Anda di halaman 1dari 13

SEDIAAN FARMASI

E v i M u s ti q a w a ti , S . S i . , M . B i o m e d
PERTIMBANGAN DALAM MEMILIH BENTUK SEDIAAN OBAT
• Bentuk sediaan obat dipilih agar :
 Dapat melindungi dari kerusakan baik dari luar maupun dalam tubuh
 Dapat menutupi rasa pahit dan tidak enak dari bahan obat
 Dapat melengkapi kerja obat yang optimum (topikal, inhalasi)
 Sediaan yang cocok untuk :
a. Obat yang tidak stabil, tidak larut
b. Penyakit pada berbagai tubuh
c. Dapatdikemas/dibentuk lebih menarik dan menyenangkan

Add a Footer 22
PEMILIHAN BENTUK SEDIAAN OBAT, MAKA PERLU DIPERTIMBANGKAN
HAL HAL BERIKUT INI:
• Pertimbanganterapeutik
Umur Pasien :
 Bayi dan anak-anak di bawah 5 tahun, pemberian peroral lebih disukai
untuk obat berbentuk cairan daripada padatan.
 Pada permualaan masa anak anak, obat diformulasi sebagai tablet yang
mudah dikunyah dan pech dalam mulut sebelum ditelan.
 Bagi orang dewasa, umumnya suka kemudahan, lebih menyukai dalam
bentuk sediaan padat
 Untuk lansia biasanya diformulasi menjadi cairan untuk oral.

Add a Footer 33
• Cara Pemberian Obat
 Oral: Bentuksediaan yang banyak digunakan: tablet, kapsul, suspensi, emulsi, dan berbagai larutan
sediaan farmasi. Absorbsi obat setelah penggunaan melalui mulut dapat terjadi pada berbagai tubuh
antara rongga mulut dan anus. Makin tinggi absorbsi suatu obat sepanjang saluran makanan, kerjanya
akan lebih cepat.
 Rektal: Obat sering diberikan secara rektal untuk efek lokal dan jarang untuk efek sistemik.
 Parenteral: Tiga Cara utama dalam pemberian parenteral adalah subkutan, intramuskular,
danintravena.
 Epikutan:Absorbsi obat melalui kulit meningkat jika obat berada dalam larutan, jika obat mempunyai
koefisien partisi lipid/air yang baik, dan jika berupa nonelektrolit.

Add a Footer 44
Pertimbangan Biofarmasetik
• Bioavailabilitas adalah persentase zat aktif yang ada di dalam darah dibandingkan dengan dosis yang
diberikan.
• Pemberian secara oral dapat mempengaruhi kondisi zat aktif. Flora usus, enzim, makanan, dan
minuman merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsistensi kimia, laju transpor
gastrointestinal, atau laju absorbsi.
• Pada saat ditelan, obat-obatan yang diberikan secara oral, melewati anatomi dan lingkungan fisiologis
yang sangat berbeda dalam perjalanannya.
• Nilai pH, misalnya, perubahan dari 1-3 di perut menjadi 5-7 di dalam duodenum, dan 7-8 di dalam
ileum. Luas permukaan spesifik juga berubah secara drastis dari perut hingga usus kecil, di mana
absorbsi terjadi.

Add a Footer 55
• Pertimbangan Fisikokimia
 Kelarutan dan Kecepatan Disolusi
Disolusi adalah persyaratan utama untuk dapat melewati dinding usus pada tahap pertama. Disolusi
tidak sempurna atau metabolisme pada lumen usus atau oleh enzim pada dinding usus adalah
penyebab absorbsi yang buruk.
 Koefisien partisi antara barier lipoid dan media fisiologi air. Koefisien partisi minyak/air suatu molekul
obat akan mempengaruhi absorbs secara difusi pasif.
 Stabilitas dan/atau kecepatan penguraian dalam cairan fisiologis. Obat yang akan diberikan secara
oral dan dapat terurai cepat pada pH rendah memerlukan perlindungan dari pengaruh lingkungan
asam lambung.
 Kemudahan terhadap inaktivasi metabolik Inaktivasi metabolik suatu senyawa setelah pemberian
secara oral dapat terjadi pada lumen lambung, mukosa lambung, atau hati.

