). Ingat, lambang-lambang ini hanya
berfungsi sebagai pembantu dalam penyusunan
aransemen saja, setelah aransemen selesai lambang-
lambang ini tidak dicantumkan lagi.
d. Berpedoman pada progresi akor tersebut, kita dapat
mulai menulis aransemen dengan lengkap sesuai cita
rasa yang kita miliki.
7. Memperkaya Aransemen dengan Ornamen
Musik
Ornamen adalah hiasan musik yang dicantumkan
dalam sebuah aransemen. Tujuannya adalah untuk
menambah keindahan aransemen sehingga esensi lagu
dapat tersampaikan kepada pendengarnya.

Ornamen pertama yang harus ada dalam sebuah


aransemen musik adalah tanda-tanda dinamika dan
egogik berfungsi untuk mengatur keras lunaknya suara,
perubahan tempo bersifat sementara, memberikan
aksentuasi, penempatan rasa.Ornamen musik adalah
tanda-tanda pengembangan notasi
Penyusunan aransemen
Trill
Sebuah Trill adalah pergantian yang cepat antara not dasar dan satu not di
atas.Pada musik lama, trill dimainkan dengan memulai not diatas not yang
mendapat tanda Trill. Namun pada musik modern, trill biasanya dimainkan
dengan memulai pada notyang mendapat tanda Trill.
Berikut ini contoh tanda Trill dan cara memainkannya:

cara memainkan 
Morden
Morden terdiri atas not dasar dengan not di atas atau not di bawah, dan
not dasar lagi. Dua not permulaan dimainkan secepat mungkin (biasanya
dengan not sepertigapuluhdua). Kecepatan memainkan morden sama
seperti dengan trill. Kecepatan yang dilakukan akan bervariasi sesuai
dengan tempo lagu yang dimainkan. Tanda morden ada 2 macam yaitu
morden langsung dam morden inversi.
Berikut ini contoh tanda morden dan cara memainkannya

Cara memainkan
Turn/Grupeto
 Turn atau disebut juga Grupeto terdiri atas not dasar, not di atas not
dasar dan not dibawahnya. Not diatas not dasar, biasanya adalah not
dalam rangkaian tangga nada. Demikian pula not di bawah not dasar
adalah not dalam rangkaian tangga nada. Tanda grupeto yang berada
tepat diatas not, dimainkan secepat mungkin yang dimulai pada not
dasar. Sedangkan Turn yang ditulis sesudah not, dimainkan secepat
mungkin sesudah not dasar.
 Berikut ini contoh tanda Turn/Grupeto dan cara memainkannya

 Cara memainkan
Appoggiatura
Apopggiatura pada hakekatnya adalah not dasar. Appoggiatura muncul
dalam bentuk not yang bentuknya lebih kecil dari not dasar dan
umumnya mendapat sebuah aksen. Nilai not Apopggiatura nilainya
adalah separuh dari not dasar.
Berikut ini contoh tanda Appoggiatura dan cara memainkannya

                                

 cara memainkan
Aciakatura
Aciakatura ditulis seperti Appoggiatura, tetapi dberi tambahan garis
kecil menyilang pada tangkai notnya. Aciakatura biasanya akan
dimainkan cepat (not sepertigapuluhdua).
Berikut ini contoh tanda Aciakatura dan cara memainkannya
 

                                                cara memainkan       
8. Memainkan Hasil Aransemen
Tahap terakhir dari penyusunan aransemen
adalah memperdengarkan hasil aransemen untuk
melihat kekurangan dan hal-hal yang perlu
diperbaiki. Alkan lebih baik jika pada proses ini
menyertakan orang lain untuk mendengarkan
dan menila. Kadang-kadang pendapat orang lain
diperlukan meskipun bukan dari seorang ahli
musik, karena ukuran ‘enak didengar’ atau ‘tidak
enak didengar’ sangatlah relatif.
D. Pemanfaatan Aplikasi Musik pada
Komputer

Memanfaatkan teknologi komputer sebagai alat


menulis musik ada beberapa aplikasi yang dapat
digunakan dan sekaligus dapat menyusun
aransemen musik, misalnya.

1. Finale
Merupakan piranti lunak untuk menulis notasi musik
yang paling banyak digunakan dilingkungan
pendidikan misalnya untuk komposisi, membuat
aransemen, sebagai sarana belajar musik, mengubah
tulisan musik menjadi audio dengan format MIDI.
2. Encore
Adalah sebagai mana finale yang mrupakan aplikasi
pembantu dalam penulisan musik yang mudah
dioperasinalkan dengan menggunakan format MIDI,
fitur ini dapat dipergunakan untuk menciptakan musik,
mengaransemen lagu, atau belajar musik dengan jenis-
jenis alat musik
3. Sibelius
Piranti ini khusus untuk menegetik atau menulis
not balok, bisa dipakai untuk mengubah lagu,
aranger, musisi, vidiografer, DJ, penerbit lagu,
mengedit musik klasik, jazz, pop, band, dan vokal.
Sibelius juga dapat untuk mengetik partitur dan
memainkan hasil lagu sebelum dicetak, dapat
mengubah jenis alat musik gesek, tiup, bass, perkusi,
gitar, piano, vokal.
E. Mengembangkan Sikap Disiplin Dalam
Berkarya
Disiplin merupakan perbuatan yang patuh
terhadap aturan sangat baik dalam aktivitas seni
karena sikap disiplin dapat menghasilkan karya
yang indah dan berkualitas.Disiplin dilakukan
dengan mengikuti langkah-langkah :
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan sesuai
yang diperintahkan.
2. Membuat karya sesuai konsep. Hal tersebut
perlu dilakukan dalam proses menciptakan
karya karena sebuah konsep dibuat berdasarkan
pemikiran yang matang.
3. Membuat karya sesuai urutan yang telah
ditentukan.
Peta Konsep Ciptaan
Musik
Jenis-Jenis Ciptaan Musik
1. Komposisi
• Komposisi adalah musik yang diciptakan
dalam bentuk tertulis untuk diperdengarkan,
diedarkan, dan dinilai masyarakat.
• Keberhasilan suatu karya cipta seni
ditentukan oleh nilai cipta atau bobotnya.
• Bagi pendengar musik yang mempunyai
selera musical dan kritis dapat menilai siapa
pembuat sukses musik tersebut, apakah
komponisnya (pencipta lagu) atau pemain-
pemain musiknya.
2. Menanya
 Setelah kita catat hasil pengamatan suatu karya gubahan, maka perlu kita cari bagian-
bagian apa saja yang dapat diolah atau dikembangkan pada karya gubahan tersebut?
Apakah semua unsur dasar musik seperti pengembangan unsur melodi, ritme, dan
harmoni? Atau mungkin hanya sebagian saja?

