Anda di halaman 1dari 17

PIL (PILLULAE)

Kalshovia Meida Iswari, S. Farm, Apt.


Pil adalah Sediaan padat berbentuk bulat,
bundar telur dan berukuran kecil
dimaksudkan untuk digunakan sebagai
obat dalam.
Beratnya antara 65 mg sampai 300 mg,
kecuali yang tersalut.
Pil diberikan dengan cara diletakkan
diatas lidah ataupun ditelan dengan
bantuan air minum.

PENDAHULUAN
Pil yang sangat kecil dikenal dengan nama Granula
( tidak lebih 30mg)
Pil yang paling besar, dimana biasanya digunakan
untuk pengobatan hewan disebut Boli. (> 300mg)
Lozenges / tablet hisap menurut (F.I. IV) ialah sediaan
padat mengandung satu atau lebih bahan obat ,
umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis,
yang dapat membuat tablet melarut atau hancur
perlahan dalam mulut.

PEMBAGIAN
bentuk sediaan pil adalah karena bentuknya yang kecil
sehingga sangat mudah diberikan, rasa dari obat dapat
ditutupi,
bentuknya sangat permanent dibandingkan bentuk sediaan
lainnya yang sangat terpapar oleh udara dan cahaya.
Obat yang mengandung resin akan lepas melambat
sehingga menguntungkan untuk aksi lepas lambat yang
berkelanjutan, misalnya katartika

Keuntungan
Bentuk sediaan pil adalah pil tidak cocok bila
dikehendaki aksi yang cepat dari obat,
bila formulasi pil menghasilkan pil yang keras
maka, akan terlewatkan di saluran pencernaan
dan keluar dengan feces kembali.
Obat yang bersifat mengiritasi tidak dapat dibuat
dalam bentuk pil

KERUGIAN
Pil yang baik haruslah mempunyai tingkat
plastis, kekakuan dan daya ikat yang baik.
Pil haruslah tahan dan memiliki daya lekat yang
cukup untuk mempertahankan bentuknya.
Selain itu pil haruslah plastis agar mudah untuk
dicetak.
Tetapi hal yang paling penting diperhatikan
adalah massa pil haruslah dapat hancur dan melarut
dalam saluran pencernaan.

Sifat-Sifat Pil yang ideal


Bahan pengisi
serbuk glycyrrhiza,Ekstrak glycyrrhiza,
pati, althea, tragakan atau campuran dari
bahan-bahan tersebut

Bahan pengikat
succus liquiritiae, PGA, tragakan, pulvis
gummosus (campuran PGA, tragakan dan
sacharrum album), oleum cacao, Adeps
lanae, vaselin dan bahan lain yang cocok.

Komposisi Pil
Bahan pembasah
air, gliserol, sirup, madu, campuran
bahan-bahan tersebut atau bahan lain
yang cocok

Bahan penyalut
perak, balsamum tolutanum, serlak,
kolodium, salol, gelatin, gula atau bahan
lain yang cocok

Komposisi Pil
Bahan anti lekat
lycopodium, ekstrak serbuk akar manis,
magnesium karbonat, pati, serbuk
cinammomi

Komposisi Pil
Pembuatan Massa Pil
Mula-mula jika hanya terdapat satu bahan obat, bahan obat tersebut
digerus hingga menjadi serbuk yang halus, lalu dicampur dengan
bahan pengisi dan bahan pengikat hingga diperoleh campuran yang
homogen. Bahan pembasah ditambahkan sedikit demi sedikit sambil
digerus dan ditekan hingga diperoleh massa yang saling mengikat dan
elastis. Penekanan pada saat pembuatan pil perlu lebih kuat
dibandingkan ketika menggerus. dibuat bentuk batang dan dipotong
dengan alat pemotong pil sesuai deng-an jumlah pil yang diminta.
Bahan pelicin ditambahkan setelah terbentuk masa pil agar supaya
masa pil yang telah jadi tidak melekat pada alat pembulat pil.

