Anda di halaman 1dari 9

Sejarah

Perkembangan
Bahasa Bali
Kelompok 2
2111031041 2111031045
05 Ni Made Sukreni 06 I Gede Nesa Wijaya

2111031055 2111031105
07 Pande Made Ginaldi Putu
Kita
08 I Putu Dodi Artawan
Bahasa Bali
Tengahan
Bahasa Bali Tengahan adalah bahasa bali
yang berada di antara Bahasa Bali Kuno dan
Bahasa Bali Baru. Bahasa Bali Tengahan juga
disebut Bahasa Bali Kawi karena Bahasa Bali
Tersebut sering digunakan oleh para Pengawi
atau Pengarang untuk menyampaikan tentang
babad filsafat, pengobatan (usada),
Keagamaan, sastra,dan yang lainnya
Kurun Waktu Bahasa Bali tengahan

1. Pada awal munculnya bahasa Bali Tengahan, ketika Bali mulai diperintah oleh raja-raja di bawah
kekuasaan Majapahit, pemakaian Bahasa Bali Tengahan masih berimpit dengan pemakaian bahasa
Bali Kuna.
2. Munculnya Bahasa Bali Tengahan itu ketika Bali diperintah oleh raja Samprangan (1350-1385
Masehi). Dilanjutkan pada zaman kerajaan Gelgel (1380-1460 Masehi) dan diteruskan pada
zaman Klungkung kira-kira pada tahun (1710 Masehi).Sekitar 360tahun (tiga setengah abad)
yakni dari tahun (1350-1710) Masehi,bahasa bali tengahan, yang sangat dipengaruhi oleh Bahasa
Jawa Tengahan, mendominasi masyarakat Bali.
3. Ada banyak sekali naskah dan prasasti berbahasa Bali Tengahan yang ditulis pada daun lontar.
4. Ada tiga tempat penyimpanan Lontar di Bali yang paling menonjol adalah Gedung Kertayasa di
Singaraja,Fakuktas Sastra Universitas Udayana dan Pusat Dokumentasi Provinsi Bali di Denpasar.
Ciri-Ciri Bahasa Bali Tengahan

Etimologis
kata-kata Bahasa Bali Tengahan Ciri Afiks Bahasa Bali
berasal dari kosa kata Sansekerta yang sangat menonjol
misalnya agni (api),aksi (mata),pitara
(Leluhur)Sastra(Sastra)dan dibya adalah prefiks (a),infiks (-
(mulai). um)dan (-in),dan sufiks
aken atau akena (ing).

Jawa Kuno Dapat Dirasakan


Yaitu: Bahsa Bali Tengahan
hana(ada),sira(beliau),renga memiliki bentuk halus
(dengar),ring(di),dan menggunankan bentuk
rat(dunia). afiks melalui prefiks (a)
dan sufiks (um).
Bahasa Bali
Baru
Bahasa Bali Baru
merupakan bahasa Bali
yang masih hidup di
kalangan
penuturnya,digunakan baik
dalam situasi tidak resmi
maupun resmi,lisan dan
tulisan.
Kurun Waktu Bahasa Bali Baru
Naskah tertua yang berhasil ditemukan Bahasa Bali Baru adalah naskah
geguritan Linggarpeta yang ditulis pada saka 1675 (1751 Masehi). Akan
tetapi naskah Berbahasa Bali Tengahan yang terakhir berhasil
ditemukan adalah naskah Kidung Pamancangah yang ditulis oleh Ida
Pedanda Gede Rai pada saka 1741 (1819 Masehi.Bahasa Bali Baru
makin berkembang dengan terbitnya buku-buku berbahasa Bali
Baru,menggunakan huruf latin atau huruf bali yang berisi pelajaran
tentang bahasa,sastra,babad,etika,nyanyian,agama,dan yang lainnya.
Sebelum menggunakan buku,media pertama yang digunakan oleh para
penulis adalah lontar berisi tentang awig-awig (aturan-
aturan),babad,lontar,panarikan,geguritan,dan cerita (satua).
Ciri-Ciri Bahasa Bali Baru
● Bahasa Bali Baru mengenal beberapa dialek regional seperti dialek Bali Aga dan dialek
Bali Dataran.
● Bahasa Bali Baru menerima masukan kosa kata bahasa Melayu,bahasa Belanda dan bahasa
lainnya.Pengaruh Bahasa Arab pun ada dalam Bahasa bali Baru.
● Ciri lain Bahasa Bali Baru adalah adanya dalam bahasa Bali Baru bentuk halus,bentuk
madia,bentuk andap dan bentuk kasar. Bahasa Bali Halus dilihat dari prespa dan penyapa
dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu Bahasa Bali Alus Singgih,Bahasa Bali Alus
Mider,dan Bahasa Bali Alus Sor.
● Ciri Lain Bahasa Bali Baru adalah ciri dalam fungsinya. Bahasa Bali Baru dapat digunakan
dalam segala Aspek kehidupan masyarakat baik dalam situasi formal maupun dalam situasi
santai.
Simpulan
Sejak ditemukan Prasasti Sukawana 1
yang bertahun saka 804(882 Masehi)
ternyata di Bali sampai saat ini,terdapat tiga
macam Bahasa Bali yaitu Bahasa Bali
Kuna,Bahasa Bali Tengahan dan Bahasa
Bali Baru.

Saran
Penelitian tentang sejarah Bahasa Perkembangan
Bahasa Bali itu perlu mendapat perhatian dalam
usaha mengungkapkan tentang penutur bahasa Bali
yang mendalam.Misalnya dalam usaha mengetahui
lebih dalam tentang pikiran dan perasaan penutur
Bahasa Bali,dinamikanya,dan kemampuan untuk
mengadaptasikan unsur-unsur luar.

Anda mungkin juga menyukai