Pengembangan melodi dapat juga berupa penataan ulang melodi pokok. Hal ini disebut
variasi melodi. Pengembangan melodi lainnya adalah dengan cara menambahkan melodi
di luar melodi pokok. Pengembangan ini dapat berupa penambahan melodi pendek di
tempat-tempat dalam lagu yang dianggap kosong atau sepi (dead spot).

Kadang kala suatu musik yang akan diaransemen perlu diberi sentuhan yang
mendukung gerakan akor. Biasanya suatu lagu memiliki suatu puncak atau klimaks.
Sewaktu menuju ke puncak lagu tersebut dapat kita berikan suatu gerakan nada yang
diambil dari unsur nada akor berlawanan yang arahnya dengan gerakan melodi utama
(counter melody). Pengembangan melodi lainnya di luar melodi utama adalah obligato.
Obligato adalah melodi kedua yang berfungsi mendukung melodi utama pada sebuah
lagu.
3. Mengeksplorasi 
 Untuk mendalami hal-hal yang telah dijelaskan di atas, perhatikan langkah- langkah
yang umum digunakan pada saat menggubah suatu karya musik. Langkah yang
dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Pilih lagu yang akan digubah. Sebaiknya dimulai dari lagu yang sudah dikenal.
2. Tentukan tujuan dari penggubahan.
3. Tentukan formatnya. Aransemen dapat dibuat untuk vocal, atau instrumental, atau
gabungan antara keduanya.
4. Buat sketsa.
5. Tulis partiturnya secara lengkap. 
6. Coba mainkan.
7. Revisi. Perbaiki hal-hal yang dirasa perlu untuk direvisi.

Setelah memahami hal-hal ang telah dijelaskan di atas, pilihlah sebuah lagu dan mulailah
untuk membuat aransemennya. Mari kita coba berlatih menggubah musik, contoh untuk
latihan kita pilih lagu Indonesia Pusaka untuk vokal. Indonesia pusaka yang ditulis oleh
Ismail Marzuki merupakan lagu wajib yang pasti sudah kita kenal.
4. Mengasosiasi

Menggubah musik merupakan aktivitas yang angat menyenangkan karena kita
dapat mengkreasikan bunyi musik yang kita inginkan. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, menggubah musik dapat dilakukan dengan membuat
musik menjadi baru seluruhnya atau hanya sebagian musik saja yang ditata
ulang. Misalnya, akor lama diganti dengan akor baru atau pola irama yang lama
tetap dipertahankan tetapi bagian melodinya diaransemen kembali. Ada
beberapa langkah yang harus dilakukan oleh penggubah dalam mewujudkan
karya musiknya.
1. Pelajari (hayati) lagu yang akan diaransemen.
2. Imajinasikan akan diaransemen menjadi musik seperti apa  lagu tersebut.
3. Jika aransemen yang akan dibuat menggunakan rhythm style berupa pola
irama tertentu.
4. Kemudian, bagian kembangkanlah melodi untuk memperkaya aransemen
yang akan dibuat.
5. Selama menggubah musik, lakukan evaluasi secara terus menerus untuk
menjaga agar konsep musikal yang telah dirancang di awal dapat
diwujudkan dengan baik.
5. Mengomunikasikan

Kita sudah mendalami beberapa konsep dan teknik untuk mengembangkan


suatu karya musik. Buatlah itu dalam format vocal dan atau instrument musik.
Kemudian sajikan dalam bentuk partitur musik. Perhatikan setiap detail
musiknya apakah sudah sesuai dengan rasa musik yang diinginkan dengan
teknik penulisan yang sesuai. Sajikan itu didepan penonton, dan bila mungkin
mainkan musik itu dengan komputer yang ada program pemutar musiknya.

Ada dua jenis pengembangan melodi, yaitu (1) pengembangan melodi asli atau
melodi utama dan (2) pengembangan melodi di luar melodi utama.
Pengembangan melodi utama dapat kita lakukan dengan variasi. Variasi
melodi dapat kita ciptakan jika melodi utama dirasa kurang sesuai dengan
aransemen yang direncanakan. Variasi itu dapat berupa variasi ritme melodi
utama dan variasi nada.

Anda mungkin juga menyukai