PEMBUATAN PIL
Pembagian Massa Pil
Setelah terbentuk massa pil, bila perlu dibagi dengan cara
ditimbang atau dibuat batang dengan cara digulung-
gulungkan dengan papan kayu yang datar pada alat papan
pil. Diameter dan besar dari batangan-batangan yang
dibentuk haruslah sama besarnya dari ujung ke ujung yang
satunya. Untuk mencegah pelekatan,pada alat papan pil
ditaburi lycopodium

PEMBUATAN PIL
Pengukuran dan Penyelesaian
Batangan pil tersebut dipotong dengan pisau pemotong
yang ada pada alat papan pil, akhirnya pil yang belum bulat
itu digelinding-gelindingkan pada papan pembuat pil supaya
bulat. Pada papan alat pil biasanya terdapat 30 lubang kanal
dan pada pembuatan pil supaya menyesuaikan pil dengan
lubang kanal tersebut.

PEMBUATAN PIL
Beberapa keterangan pada pembuatan pil :
1. Bobot pil ideal antara 100 150 mg, rata-rata 120 mg.
2. Zat pengisi: jika memungkinkan dipilih radixliq kecuali
ada reaksi kadang digunakan bolus alba. Jumlah yang
dipakai umumnya 2x jumkah zat pengikatnya.
3. Zat pengikat: jika memungkinkan digunakan suqqus liq,
2g/60 pil. kecuali ada reaksi kadang digunakan adeps
lanae atau vaselin.
4. Radix dan succus harus ditambahkan cairan (zat
pembasah) aqua glicerinata

PEMBUATAN PIL
Pil dengan Bahan Bahan Khusus:
1. Pil dengan senyawa mengoxid (KMnO4, KNO3, FeCl3, AgNO3) atau garam-
garam Pb, pengisi menggunakan 100mg bolus alba, pengikat adeps/vaselin
secukupnya . Selain itu menggunakan pillen plank ebonit).
2. Pil dengan extractum gentian ( bereaksi asam) bila diberikan bersama-sama
dengan zat lain yang dengan asam-asam melepaskan gas misal : ferrum
reductum, ferrum pulveratum, natrii carbonas, natrii bicarbonas, maka untuk
menetralkan asamnya perlu ditambah MgO sebanyak 100 mg untuk setiap 3
gram extract gentian.
3. Pil dengan garam-garam ferro harus dibalut dengan tolubalsem untuk
mencegah oksidasi oleh udara.
4. Pil dengan liquor fowleri tidak boleh diganti dengan As2O3 yang telah
diperhitungkan.
5. Pil dengan sari-sari cair
Dalam jumlah kecil , tetap digunakan succus dan radix sari cair digunakan
sebagai pengganti aqua gliserinata. Dalam jumlah besar, diuapkan kemudian
tambahkan radix secukupnya atau diganti dengan sisa keringnya

PEMBUATAN PIL
Dalam Farmakope Indonesia. Harus memenuhi keseragaman
bobot. Timbang 20 pil satu persatu, hitung bobot rata-rata,
penyimpangan terbesar terhadap bobot rata-rata yang
dibolehkan adalah SBB:

Untuk bobot rata-rata Pil Penyimpangan terbesar


18 pil 2 pil
100 mg sampai 250 mg 10% 20%
250 mg sampai 500 mg 7,5% 15%

Syarat-syarat Pil
Harus memenuhi waktu hancur seperti tertera pada
kompressi yaitu dalam air 36o-38o selama 15 menit untuk pil
tidak bersalut dan 60 menit untuk pil yang bersalut.

Sedang untuk pil bersalut enteric, direndam dulu dalam


larutan HCl 0,06 N selama 3 jam, lalu dipindahkan dalam
larutan dapar pH 6,8 pada suhu 36o-38o, maka dalam waktu
60 menit pil sudah harus hancur.

Syarat-syarat Pil
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai