Anda di halaman 1dari 16

Pengertian agama dan

Pengalaman Keagamaan
Pengertian Agama
• pengalaman keagamaan merupakan sebuah
aspek batin yang mana menghubungkan
antara manusia dengan sang Pencipta yang itu
bersifat subyektif dan individualis karena
sesuai dengan pengalamannya masing-masing
• Pengalaman keagamaan tersebut akan
berbeda antara orang yang satu dengan yang
lainnya, hal ini akan dirasakan oleh mereka
tergantung pada pengalaman keagamaan
masing-masing dalam menjalankan kehidupan
beragama.
• Pengalaman keagamaan pada hakekatnya
merupakan pengalaman rohani, orang yang
mengalami masalah tersebut merasakan
seolah-olah mampu menjangkau zat yang
maha suci (Tuhan) yang berada di luar alam
nyata dengan melaksanakan ajaran agama.
Pengalaman Agama terstruktur
Menurut Wach, agar menjadi, pengalaman keagamaan
memerlukan 4 macam kriteria:
a. Pengalaman tersebut merupakan respon terhadap suatu yang
dipandang sebagai realitas mutlak.
b. Pengalaman tersebut melibatkan pribadi secara utuh (integral),
baik pikiran, emosi maupun kehendaknya.

c. Pengalaman tersebut memiliki intensitas yang mengatasi


pengalaman-pengalaman manusia yang lainnya.

d. Pengalaman tersebut dinyatakan dalam perbuatan karena


memiliki sifat imperatif dan merupakan sumber utama motivasi
dan perbuatan.
• Ekspresi keagamaan adalah cara bagaimana
kita menyikapi sebuah pengalaman
keagamaan. Setiap orang pasti berbeda-beda
dalam menyikapi pengalaman keagamaan.
Sikap yang berbeda itulah yang dimaksud
dengan ekspresi keagamaan.
ekspresi pengalaman keagamaan
• Menurut Wach bentuk ekspresi pengalaman
keagamaan ada tiga yaitu :
• 1. Ungkapan pengalaman keagamaan dalam
bentuk pemikiran (doktrin)
• 2. Ungkapan pengalaman keagamaan dalam
bentuk perbuatan ( tata cara beribadah,)
• 3. Ungkapan pengalaman keagamaan dalam
bentuk persekutuan (kelompok, Ummat)
• Jadi tegasnya, pengalaman keagamaan merupakan aktivitas
manusia dalam keberhadapannya dengan Sang Pencipta.
• Aktivitas tersebut akan meliputi segi bathiniah dan lahiriah
sehingga oleh karenanya manusia akan mengembangkan
hubungan dengan Tuhan tersebut dalam bentuk:
• pola- pola perasaan yang sistem-sistem pemikiran
(keyakinan religious, ajaran agama, mitos dan dogma),
• sistem kelakuan sosial ( upacara sembahyang bersama, ritus,
liturgi) dan
• organisasi-organisasi dengan orang

Anda mungkin juga menyukai