Anda di halaman 1dari 17

Strategi Peningkatan Mutu Guru Pendidikn Agama Islam

Kelompok 4

Intan Afifa Fitia


Sitti Nuraeni
Wirda Rizky
Rice
Erdin
Pembahasan Hari Ini

1 Pengertian Strategi dan Mutu 3 Guru yang Bermutu

Pengertian dan Kedudukan Guru 4 Strategi meningkatkan Mutu Guru


2
Pendahuluan
Peningkatan mutu guru Pendidikan Agama Islam
merupakan salah satu program yang mendapatkan
prioritas dari Pemerintah. Hal ini dilakukan dengan
alasan, antara lain karena peningkatan mutu guru
Pendidikan Agama Islam terkait langsung dengan
peningkatan mutu gurunya. Dengan kata lain, bahwa
peningkatan mutu pendidikan Agama Islam, hanya akan
berhasil apabila didukung oleh keberadaan gurunya
yang berkualitas.
PENGERTIAN STRATEGI

1. SECARA UMUM 2. SECARA KHUSUS

Strategi adalah proses penentuan Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental
rencana para pemimpin puncak (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta
yang berfokus pada tujuan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
jangka panjang organisasi, diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.
disertai penyusunan suatu cara Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari
atau upaya bagaimana agar apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang
tujuan tersebut dapat dicapai. terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru
dan perubahan pola konsumen memerlukan
kompetensi inti. Perusahaan perlu mencari kompetensi
inti di dalam bisnis yang dilakukan.
PENGERTIAN MUTU .

Dalam konteks pendidikan, menurut Kementrian Pendidikan Nasonal yang


dikutip oleh Mulyasa, pengertian mutu mencakup input, proses, dan output
pendidikan. Input pendidikan merupakan sesuatu yang harus tersedia karena
dibutuhkan demi berlangsungnya suatu peroses. Sementara proses pendidikan
merupakan perubahan sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Selanjutnya, output
pendidikan merupakan kinerja sekolah, yaitu prestasi sekolah yang dihasilkan dari
proses dan prilaku 3 Sallis, Edward. Total Quality Management in Education.
(IRCiSoD; Yogyakarta, 2015). 23. 4 Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas
Pendidikan Insoneia. Manajemen Pendidikan. (Bandung; Alfabeta, 2014). Hlm.
293. sekolah. Oleh sebab itu, mutu dalam dunia pendidikan dapat dinyatakan
lebih mengutamankan pada keberhasilan siswa. Dengan kata lain, program
perbaikan sekolah dilakukan lebih secara kreatif dan konstruktif.
Pengertian dan Kedudukan Guru

Dalam Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat 1, Undang-


undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen dikemukakan, bahwa guru
adalah pendidikan profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidik anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah..
Kedudukan guru sebagai pendidik:

1. Guru sebagai demonstrator


2. Guru sebagai pengelola kelas
3.Guru sebagai mediator dan fasilitator
4.Guru sebagai evaluator
5.Guru sebagai sumber belajar
6.Guru sebagai pembimbing
7.Guru sebagai pengembang kurikulum
Guru yang Bermutu

Kalian siap?

Terdapat sejumlah pendapat yang dikemukakan para ahli tentang guru yang bermutu.
Jika mengacu kepada Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
maka guru yang bermutu adalah guru yang menguasai materi pelajaran dengan mahir,
ahli dan mendalam; mampu menyampaikannya dalam kegiatan pembelajaran dengan
efektif dan menyenangkan; memiliki kepribadian yang mulia dan mampu menularkannya
kepada peserta didik serta memiliki kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik,
sesama guru, kepala sekolah, wali siswa dan masyarakat pada umumnya.
Ciri-Ciri Guru yang Mengagumkan
Sejalan dengan Augusto Cury mendorong agar seorang guru bukan hanya berpredikat baik,
melainkan juga mengagumkan, dengan ciri-ciri sebagai
1 berikut: (1)Guru yang baik pandai
bicara, sedangkan guru yang mengagumkan tahu cara kerja pikiran; (2)Guru yang baik
mempunyai metodologi, sedangkan guru yang mengagumkan mempunyai kepekanaan; (3)Guru
yang baik mendidik kecerdasan logika, sedangkan guru yang mengagumkan mendidik emosi;
(4)Guru yang baik menggunakan memori sebagai penyimpan informasi, sedangkan guru yang
mengagumkan menggunakannya sebagai pendukung seni berfikir; (5)Guru yang baik adalah
pemimpin sementara, sedangkan guru yang mengagumkan adalah pemimpin tak terlupakan;
(6)Guru yang baik memperbaiki perilaku, sedangkan guru yang mengagumkan menyelesaikan
konflik dalam ruang kelas; dan (7)Guru yang baik mengajar karena itu adalah pekerjaannya,
sedangkan guru yang mengagumkan mengajar karena itulah tujuan hidupnya.
3
8 Etos Keguruan

