Hak menurut pengertian umum, hak ialah kekuasaan mengenai sesuatu yang
wajib dari seseorang kepada yang lainnya. Sedangkan definisi Milik adalah
Apabila seseorang telah memiliki suatu benda yang sah menurut syara orang
tersebut bertindak terhadap benda tersebut, baik akan dijual ataupun digadaikan,
baik perorangan atau melalui perantara orang lain.
Hak yang dijelaskan di atas, merupakan sulthah dan taklif yaitu :
a. Sulthah terbagi dua yaitu sulthah ‘ala al nafsi dan sulthah ‘ala syai’in mu’ ayanin
- Sulthah ‘ala al nafsi ialah hak seseorang terhadap jiwa seperti hak hadlanah
(pemeliharaan anak).
- Sulthah ‘ala syai’in ‘mu’ayanin ialah hak manusia untuk memilki sesuatu, seperti
seseorang berhak memiliki sebuah mobil.
b.Taklif adalah orang yang bertanggung jawab, taklif adalah tanggungan pribadi
(‘ahdah syakhshiyah) seperti seorang buruh menjalankan tugasnya, adakalanya
tanggungan harta (‘ahdah maliyah ) seperti membayar hutang.
Pembagian Hak
Dalam pengertian umum, hak dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu mal dan ghair mal :
a. Hak Mal ialah sesuatu yang berpautan dengan harta, seperti kepemilikan benda-benda
atau utang-utang.
b. Hak Ghair mal ialah suatu tuntutan yang ditetapkan syara’ dara seseorang terhadap orang lain.
Hak ghair mal terbagi menjadi dua yaitu hak syakhshi dan hak ‘aini.
Hak ‘aini adalah hak orang dewasa dengan bendanya tanpa dibutuhkan orang kedua. Hak
‘aini juga terbagi menjadi dua yaitu ashli dan thab’i. Hak ‘aini ashli adalah adanya wujud
benda tertentu dan adanya shahub al-haq seperti hak milkiyah dan hak irtifaq. Hak ‘aini thab’i
adalah jaminan yang ditetapkan untuk seseorang yang mengutangkan uangnya atas yang
berhutang. Apabila yang berhutang tidak sanggup membayar, maka murtahin berhak menahan
barang itu.
Macam-macam hak ‘aini
1. Milk tam
yaitu suatu pemilikan yang meliputi benda dan manfaatnya sekaligus, artinya bentuk
benda dapat dikuasai. pemilikan tam bisa diperoleh dengan banyak cara, misalnya jual beli.
2. Milk naqishah
yaitu seseorang hanya memiliki salah satu dari benda tersebut, memiliki benda tanpa
memiliki manfaatnya atau memiliki manfaat saja tanpa memiliki bendanya.
Sebab-sebab Pemilikan
Faktor – faktor yang menyebabkan harta dapat dimiliki antara lain :
1. Ikraj al mubahat
Untuk harta yang mubah (belum dimilki oleh seseorang). Sesuai hadist yang disebutkan bahwa harta yang
tidak termasuk dalam harta yang dihormati(milik yang sah) dan tidak ada penghalang syara' untuk dimilki .
2. Khalafiyah
Bertempatnya seorang atau sesuatu yang baru bertempat ditempat yang lama, maka telah hilang berbagai macam
haknya.