Anda di halaman 1dari 39

KEPEMIMPINAN DAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN

Ns. Marlina Andriani,S.Kep, M.Kep


OUTLINE
 KONSEP MANAJEMEN ASKEP SEBAGAI LEADER
 PENERAPAN KEPEMIMPINAN & MANAJEMEN PD SETTING
KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT RS & PUSKESMAS SERTA
KELUARGA DAN MASYARAKAT
 METODE PENUGASAN DLM MANAJEMEN ASKEP DI RUANG
RAWAT & PUSKESMAS
 PERAN & TUGAS PERAWAT DLM MANAJEMEN ASKEP
 PROSES TIMBANG TERIMA/SHIFT DI RUANG RAWAT &
PUSKESMAS
 DOKUMENTASI DLM ASKEP DI RUANG RAWAT & PUSKESMAS
 UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KEPEMIMPINAN &
MANAJEMN KEP AGAR SESUAI DG KUALITAS AKREDITASI
SECARA INTERNATIONAL /JCI
MANAJEMEN ???
Pengertian Manajemen
H.Weihrich dan H. Koontz
Manajemen adalah suatu proses merancang dan memelihara suatu
lingkungan dimana orang-orang bekerjasama di dalam suatu
kelompok dapat mencapaiu tujuan yang telah ditetapkan dengan
seefisien mungkin.

Hersey dan Blanchard


Suatu proses melakukan kegiatan/usaha untuyk mencapai tujuan
organisasi melalui kerjasama dengan orang lain.

Manajemen

Merupakan proses kegiatan koordinasi untuk mencapai tujuan


tertentu melalui
perencanaan,pengoorganisasian,staffing,mengarahkan dan
mengendalikan secara komplit dengan menggunakan orang lain.
ASUHAN KEPERAWATAN

 Rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan


langsung/tidak langsung diberikan kepada sistem
klien menggunakan pendekatan ilmiah
keperawatan berdasarkan kode etik & standar
praktek keperawatan.
PEMBAGIAN MANAJEMEN

1. Bidang Tugas
2. Lapangan Kerja
3. Tingkat Manajemen :
 Top manager
 Middle manager
 Low manager
Fungsi Manajemen
1. PERENCANAAN
1. Perencanaan Strategis :
Lebih luas
tujuan keseluruhan (visi)

2. Perencanaan Taktis
Lebih pendek
Rincian spesifik
Contoh :
Perencanaan staf
Perencanaan proyek
Fungsi Manajemen,,,
2. Pengorganisasian

Sebagai memobilisasi sumber daya


manusia dan material dari lembaga untuk
mencapai tujuan organisasi. Organisasi
juga merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk mengumpulkan dan mengkonfigurasi
sumber daya secara efektif dan efisien
dalam melaksanakan rencana.
Ciri-ciri Organisasi
 Terdiri atas sekelompok orang.

 Ada kegiatan-kegiatan yang berbeda tetapi


saling berkaitan

 Tiap anggota mempunyai sumbangan usaha

 Adanya kewenangan,koordinasi dan


pengawasan

 Adanya suatu tujuan.


Penggerakkan/Mengkoordinasi
melakukan kegiatan untuk
mempengaruhi orang lain agar
mau dan suka bekerja dalam
rangka menyelesaikan tugas,
demi tercapainya tujuan bersama.
( Suarli.S,dkk : 13).
Pengawasan
 suatu proses untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan rencana, pedoman, ketentuan, kebijakan, tujuan
dan sasaran yang sudah ditentukan sebelumnya
 Tujuan Pengawasan ialah untuk mencegah atau memperbaiki
kesalahan, penyimpangan, dan ketidaksesuaian yang dapat
mengakibatkan tujuan/sasaran organisasi tidak tercapai dengan
baik, karena pelaksanaan kegiatan yang tidak efisien dan tidak
efektif.
Fungsi Pengawasan
1.Mencegah terjadinya penyelewengan,
penyalahgunaan wewenang, pemborosan, dan
kerugian dalam organisasi:
2. Meningkatkan rasa tanggungjawab orang yang
melakukan pekerjaa;
3. Memperbaiki kesalaha, penyelewengan, dan
penyalahgunaan wewenang yang telah terjadi;
4.Mendidik setiap orang agar bekerja sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku.
METODE PENUGASAN DLM MANAJEMEN ASKEP
RUANG RAWAT & PUSKESMAS

