Anda di halaman 1dari 2

Nama (NIM) : Fauzan Bin Eylidrason (21034054)

Jurusan : Fisika NK

Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa adalah suatu hal penting bagi manusia, kerena Bahasa manusia mampu saling
bekomunikasi. Menurut KBBI, Bahasa merupakan sistem lambang suara yg arbitrer, yg
dipakai oleh anggota suatu rakyat untuk bekerja sama, berinteraksi, & mengidentifikasikan
diri, percakapan (perkataan) yg baik; tingkah laku yg baik; sopan santun: baik budi –nya.
Bahasa merupakan indera komunikasi antaranggota rakyat berupa lambang suara yg
didapatkan oleh indera ucap manusia. Pengertian bahasa itu mencakup 2 bidang. Pertama,
suara yg didapatkan oleh indera ucap & arti atau makna yg implisit pada arus suara itu
sendiri. Bunyi itu adalah getaran yg merangsang indera telinga kita. Kedua, arti atau makna,
yaitu isi yg terkandung pada pada arus suara yg mengakibatkan adanya reaksi terhadap hal
yg kita dengar. Untuk selanjutnya, arus suara itu dianggap menggunakan arus ujaran
(Ritonga, 1:2012).

Dalam Kongres II bahasa Indonesia tahun 1954 mengakui bahwa bahasa Indonesia berasal
menurut bahasa Melayu. Dalam catatan bahwa bahasa Melayu mempunyai sejarah yg
cukup panjang. Dari batu-batu bertulis yg ditemukan, misalnya Kedukan Bukit, Talang Tuwo,
Kota Kapur, Karang Brahi, Gandasuli, Bogor, & Pagaruyung, maka yg paling awal bertahun
683 M. Hal ini memperlihatkan bahwa semenjak abad ke-7, bahasa Melayu telah ditemukan
pada tulisan menggunakan aksara Pallawa (Collins, 2009: 78; Adul, 1981: 1-2). Dari bukti ini
bisa diduga bahwa secara verbal beberapa abad sebelumnya bahasa Melayu telah dipakai
rakyat penuturnya (orang Melayu).
Ada lima faktor yg mendorong tersebarnya Bahasa melayu pada Nusantrara yaitu.
Pertama, Bahasa Melayu merupakan bahasa yg dipakai oleh Kerajaan Sriwijaya sebagai
salah satu kerajaan pada nusantara ini yg berpusat pada Sumatera bagian Selatan & Riau.
Kedua, pusat Kerajaan Sriwijaya adalah daerah pusat perdagangan internasional. Ketiga,
pusat Kerajaan Sriwijaya sebagai pusat pendidikan, kebudayaan, & keagamaan kepercayaan
Buddha. Keempat, letak geografis kerajaan Sriwijaya ini pada selat Melaka sebagai pintu
masuk para pedagang menurut & ke nusantara sebagai akibatnya frekuensi & intensitas
rendezvous & komunikasi sangat tinggi pada jalur ini. Kelima, merupakan bahasa & sastra
Melayu. Kelima faktor pada atas yg menciptakan bahasa Melayu beredar & dipakai pada
nusantara ini pada komunikasi antarsuku & antarbangsa, bagi kepentingan perdagangan,
kebudayaan, pendidikan, & keagamaan.
Dalam syarat ini memposisikan bahasa Melayu tidak hanya menjadi bahasa daerah,
namun telah sebagai bahasa perantara ‘lingua franca’ menurut banyak sekali suku & bangsa
yg tidak sinkron bahasa pada nusantara ini. Bahkan sang Van Ophuijsen (1983) disebutnya
menjadi bahasa internasional.
Dengan demikian, dapat kita ketahui bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu
sebagai salah satu bahasa daerah di nusantara ini, kemudian berkembang menjadi bahasa
perantara ‘lingua franca’ antarmasyarakat. Kemudian Kongres Pemuda Indonesia, 28
Oktober 1928 menetapkan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional
bangsa Indonesia. Setelah merdeka, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi
Negara.

Anda mungkin juga menyukai