Anda di halaman 1dari 17

PILULLAE

KELOMPOK 6
• Ajeung Putri S.K. (066115065) • Fathia Hanifah Amani (066115077)
• Dennisa Aprilia S.M. (066115066) • Melatia kasi (066115078)
• Risa Alfi Shalatin (066115067) • Retno Ajeng K (066115079)
• Ayu Rachmah N.A (066115068) • Suherlina (066115080)
• Anis Putri Kurnia (066115069)
• Putri Ambarwati (066115070)
• Rifkynda Sukmawati (066115071)
• Ratu thesya P.S.A (066115072)
• Fida Rafelia (066115074)
• Wilda Dian Sari (066115075)
PENDAHULUAN

Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan,


hewan, mineral maupun zat kimia tertentu yang dapat
digunakan untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat
proses penyakit, dan atau menyembuhkan penyakit.
PILULLAE

• FI III, 1979
Pil adalah suatu sediaan berupa massa bulat, mengandung satu atau lebih bahan obat.
• Eric W. Martin, 1971
Pil adalah sediaan kecil, berbentuk bulat atau bulat telur untuk pemakaian dalam. 
• Moh. Anief, 2008
Pil adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat seperti kelereng mengandung satu atau lebih
bahan obat
PENGGOLONGAN PIL

Berdasarkan berat, pil dibagi menjadi :


 Pil (bobot 60-300mg, bobot ideal 100-150mg rata2 120 mg).
 Boli (pil yang beratnya >300mg).
 Granula (1/3 – 1 grain).
 Parvul (<>).
SYARAT SEDIAAN PIL

 Homogen (ukuran, bentuk, warna, dosis)


 Mempunyai kekenyalan, daya rekat dan kekerasan tertentu
 Mempunyai waktu hancur tertentu

Dalam FI III disyaratkan waktu hancur pil:


 Tidak boleh > 15 menit untuk pil tidak bersalut
 Tidak boleh > 60 menit untuk pil bersalut gula atau selaput
 Untuk pil salut enterik: Setelah dilakukan pengujian dalam larutan HCl 0,06 N selama 3
jam, pada pengujian selanjutnya (larutan dapar pH 6,8) waktu hancur pil tidak boleh > 60
menit
PERSYARATAN PIL DALAM
FARMAKOPE
 Bobot pil ideal antara 100, 150 mg, rata-rata 120 mg
 Pada waktu penyimpanan bentuknya tidak boleh berubah
 Memenuhi keseragaman bobot.
 Memenuhi waktu hancur seperti tertera pada compresi
KEUNTUNGAN SEDIAAN PIL

 Menutupi rasa obat yang tidak enak.


 Relatif lebih stabil dibanding sediaan lain yang mudah bereaksi dengan udara dan cahaya.
 Baik untuk obat yang dikehendaki memberikan aksi yang lambat.
 Mudah digunakan atau ditelan.
KERUGIAN SEDIAAN PIL

 Obat yang dikehendaki memberikan aksi yang cepat.


 Obat yang dalam keadaan larutan pekat dapat mengiritasi lambung.
 Bahan Obat padat/serbuk yang voluminous dan Bahan Obat cair dalam jumlah besar.
 Penyimpanan lama sering menjadi keras dan tidak memenuhi waktu hancur.
 Ada kemungkinan ditumbuhi jamur
KOMPOSISI DARI PIL