METODE PEMBERIAN ASKEP

 DI RUMAH SAKIT
1 PERAWAT SETIAP SEORANG

METODE FUNGSIONAL

METODE TIM
METODE KASUS

MEMBERIASKEP PERAWAT PERAWAT


KEPADA 1 DIBERIKAN PROFESIONAL
PASIEN SECARA BEBERAPA MEMIMPIN
TOTAL TUGAS DAN SEKELOMPOK
PRODES ASKEP PERAWAT
DI DALAM 1 KEPADA
RUANGAN SEKELOMPOK
PASIEN
MELALUI UPAYA
KOOPERATIF &
KOLABORATIF
Penerapan kepemimpinan dan manajemen pada setting
pelayanan di rumah sakit, puskesmas serta keluarga di
masyarakat
Kepemimpinan merupakan unsur penting dan menentukan
kelancaran pelayanan di Rumah Sakit, karena kepemimpinan
merupakan inti dari manajemen organisasi.
Di dalam organisasi Rumah Sakit, kepala ruang rawat inap
adalah pimpinan yang langsung membawahi perawat
pelaksana, dan pelaksanaan tugas perawat di ruang rawat inap
merupakan suatu unsur proses dalam manajemen Rumah
Sakit.
Kepemimpinan dan manajemen
Pada Rumah sakit, puskesmas serta keluarga di masyarakat
Di Puskesmas

• Micro planing (perencanaan tk Puskeasmas dilakukan 1


Btahun sekali
PERENCANAAN
• Perencanaan Obat & alat dilakukan setiap bulan

• Jabatan Struktural : Kepala Puskesmas, yg lainnya bersifat


fungsional
• Pembagian tugas mengerjakan tugas pokok puskesmas
PENGORGANISASIAN • Setiap Puskesmas Melakukan binaan ke desa-desa
NEXT PENERAPAN
• Lokakarya Puskesmas
• Koordinasi lintas sektoral & program
• Adanya Proses Kepemimpinan
PENGGERAKAN • Pelaksanaan program pokok puskesmas yang
melibatkan seluruh staf

• Melalui pemantauan laporan kegiatan


• Pemantauan wilayah setempat (PWS)
• Supervisi
PENGAWASAN&
EVALUASI
• Rapat rutin (staff meeting)
METODE PENUGASAN ASUHAN KEPERAWATAN DI
RUMAH SAKIT

METODE
FUNGSIONAL

METODE ALOKASI
METODE KASUS KLIEN/KEPERAWATA
N TOTAL

METODE TIM
METODE MODULER KEPERAWATAN

METODE
KEPERAWATAN
PRIMER/UTAMA
METODE PENUGASAN DI RUMAH SAKIT
1. Metode Fungsional
Mrupakan pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang didasarkan
kepada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan.

Kelebihan : Perawat Kekurangan :Pelayanan


keperawatan terpilah-pilah
terampil untuk tugas atau total sehingga proses
/pekerjaan tertentu keperawatan sulit dilakukan
2. Metode Alokasi Klien/Keperawatan Total

KELEBIHAN :
KEKURANGAN :
Fokus keperawatan sesuai dengan
kebutuhan klien. Beban kerja tinggi terutama jika
jumlah klien banyak sehingga tugas
Memberikan kesempatan untuk rutin yang
melakukan keperawatan yang sederhana terlewatkan
komprehensif.
3. Metode Tim Keperawatan/
Keperawatan Kelompok