1. Keguruan adalah rahmat:Aku mengajar dengan ikhlas penuh syukur


1
2. Keguruan adalah amanah:Aku mengajar dengan benar dan penuh tanggung
jawab
3. Keguruan adalah panggilan:Aku mengajar tuntas penuh integritas
4. Keguruan adalah aktualisasi diri:Aku mengajar dengan serius penuh
semangat
5. Keguruan adalah ibadah:Aku mengajar dengan cinta penuh dedikasi
6. Keguruan adalah seni:Aku mengajar dengan cerdas penuh kreativitas
7. Keguruan adalah kehormatan:Aku mengajar dengan tekun penuh
keunggulan
8. Keguruan adalah pelayanan:Aku mengajar sebaik-baiknya
3 penuh
kerendahan hati.
Upaya Meningkatkan

Mutu Guru

Selama ini sudah terdapat sejumlah langkah nyata baik yang


dilakukan pemerintah maupun masyarakat dalam rangka
meningkatkan mutu guru. Peran pemerintah dalam
meningkatkan mutu guru antara lain dilakukan melului
peningkatan LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan),
pelatihan, workshop dan magang keguruan. Sedangkan yang
dilakukan masyarakat polanya hampir sama dengan yang
dilakukan pemerintah. Namun demikian, masih terdapat hal-
hal yang perlu ditingkatkan.
Lanjutan….
Pertama

utu L P T K in i di la ku k an m ul ai d ar i
tk an m ut u L P T K . P e ni n gk a tan m
Pertama, dengan meningka ece rd asanny a, il m u -i lm u da sa rn y a, m o tiv as i dan
a calo n gu ru y an g be rm ut u k an dan
merekrut mahasisw at d ir ek rut cal on m ah as is w a y an g ha fa l al -Q u r’
g u ru ag am a m is al ny a da p
kepribadiannya. Untuk m , m em il ik i track re c ord a kh la k y an g b ai k , si sw a y ang
ta ng il m u ag am a Is la
hadis, berwawasan luas ten ji a n n as io n al , pe rnah m en ju ar ai be rb ag ai pe rlo m b aa n ,
te rb a ik lu lu sa n u
berprestasi di sekolah, sepuluh ku a t u n tu k jadi gu ru y an g di la k sa n ak an m el al u i p siko
a n p ang g il an ji w a y an g
serta memiliki motivasi d y ah su d ah m ul ai dit el es u ri b a ka t da n m in a t si sw a y an g
k d i S M U at a u A li
tes yang valid. Selain itu, seja en ta si u m um te nt an g pro fe si g u ru , d an il m u -i lm u d as ar
em be ri k an o ri
akan menjadi guru, dengan cara m
tentang keguruan.
Kedua

Kedua, guna meningkatkan mutu guru yan


g sudah mengikuti sertifikasi,
hendaknya diupayakan pembinaan secara b
erkelanjutan. Misalnya dengan cara
menyediakan forum kajian ilmiah, diskusi
dan workshop secara periodik.
Dalam satu semester misalnya, setiap guru
wajib membaca satu buku yang
terkait dengan bidang keilmuannya. Hasil
bacaan tersebut selanjutnya dibawa
ke dalam forum diskusi, seminar, dan seba
gainya. Untuk itu kepada setiap
guru wajib diberikan satu buku tiap semest
er, atau diberikan dana untuk
pembelian buku sesuai dengan bidang ilm
u yang diajarkannya.
Ketiga

m ut u gu ru , dap at pu la di la ku ka n deng an cara


Ketiga, guna meningkatkan
m a ba ru ya n g be rk aita n deng an be rb ag ai
memberikan wawasan tentang paradiga
te nt an g P BM (P ro ses B elaj ar M en g aj ar).
aspek pendidikan, terutama
Keempat

d ap a t p u la d ib eri k an p el at ihan
g un a m en in g kat kan m ut u te nag a guru
•Keempat, m e m b er ik an lati han se bagai
laja r si st em tr ai ni n g den ga n ca ra
tentan g m o de l be se b ag ai te na ga
m p u m en gintertai n t. K et er am p il an
tenaga in st ru k tu r y ang m a y an g
g gu na kan ko n sep -k on se p te rt en tu
tau m ot iv a to r d en g an m en
instruktur a
diciptakannya sendiri.
Kelima

Kelima, peningkatan mutu guru dapat dilak


ukan dengan cara menghidupkan kembali
Pendidikan Guru Agama (PGA) 4 Tahun un
tuk menghasilkan tenaga guru Madrasah
Ibtidaiyah/Sekolah Dasar; Pendidikan Guru Aga
ma tingkat Atas (PGAA) atau PGA 6 tahun
untuk menghasilkan tenaga guru agama untu
k Madrasah Tsanawiyah/Sekolah Lanjutan
Pertama (SLP), dan Program Strata 1 (S1)
untuk Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk
Madrasah Aliyah/Sekolah Lanjutan Atas (SLA
). Dengan cara demikian, seorang calon guru
sudah memiliki dasar-dasar ilmu pendidikan
yang memadai dari sejak tingkat Sekolah
Lanjutan Pertama.
Terima kasih!
Semoga hari Anda luar biasa.

Anda mungkin juga menyukai