1. Zat aktif
Jumlah kecil, harus ditambah massa/diperbesar volume pilnya
2. Zat Tambahan
 Zat pengisi
Memperbesar volume pil (akar manis/radix liquiritiae, bolus alba, atau bahan lain
yang cocok).
 Zat pengikat
Untuk melekatkan massa pil antara yang satu dengan yang lain (Sari akar manis, Gom
akasia, tragakan, campuran bahan tersebut, atau bahan lain yang cocok.
 Zat pembasah
Digunakan untuk membasahi massa agar dapat dibentuk (Air, gliserol, sirup, madu,
campuran bahan tersebut atau bahan lain yang cocok).
 Zat penabur
Digunakan untuk mencegah sediaan pil yang satu dengan lain tidak melekat
(Likopodium atau talk, atau bahan lain yang cocok).
 Zat penyalut
Ditambahkan untuk tujuan tertentu. macam-acam tujuan penyalutan:
1. Untuk menutup rasa dan bau yang tidak enak dari zat aktifnya.
2. Mencegah perubahan/teroksidasinya zat aktif oleh udara.
3. Supaya pil pecah dilambung, karena zat aktif dapat mengiritasi lambung atau zat
aktif rusak oleh asam lambung
Contoh : (Perak, balsam tolu, keratin, sirlak, kolodium, salol, gelatin, gula, atau
bahan lain yang cocok)
TAHAP PERACIKAN PIL
1. Pembuatan massa pil
• Tentukan bobot Bahan Obat untuk 1 pil.
• Tentukan macam dan jumlah bahan tambahan yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah dan sifat bahan
obat.
• Campur Bahan Obat + pengisi + bahan pengikat + bahan pemecah sesuai aturan.
• Tambahkan bahan pembasah sedikit-sedikit ke dalam camp digilas kuat ad massa pil yg baik (elastis,
tidak lengket di mortir, dan tidak pecah digulung).
2. Pemotongan pil
• Massa pilà dibentuk silinder yang panjangnya sesuai jumlah yang akan dibuat sebelumnya pemotong
diberi alat penabur dulu.
3. Pembulatan pil
• Potongan massa pil dipindahkan ke alat pembulat pil yg sudah diberi bahan penabur, selanjutnya
dibulatkan.
• Masukkan pil ke wadah melalui lubang yang ada dan dihitung jumlahnya.
4. Penyalutan pil
• Lakukan penyalutan sesuai dengan jenis bahan penyalut yang digunakan.
Tujuan:
 Melindungi Bahan Obat dari pengaruh lingkungan (salut selaput) garam-garam ferrodisalut
tolubalsem.
 Menutupi rasa bahan yg tak enak (salut gula) àkloramfenikol, strychnin.
 Memperbaiki penampilan pil (salut selaput)
PIL DENGAN BAHAN-BAHAN KHUSUS
 Pil-pil yang mengandung senyawa Hydrargyrum
 Pil yang mengandung Ferrosi Carbonas dan Ferrosi Iodium
 Pil-pil yang mengandung garam-garam yang dapat menyerap air
 Pil-pil dengan zat-zat higroskopik
 Pil-pil yang mengandung senyawa yang sangat Higroskopis
 Pil-pil yang mengandung senyawa Codeinum base dengan garam Ammonium atau Ichtammolum
 Pil-pil yang dapat pecah Karena zat-zat yang terkandung dapat bereaksi hingga memimbulkan
gas yang memecah pil
 Pil-pil yang mengandung Hydrargyri Cloridum
 Pil-pil yang mengandung Diphantoinum Natrium
 Pil-pil yang mengandung Quinini Sulfas
 Pil-pil yang mengandung zat pengikat yang bereaksi dengan asam
 Pil-pil yang mengandung Ekstrak kering
RESEP PILULLAE
1. Usulan pembuatan
 Penambahan lycopodium untuk pelapis
 Penambahan aqua gliserinata untuk zat pembasah
 Penambahan succus liquiritae untuk pengikat
 Penambahan liq radix untuk pengisi
2. Perhitungan bahan
• SG : 0,5 X 20 = 10 g
• Papaverin HCL = 0,02 X 20 = 0,4 g
• Talk : qs
• Aqua gliserinta = qs
• Suc liquiritae = X 20 = 0,647 g
• SL ad = 0,6 X 20 = 12 g
12 g – (10 + 0,4 + 0.667) = 0,93 g
3. Prosedur kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dibersihkan alat yang akan digunakan
3. Ditimbang semua bahan yang diperlukan
4. Dimasukkan Papaverin HCl ke dalam mortir gerus halus
5. Dimasukkan SG kedalam mortir gerus sampai homogen
6. Dimasukan SL kedalam mortir gerus sampai homogen
7. Dimasukkan suc liquiritae ke dalam mortir gerus sampai homogen
8. Dimasukkan aqua gliserata dimasukkan ke dalam mortir, gerus homogen sampai terbentuk
adonan
9. Lalu dibuat adonan memanjang sama rata, kemudian dipotong menjadi 2
10. Kemudian dipotong pada masing- masing bagian menjadi 5 potong
11. Pil yang sudah jadi diberi Talk agar tidak menempel satu sama lain
12. Setelah selesai pil dimasukkan kedalam pot obat dan diberi penandaan
Any Question???
Thanks for Attnention


Anda mungkin juga menyukai