EMULSI
KELOMPOK 10
RIKA ANSYARI 182210101138
YOGA ARIS SETIAWAN 182210101161
MUHAMMAD HAYKAL ABDI H 182210101163
CAROLIN ENJELIN RUMAIKEWI 182210101164
LARUTAN
• Larutan Adalah Sediaan Cair Yang Mengandung Satu Atau Lebih Zat Kimia Yang Terlarut, Misal
Terdispersi Secara Molekuler Dalam Pelarut Yang Sesuai Atau Campuran Pelarut Yang Saling Bercampur,
Karena Molekul-molekul Dalam Larutan Terdispersi Secara Merata, Maka Penggunaan Larutan Sebagai
Bentuk Sediaan, Umumnya Memberikan Jaminan Keseragaman Dosis Dan Memiliki Ketelitian Yang Baik
Jika Larutan Diencerkan Atau Dicampur (FI V, Hal 51).
Sediaan Larutan Memiliki Beberapa Keuntungan Bagi
Pasien, Antara Lain:
• 1. Bahan Obat Terlarut Sempurna Sehingga Dapat Langsung Diabsorbsi Oleh Tubuh.
• 2. Bahan Obat Terlarut Sempurna Sehingga Keseragaman Dosisnya Terjamin, Terutama Setelah
Penyimpanan.
• 3. Untuk Bahan Obat Yang Mengiritasi Lambung, Sediaan Larutan Lebih Aman Sebab Bahan Obat Tersebut
Dapat Segera Diencerkan Oleh Asam Lambung.
• 4. Cara Penggunaannya Relatif Mudah, Yakni Dengan Diminum. Untuk Beberapa Kalangan Seperti Anak-
anak Dan Lansia, Meminum Obat Lebih Mudah Dilakukan Daripada Menelan Obat Seperti Tablet.
• 5. Pengaturan Dosis Relatif Mudah, Sebab Umumnya Dosis Dinyatakan Dalam Takaran Sendok. Misalnya:
3 Kali Sehari 1 Sendok Makan, Diminum Setelah Makan.
Adapun Kelemahan Sediaan Larutan Adalah Sebagai
Berikut.
• 1. Kandungan Air Dalam Jumlah Besar Merupakan Media Reaksi Kimia. Hal Ini Berpengaruh
Terhadap Stabilitas Bahan Aktif.
• 2. Kandungan Air Dalam Jumlah Besar Juga Merupakan Media Yang Baik Bagi Pertumbuhan
Mikroorganisme. Terlebih Jika Sediaan Larutan Tersebut Juga Mengandung Zat Gula.
EMULSI
• Emulsi Merupakan Sistem Dua Fase, Dimana Salah Satu Cairannya Terdispersi Dalam Cairan
Yang Lain, Dalam Bentuk Tetesan Kecil Atau Bisa Disebut Droplet. (Farmakope Indonesia Edisi
V, Halaman 46)
Kelebihan Emulsi
suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi
dalam fase cair. zat yang terdispersi harus halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan
pembawa serta tidak boleh mengendap dengan cepat.
berdasarkan bentuk sediaannya, obat dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu
1. bentuk sediaan padat atau solid,
2. bentuk sediaansemipadat atau semisolid,
3. bentuk sediaan cair atau liquid.
terdapat beberapa alasan pada pembuatan suspensi, sebagai contoh obat tertentu tidak
stabil secara kimia dalam larutan tetapi stabil bila disuspensikan.
Sistem Pembentukan Suspensi
• Sistem deflokulasi, yaitu partikel suspensi dalam keadaan terpisah satu dengan yang lainnya, sedimentasi
yang terjadi lambat karena masing masing partikel mengendap secara terpisah dan ukuran partikel adalah
minimal paling kecil sedimen terbentuk lambat.
• Sistem flokulasi, yaitu partikel merupakan agregat yang bebas, sedimentasi terjadi begitu cepat, sedimen
terbentuk cepat.
• Sistem flokulasi lebih baik dibandingkan dengan system deflokulasi karena suspensi dengan
sistem flokulasi akan cepat terdispersi kembali ketika membentuk sedimen dan tidak
menimbulkan caking.
TUJUAN EVALUASI
• Untuk Menguji Apakah Sediaan Tersebut Layak Untuk Digunakan Dan Memenuhi Standar Mutu
Yang Telah Ditentukan
UJI EVALUASI SEDIAAN LARUTAN
• uji organoleptis
stabilitas fisik
• volume terpindahkan
• Indikasi : Untuk Meringankan Rasa Sakit Kepala, Sakit Gigi, Dan Menurunkan Demam.
• Kontraindikasi : Jangan Berikan Untuk Pasien Yang Memiliki Riwayat Hipersensitif Atau Alergi
Terhadap Paracetamol.
• Dosis :Anak Usia 0-1 Tahun : 1/2 Sendok Takar (2,5 Ml) 3-4 Kali. Anak 2-6 Tahun : 1-
1,5
• Sendok Takar (5-7,5 Ml) 3-4 Kali. Anak Usia 6-9 Tahun : 2 Sendok Takar (10 Ml) 3-4 Kali. Anak Usia 9-
12 Tahun : 3 Sendok Takar (15 Ml) 3-4 Kali.
• Pabrik : Konimex
• Pabrik : Glaxosmithkline
• Komposisi : Per 15 Ml Sediaan Mengandung Vitamin A 850 IU, Vitamin D 85 IU, Calcium
Hypophosphite 414 Mg
• Penyimpanan : Simpan Di Tempat Sejuk Dan Kering, Terhindar Dari Paparan Sinar
Matahari Langsung
TERIMAKASIH