Add a Footer 66
MACAM MACAM BENTUK SEDIAAN OBAT
Kapsul
Sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya
terbuat dari gelatin tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Kapsul merupakan sediaan obat yang bahan aktifnya dapat berbentuk padat atau setengah padat dengan
atau tanpa bahan tambahan dan terbungkus cangkang yang umumnya terbuat dari gelatin.
Cangkang dapat larut dan dipisahkan dari isinya.
 Kapsul Lunak ( Soft Capsule ): berisi bahan obat berupa minyak/larutan obat dalam minyak.
 Kapsul keras ( Hard Capsule ): berisi bahan obat yang kering
• Kapsul bersifat cukup stabil dalam penyimpanan dan selama transportasi, dapat menutupi baud an rasa
yang tidak menyenangkan. Untuk kapsul lunak, sediaan ini tidak dapat diberikan dalam bentuk sediaan
pulveres, contoh: Natur E.
• Kapsul keras (Hard Capsule) berisi bahan obat yang kering. Kapsul keras lebih tepat diberikan untuk bahan
obat yang mudah teroksidasi, bersifat hidroskopik. Kapsul lebih mudah ditelan dibandung bentuk tablet.
Bahan aktif lebih cepat terbebas serta terlarut sehingga lebih mudah diabsorpsi. Contoh: Ponstan 250 mg

Add a Footer 77
• Kerugian Kapsul
Tidak untuk zat yang mudah menguap
Ukuran
Tidak bisa untuk balita kapsul
Tidak untuk zat yang bereaksi dengan cangkang 000
kapsul 00
0
Tidak untuk zat yang higroskopis
1
• Keuntungan Kapsul 2
3
Praktis dibawah bawah dan bentuknya yang menarik
4
Mentupi rasa dan bau zat obat, mudah di telan, serta 5
dosisnya dapat bervariasi

Mudah ditelan cepat hancur dan diabsorbsi di usus

Add a Footer 88
• Pil
Sediaan padat berbentuk bulat, bundar telur dan berukuran kecil dimaksudkan untuk digunakan sebagai obat
dalam.Beratnya antara 65 mg sampai 300 mg, kecuali yang tersalut.Pil diberikan dengan cara diletakkan
diatas lidah ataupun ditelan dengan bantuan air
• Pembagian Pil
Yang kecil dikenal dengan nama granula
 yang paling besar, biasanya digunakan untuk pengobatan hewan disebut Boli
• Keuntungan
Bentuknya yang kecil sehingga sangat mudah diberikan
Rasa dari obat dapat ditutupi
Bentuknya sangat permanent dibandingkan bentuk sediaan lainnya yang sangat terpapar oleh udara dan
cahaya.
Obat yang mengandung resin akan lepas melambat sehingga menguntungkan untuk aksi lepas lambat yang
berkelanjutan, misalnya katartika

Add a Footer 99
•  Kerugian Pil
Bentuk sediaan pil tidak cocok bila dikehendaki aksi yang cepat dari obat, bila formulasi pil
menghasilkan pil yang keras maka, akan terlewatkan di saluran pencernaan dan keluar dengan feces
kembali. Obat yang bersifat mengiritasi tidak dapat dibuat dalam bentuk pil
• Sifat Pil
Pil yang baik haruslah mempunyai tingkat plastis, kekakuan dan daya ikat yang baik.
Pil haruslah tahan dan memiliki daya lekat yang cukup untuk mempertahankan bentuknya.Selain itu pil
haruslah plastis agar mudah untuk dicetak. Tetapi hal yang paling penting diperhatikan adalah massa pil
haruslah dapat hancur dan melarut dalam saluran pencernaan.
• Syarat-syarat Pil
Dalam Farmakope Indonesia. Harus memenuhi keseragaman bobot. Timbang 20 pil satu persatu, hitung
bobot rata-rata, penyimpangan terbesar terhadap bobot rata-rata yang dibolehkan adalah :
Untuk bobot rata-rata Pil Penyimpangan terbesar
18 Pil 2 Pil
100mg sampai 250mg 10% 20%
250mg sampai 500mg 7,5% 15%

Add a Footer 10
10
• Tablet
Tablet adalah sediaan padat yang kompak, yang dibuat secara kempa cetak, berbentuk pipih dengan
kedua permukaan rata atau cembung, dan mengandung satuatau beberapa bahan obat, dengan atau
tanpa zat tambahan. ( Berat tablet normal antara300 — 600 mg ).
• Jenis Jenis Tablet
1. Tablet hisap
2. Tablet sublingual
3. Tablet kunyah
4. Tablet Effervescent
5. Tablet Salut
6. Tablet Pelepasan Terkendali

Add a Footer 11
11
• Kelebihan tablet
1. Lebih mudah disimpan
2. Memiliki usia pakai yang lebih panjang dibanding obat bentuk lainnya
3. Bentuk obatnya lebih praktis
4. Konsentrasi yang bervariasi.
5. Dapat dibuat tablet kunyah dengan bahan mentol dan gliserin yang dapat larut dan rasa yangenak, dimana
dapat diminum, atau memisah dimulut.
• Kekurangan tablet
1. Warnanya cenderung memberikan bahaya.
2. Tablet dan semua obat harus disimpan diluar jangkauan anak - anak untuk menjaga kesalahankarena
menurut mereka tablet tersebut adalah permen.
3. Orang yang sukar menelan atau meminum obat.
4. Keinginan konsumen beda dengan yang kita buat/produk.
5. Beberapa obat tidak dapat dikepek menjadi padat dan kompak 

Add a Footer 12
12
THANK YOU

13

Anda mungkin juga menyukai