KELEBIHAN:
KEKURANGAN :
Memfasilitasi Rapat tim memerlukan waktu
sehingga pada situasi sibuk rapat tim
pelayanan ditiadakan atau terburu-buru
sehingga dapat mengakibatkan
keperawatan yang komunikasi dan koordinasi antar
komprehensif dan anggota tim terganggu sehingga
kelancaran tugas terhambatNGAN
holistik.
4.Metode Keperawatan Primer/Utama
(Primary Nursing

KELEBIHAN KEKURANGAN
Memungkinkan asuhan Biaya relatif lebih tinggi
keperawatan yang dibandingkan metode lain
komprehensif dengan karena lebih banyak
pertanggungjawaban yang menggunakan perawat
jelas. profesional.
5. Metode Modular

KELEBIHAN KEKURANGAN
KELEBIHAN Memfasilitasi Beban kerja tinggi terutama
pelayanan keperawatan yang
komprehensif dan holistik dengan jika jumlah klien banyak
pertanggungjawaban yang jelas sehingga tugas rutin yang
sederhana terlewatkan.
6.METODE KASUS

KELEBIHAN KEKURANGAN :
Sederhana dan langsung Tidak dapat dikerjakan
Garis pertanggung jawaban perawat non
jelas
Kebutuhan pasien cepat
profesional
terpenuhi Membingungkan
TUGAS PERAWAT
PERAWAT SEBAGAI
PERAWAT SEBAGAI KETUA TIM
ANGGOTA TIM
 Membuat perencanaan.
 Memberikan asuhan
 Membuat penugasan,
keperawatan pada pasien di
bawah tanggung jawabnya. supervisi dan evaluasi.
 Bekerjasama dengan anggota  Mengenal/ mengetahui
tim dan antar tim. kondisi pasien dan dapat
 Memberikan laporan. menilai tingkat kebutuhan
pasien. Mengembangkan
kemampuan anggota.
 Menyelenggarakan
konferensi.
Pengorganisasian
 Merumuskan metode penugasan
Mengatur dan
yang digunakan.
 Merumuskan tujuan metode mengendalikan logistik
penugasan. ruangan.
Mengatur dan
 Membuat rincian tugas tim dan
anggota tim secara jelas. mengendalikan situasi
 Membuat rentang kendali kepala
tempat praktik.
 Mendelegasikan tugas
ruangan membawahi 2 ketua tim
dan ketua tim membawahi 2 – 3 kepala ruang tidak
perawat. berada di tempat,
 Mengatur dan mengendalikan
kepada ketua tim.
Memberi wewenang
tenaga keperawatan: membuat
proses dinas, mengatur tenaga kepada tata usaha untuk
yang ada setiap hari dan lain- lain. mengurus administrasi
pasien.
PERAWAT SEBAGAI KEPALA
 Merencanakan strategi
RUANG pelaksanaan keperawatan.
Menunjuk ketua tim yang akan  Mengikuti visite dokter
bertugas di ruangan masing- untuk mengetahui kondisi,
masing. patofisiologis, tindakan
Mengikuti serah terima pasien di medis yang dilakukan,
shift sebelumnya. program pengobatan dan
Mengidentifikasi tingkat
mendiskusikan dengan
ketergantungan klien: gawat, dokter tentang tindakan
transisi dan persiapan pulang yang akan dilakukan
bersama ketua tim.
terhadap pasien.
Mengidentifikasi jumlah perawat
yang dibutuhkan berdasarkan
aktifitas dan kebutuhan klien
bersama ketua tim mengatur
penugasan/ penjadwalan.
 Membantu
mengembangkan niat
pendidikan dan latihan
diri.
 Membantu membimbing
terhadap peserta didik
keperawatan.
 Menjaga terwujudnya
visi dan misi
keperawatan di rumah
sakit.
Pengarahan
ELEMEN PERAN PERAWAT
CARE
KONSULTAN KOLABORATOR
PROVIDER

CLIENT
PEMBAHARU COORDINATOR
ADVOCATE

PENELITI &
KONSELOR EDUKATOR PENGEMBANG
KEPRWT
Fungsi Perawat
 Independen : Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung
pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan
tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri
dalam melakukan tindakan untuk memenuhi KDM.
 Contoh Independen
 Pengkajian
 Mengidentifikasi
 Membantu klien
Fungsi Perawat
 Fungsi Dependen

Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya


atas pesan atau instruksi dari perawat lain sebagai tindakan
pelimpahan tugas yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh
perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat
primer ke perawat pelaksana
Fungsi Perawat
 FungsiInterdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan diantara tim satu dengan yang lainnya.
Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja
melainkan juga dari dokter ataupun lainnya.
RONDE KEPERAWATAN
 Suatukegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping
pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus
dilaksanakan oleh perawat primer dan atau konsuler, kepala
ruangan, perawat assosciate, yang perlu juga melibatkan
seluruh anggota tim
Tujuan RoNde Keperawatan

Menumbuhkan cara berpikir yg kritis

Menambahkan pemikiran

Meningkatkan validitas Data klien

Meningkatkan kemampuan justifikasi

Meningkatkan kemampuan dlm menilai hasil

Meningkatkan Kemampuan dlm memodifikasi


PROSES TIMBANG TERIMA
 Timbang Terima Adalah suatu cara dalam menyampaikan dan
menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan kedaan
klien.
 Tujuan
 Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien
 Menyampaikan hal hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh
dinas berikutnya
 Tersusun rencana kerja untuk dinas berikutnya
Peran Perawat Primer &Asosciate

Menjelaskan keadaan & data


demografi klien

Menjelaskan masalah keperawatan utama

Menjelaskan intervensi yang belum ada


dan yang akan dilakukan

Menjelaskan tindakan selanjutnya

Menjelaskan alasan ilmiah tindakan


yang akan diambil
Peran perawat primer lain dan atau konsuler
 Memberikan justifikasi
 Memberikan reinforcement
 Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan
serta tindakan yang rasional
 Mengarahkan dan koreksi
 Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari
 

Azwar, A. (1996). Menuju pelayanan kesehatan yang lebih bermutu. Jakarta : Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter

REFERENSI
Indonesia.
DepKesRI (2003), Indonesia sehat 2010. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I.
Dewit,SusanC.(2005). Fundamental Concepts and Skills For Nursing. Third edition.St.Louis: Elsevier.
Gillies, D.A. (1998). Nursing management, a system approach. Third Edition. Philadelphia : WB Saunders.
John.A.(2004). Handbook Of Management And Leaderdship. London: Thorogood.
Kluwer,Wolters.(2008). Complete Guide to Documentation. 2nd Ed. USA : Lippincott Williams & Wilkins.
Kottler, P. (1997). Marketing management analysis, planning, implementation and control & edition. New Jersey:
Prentice Hall Inc
Kozier, Erb & Blais. (1997). Profesional nursing practice : concept & perspectives. Third Edition. California : Addison
Wesley Publishing.Inc
McEachen.I & Keogh.J. (2007). Nurse ManagementDemystified. New York: The Mc Graw Hill Companies.
Meisenheimer, C.G. (1989). Quality Assurance for Home Health Care. Maryland : Aspen Publication.
Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan professional. Edisi 2. Jakarta:
Salemba Medika.
Oki. (2000). Dimensi mutu pada organisasi jasa. Jakarta : Manajemen Manusia Press.
Potter&Perry.(2005). Fundamental Keperawatan:konsep, proses dan praktek. Edisi keempat. Jakarta : EGC.
Potter, P.A. & Perry, A.G. (1994). Fundamental of nursing, concepts, proccess and practise. St.Louis : Mosby Year
Book Inc.
S. Suarli- Yanyan Bahtiar.(2002). Manajemen Keperawatan dengan pendekatan praktis. Jakarta. Erlangga Medical
Series.

Anda mungkin juga menyukai